Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PRODUK KREATIF DAN

KEWIRAUSAHAAN

DEFINISI PROMOSI

Disusun Oleh :
ANDRY SEPTIANDANI WIDIAN
NIS: 16118/0954.064

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 5 JEMBER
Jl.Brawijaya 55  (0331) 487535,  (0331) 422695 Jember
e-mail : smk5jember@yahoo.co.id, website : www.smkn5jember.sch.id
2019
KELOMPOK 1 : PENGERTIAN PROMOSI
PENGERTIAN PROMOSI :
 Menurut Harper Boyd
Menurut Boyd, definisi promosi adalah upaya membujuk orang untuk menerima produk,
konsep dan gagasan.
 Menurut Swastha
Menurut Swastha, pengertian promosi adalah persuasi satu arah yang di buat untuk
mempengaruhi orang lain yang bertujuan pada tindakan yang menciptakan pertukaran
dalam pemasaran.
 Menurut Boone & Kurtz
Menurut Boone dan Kurtz, definisi promosi adalah proses menginformasikan, membujuk,
dan mempengaruhi suatu keputusan pembelian.
 Menurut Tjiptono
Menurut Tjiptono, arti promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran
atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
 Menurut Kotler
Menurut Kotler, pengertian promosi adalah bagian dan proses strategi pemasaran sebagai
cara untuk berkomunikasi dengan pasar dengan menggunakan komposisi bauran promosi
“promotional mix”.
 Menurut Gitosudarmo
Menurut Gitosudarmo, pengertian promosi adalah kegiatan yang ditujukan untuk
mempengaruhi konsumen agar mereka mengenal produk yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk
tersebut.

KELOMPOK 2 : PERSONAL SELLING


1. PENGERTIAN PERSONAL SELLING
 Personal selling adalah suatu bentuk promosi penjualan yang dilakukan secara dua
arah, tatap muka atau penyajian presentase pribadi secara langsung antara penjual
dengan pembeli untuk memperkenalkan produk yang ditawarkan, membujuk dan
mempengaruhi calon pembeli dengan tujuan terciptanya suatu penjualan.
 Pengertian Personal Selling atau dalam bahasa Indonesia Penjualan Perorangan adalah
sebuah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk
memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman
pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba membelinya.
 Personal selling menekankan pada komunikasi yang bersifat persuasif untuk bisa
menggugah kemungkinan konsumen untuk melakukan pembelian.
2. PENGERTIAN MENURUT AHLI
 Swastha (2002:260)
Menurut Swastha, Personal Selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu
muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau
mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menentukan dengan pihak
lain.
 Tjiptono (2000:224)
Menurut Tjiptono, Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka)
antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada
calon pelanggan dan membetnuk pemahaman terhadap produk sehingga mereka
kemudian akan mencoba membelinya.
 Sutisna (2008:311)
Menurut Sutisna, Personal Selling adalah aktivitas komunikasi antara produsen
yang diwakili oleh tenaga penjual dengan konsumen potensial yang melibatkan
pikiran dan emosi, serta tentu saja berhadapan langsung (Face to Face).
 Alma (2005:185)
Menurut Alma, Personal Selling adalah penjualan tatap muka adalah sebuah
pengungkapan secara lisan dalam menghadapi seorang atau beberapa calon
pembeli dengan maksud untuk menciptakan penjualan.
 Kotler (2008:664)
Menurut Kotler, Personal Selling adalah alat yang paling efektif-biaya pada tahap
proses pembelian lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan,
dan tindakan pembeli.
 Kotler dan Amstrong (2001:112)
Menurut Kotler dan Amstrong, Personal Selling adalah presentasi pribadi oleh
para wiraniaga (tenaga penjual) perusahaan dalam rangka mensukseskan
penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.

3. TUJUAN PERSONAL SELLING


Secara umum, tujuan personal selling yaitu membangkitkan kesadaran mengenai
tersedianya suatu produk, membangun minat pembeli, hingga dengan membandingkan
harga dan syarat jual beli serta penyelesaian transaksi.
Menurut Shimp (2000:281), tujuan utama personal selling yaitu mendidik para
pelanggan, menyediakan produk yang berguna dan bantuan pemasaran, serta memberikan
pelayanan purna jual dan dukungan kepada para pembeli.
Menurut Kotler (2008:305), tujuan personal selling diantaranya yaitu:
 Mencari calon, maksudnya melakukan pencarian calon pembeli atau petunjuk.
Menetapkan sasaran, maksudnya memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu
mereka diantara calon dan pelanggan.
 Berkomunikasi, maksudnya mengkomunikasikan informasi mengenai produk dan
jasa perusahaan tersebut.
 Menjual, maksudnya mendekati, melakukan presentasi, menjawab keberatan-
keberatan dan menutup penjualan.
 Melayani, maksudnya menyediakan berbagai layanan kepada pelanggan,
memberikan konsultasi mengenai masalah, memberikan bantuan teknis,
merencanakan pembiayaan, dan melakukan pengiriman.
 Mengumpulkan informasi, maksudnya melakukan riset pasar dan melaksanakan
tugas intelejen.
 Mengalokasikan, maksudnyamemutuskan pelanggan mana akan memperoleh produk
tidak mencukupi selama masa-masa kekurangan produk.

4. SIFAT DAN KRITERIA PERSONAL SELLING


Menurut Tjiptono (2008:224), ada 3 (tiga) sifat personal selling diantaranya yaitu:
 Personal Confrontation, yakni adanya hubungan yang hidup, langsung dan
interaktif antara dua orang atau lebih.
 Cultivation, yakni sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam
hubungan, mulai dari sekedar hubungan beli hingga hubungan yang lebih akrab.
 Response, yakni situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk
mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.
Menurut Tjiptono (2000:224), kriteria atau syarat yang harus dipenuhi seorang penjual
yang bertugas melakukan personal selling diantaranya yaitu:
 Salesmanship
Pelaku personal selling harus memiliki pengetahuan mengenai produk dan seni
menjual, seperti cara bagaimana mendekati pelanggan, mengatasi klaim pelanggan,
melakukan presentasi, maupun cara meningkatkan penjualan.
 Negotiating
Pelaku personal selling diharapkan memiliki kemampuan dalam melakukan negosiasi
dengan disertai syarat-syaratnya.
 RelationshipMarketing
Pelaku personal selling harus tahu cara membina dan memelihara hubungan baik
dengan pelanggan

5. JENIS-JENIS PERSONAL SELING


Menurut Swasta (2002:11), terdapat 5 (lima) macam personal selling diantaranya yaitu:
 Trade Selling, yaitu penjualan ini dapat terjadi jika produsen dan pedagang besar
memperbolehkan pengecer untuk berusaha dan memperbaiki distributor produk-
produk mereka.
 Missionary Selling, yaitu penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong
pembeli untuk membeli barang dari para penyalur perusahaan.
 Technical Selling, yaitu meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan
nasihat kepada pemberi saran dan nasehat kepada pembeli akhir barang dan jasanya.
 New Business Selling, yaitu berusaha membuka transaksi baru dengan mengubah
calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering digunakan oleh
perusahaan asuransi.
 Responsive Selling, yaitu penjualan diharapkan bisa memberikan reaksi terhadap
permintaan pembeli. Dua jenis penjualan disini yaitu route driving dan retail.
6. BENTUK-BENTUK PERSONAL SELLING
Menurut Saladin dan Oesman (1994:195), terdapat 3 (tiga) bentuk personal selling
diantaranya yaitu:
 Field Selling, yakni tenaga penjual yang melakukan penjualan di luar perusahaan
dengan mendatangi dari satu rumah ke satu rumah atau bisa juga dari perusahaan ke
perusahaan lainnya.
 Retail Selling, yakni tenaga penjualan yang melakukan penjualan dengan melayani
konsumen yang datang ke perusahaan.
 Executive Selling, yaitu hubungan yang dilakukan oleh pemimpin perusahaan
dengan pemimpin perusahaan lainnya atau pemerintah dengan tujuan melakukan
penjualan.

7. TAHAPAN PERSONAL SELLING


Menurut Kotler dan Amstrong (2001:225), ada 6 (enam) tahapan atau langkah personal
selling diantaranya yaitu:
 Mencari Calon Pelanggan
Pada tahap ini, pemasar dituntut mencari pelanggan yang menjadi segmen
perusahaan.
 Pra Pendekatan
Apabila sudah menemukan calon pelanggan, pemasar harus menjalin hubungan
untuk membangun kepercayaan.
 Presentasi dan Demontrasi
Pada tahap ini, pemasar harus bisa menunjukan bagaimana barang yang dijual
dibutuhkan calon pelanggan.
 Mengatasi Keberatan
Biasanya calon pelanggan memiliki keberatan untuk membeli produk, seperti
keberatan akan harga yang terlalu mahal. Dalam hal ini pemasar harus bisa
mengatasinya dengan memberikan diskon atau dengan cara yang lainnya.
 Tindak Lanjut dan Pemeliharaan
Maksudnya, pemasar harus bisa menjaga pelanggan agar tetap loyal terhadap produk,
sebagai contoh menelpon pelanggan mengenai produk yang sudah dibeli.
 Penutupan
Pada tahap ini, pemasar harus bisa menentukan apakah pelanggan ingin membeli
produk atau tidak, momen ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena sangat
mempengaruhi keputusan pembelian.

KELOMPOK 3 : DENIFISI PROMOSI


1. Pengertian promosi menurut sumber yang terpercaya
 Menurut Wikipedia, promosi adalah mengiklankan suatu produk atau merek,
menghasilkan penjualan, dan menciptakan loyalitas merek atau brand
 Menurut Wikipedia Indonesia, pengertian promosi adalah upaya untuk
memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik
calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.
2. Strategi Promosi
1. Pengertian
Strategi promosi penjualan atau pemasaran adalah proses perencanaan
akan aktivitas perusahaan untuk meraih tujuan pemasaran yaitu peningkatan
omzet dan volume penjualan dengan mempengaruhi keputusan pembelian dari
target konsumen.
2. Terdapat empat jenis kegiatan promosi yang dapat dilakukan, diantaranya :
 Advertising/Periklanan
Bentuk promo secara tidak langsung melalui bermacam-macam media
yang digunakan dengan maksud untuk mengajak konsumen dalam melakukan
transaksi pembelian.
 Direct Selling/Penjualan dengan tatap muka
Promosi penjualan yang dilakukan secara langsung dengan tatap
muka/bertemu antara penjual dan pembeli. Langkah ini ditujukan untuk
mengenalkan produk tertentu kepada konsumen. Selain itu direct selling juga
membentuk pemahaman konsumen pada produk supaya konsumen terdorong
untuk mencoba dan membeli produk.
 Publication/Publikasi
Langkah promosi untuk mendorong permintaan pelanggan akan suatu
produk secara tidak personal/tidak langsung yang berisi konten komersial.
Konten tersebut digunakan untuk mempromosikan produk yang disebarkan
melalui media cetak, elektronik, atau hasil wawancara/diskusi pada media
tersebut.
 Sales Promotion/Promosi Penjualan
Bentuk kegiatan promosi selain ketiga langkah sebelumnya yang bertujuan
mendorong pelanggan untuk membeli produk tertentu. Contoh jenis promosi
ini seperti melalui pameran, demonstrasi atau peragaan.

3. Metode Promosi
 Penjualan perseorangan (fleksibilitas adalah modalnya yang
besar)
 Penjualan perseorangan (personal selling) mencakup
komunikasi tatap muka langsung antara penjual dan pelanggan
potensial. Ini membuka kesempatan bagi penjual untuk melihat
reaksi-reaksi langganan dengan cepat. Hal ini memungkinkan
penjual menyesuaikan bauran pemasaran perusahaan terhadap
kebutuhan masing-masing pasar sasaran.
 Para penjual (salesman) termasuk dalam sebagian besar bauran
pemasaran. Tetapi penjualan perseorangan dapat menjadi mahal
sekali. Seringkali perlu mengkombinasikan penjualan
perseorangan dengan penjualan missal dan promosi penjualan.
 Penjualan Masal mencapai jutaan orang dengan biaya tertentu
bahkan gratis
Penjualan masal (mass seling) adalah berkomunikasi dengan
sejumlah besar pelanggan pada waktu sama. Hal ini kurang fleksibel
disbanding dengan penjualan perseorangan. Akan tetapi apabila pasar
sasaran besar dan terpencar-pencar, penjualan masal mungkin lebih
murah.
Iklan adalah bentuk utama dari penjualan masal, iklan
(advertising) adalah setiap bentuk penyajian apapun yang dibayar
untuk gagasan-gagasan, barang-barang atau jasa yang bukan pribadi
serta diperkenalkan oleh sponsor. Adapun iklan menggunakan media
baik itu media masa elektronik, media cetak dan yang popular saat ini
melalui internet. Adapun bentuk lain penjualan masal yang gratis
adalah publisitas.
Publisitas (publicity) adalah bentuk yang tidak dibayar dari
penyajian bukan pribadi dari gagasan-gagasan, barang dan jasa.
Meskipun untuk publisitas perusahaan tidak perlu membayar biaya
media, namun perusahaan harus membayar orang-orang yang menjadi
publisher, yang berusaha menarik minat pembeli terhadap perusahaan
dan produk yang ditawarkannya atau kalau dalam dunia internet kita
lebih mengenal dengan namanya afiliasi.
Sebagai contoh penulis menawarkan kepada pembaca untuk
mengikuti program monetisasi blog dengan menjadi publisher
Adsoptimal. Dengan bergabung menjadi publisher di adsoptimal,
kita sebagai seorang penulis atau pengelola sebuah blog, baik itu
professional atau sekedar hoby menulis tentunya kita ingin ada sedikit
penghasilan dari hoby tersebut. Adsoptimal memberikan pembayaran
pada setiap iklan yang diklik oleh pembaca diblog kita, selain itu
adsoptimal memberikan reward kepada publisher baru yang mendaftar
dan diterima menjadi publishernya sebanyak $10.

4. Dalam implementasinya, promosi dapat dilakukan dengan mendasarkan pada


tujuan-tujuan berikut ini (Basu Swastha, 2000):
 Modifikasi tingkah laku
Berusaha merubah tingkah laku dan pendapat, serta memperkuat tingkah
laku yang ada. Penjual selalu berusaha menciptakan kesan baik tentang dirinya
atau mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan.
 Memberitahu
Tujuan promosi dimaksudkan untuk memberitahu pasar yang dituju
tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informatif umumnya lebih
sesuai dilakukan pada tahap-tahap awal di dalam siklus kehidupan produk.
Promosi yang bersifat informatif ini juga penting bagi konsumen karena dapat
membantu dalam pengambilan keputusan untuk membeli. Informasi yang
diberikan dapat melalui tulisan, gambar, kata-kata dan sebagainya, yang
disesuaikan dengan keadaan.
 Membujuk
Yaitu membujuk calon konsumen agar mau membeli barang atau jasa
yang ditawarkan. Yang perlu ditekankan disini bahwasanya membujuk bukan
berarti memaksa calon konsumen. Membujuk dengan berlebih-lebihan akan
memberikan kesan yang negatif pada calon konsumen sehingga keputusan yang
diambil mungkin justru keputusan yang negatif.
Tujuan promosi demikian ini terutama diarahkan untuk mendorong
pembelian. Sering perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya
tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan
agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli.

5. Tujuan Promosi
 Menginformasikan (Informing), dapat berupa:
 Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru.
 Menjelaskan cara kerja suatu produk.
 Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk.
 Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
 Menginformasikan jasa-jasa yang di sediakan oleh perusahaan.
 Meluruskan kesan yang keliru.
 Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli.
 Membangun citra perusahaan.
 Membujuk pelanggan sasaran (Persuading), untuk:
 Membentuk pilihan merk.
 Mengalihkan pilihan ke merk tertentu.
 Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.
 Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.

6. Contoh Promosi
Sebenarnya kita sudah sering sekali melihat dan mendengar promosi setiap harinya, baik
melalui televisi, smartphone, majalah, dan berbagai media lainnya. Berikut ini adalah
beberapa contoh promosi yang pernah berlangsung:
1. Promosi di restaurant: Beli Makanan A Gratis Minuman Dingin.
2. Promosi penjualan retail: Membeli 2 Pasang Kaus Kaki, Gratis 1 Pasang Kaus Kaki.
3. Promosi provider telekomunikasi: Nelpon selama 10 menit dapat Gratis telpon selama 1
jam ke provider yang sama.
4. Promosi penjualan property: Beli Rumah Dapat Kulkas dan AC
KELOMPOK 4 : DEFINISI PUBLIC RELATIONS
1. Pengertian Public Relations
 Istilah lain PR adalah hubungan masyarakat ( humas ), corporate communication
(komunikasi korporat ), communication ( Komunikasi), corporate relations (
hubungan korporat), dan corporate affairs ( hubungan korporat).
 Humas adalah padanan kata dari PR, yang banyak di gunakan institusi – institusi
pemerintah di Indonesia, seperti Biro Humas Kementerian Dalam Negeri, Bagian
Humas Provinsi. Secara etimologis, istilah Public yang diterjahkan menjadi
masyarakat, kurang tepat karena yang tepat padanan katanya, yaitu publik atau
khalayak.

2. Faktor adanya Public Relations


 Dinamika organisasi atau perusahaan semakin besar dan berkembang
 Persaingan antara organisasi atau perusahaan makin ketat.
 Tuntutan, keinginan, dan harapan publik terhadap pelayanan pemenuhan
kebutuhan informasi makin tinggi
 Publik semakin kritis mereka tidak mau kepentingannya terganggu
 Perkembangan teknologi komunikasi yang luar biasa
 Besarnya pengaruh opini publik, sikap publik, perilaku publik, citra publik dan
reputasi publik pada keadaan sosial – ekonomi, keberadaan, dan stabilitas suatu
perusahaan semakin besar
 Pengaruh media konvesional ( Surat kabar umum, majalah umum, radio, siaran dan
telivisi siaran ) dan media massa online ( newspaper online, magazine online , radio
digital, televise digital )
 Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan
dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan organisasi

3. Unsur-unsur Public Relations


 Citra baik ( good image),
 Itikad baik ( goodwill)
 Saling pengetian ( mutual understanding )
 Saling mempercayai ( mutual confidence)
 Saling menghargai ( mutual appreciations)
 Toleransi ( tolerance) ( Dalam Soemirat dan Ardianto Effendy:2008)

4. Kriterial Public Relations


 Kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tulisan
 Kemampuan mengorganisasikan atau kemampuan manajerial
 Kemampuan bergaul atau membina relasi
 Integritas atau kejujuran
 Imajinasi ( Banyak ide dan kreatif).
5. Definisi Public Relations
 Menurut Scott M.Cutlip, Aleen H. Center dan Glen M. Broom (2000), dalam
bukunya effective public relations definisi PR, yakni : Public Relations is the
management function which evalute public attitudes, identifies the policies and
procedures of an individual or an organization with the public interest, and plans
and executes a program of action to earn public understanding an acceptances (
Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap – sikap publik,
mengidentifikasikan kebijakan – kebijakan dan prosedur – prosedur dari individu
atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja
untuk memperoleh pengertian dan pengakuan publik
 Menurut Edward L. Bernays , PR mempunyai tiga arti :
 Penerangan kepada publik
 Persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik
 Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga.
 Menurut Byron Christian, PR merupakan suatu usaha sadar memotivasi terutama
melalui komunikasi agar orang – orang terpengaruh, timbul pikiran yang sehat
terhadap suatu organisasi , memberi rasa hormat, mendukung dan memberi
kesadaran dengan berbagai cobaan dan masalah .
 Perintis pendidik PR, Rex Harlow ( dalam Cutlip, Cenre dan Broom. 2005 ) pernah
menyusun definisi PR hampir dari 500 Sumber. Harlow melihat definisi itu
beragam dari yang sederhana sampai yang rumit berikut ini beberapa definisi PR
yang lebih ringkas dan sederhana :
 Penampilan bagus, dihargai masyarkat
 PR adalah singkatan dari Performance ( penampilan ) dan Recognition (
pengakuan)
 Berkerja dengan baik dan karenanya mendapat pujian
 Tindakan yang diambil untuk menunjang hubungan yang menguntungkan
dengan masyarakat umum
 Usaha – usaha organisasi untuk mendapatkan kerja sama dari semua
kelompok orang.
 Untuk membahas bobot dan peran PR (1981), sebuah satuan tugas bentukan PRSA
( Public Relations Society Of America) berusaha memformulasi suatu definisi PR
yang diringkas, berisi dan gampang diingat :
 PR membantu sebuah organisasi dan masyarakatnya untuk saling
menyesuaikan diri
 PR adalah usaha – usaha sebuah organisasi untuk mendapatkan kerjasama
kelompok orang.
 Kata – kata kunci yang perlu diingat untuk mendefinisikan Public Relations adalah
 Sengaja (deliberate)
 Terencana (planned)
 Kinerja (performance)
 Kepentingan publik ( public interest)
 Komunikasi dua arah ( two woy communication)
 Fungsi Manajemen ( management function).
KELOMPOK 5 : STRATEGI PROMOSI
1. Pengertian Strategi Promosi
 Fandy Tjiptono
Pengertian strategi promosi penjualan adalah perencanaan aktivitas yang
dilaksanakan dalam rangka peningkatan permintaam dari para konsumen untuk
meningkatkan volume dan omset penjualan. Aktivitas tersebut dilakukan dengan
mempengaruhi secara langsung konsumen dalam keputusan pembelian.
 Cravens
Strategi promosi penjualan merupakan rencana dan proses pengendalian
komunikasi dalam perusahaan yang ditujukan pada target konsumen.
 KESIMPULAN
Strategi promosi penjualan atau pemasaran adalah proses perencanaan
akan aktivitas perusahaan untuk meraih tujuan pemasaran yaitu peningkatan omset
dan volume penjualan dengan mempengaruhi keputusan pembelian dari target
konsumen.

2. Sifat Strategi Promosi Penjualan


 Komunikasi
(Memberi informasi kepada konsumen akan produk dan menarik perhatian
mereka).
 Insentif
(Pemberian pelayanan untuk merangsang pelanggan dengan nilai dan
keistimewaan tertentu).
 Invitation
(Mengundang para konsumen agar melakukan pembelian pada
sesaat promosi dilakukan).
3. Kegiatan Strategi Promosi
 Advertising/Periklanan
Bentuk promo secara tidak langsung melalui bermacam-macam media yang
digunakan dengan maksud untuk mengajak konsumen dalam melakukan transaksi
pembelian.
 Direct Selling/Penjualan dengan tatap muka
Promosi penjualan yang dilakukan secara langsung dengan tatap muka/bertemu
antara penjual dan pembeli. Langkah ini ditujukan untuk mengenalkan produk
tertentu kepada konsumen. Selain itu direct selling juga membentuk pemahaman
konsumen pada produk supaya konsumen terdorong untuk mencoba dan membeli
produk.
 Publication/Publikasi
Langkah promosi untuk mendorong permintaan pelanggan akan suatu produk
secara tidak personal atau tidak langsung yang berisi konten komersial. Konten
tersebut digunakan untuk mempromosikan produk yang disebarkan melalui media
cetak, elektronik, atau hasil wawancara/diskusi pada media tersebut.
 Sales Promotion atau Promosi Penjualan
Bentuk kegiatan promosi selain ketiga langkah sebelumnya yang bertujuan
mendorong pelanggan untuk membeli produk tertentu. Contoh jenis promosi ini
seperti melalui pameran, demonstrasi atau peragaan.

4. Klasifikasi Strategi Promosi


 Customer Promotion
Promosi yang bermaksud untuk membujuk konsumen dalam melakukan
pembelian terhadap suatu produk baik barang ataupun jasa.
 Trade Promotion
Strategi promosi yang menitikberatkan pada distributor. Mengajak para
distributor seperti pedagang grosir, agen, pengecer, exportir dan importir untuk
menjualkan kembali produk perusahaan.
 Sales-Force Promotion
Langkah promosi yang bertujuan untuk memberi motivasi pada armada penjualan
yang dimiliki perusahaan.
 Business Promotion
Promo penjualan untuk mendapatkan pelanggan baru, menjaga interaksi dan
komunikasi dengan pelanggan, mensosialisasikan produk baru, serta melakukan
penjualan lebihbanyak pada pelanggan tetap.

KELOMPOK 7 : JENIS-JENIS PROMOSI


1. Jenis-Jenis Promosi
 Promosi Secara Fisik
 Promosi seperti ini dapat kita temukan pada event atau kegiatan tertentu,
misalnya bazar, konser, pameran, dan lain-lain. Dalam kegiatan promosi
ini biasanya para penjual membuka booth untuk menawarkan produknya
(barang/ jasa).
 Promosi secara fisik memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari
promosi jenis ini adalah memungkinkan pengusaha untuk menjangkau
langsung dan melakukan interaksi langsung dengan calon konsumen.
 Sedangkan kekurangan jenis promosi seperti ini adalah terbatasnya calon
konsumen yang dapat dijangkau. Kegiatan seperti ini hanya diadakan pada
lokasi tertentu, misalnya perkantoran, sekolah/ kampus, mall, dan lain-
lain, sehingga hanya orang yang berada di lokasi yang dapat dijangkau.
 Promosi Melalui Media Tradisional
 Promosi jenis ini dulunya sangat efektif untuk meningkatkan penjualan.
Beberapa diantaranya adalah promosi melalui media cetak (koran,
majalah, tabloid, dan lain-lain), radio, televisi, iklan banner, billboard, dan
lain-lain.
 Promosi jenis ini memiliki keuntungan tersendiri dibanding promosi
secara fisik, yaitu dapat menjangkau banyak calon konsumen dalam waktu
lama. Namun, jenis promosi ini punya kekurangan yaitu mahalnya biaya
promosi, baik dari sisi medianya maupun biaya promosinya.
 Promosi Melalui Media Digital
 Perkembangan teknologi dan media informasi telah mengubah
cara promosi di era digital. Beberapa promosi melalui media
digital yang banyak dilakukan adalah melalui media sosial,
jaringan website, mesin pencari, dan lain-lain.
 Para pengusaha yang sudah melek teknologi lebih memilih
untuk mempromosikan bisnis mereka melalui internet. Selain
karena lebih murah, dapat menjangkau banyak orang, serta
proses promosinya juga dianggap lebih mudah dan cepat.
 Kelebihan promosi melalui media digital adalah biayanya yang
cenderung lebih murah, pelaksanaannya lebih mudah dan cepat,
serta dapat menjangkau pengguna internet di seluruh dunia.
 Sedangkan kekurangan promosi digital adalah dibutuhkannya
kreatifitas dalam berpromosi secara terus menerus karena ada
banyak kompetitor yang bermain di dalamnya. Dengan kata
lain, kunci keberhasilan promosi digital adalah pada keunikan
dan tepat sasaran.
2. Contoh Promosi
Sebenarnya kita sudah sering sekali melihat dan mendengar promosi
setiap harinya, baik melalui televisi, smartphone, majalah, dan berbagai
media lainnya. Berikut ini adalah beberapa contoh promosi yang pernah
berlangsung:
 Promosi di restaurant: Beli Makanan A Gratis Minuman Dingin.
 Promosi penjualan retail: Membeli 2 Pasang Kaus Kaki, Gratis 1 Pasang
Kaus Kaki.
 Promosi provider telekomunikasi: Nelpon selama 10 menit dapat Gratis
telpon selama 1 jam ke provider yang sama.
 Promosi penjualan property: Beli Rumah Dapat Kulkas dan AC
Masih banyak contoh promosi yang bisa kita temukan setiap hari.
Berbagai promosi tersebut bertujuan untuk mempengaruhi penilaian
calon konsumen sehingga memutuskan untuk segera membeli.

Anda mungkin juga menyukai