Rida Indriyani
2. Adya Puspita A
1. DEFINISI
a. Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan praktik
tertentu yang diterapkan entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan.
b. Kesalahan periode sebelumnya adalah kelalaian untuk mencantumkan, dan
kesalahan dalam mencatat, dalam laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih
periode sebelumnya yang timbul dari kegagalan untuk menggunakan, atau
kesalahan penggunaan, informasi andal yang:
tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode tersebut; dan
secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut.
A. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Ketika suatu PSAK secara spesifik berlaku untuk suatu transaksi,
peristiwa atau kondisi lain, kebijakan akuntansi yang diterapkan pos tersebut
menggunakan PSAK tersebut. Dalam hal tidak ada PSAK yang secara spesifik
berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lain, maka manajemen
menggunakan pertimbangannya dalam mengembangkan dan menerapkan suatu
kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yang relevan dan andal. Entitas
memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten untuk transaksi,
peristiwa dan kondisi lain yang serupa, kecuali suatu PSAK secara spesifik
mengatur atau mengizinkan pengelompokkan pos-pos dengan kebijakan
akuntansi yang berbeda adalah hal yang tepat. Jika suatu PSAK mengatur atau
mengizinkan pengelompokkan tersebut, maka kebijakan akuntansi yang tepat
dipilih dan diterapkan secara konsisten untuk setiap kelompok. Entitas mengubah
suatu kebijakan akuntansi hanya jika perubahan tersebut:
1. entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan awal suatu
PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi dalam PSAK tersebut,
jika ada; dan
2. jika entitas mengubah kebijakan akuntansi untuk penerapan awal suatu PSAK yang
tidak mengatur ketentuan transisi untuk perubahan tersebut, atau perubahan
kebijakan akuntansi secara sukarela, maka entitas menerapkan perubahan tersebut
secara retrospektif.
Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif, maka entitas
menyesuaikan saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk
periode sajian paling awal dan jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk
setiap periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru tersebut sudah
diterapkan sebelumnya.
Dampak perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif dalam laporan laba
rugi pada:
1. periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
2. periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada
keduanya.
1. Tujuan
Penghasilan didefinisikan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan sebagai peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi
dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset atau penurunan liabilitas yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam
modal.Penghasilan (income) meliputi:
Pendapatan (revenue)
Keuntungan (gain)
Permasalahan utama dalam akuntansi pendapatan adalah menentukan saat
pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila kemungkinan besar manfaat
ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan manfaat ini dapat diukur dengan
andal.
2. Ruang Lingkup
Pernyataan standar ini diterapkan untuk :
Penjualan barang
Barang meliputi barang yang diproduksi oleh entitas untuk dijual dan barang
yang dibeli untuk dijual kembali.
Penjualan jasa : Penjualan jasa biasanya terkait dengan kinerja entitas atas
tugas yang telah disepakati secara kontraktual untuk dilaksanakan selama
suatu periode waktu
Penggunaan aset entitas oleh pihak yang menghasilkan bunga,royalti dan
dividen
Pernyataan ini tidak mengatur pendapatan yang timbul dari:
PSAK PENJELASAN
PSAK 30 (revisi 2007): Sewa Perjanjian Sewa
PSAK 15 (revisi 2009): Investasi pada Dividen yang Ttimbul dari Investasi yang
Entitas Asosiasi) dicatat sesuai metode Ekuitas
PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian dan Kontrak Asuransi yang termasuk dalam ruang
lingkup
PSAK 36: Akuntansi Asuransi Jiwa Kerugian dan PSAK 36: Akuntansi Asuransi
Jiwa.
PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: perubahan nilai wajar dari aset dan liabilitas
Pengakuan dan Pengukuran) keuangan atau pelepasannya
PSAK 33: Akuntansi Pertambangan Umum PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran)
3. Definisi
Berikut merupakan definisi dari istilah-istilah yang digunakan dalam pernyataan ini:
a. Nilai wajar adalah jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu
liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction).
b. Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam
modal.
4. Pengukuran Pendapatan
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima
dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh
entitas.Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah
pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat
diterima. Namun, jika arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, maka nilai
wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang
diterima atau dapat diterima.
5. Pengidentifikasian Transaksi
Kriteria pengakuan dalam Pernyataan ini diterapkan secara terpisah pada setiap
transaksi.Dalam kondisi tertentu kriteria diterapkan pada komponen-komponen
yang dapat di identifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal atau suatu
transaksi tidak dapat dilepaskan dari transaksi lainnya maka dianggap sebagai
transaksi tunggal.
6. Penjualan Barang
Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi:
a. entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara
signifikan kepada pembeli;
b. entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan
kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang
yang dijual;
c. jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
d. kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut
akan mengalir kepada entitas tersebut; dan
e. biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut
dapat diukur dengan andal.
7. Penjualan Jasa
Jika hasil transaksi yang terkait dengan penjualan jasa dapat diestimasi dengan
andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan
pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca. Hasil transaksi dapat
diestimasi dengan andal jika seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:
a. jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
b. kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut
dapat diperoleh entitas;
c. tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur
dengan andal; dan
d. biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya menyelesaikan transaksi tersebut
dapat diukur dengan andal.
9. Pengungkapan
Entitas mengungkapkan:
a. kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, termasuk
metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi
yang melibatkan pemberian jasa;
b. jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode
tersebut, termasuk pendapatan yang berasal dari:
penjualan barang, penjualan jasa, bunga, royalty, dividen
c. jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang
tercakup dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan.
E. PAJAK PENGHASILAN
Badan diatur dalam PSAK 46 tentang Pajak atas Laba Perusahaan. Dalam hal ini
penghasilan dipotong pajak oleh pihak lain saat menerima penghasilan. PSAK 46
Pajak atas Laba Perusahaan mengatur tentang Badan memotong PPh 21 atas gaji
pegawai dan PPN atas penyerahan barang/ jasa. Dalam hal ini, beban yang terdiri dari
PBB, Materai BPHTB, dan Pajak Daerah disetorkan kepada kas Negara kemudian
dilaporkan kepada KPP. SPT Pajak terdiri dari:
1. Penghasilan
2. Beban yang dapat dikurangkan
3. Penghasilan kena pajak x tarif paja
4. Pajak terutang 1 tahun fiscal
5. Kredit pajak : Angsuran pajak (PPh 25), Dipotong pihak lain (22,23) dan Pajak
Luar Negeri (24)
6. Pajak kurang/ lebih bayar (29/28)
Berikut Ini Merupakan Perubahan PSAK 46 Tahun 2014:
3. Definisi
a. Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan
pada periode masa depan sebagai akibat adanya: perbedaan temporer yang
boleh dikurangkan, akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan akumulasi
kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan mengizinkan.
(Laba Pajak lebih besar dari Laba Akuntansi).
b. Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan terutang pada
periode masa depan sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.
(Laba Akuntansi lebih besar dari Laba pajak)
c. Beban pajak (Penghasilan pajak) adalah jumlah agregat pajak kini dan pajak
tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba atau rugi pada satu
periode dipadankan dengan dengan laba akuntansi
d. Laba akuntansi adalah laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi
beban pajak.
e. Laba kena pajak atau laba fiskal (rugi pajak atau rugi fiskal) adalah laba (rugi)
selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh
Otoritas Pajak atas pajak penghasilan yang terutang (dilunasi).
f. Pajak penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan
dan pajak ini dikenakan atas laba kena pajak entitas.
4. Incomes Tax
Ikhtisar persyaratan saat ini yang efektif
a. pajak penghasilan adalah pajak berdasarkan penghasilan kena pajak dan pajak
yang dibayar oleh anak perusahaan , asosiasi atau bergabung dengan usaha
distribusi kepada investor
b. beban pajak inccome (pendapatan) yang diakui dalam suatu periode adalah
jumlah dari pajak saat ini ditambah perubahan aktiva dan kewajiban pajak
tangguhan selama periode tersebut , tidak termasuk pajak diakui di luar laba rugi
atau timbul dari combintion(pergabungan) bisnis .
c. pajak kini merupakan jumlah hutang (recoverable) pajak penghasilan
sehubungan dengan laba kena pajak (rugi) untuk periode
d. pajak tangguhan diakui untuk estimasi pengaruh pajak masa depan perbedaan
temporer , saldo rugi fiskal yang dilakukan ke depan dan kredit pajak yang tidak
terpakai dilakukan ke depan.
e. Perbedaan temporer adalah perbedaan antara bas pajak aset atau kewajiban dan
jumlahnya tercatat dalam laporan keuangan
f. kewajiban pajak tangguhan tidak diakui jika timbul dari pengakuan awal
goodwill
g. kewajiban pajak tangguhan (aset) tidak diakui jika timbul dari pengakuan awal
aset atau kewajiban dalam suatu transaksi yang bukan penggabungan usaha ,
dan pada saat transaksi mempengaruhi laba akuntansi tidak atau laba fiskal
h. pajak tangguhan tidak diakui dalam hal investasi di anak perusahaan, asosiasi
dan joint venture jika kondisi tertentu terpenuh
i. aktiva pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa hal itu akan
terwujud
j. pajak penghasilan diukur berdasarkan tarif yang berlaku pada tanggal pelaporan.
k. pajak tangguhan didasarkan pada cara yang diharapkan penyelesaian
(kewajiban) atau pemulihan (aset)
l. pajak tangguhan diukur secara didiskontokan.
m. pajak tangguhan diklasifikasikan sebagai om-saat dalam sebuah pernyataan
diklasifikasikanmenempatkan keuangan
n. pajak penghasilan yang terkait dengan item yang diakui di luar laba atau rugi
sendiri diakui di luar laba atau rugi
5. Revenue (Pendapatan)
Ikhtisar persyaratan saat ini yang efektif:
a. Pendapatan diakui hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan
akan mengalir ke entitas dan manfaat ini dapat diukur secara andal
b. pendapatan termasuk masuknya bruto manfaat ekonomi yang diterima oleh
entitas untuk kepentingan sendiri. dalam hubungan badan, jumlah yang
dikumpulkan atas nama kepala sekolah tidak diakui oleh agen .
c. ketika pengaturan mencakup lebih dari satu komponen, mungkin perlu untuk
memperhitungkan pendapatan disebabkan setiap komponen secara terpisah
d. Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat entitas telah mentransfer
risiko signifikan dan manfaat kepemilikan kepada pembeli dan tidak lagi
mempertahankan kontrol pr memiliki keterlibatan manajerial dalam barang
e. pendapatan kontrak layanan berupa diakui dalam periode di mana layanan ini
diberikan, umumnya menggunakan metode persentase penyelesaian
f. kontrak konstruksi dicatat dengan menggunakan metode persentase
penyelesaian. metode kontrak selesai tidak diizinkan
g. pengakuan pendapatan tidak memerlukan pertimbangan kas. Namun, ketika
barang atau jasa dipertukarkan serupa di alam dan nilai, transaksi tidak
menghasilkan pendapatan