Anda di halaman 1dari 4

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH KEPEMIMPINAN

Disusun oleh
Ranika Paramita
NIM. 1805054
Kelas A

Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Rasoel Hamidy

PASCA SARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES HANGTUAH PEKANBARU

0
UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Sebagai seorang pemimpin apakah menurut anda disiplin waktu sangat diperlukan.
Kalau iya, coba anda jelaskan secara rinci pengaruhnya terhadap bawahan.

Disiplin waktu sangat diperlukan oleh seorang pemimpin agar si pemimpin dapat memberikan
contoh yang baik kepada bawahannya. Keteladanan kepemimpinan yang diperlihatkan oleh
seorang pimpinan terhadap bawahannya, tentunya akan membuat pegawai meniru perbuatan
yang dilakukan oleh pimpinan. Semakin baik keteladanan seorang pimpinan semakin
baik pula karyawan mengikuti segala peraturan dan disiplin kerja yang berdampak
terhadap kinerja pegawai.

Semakin karyawan mengikuti peraturan yang akan membuat tingkat disiplin meningkat
dan tentunya akan berdampak pada peningkatan kinerja pegawai. Seorang karyawan yang
memiliki dedikasi yang baik cenderung akan melakukan tugas yang dibebankan dengan
tepat waktu dan hasil yang optimal. Sehingga dari sini kita dapat melihat kinerja
seseorang karyawan dipengaruhi oleh keteladanan kepemimpinan, penerapan peraturan dan
faktor kedisiplinan

Teknik pemberian teladan kepemimpinan menurut (Syafi’ie, 2003:45) adalah “strategi atau
cara yang dilakukan oleh pemimpin melalui pemberian keteladanan atau contoh kepada
bawahan atau pegawai”. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa Teknik keteladanan
merupakan upaya atau cara yang dilaksanakan oleh pemimpin dengan tujuan agar
pegawai mau meniru segala perbuatan yang dilakukannya. Dari keteladan pimpinan
tersebut diharapkan bawahan atau pegawai dapat lebih disiplin dan meningkatkan
kinerjanya. Tujuan dari Keteladanaan yang diberikan oleh pemimpin selain peniruan
pegawai terhadap perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh pemimpin juga bertujuan untuk
meningkatkan kepercayaan yang diberikan oleh pegawai, dengan adanya kepercayaan
tersebut pegawai tidak ragu-ragu lagi ketika ada ajakan untuk melakukan sesuatu.

Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo (2003 : 291) disiplin kerja dapat didefinisikan sabagai
suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang
berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak
mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang
yang diberikan kepadanya.

Disiplin kerja merupakan sikap atau tingkah laku yang menunjukkan kesetiaan dan ketaatan
seseorang atau sekelompok orang terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh instansi
atau organisasinya baik yang tertulis maupun tidak tertulis sehingga diharapkan pekerjaan
yang dilakukan efektif dan efesien

1
Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam memberikan pengarahan kepada
karyawan apalagi pada saat-saat sekarang ini di mana semua serba terbuka, maka
kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang bisa memberdayakan
karyawannya. Kepemimpinan yang bisa menumbuhkan motivasi kerja karyawan adalah
kepemimpinan yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri para karyawan dalam
menjalankan tugasnya masing-masing.

Disiplin kerja merupakan hal yang harus ditanamkan dalam diri tiap karyawan, karena
hal ini akan menyangkut tanggung jawab moral karyawan pada tugas dan
kewajibannya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat pencapaian
organisasi, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan
memperlambat pencapaian organisasi.

2. Bagaimana sebaiknya menghadapi bawahan yang berbagai tingkahnya dan


kemampuannya?

Keragaman dalam pekerjaan merupakan hal mutlak bagi sebuah perusahaan, maka dari itu
perlu direncanakan strategi pengelolaan untuk mengatasi masalah yang timbul dari perbedaan
tersebut termasuk dalam hal tingkah dan kemampuannya. Setelah perusahaan mengetahui
permasalahan yang timbul maka pemimpin perusahaan melakukan tindakan dalam
menyelesaikan masalah. Keragaman sumber daya sangat berpengaruh terhadap strategi bisnis
dan pengelolaan perusahaan, maka hal tersebut seharusnya menjadi prioritas utama bagi
pemimpin organisasi yang perlu diperhatikan agar kinerja perusahaan berjalan efektif.

Pada dasarnya, keragaman tingkah dan kemampuan karyawan dapat membawa keuntungan
bagi perusahaan tersebut terutama saat melayani pelanggan yang juga beragam dan berasal
dari segala daerah sehingga dalam menyusun strategi bisnis akan lebih mudah dilakukan.
Dalam menghadapi keragaman karyawan dalam perusahaan, seorang pemimpin
membutuhkan strategi khusus, sehingga karyawan dari latar belakang yang berbeda merasa
diperlakukan secara adil. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:

Identifikasi keragaman yang ada (usia, etnis, agama, senioritas)

Beragamnya usia dan angkatan kerja merupakan hal dominan yang dijumpai dalam sebuah
perusahaan.Hal ini biasanya menimbulkan masalah terutama jika menyangkut senioritas;
karyawan yang lebih dulu bekerja sering merasa kurang dihargai oleh juniornya; terkadang
senior bertindak tidak sesuai peraturan perusahaan sehingga memberatkan junior untuk
menegurnya.

2
Padahal senior perlu memberikan contoh sikap yang baik dan menghargai bawahannya agar
terjadi keharmonisan dan kerjasama yang positif sehingga strategi tersebut dapat beroperasi
lebih efektif.

Fokus pada kesempatan dan perlakuan yang adil

Dalam mengelola keragaman individu, masalah yang sering dihadapi pimpinan adalah
kesetaraan dan perlakuan yang adil. Kesetaraan disini mempunyai cakupan luas dan
menyangkut banyak faktor. Setiap individu harus mendapatkan kesempatan yang adil dalam
pekerjaan. Diskriminasi yang timbul biasanya terdapat pada standar penilaian yang berbeda-
beda terhadap individu. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan harus membuat kebijakan
alternatif untuk mengambil langkah positif dalam membedakan masalah ketidakadilan dan
menetapkan tujuan sehingga terjadi kesetaraan dalam lingkungan pekerjaan.

Sistem rekrutmen Equal Employment Opportunity (terbuka bagi siapa saja)

Berdasarkan sistem EEO, kesetaraan keragamaan perekrutan tenaga kerja dalam hal ini
seberapa baik perusahaan dalam merekrut karyawan. Aspek EEO antara lain: tidak adanya
perbedaandalam membuat keputusan terhadap golongan yang berbeda seperti kandidat
wawancara, standar kelulusan, penilaian kinerja yang dilakukan oleh perusahaan; adanya
pengesahan yang menyatakan bahwa semua faktor benar-benar terlaksana dalam membuat
keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan spesifik. Berdasarkan sistem ini perusahaan
mengijinkan perspektif dan aset personal karyawan agar bekerja lebih efektif guna menunjang
strategi bisnis perusahaan.

Pelajari karakteristik masing-masing

Pengelolaan keragaman karyawan seperti perbedaan karakteristik individu akan


menguntungkan perusahaan dimana dapat membawa pemikiran dan ide yang beragam pula
sehingga dalam menyelesaikan permasalahan berbagai alternatif pemecahan akan muncul.
Maka dari itu pemimpin perusahaan harus mempelajari karakteristik karyawan dalam
penyesuaian bidang kerja sehingga terjadi hubungan linear antara pekerjaan dan karyawan.
Karakteristik tersebut juga bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan untuk menghadapi
perubahan bisnis menuju masa depan.

Bangun komunikasi internal dengan baik

Komunikasi dalam lingkungan kerja memegang peranan penting terhadap keberhasilan


perusahaan. Pemimpin perlu meningkatkan komunikasi baik dalam penyampaian informasi,
tugas dan kewajiban karyawan, hasil kerja karyawan dan tegur sapa antara atasan dan
bawahan..

Anda mungkin juga menyukai