Anda di halaman 1dari 3

A.

PENYEBAB HEMATEMESIS MELENA

 Berdasarkan lokasi1
a. Esofagus
 Ruptur varises Esofagus
 Mallory-weiss tear
 Karsinoma esofagus
 Esofagitis reflux
b. Lambung
 Peptic ulcer
 Gastritis
 Gastropati hipertensive portal
 Carcinoma gaster
 Lympoma
 Berdasarkan penyebab terbanyak ditinjau dari penyakit1
a. Tersering
 Varises esofagus
 Syndrome mallory weiss
 Gastritis erosif
 Ulkus peptikum
 Ukus duodenum
 Angiodysplasia
 Diulafoy’s erosion
b. Jarang
 Esofagitis
 Karsinoma esofagus
 Duodenitis
 Anastomic ulcer
 Fistula

B. PENANGANAN HEMATEMESIS MELENA

 Untuk penyebab non varises2


1. Penghambat pompa proton dalam bentuk bolus maupun drip tergantung
kondisi pasien

1
2
2. Sitoprotektor : sukralfat 3-4 x 1 gram atau teprenon 3x1 tab atau
rebamipide 3 x 100 mg
3. Injeksi vitamin K 3x1 ampul. Untuk pasien dengan penyakit hati kronis
atau sirosis hati.

 Untuk penyebab varises2


1. Somatostatin bolus 250 mvg/jam dilanjutkan perinfus 250 mcg/jam
selama 12-24 jam atau sampai perdarahan berhenti. Atau okreotide
(sandostatin) 0,1mg/2 jam.
2. Vasopressin : sediaan vasopressin 50 unit diencerkan dalam 100 ml
dekstrosa 5%, diberikan 0,5-1 mg/menit iv selama 20-60 menit dan dapat
diulanh 3-6 jam. Atau setelah pemberian pertama dilanjutkan per infus
0,1-0,5 U / menit.
Pemberian vasopressin disarankan bersamaan dengan pemberian nitrat
misalnya nitrogliserin iv dengan dosis awal 40 mcg / menit lalu titrasi
dinaikkan sampai maksismal 400 mcg/ menit. Hal ini utnuk mencegah
insufisiensi aorta mendadak.
3. Propanolol, dimulai dosis 2x10 mg dosis dapat ditingkatkan hingga
tekanan diastolik turun 20 mmhg atau denyut nadi turun 20persen.
4. Isosorbid dinitrat 2x1 tablet
5. Metoklopramid 3 x 10 mg / hari
6. Pada pasien dengan pecah varises/penyakit hati kronis/sirosis hati dapat
ditambahkan:
a. Laktulosa 4x1 sendok makan
b. Antibiotika ciprofloxacin 2x500 mg ata sefalosporin generasi ketiga.

Somatostatin dan analognya (octreotid) diketahui dapat menurunkan aliran


darah splanknik, khasiatnya lebih selektif dibanding dengan vasopressin.
Somatostatin dapat menghentikan perdarahan akut varises esofagus pada 70-80%
kasus, dan dapat pula digunakan pada perdarahan non varises. Somatostatin dapat
menghambat sekresi asam dan pepsin sekaligus mengurangi aliran darah mukosa
gastroduodenal. Somatostatin dan ocreotid mengurangi inflow vena porta dan tekanan
intravarises sehingga mengurangi risiko perdarahan ulang akibat perdarahan varises
atau penyebab non varises. Octeotrid, suatu analog somatostatin, dapat menurunkan
tekanan portal tanpa menimbulkan efek samping seperti vasopressin, yaitu dapat
menrangsang otot polos sehingga dapat terjadi vasokontriksi koroner karena itu harus
2
berhati-hati dengan pemakaian obat tersebut terutama pada penderita penyakit
jantung iskemik.3
Asam traneksamat merupakan obat golongan antifibrinolitik yang bekerja
mengurangi perdarahan dengan cara menghambat aktivitas plasminogen menjadi
plasmin pada pembekuan darah. Karena plasmin berfungsi mendegradasi fibrin,
maka asam traneksamat bekerja menghambat degradasi fibrin, yang berujung pada
meningkatnya aktivitas pembekuan darah. Dosis asam traneksamat yang digunakan
adalahh 0,5-1 gram 3 kali sehari.2
Karbazokrom Na Sulfonat (ADONA) merupakan obat-obatan hemostatik
berguna untuk menanggulangi perdarahan saluran cerna bagian atas. Mekanisme
kerja dengan menghambat peningkatan permeabilitas kapiler dan meningkatkan
resistensi kapiler. Sediaan : Tablet 10 mg/ Forte 30 mg. Injeksi 2 ml/10 mg dan 5
ml/25 mg. 2

Anda mungkin juga menyukai