Askep Ronde
Askep Ronde
Askep Ronde
A.Identitas Pasien
B. Riwayat Kesehatan
I. Keluhan Utama
Saat MRS : Demam, diare, disertai muntah
Saat pengkajian : Klien mengatakan bahwa badannya terasa lemas, demam, disertai
muntah.
II. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakatan badannya panas 2 hari yang lalu, BAB 5x/hari warna kuning
kehijauan bercampur lendir, dan disertai dengan muntah 2x/hari, lalu dibawa ke RSI
masyitoh.
III. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan bahwa dahulu pernah sakit Diare 8x/hari tiap 1-2 jam sekali warna
kuning, disertai muntah, badan panas dan tidak mau makan.
IV. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam anggota keluarga ada yang pernah mengalami sakit diare seperti
yang di alami klien.
V. Riwayat Sosial
Ibu mengatakan bahwa tinggal di lingkungan yang berdebu dan padat penduduknya dan
ingin sekali cepat sembuh dan pulang kerumah.
C. Pemeriksaan Fisik
h. Perut
Inspeksi : simetris
Auskultasi : Peristaltik meningkat 40x/mnt
Palpasi : Turgor kulit tidak langsung kembali dalam 1 detik
Perkusi : Hipertimpan,perut kembung
Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang (kyfosis, lordosis, skoliosis) tidak ada nyeri
gerak.
Genetalia : jenis kelamin perempuan, tidak odem, tidak ada kelainan, kulit perineal
kemerahan
Anus : Tidak ada benjolan mencurigakan,kulit daerah anus kemerahan.
Ekstremitas : Lengan kiri terpasang infus, kedua kaki bergerak bebas, tidak ada odem.
Therapy :
1. Infus RL 15 tpm (750 cc) : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
2. Injeksi Novalgin 3x1 amp (metampiron 500 mg/ml) : Golongan Analgesik
3. Injeksi Ulsikur 3x1 amp (simetidina 200mg/ 2ml) : Antasida dan Ulkus
4. Injeksi Cefotaxime 3x1 amp (sefotaksim 500mg/ml) : Antibiotik.
ANALISA DATA
Nama pasien : Ny. “f” No. Ruangan : 3A Mina
Umur : 23 tahun
Data Masalah keperawatan Etiologi
DS : klien mengatan berak Gangguan keseimbangan Output yang berlebihan
kuning kehijauan cairan
bercampur lendir
DO : Turgor kulit menurun,
mulut kering, malas makan
DS : Pasien mengatakan Gangguan rasa nyaman Hiperperistaltik
bahwa mengalami perut (nyeri)
kembung
DO : setelah dilakukan
perkusi diketahui klien
distensi, klien tampak
menahan kesakitan.
Peristaltik : 40x/ menit
Skala nyeri :
P : sebelum dan sesudah
BAB
Q : nyeri seperti teremas
R : pada regio epigastrium
S : skala nyeri 5
T : sering
DS : klien mengatakan Gangguan pola eliminasi Infeksi bakteri
bahwa klien BAB berkali- BAB
kali
DO :klien tampak lemas,
mata cowong.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No.
Tujuan dan KH Intervensi Rasional
Dx
1 Setelah Dilakukan 1. pantau tanda kekurangan 1. Menentukan intervensi
Tindakan Keperawatan cairan selanjutnya
2x24 Jam2. observasi/catat hasil intake 2. Mengetahui keseimbangan
denganTujuan : volume output cairan cairan
cairan dan elektrolit 3. anjurkan klien untuk banyak 3. Mengurangi kehilangan cairan
dalam tubuh seimbang minum 4. Meningkatkan partisipasi dalam
(kurangnya cairan dan 4. jelaskan pada ibu tanda perawatan
elektrolit terpenuhi) kekurangan cairan 5. mengganti cairan yang keluar
Dengan KH : 5. berikan terapi sesuai advis : dan mengatasi diare
- Turgor kulit cepat - Infus RL 15 tpm
kembali.
- Mata kembali normal
- Membran mukosa
basah
- Intake output seimbang
2 Setelah dilakukan1. Teliti keluhan nyeri, cacat 1. Identifikasi karakteristik nyeri &
tindakan keperawatan intensitasnya (dengan skala0- factor yang berhubungan
2x24 jam dengan 10). merupakan suatu hal yang amat
Tujuan : rasa nyaman 2. Anjurkan klien untuk penting untuk memilih
terpenuhi, menghindari allergen intervensi yang cocok & untuk
klien terbebas dari
3. Lakukan kompres hangat mengevaluasi ke efektifan dari
distensi abdomen pada daerah perut terapi yang diberikan.
dengan KH : 4. Kolaborasi 2. Mengurangi bertambah beratnya
- Klien tidak
- Berikan obat sesuai indikasi penyakit.
menyeringai kesakitan.- Steroid oral, IV, & inhalasi 3. Dengan kompres hangat,
- Klien mengungkapkan - Analgesik : injeksi novalgin distensi abdomen akan
verbal (-) 3x1 amp (500mg/ml) mengalami relaksasi, pada kasus
- Wajah rileks - Antasida dan ulkus : injeksi peradangan akut/peritonitis akan
- Skala nyeri 0-3 ulsikur 3x1 amp (200mg/ menyebabkan penyebaran
2ml) infeksi.
4. Kortikosteroid untuk mencegah
reaksi alergi.
5. Analgesik untuk mengurangi
nyeri.
3 Setelah Dilakukan
1. Mengobservasi TTV 1. kehilangan cairan yang aktif
Tindakan Keperawatan 2. Jelaskan pada pasien tentang secar terus menerus akan
2x24 Jam penyebab dari diarenya mempengaruhi TTV
denganTujuan 3. Pantau leukosit setiap hari 2 Klien dapat mengetahui
: Konsistensi BAB4. Kaji pola eliminasi klien penyebab dari diarenya.
lembek, frekwensi 1 setiap hari 3 Berguna untuk mengetahui
kali perhari dengan KH5. Kolaborasi penyembuhan infeksi
: - Konsul ahli gizi untuk 4 Untuk mengetahui konsistensi
- Tanda vital dalam memberikan diet sesuai dan frekuensi BAB
batas normal (N: 120- kebutuhan klien. 5 Metode makan dan kebutuhan
60 x/mnt, S; 36-37,50 c,- Antibiotik: cefotaxime 3x1 kalori didasarkan pada
RR : < 40 x/mnt ) amp (500mg/ml) kebutuhan.
- Leukosit : 4000 –
11.000
- Hitung jenis leukosit :
1-3/2-6/50-70/20-80/2-
8
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. “ f “ No.ruangan : 3A Mina
Umur : 23 tahun
TGL/ NO.
IMPLEMENTASI RESPON PS TTD
JAM Dx
Jumat, 1,2,3- Mengkaji keluhan pasien DS : Klien mengatakan bahwa
18/1/19 - Mengobservasi TTV setiap 8 BAB berkali-kali, muntah,
16.00 jam dan perut kembung.
DO : Turgor kulit menurun,
mulut kering, mata cowong, dan
menahan kesakitan
TD = 80/50 mmHg, S = 390 C,
N= 112, tampak lemah ,RR
22x/mnt
10.00 3
DS : -
DO : Leukosit : 8600/mm3
Hitung jenis leukosit : 1-3/2-
6/50-70/20-80/2-8
EVALUASI KEPERAWATAN
No.
Hari/tgl Catatan Perkembangan TTD
Dx
1. Jumat,18/1/2019 S : Kien mengatakan bahwa masih merasa lemas
O : - Klien masih tampak lemas
- Aktifitas klien masih dibantu keluarganya
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1-4 dilanjutkan