LAPORAN PENDAHULUAN
A. Masalah Utama:
Perubahan sensori perseptual: halusinasi.
C. 1. Pohon Masalah
Data Obyektif :
berbicara dan tertawa sendiri
bersikap seperti mendengar / melihat sesuatu
berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu
disorientasi
D. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
halusinasi.
b. Perubahan sensori perseptual: halusinasi berhubungan dengan menarik diri.
E. Rencana Tindakan
1. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
halusianasi
a. TujuanUmum:
Klien tidak mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
b. Tujuan Khusus:
1. Membina hubungan saling percaya
Tindakan:
1.1. Salam terapeutik - perkenalkan diri - jelaskan tujuan - ciptakan lingkungan
yang tenang - buat kontrak yang jelas (waktu, tempat, topik)
1.2. Beri kesempatan mengungkapkan perasaan
1.3. Empati
1.4. Ajak membicarakan hal - hal nyata yang ada di lingkungan
2. Klien dapat mengenal halusinasinya
Tindakan:
2. 1. Kontak sering dan singkat
2.2. Observasi tingkah laku yang terkait dengan halusinasi (verbal dan non
verbal)
2.3. Bantu mengenal halusinasinya dengan menanyakan apakah ada suara
yang didengar - apa yang dikatakan oleh suara itu Katakan bahwa
perawat percaya klien mendengar suara itu, tetapi perawat tidak
mendengamya. Katakan bahwa perawat akan membantu.
2.4. Diskusi tentang situasi yang menimbulkan halusinasi, waktu, frekuensi
teriadinya halusinasi serta apa yang dirasakan jika teriadi halusinasi
2.5. Dorong untuk mengungkapkan perasaannya ketika halusinasi. muncul
Kondisi Klien :
Klien tenang, bicara dan tertawa sendiri, bersikap seperti mendengar atau melihat
sesuatu, pembicaraan kacau, berhenti bicara ditengah kalimat untuk
mendengarkan sesuatu, ingin melempar atau mengamuk.
Diagnosa Keperawatan :
Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
halusinasi
Tujuan Khusus :
Klien dapat membina hubungan saling percaya dan mengenali halusinasinya
Tindakan :
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan interaksi
3. Menciptakan lingkungan yang aman dan tenang
4. Mewawancarai dan mengobservasi kondisi klien
secara langsung dari keluarga
I. FASE
ORIENTASI
1. Salam
terapeutik : “
Selamat siang, pak ?”
2. Evaluasi /
Validasi : “
Bagaimana keadaan bapak hari ini ?”
3. Kontrak
:
“ Kenalkan, nama saya Tri Mulyati pak, nama bapak siapa ya ? Biasanya
bapak dipanggil siapa ? Usia bapak berapa ? Sudah berkeluarga belum ?
Rumah bapak dimana ? Dirumah tinggal dengan siapa ? Bapak mempunyai
kegemaran apa ? Dulu bapak sekolah sampai apa ? Kalau dirumah apa peran
bapak ?”
“ Pak, hari ini kita akan bincang-bincang mengenai keluhan yang bapak
rasakan ? Bagaimana bapak bersedia, kan ?”
“ Pak, tahu tidak bapak sekarang berada dimana ? Ini tempat apa ?”
III. FASE
TERMINASI
1. “ Sementara
itu dulu yang kita bicarakan hari ini “
2. “ Saya
sangat senang dan menghargai karena bapak sudah bisa mengungkapkan
perasaan dengan baik dan mau bercerita dengan saya “
3. “ Besok kita
ketemu lagi ya dan bincang-bincang lagi tentang kemampuan yang dimiliki
oleh bapak. Nanti yang akan mengajak bincang-bincang adalah teman saya
yang dibangsal, jadi untuk waktu dan tempat nanti kita bicarakan lagi.
Bagaimana bapak setujukan ?”
4. “ Baiklah
pak sampai nanti, terima kasih “
Semarang, 5 Oktober 2004
Praktikan
Tri Mulyati
G6B 204 028
Fakultas Kedokteran – Universitas Diponegoro
Program Studi Ilmu Keperawatan
Program Pendidikan Profesi Ners
Keperawatan Jiwa
I. IDENTITAS
Inisial klien : Tn. S
Umur : 28 Th
Alamat : Pedurungan Kidul IB Gg 2 No 48
Tanggal pengkajian : 28 Mei 2004
IV. PEMERIKSAAN
FISIK
Tanda-tanda Vital :
T : 110/80 mmHg S : 37 0 C BB : 57 Kg
N : 88 x / menit RR : 20 x/menit
Keluhan : pasien merasa gatal seluruh tubuh, ada bekas luka ( borok )
V. PSIKOSOSIAL
a. Genogram
Keterangan
: klien : wanita
: serumah : laki-laki
: meninggal
4. Harga diri
Pasien merasa dirinya dimasuki Dewi Shiwa sehingga merasa dapat pesan
dari Dewi Shiwa untuk keluarganya agar selalu menjaga adiknya yang
paling kecil
5. Gambaran diri
Pasien merasa tubuhnya sedang dimasuki Dewi Shiwa sehingga harus
dijaga
c. Hubungan Sosial
Pasien mampu berhubungan dengan orang lain. Pasien sering meditasi di
kamar kos-kosannya untuk mencari ketenangan
Masalah keperawatan : Interaksi social, kerusakan
d. Spiritual
Pasien adalah seorang yang beragama Katholik dan rajin ke Gereja tetapi sejak
sering meditasi pasien sering pergi dengan membawa tumbal-tumbal dan sering
pergi ke kelenteng
Masalah keperawatan : Distress spiritual
ANALISA DATA
NO DATA FOKUS MASALAH
1. S: Resiko
K mencederai diri,
eluarga mengatakan dua hari ini Pasien bicara kacau, orang lain dan
tidak bisa tenang dan mondar-mandir. Pasien juga tidak lingkungan
mau mandi sendiri dan harus dipaksa. Pasien kadang-
kadang marah sampai merusak barang
K
eluarga mengatakan Pasien sudah 11 x dirawat terakhir 4
bulan yang lalu dengan kondisi yang sama. Pasien
melarikan diri dari RSJ
K
eluarga mengatakan kemarin pasien menyiram lantai
dengan minyak tanah
O:
P
2. asien saat wawancara terlihat selalu menggerakkan badan
dan ingin mondar-mandir Gangguan
sensori –
S: persepsi :
P halusinasi
S:
P
asien mengatakan merasa seperti ada yang mengejar-
kejar karena dianggap mempunyai informasi penting untuk
negara. Pasien menganggap yang mengejar itu adalah
aparat negara dan ibu mega sendiri
P
asien juga mempunyai keyakinan kalau tubuhnya ada
penyakit dan habis dioperasi dan itu tidak benar
O:
5. P
asien tampak bingung dan kacau
P Gangguan Konsep
asien merasa khawatir dan takut dengan kondisinya diri : Harga Diri
P Rendah
S:
K
eluarga mengatakan pasien seorang lelaki yang
mempunyai sifat pemalu
K
eluarga mengatakan pasien tidak meneruskan sekolahnya
karena merasa tidak mampu. Pasien sekolah hanya
sampai kelas 2 SMA.
P
asien mengatakan merasa malu bergaul karena merasa
banyak borok ditubuhnya terutama dikepala
POHON MASALAH
Gangguan isi
pikir :
Waham
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
berhubungan dengan halusinasi
2. Gangguan isi pikir : waham berhubungan dengan
harga diri rendah
RENCANA PERAWATAN
TGL DIAGNOSA RENCANA TINDAKAN IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERA KEPERAWATAN KEPERAWATAN
WATAN
28 Mei Resiko 3. 1. S:
2004 mencederai Bina hubungan saling Membina hubungan saling * Klien
jam diri, orang percaya dengan percaya dengan mengatakan
10.00 lain dan prinsip komunikasi mengajak kenalan ada suara-
lingkungan terapeutik klien suara dan
b.d 4. 2. bayangan
halusinasi Beri lingkungan yang Memberi lingkungan yang tentara yang
aman dan tenang aman dan tenang ingin
5. dengan mengajak klien menembak
Beri kesempatan untuk dan keluarga ke * Keluarga
mengungkapkan tempat periksa dan mengatakan
perasaannya mempersilahkan klien klien biasa
6. duduk bicara seperti
Bantu klien untuk 3. ini
mengungkapkan Mengobservasi tingkah
perasaannya laku klien terkait O:
7. dengan halusinasi * Klien bicara
observasi tingkah laku 4. sendiri dan
terkait dengan Mengkaji tentang kacau
halusinasinya : bicara halusinasi yang * Klien tidak
dan tertawa tanpa diderita klien dengan bisa di
stimulus mengajukan beberapa wawancarai
8. pertanyaan tentang * Klien tampak
Bantu klien mengenal halusinasi bingung
halusinasinya dgn 5.
menggunakan Mengidentifikasi bersama
pertanyaan tentang klien dan keluarga A:
halusinasi cara tindakan yang Klien
9. dilakukan jika terjadi mengalami
Diskusikan dengan klien halusinasi gangguan
apa yang dirasakan 6. sensori-
jika terjadi halusinasi Mengkolaborasikan pada persepsi :
( marah, takut sedih, tim medis untuk halusinasi
senang ) pemberian obat anti
10. psikosa P:
Identifikasi bersama klien Teruskan
cara tindakan yang 7. sesuai
dilakukan jika terjadi rencana
halusinasi ( tidur,
marah, menyibukan
diri )
11.
Kolaborasi dengan tim
medis untuk
memberikan obat
penenang dan anti
psikosa
12.
OLEH :
Kepada Yth.
Bp/Ibu ………………………
Di RSJ Daerah Dr. Aminogondohutomo
SEMARANG
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan Hormat,
Bersama surat ini kami mahasiswa PSIK UNDIP mengharap kehadiran bp/ibu
besok pada :