Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No.

1 Tahun 2014 ISSN 2337-9995


Program Studi Pendidikan Kimia jpk.pkimiauns@ymail.com
Universitas Sebelas Maret

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER


(NHT) BERBANTUAN MEDIA LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUAL
DILENGKAPI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI
TERMOKIMIA KELAS XI SMAN 1 KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2013/2014

Sarry Saraswaty1,*, Mohammad Masykuri2 dan Budi Utami2


1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia
2
Dosen Program Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

Keperluan korespondensi, HP: 085740767192, e-mail: sara.saras92@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pembelajaran kooperatif model
Numbered Heads Together (NHT) dengan penggunaan media laboratorium riil dilengkapi
Lembar Kerja Siswa (LKS) dibandingkan dengan penggunaan media laboratorium virtual
dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) pada pembelajaran kimia materi Termokimia kelas XI
SMA Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen, sampel terdiri dari 2 kelas, yaitu XI IPA-3 dan XI IPA-4. Data prestasi belajar
kognitif menggunakan tes, prestasi belajar afektif dan psikomotor menggunakan angket. Uji
hipotesis menggunakan uji t-pihak kanan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar siswa menggunakan pembelajaran kooperatif model NHT dengan
penggunaan media laboratorium riil dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih baik daripada
pembelajaran kooperatif model NHT dengan penggunaan media laboratorium virtual dilengkapi
Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam pembelajaran kimia materi Termokimia, sub-materi: jenis-
jenis perubahan entalpi dan penentuan perubahan entalpi (ΔH) melalui percobaan (kalorimetri).

Kata Kunci: NHT, laboratorium riil, laboratorium virtual, LKS, Termokimia.


 
PENDAHULUAN dan dilaksanakan di masing-masing
Pendidikan mempunyai tugas satuan pendidikan. Menurut Undang-
menyiapkan sumber daya manusia unuk undang nomor 14 tahun 2005, Guru
pembangunan. Pendidikan merupakan adalah pendidik profesional dengan tugas
salah satu usaha untuk mencapai tujuan utama mendidik, mengajar, membimbing,
pendidikan. Tujuan pendidikan adalah mengarahkan, melatih, menilai, dan
menanamkan pengetahuan atau mengevaluasi peserta didik pada
pengertian, pendapat, dan konsep- pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
konsep serta menanamkan tingkah laku formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
atau kebiasaan yang baru [1]. Wujud menengah.
tujuan pendidikan dapat berupa Peranan guru dalam keberhasilan
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan siswa sangat berpengaruh, sehingga guru
sikap. Sehingga tujuan pendidikan dapat mempunyai peran penting selama proses
dimaknakan sebagai suatu sistem nilai belajar berlangsung. Belajar merupakan
yang disepakati kebenaran dan suatu proses untuk membangun dan
kepentingannya yang dicapai melalui mendapatkan pengetahuan. Untuk
berbagai kegiatan, baik dijalur pendidikan membangun dan mendapatkan
sekolah maupun luar sekolah. pengetahuan dalam diri siswa, maka
Untuk mencerdaskan anak diharapkan kegiatan belajar dan mengajar
bangsa, maka Indonesia selaku negara berpusat pada siswa atau disebut student
yang berkembang selalu memperhatikan centered learning. Selain guru,
kualitas pendidikan. Yaitu dengan keberhasilan pembelajaran siswa juga
memperbaiki dan mengembangkan didukung oleh pemilihan model dan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) media pembelajaran yang tepat.
menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Ilmu kimia merupakan ilmu yang
Pendidikan (KTSP). KTSP adalah diperoleh dan dikembangkan berdasarkan
kurikulum operasional yang disusun oleh eksperimen untuk mencari jawaban dari

Copyright © 2014 86
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 86-94

pertanyaan apa, mengapa, dan Together (NHT) dalam materi ini adalah
bagaimana gejala-gejala alam. Ilmu kimia (1) penomoran, (2) pengajuan
merupakan produk (pengetahuan kimia pertanyaan, (3) berpikir bersama, (4)
yang berupa fakta, teori, prinsip, hukum), pemberian jawaban [3].
temuan saintis, dan proses (kerja ilmiah), Untuk menciptakan pembelajaran
oleh sebab itu dalam penilaian dan kimia yang menarik dan dapat
pembelajaran kimia harus memperhatikan mengaktifkan siswa selama proses
karakteristik ilmu kimia sebagai produk belajar berlangsung, maka diperlukan
dan proses [2]. Salah satu materi dalam media pembelajaran yang mendukung
kimia adalah Termokimia. Materi ini terciptanya perbelajaran kimia yang
membutuhkan pemahaman konsep yang kreatif dan inovatif. Media adalah
tepat disertai latihan penyelesain soal komponen sumber belajar atau wahana
operasi dasar perhitungan kimia yang fisik yang mengandung materi
cukup untuk membangun konsep dan instruksional di lingkungan siswa yang
pemahaman pada siswa. dapat merangsang siswa untuk belajar
SMA Negeri 1 Karanganyar [4].
mempunyai sarana dan prasarana yang Praktikum merupakan ciri khusus
memadai dan dapat digunakan selama dalam pembelajaran kimia, sehingga
proses pembelajaran. Sarana dan pengadaan praktikum memberikan
prasarana yang disediakan pihak sekolah pengaruh terhadap pembangunan konsep
telah mengarah pada peningkatan siswa. Adapun media yang dapat
ketertarikan siswa untuk mengikuti digunakan untuk praktikum adalah
pembelajaran serta penyediaaan media laboratorium riil dan virtual. Metode
bagi guru untuk melangsungkan proses praktikum di laboratorium riil adalah
belajar mengajar. Misalnya, guru telah kegiatan percobaan atau pratikum yang
memanfaatkan LCD dalam pembelajaran dilengkapi dengan peralatan dan bahan-
dan eksperimen di laboratorium. bahan yang riil [5]. Dalam metode ini
Berdasarkan data arsip prestasi siswa dapat aktif melakukan percobaan
belajar tahun 2012 dan hasil wawancara secara langsung, mengamati prosesnya
pada tanggal 31 Mei 2013 dengan salah dan menyimpulkan hasil percobaannya,
satu guru kimia di SMA Negeri 1 sehingga siswa dapat membentuk konsep
Karanganyar, maka dapat diidentifikasi dari teori yang dipelajarinya [6].
permasalahan-permasalahan yang ada di Sedangkan laboratorium virtual
SMA N 1 Karanganyar, diantaranya adalah alat laboratorium dalam program
adalah kesulitan siswa dalam (software) komputer, dioperasikan
pemahaman konsep dasar dan operasi dengan komputer. Karakteristik program
dasar perhitungan kimia serta pengadaan laboratorium virtual adalah berisi alat-alat
eksperimen, khususnya dalam bab laboratorium bisa berfungsi sebagaimana
Termokimia. Berdasarkan hasil alat alat riil, sangat mudah dioperasikan,
wawancara dan data siswa, diketahui dan dalam program ini aktivitas 100% di
presentase siswa yang mencapai batas tangan pemakai [7].
ketuntasan hanya 50% dalam satu kelas Selama pembelajaran di dalam
yang sama. Selebihnya berada di batas kelas, menggunakan media laboratorium
nilai ketuntasan dan di bawah nilai riil dan virtual dilengkapi Lembar Kerja
ketuntasan. Dimana nilai batas kriteria Siswa (LKS) sebagai pendamping dalam
ketuntasan minimal pokok materi pembelajaran. Pada penelitian ini,
Termokimia adalah 75. Lembar Kerja Siswa (LKS) terdiri dari dua
Untuk dapat mengaktifkan siswa macam. Secara umum, kedua macam
selama proses pembelajaran dan LKS terdiri dari halaman depan, standar
menjadikan materi kimia menjadi lebih kompetensi, kompetensi dasar, indikator,
menarik, salah satu solusi yang dapat petunjuk umum, waktu, materi secara
digunakan yaitu penerapan pembelajaran singkat dan padat, serta latihan soal. Hal
kooperatif model Numbered Heads yang menjadi pembeda pada kedua
Together (NHT). Adapun implementasi macam LKS adalah LKS pertama
konteks model Numbered Heads digunakan sebagai pendamping untuk

Copyright © 2014 87
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 86-94

materi pembelajaran, sehingga berisi dan penentuan perubahan entalpi (ΔH)


materi dan latihan soal disertai lembar melalui percobaan (kalorimetri).
jawaban. Sedangkan LKS kedua Berdasarkan desain penelitian
digunakan sebagai pendamping yang telah dirancang maka langkah
praktikum sehingga berisi judul penelitian yang dilakukan adalah sebagai
percobaan, tujuan percobaan, dasar teori, berikut: (1) Pemberian pretest X1 dan Y1
alat dan bahan, prosedur percobaan, pada kelompok eksperimen I dan II untuk
tabel data hasil pengamatan, serta mengukur rata-rata kemampuan awal
pertanyaan. kognitif sebelum objek diberi perlakuan.,
Berdasarkan permasalahan di (2) Pemberian perlakuan E1 berupa
atas, maka dilakukan penelitian untuk penggunaan Numbered Heads Together
mengetahui penggunaan pembelajaran dengan media laboratorium riil dilengkapi
kooperatif model Numbered Heads Lembar Kerja Siswa pada kelompok
Together (NHT) dengan penggunaan eksperimen I dan perlakuan E2 berupa
media laboratorium riil dilengkapi Lembar penggunaan Numbered Heads Together
Kerja Siswa (LKS) lebih baik daripada dengan media laboratorium virtual
penggunaan media laboratorium virtual dilengkapi Lembar Kerja Siswa pada
dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) kelompok eksperimen II, (3) Pemberian
pada pembelajaran kimia materi posttest X2 dan Y2 pada kelompok
Termokimia kelas XI SMA Negeri 1 eksperimen I dan II untuk mengukur rata-
Karanganyar tahun ajaran 2013/2014. rata kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor (hanya untuk kelas
METODE PENELITIAN eksperimen I) setelah diberi perlakuan E1
Penelitian ini menggunakan dan E2, (4) Penentuan selisih nilai antara
metode eksperimen dengan desain yang X1 dan X2 pada kelompok eksperimen I
disebut “Randomized Pretest-Postest untuk mengukur rata-rata selisih nilai
Comparison Group Design”. Untuk lebih pretest-posttest (Z1), (5) Penentuan
jelasnya rancangan penelitian tercantum selisih nilai antara Y1 dan Y2 pada
pada Tabel 1. kelompok eksperimen II untuk mengukur
rata-rata selisih nilai pretest-posttest(Z2),
Tabel 1. Desain Penelitian “Randomized (6) Penerapan uji statistik yang sesuai
Pretest-Postest Comparison untuk menentukan apakah perbedaan
Group Design” tersebut signifikan.
Group Pretest Treatment Posttest Populasi penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
Eksp I X1 E1 X2 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014
Eksp II Y1 E2 Y2 yang berjumlah 5 kelas dan rata-rata
jumlah siswa tiap kelas adalah 34 siswa.
Keterangan : Pengambilan sampel dalam penelitian ini
X1 dan Y1 = Nilai pretest terhadap dilakukan dengan teknik Cluster Random
penguasaan materi pokok Termokimia, Sampling. Untuk mengetahui kesetaraan
sub-materi: jenis-jenis perubahan entalpi kedua kelas tersebut dilakukan pula
dan penentuan perubahan entalpi (ΔH) wawancara dengan guru kimia yang
melalui percobaan (kalorimetri). mengampu kelas tersebut tentang
E1 = Perlakuan dengan model Numbered pembagian siswa dalam masing-masing
Heads Together dengan media kelas saat penjurusan IPA kelas XI.
laboratorium riil dilengkapi Lembar Kerja Didapatkan kelas XI IPA-4 sebagai kelas
Siswa. eksperimen I dan kelas XI IPA-3 sebagai
E2 = Perlakuan dengan model Numbered kelas eksperimen II.
Heads Together dengan media Variabel bebas dalam penelitian
laboratorium virtual dilengkapi Lembar ini adalah penggunaan model
Kerja Siswa. pembelajaran Numbered Heads Together
X2 dan Y2 = Nilai posttest terhadap dengan media laboratorium riil dilengkapi
penguasaan materi pokok Termokimia, Lembar Kerja Siswa pada kelompok
sub-materi: jenis-jenis perubahan entalpi eksperimen I dan penggunaan model

Copyright © 2014 88
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 86-94

pemb belajaran Numbered


N H
Heads Toge ether melalui perco obaan (kallorimetri), yang
deng gan media laborattorium viirtual meliputi aspe ek kognitiff, afektif, dan
dilenngkapi Lem mbar Kerja a Siswa pada p psik
komotor. Daata penelitia
an prestasi belajar
b
kelom mpok eksperimen II., sedang gkan sisw
wa disajikan
n pada Tabe el 2.
variaabel terikatn nya adalah prestasi be elajar
di ke elas eksperimen I ma aupun di kelas
k Tab
bel 2. Ran ngkuman Deskripsi Data
eksp perimen III pada materi po okok Pen nelitian
Term mokimia, sub-materri: jenis-jjenis N
Nilai Rata-Rata
Jenis
J Penila aian
perubahan entalpi daan penentuan Ekksp I Ekssp II
perubahan e
entalpi (
(ΔH) me elalui Pretest
P Koggnitif 255,00 244,93
perco obaan (kalo orimetri). Posttest
P Kog gnitif 900,44 822,67
Media pembelaja aran sebe elum Seelisih Nilai Kognitif
K 65 5,44 61,89
digun nakan, divvaliditas te erlebih da ahulu Nilai Afekktif 1227,28 117 7,78
untukk mendapa atkan saran dari dua orang  
respo onden, yaitu ahli materi m dan ahli Perhitun ngan distrribusi frek kuensi
mediia. Tekniik pengumpulan data presstasi belaja ar kognitiff, afektif, dan
dilakkukan deng gan: (1) Instrumen tes psikkomotor siswa disajika an dalam be entuk
(benttuk tes obyyektif atau pilihan gan nda), histoogram dan dapat diliha at pada Gaambar
untukk menguku ur prestasi belajar kog gnitif, 1., Gambar
G 2., dan Gamba ar 3.
dan (2) Angket,, untuk men ndapatkan data
nilai prestasi belaajar afektif dan
d psikomo otor.
Teknik analisis
a Insstrumen kog gnitif 20
17
meng ggunakan: (1) Uji validitas isi, NHT T media
meng ggunakan formula
f Greegory [8], (2 2) Uji 15 labo oratorium
Frekuensi

riil
reliabbilitas, men nggunakan rumus Kuder dilenngkapi
Richardson (KR R-20) [9], (3) Uji tin ngkat 10
9
8 8 LKS S
7 7
kesu ukaran soa al, menggu unakan ru umus
5
jumla ah responden yang menjawab
m benar 5 4 NHT T media
dibag gi jumlah seluruh re esponden yang y 1
2 3
labooratorium
0 0 1 virtu
ual
meng gikuti tes[10], (4) uji daya
d pemb beda, dilen
ngkapi
0
meng ggunakan rumus korelasi point p LKS S
42,5 54,5
5 66,5 78,5
biserrial [9]. Hassil dari selu uruh uji, ad dalah
N
Nilai Tengah
soal dinyatakkan valid dan dapat
digun nakan. Gam
mbar 1. Hisstogram Perbandingan
Teknik analisis angket affektif Disstribusi Freekuensi Selisih
S
meng ggunakan: (1) U
Uji valid
ditas, Nila
ai Kognitif
meng ggunakan rumus
r formu ula Gregoryy [8],
(2) Uji
U reliabilittas, mengg gunakan ru umus 12
2
12
Kude er Richardsson (KR-20) [9]. Hasil dari 10
9 9
kedu ua uji, adalaah angket dinyatakan
d v
valid 10
0
NHT T media
dan dapat
d digun
nakan. 8 7 laborratorium
Frekuensi

riil dilengkapi
Teknik analisis
a dataa mengguna akan 6 LKS
6 5
uji t-p
pihak kanan n yang men nsyaratkan data 4 4 4
harusslah normal dan ho omogen, untuk u 4 NHT T media
meng guji normalitas sampel mengguna akan 1 1
laborratorium
2 virtua
al
meto ode Lillieffors, seda angkan untuk u 0 0 dilen
ngkapi
meng guji h
homogenita s sam mpel 0 LKS
meng ggunakan metode
m Barttlett [11]. 101,5 11
17,5 133,5 149,5
N
Nilai Tengah
HASSIL DAN PE EMBAHASA AN mbar 2.
Gam Histogram Perbandingan
Data yangy dipeeroleh da alam Distribusi F
Frekuensi Selisih
S
pene
elitian ini ad asi belajar siswa
dalah presta Nilai Afektiff
pada
a materi pokokp Terrmokimia, sub-
mate
eri: jenis-jen
nis perubahhan entalpi dan
pene
entuan pe erubahan entalpi (ΔH)

Copyright © 2014 89
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 86-94

Dari kettiga histogra


am, terlihatt hasil
29
3
30 yang berbeda. Tetapi seccara garis besar,
b
Jumlah Siswa dappat disimpu ulkan bahw wa pada kelas
2
25 NHT media
21
atorium
labora yang mengg gunakan NHT media
m
2
20 15
riil labooratorium riil dilengka api LKS. Hal ini
dileng
gkapi
1
15 LKS terlihat dari gra
afik yang adda pada Ga ambar
7
1. Dalam
D Gambar 2., sem makin tinggi nilai
1
10
tenggah, semakkin banyakk pula frek kuensi
5 0 0 0 0
NHT media sisw
wa yang mencapainy
m ya dibandin ngkan
laboraatorium
0 virtua
al dengan kelas yang men nggunakan NHT
Sangat Baik
B Kurang Tidak
dileng
gkapi med dia labora atorium virrtual dilengkapi
LKS
baik baik
Kateggori Pencapaiian
baik LKSS. Pada Gambar 3. terrlihat pula bahwa
capaian pada kelas yang g menggun nakan
Gam
mbar 3. Histogram
H Distribusi NHT T media la aboratoriumm riil dilengkapi
F
Frekuensi C
Capaian Beelajar LKSS memperllihatkan ha asil yang baik,
A
Aspek Psiko
omotor kareena rata-ratta siswa me encapai indikator
baikk dan sanga at baik.

Tabe
el 3. Hasil Uji Normallitas Prestassi belajar Siswa Materri Pokok Teermokimia, Sub-
materri: Jenis-Jenis Peruba ahan Entalp pi dan Pennentuan Perubahan Entalpi
(ΔH)M
Melalui Perccobaan (Kallorimetri)
Harga L
Kelass Paraameter Kessimpulan
Hitung Ta
abel
Nilai Prettest 0,131 0,1
14767 Normal
NHT media
m
Nilai Posttest 0,140 0,1
14767 Normal
laboratorrium riil
Selisih Nilai Kognitif 0,136 0,1
14767 Normal
dilengkapi LKS
Nilai Afekktif 0,136 0,1
14767 Normal
Nilai Prettest 0,130 0,1
14767 Normal
NHT media
m
Nilai Posttest 0,135 0,1
14767 Normal
laboratoriu
um virtual
Selisih Nilai Kognitif 0,139 0,1
14767 Normal
dilengkapi LKS
Nilai Afekktif 0,122 0,1
14767 Normal

Tabe el 4. Hasil Uji


U Homogennitas Nilai Kognitif
K dan Afektif
Paraameter χ2 hitung
h χ2 tabel Kesim
mpulan
Nilai Pretest Kog gnitif 1,020 3,841 Homogen
Nilai Posttest Ko ognitif 0,005 3,841 Homogen
Selissih Nilai Kog
gnitif 0,260 3,841 Homogen
Nilai Afektif 1,844 3,841 Homogen

Tabeel5. Hasil Perhitungan


P Uji t-Pihakk Kanan Se
elisih Nilai Kognitif anttara NHT Media
M
Labora atorium Riil dilengkapi LKS deng gan NHT Media M Labooratorium Virtual
V
dilengkkapi LKS
Kelass Rata-Ratta Varian nsi thitung ttabel Kriteria
NHT T media lab boratorium
65,44 66,88
8
r dilengkapi LKS
riil
1,920 1,67 Ho ditoolak
NHT T media lab boratorium
61,89 56,22
2
virrtual dilengkkapi LKS

Copyright © 2014 90
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 86-94

Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji t-Pihak Kanan Hasil Perhitungan Uji t-Pihak Kanan Nilai
Afektif antara NHT Media Laboratorium Riil dilengkapi LKS dengan NHT
Media Laboratorium Virtual dilengkapi LKS
Kelas Rata-Rata Variansi thitung ttabel Kriteria
NHT media laboratorium
127,28 185,75
riil dilengkapi LKS
3,325 1,67 Ho ditolak
NHT media laboratorium
117,78 108,06
virtual dilengkapi LKS

Uji normalitas menggunakan keseluruhan terjadi interaksi antar siswa


metode Liliefors pada taraf signifikansi dalam kelompok dan siswa mengikuti
5%. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada diskusi kelompok secara aktif dan saling
Tabel 3. Sedangkan uji homogenitas bekerja sama dengan baik. Karena
menggunakan metode Bartlett pada taraf adanya interaksi antar siswa dalam
signifikansi 5%. Hasil uji homogenitas diskusi, menyebabkan seluruh anggota
dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan siswa dalam kelompok dapat memahami
data hasil penelitian pada Tabel 3 dan 4, materi dan konsep yang telah disediakan
disimpulkan bahwa data terbukti normal pada latihan soal sebagai bahan diskusi
dan homogen karena harga Lhitung< Ltabel kelompok. Oleh karena itu, semua siswa
dan χ2hitung<χ2tabel, sehingga data dapat terlibat secara aktif dalam pemahaman
digunakan untuk uji t-pihak kanan. Hasil konsep dan penyelesaian latihan soal
perhitungan uji t-pihak kanan dapat dilihat sehingga siswa dapat menyerap dan
pada Tabel 5 dan Tabel 6. mengingat konsep yang telah dipelajari.
Hasil perhitungan uji t-pihak kanan Kemudian diterapkan dalam pengerjaan
pada Tabel 5 dan Tabel 6, diperoleh soal ulangan untuk meningkatkan prestasi
bahwa nilai thitung˃ttabel, yaitu 1,920˃1,67 belajar. Hal ini sesuai dengan penelitian
dan 3,325˃1,67 dalam taraf signifikansi yang menunjukkan bahwa pembelajaran
5%. Hal ini berarti Ho ditolak, dengan kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan
demikian rata-rata selisih nilai kognitif dan prestasi belajar siswa [12]. Hal ini diperkuat
rata-rata nilai afektif siswa pada kelas dengan capaian hasil prestasi kedua
eksperimen I (kelas yang menggunakan kelas eksperimen yang telah melebihi
model NHT dengan media laboratorium nilai batas ketuntasan minimal.
riil dilengkapi LKS) lebih tinggi daripada Media yang digunakan adalah
kelas eksperimen II (kelas yang laboratorium riil dan laboratorium virtual
menggunakan model NHT dengan media yang digunakan sebagai alat bantu untuk
laboratorium virtual dilengkapi LKS). menyajikan materi penentuan perubahan
Dengan ditolaknya Ho, berarti bahwa H1 entalpi (ΔH) melalui percobaan
diterima sehingga dapat disimpulkan (kalorimetri), maupun sebagai salah satu
bahwa penggunaan model NHT dengan inovasi terhadap media pembelajaran.
media laboratorium riil dilengkapi LKS Dari kedua media tersebut, siswa akan
memberikan prestasi belajar yang lebih melakukan ekperimen baik secara nyata
baik dibandingkan dengan penggunaan dan virtual dalam kelompoknya untuk
model NHT dengan media laboratorium menambah pengetahuan baru terhadap
virtual dilengkapi LKS pada materi pokok alat-alat laboratorium dan konsep materi
Termokimia, sub-materi: jenis-jenis yang terkait. Eksperimen dilakukan
perubahan entalpi dan penentuan secara berkelompok, tetapi setiap siswa
perubahan entalpi (ΔH) melalui dalam kelas eksperimen I melakukan
percobaan (kalorimetri). indikator-indikator dalam aspek
Proses pembelajaran pada kelas psikomotor karena percobaan dilakukan
eksperimen I dan kelas eksperimen II lebih dari satu macam, sehingga guru
berlangsung secara alamiah dan baik. dapat menilai aktifitas siswa baik secara
Selama proses pembelajaran individual dan kelompok. Selama
menggunakan pembelajaran kooperatif eksperimen berlangsung, setiap
model Numbered Heads Together, secara kelompok diberikan satu Lembar Kerja
Siswa (LKS) sebagai pendamping dalam

Copyright © 2014 91
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 86-94

melakukan langkah-langkah eksperimen, dilengkapi Lembar Kerja Siswa pada


menuliskan data hasil eksperimen, dan materi pokok Termokimia, sub-materi:
berisi pertanyaan tentang konsep materi jenis-jenis perubahan entalpi dan
yang berhubungan dengan eksperimen penentuan perubahan entalpi (ΔH)
yang dilakukan. melalui percobaan (kalorimetri).
Dalam pembelajaran model NHT Hal ini dikarenakan dengan
menggunakan media laboratorium riil, pembelajaran menggunakan media
hasil capaian aspek psikomotor dapat laboratorium riil lebih menarik dan
dikatakan baik. Hal ini dikarenakan dalam meningkatkan minat siswa terhadap
pembelajaran media laboratorium riil, rasa proses pembelajaran karena siswa dapat
ingin tahu siswa tentang alat-alat dengan langsung melihat, memegang,
laboratorium lebih besar karena dilakukan dan melakukan eksperimen secara nyata.
secara nyata sehingga siswa saling Sehingga siswa lebih aktif dan tertarik
bekerja sama dalam kelompok selama selama pembelajaran, dan hal ini
pelaksanaan ekperimen. Penggunaan membuat siswa lebih mudah menangkap
media laboratorium riil dan virtual materi atau teori yang diberikan.
berdampak pada prestasi belajar siswa, Prestasi belajar juga dilihat dari
karena melalui ekperimen siswa dapat aspek afektif dan capaian aspek
membangun pengetahuan sendiri dan psikomotor. Berdasarkan data nilai pada
mengkaitkan hasil ekperimen dengan aspek afektif, setelah dihitung
teori yang telah dipelajari. Hal ini sesuai menggunakan uji t-pihak kanan diperoleh
dengan penelitian yang menunjukkan prestasi belajar afektif thitung>ttabel =
bahwa penggunaan laboratorium riil dan 3,325>1,67. Hal ini berarti bahwa
virtual berdampak terhadap pemahaman hipotesis nol (H0) ditolak dan H1 diterima,
dan pengetahuan siswa terhadap materi bahwa prestasi belajar menggunakan
kimia. Sehingga praktikum sebaiknya pembelajaran kooperatif model Numbered
tetap diadakan selama pembelajaran Heads Together dengan media
karena praktikum secara riil maupun laboratorium riil dilengkapi Lembar Kerja
virtual merupakan titik awal dari semua Siswa lebih tinggi dibandingkan
pendekatan untuk kurikulum ilmu menggunakan pembelajaran kooperatif
pengetahuan alam [13]. model Numbered Heads Together
Berdasarkan perbedaan selisih dengan media laboratorium virtual
nilai kognitif, dapat disimpulkan bahwa dilengkapi Lembar Kerja Siswa pada
setelah diberikan perlakuan yang berbeda materi pokok Termokimia, sub-materi:
pada tiap kelas eksperimen maka jenis-jenis perubahan entalpi dan
didapatkan hasil yang berbeda pula. penentuan perubahan entalpi (ΔH)
Bahkan kedua kelas eksperimen yang melalui percobaan (kalorimetri).
mempunyai tingkat kemampuan yang Adapun prestasi belajar capaian
setara, menunjukkan hasil yang berbeda, aspek psikomotor dalam kelas
yaitu kelas eksperimen I mempunyai hasil eksperimen I (pembelajaran kooperatif
rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan model NHTdengan media laboratorium riil
kelas eksperimen II. Untuk lebih dilengkapi LKS) pada materi pokok
mendukung pernyataan tersebut, maka Termokimia, sub-materi: jenis-jenis
dilakukan uji t-pihak kanan. Dari hasil uji t- perubahan entalpi dan penentuan
pihak kanan, diperoleh hasil bahwa thitung> perubahan entalpi (ΔH) melalui
ttabel = 1,920>1,67. Hal ini berarti bahwa percobaan (kalorimetri) dapat dikatakan
hipotesis nol (H0) ditolak dan H1 diterima, baik, hal ini disebabkan pada kelas
bahwa prestasi belajar menggunakan eksperimen I siswa lebih tertarik dan aktif
pembelajaran kooperatif model Numbered karena siswa mendapatkan pengalaman
Heads Together dengan media eksperimen secara nyata dan bertahap.
laboratorium riil dilengkapi Lembar Kerja Sehingga dapat meningkatkan minat
Siswa lebih tinggi dibandingkan siswa selama kegiatan pembelajaran
menggunakan pembelajaran kooperatif eksperimen berlangsung.
model Numbered Heads Together Berdasarkan hasil perhitungan
dengan media laboratorium virtual menggunakan uji t-pihak kanan terhadap

Copyright © 2014 92
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 86-94

aspek kognitif dan afektif, diperoleh hasil [4] Arsyad, A. (2009). Media
sesuai dengan hipotesis pada penelitian Pembelajaran. Jakarta: PT Raja
ini, yaitu pembelajaran kooperatif model Grafindo Persada.
Numbered Heads Together (NHT) [5] Santoso, H. (2009). Pengaruh
dengan penggunaan media laboratorium Penggunaan Laboratorium Riil dan
riil dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) Laboratorium Virtuil pada
lebih baik daripada penggunaan media Pembelajaran Fisika Ditinjau dari
laboratorium virtual dilengkapi Lembar Kemampuan Berpikir Kritis
Kerja Siswa (LKS) dalam pembelajaran Siswa.Tesis. Surakarta: FKIP
kimia materi Termokimia, sub-materi: Universitas Sebelas Maret.
jenis-jenis perubahan entalpi dan [6] Hamida, N., Mulyani, B., & Utami,
penentuan perubahan entalpi (ΔH) B. (2013). Studi Komparasi
melalui percobaan (kalorimetri) kelas XI Penggunaan Laboratorium Virtual
SMA Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran dan Laboratorium Riil dalam
2013/2014. Hal ini juga didukung oleh Pembelajaran Student Team
rata-rata capaian psikomotor pada kelas Achievement Division (STAD)
eksperimen I yang baik. Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau
dari Kreativitas Siswa pada Materi
Pokok Sistem Koloid Kelas XI
KESIMPULAN
Semester Genap SMA Negeri 1
Dari hasil penelitian dapat
Banyudono Tahun Ajaran
disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa
2012/2013. Jurnal Pendidikan
menggunakan pembelajaran kooperatif
Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2: 7 - 15.
model Numbered Heads Together (NHT)
[7] Budiyono. (2009). Penerapan
dengan penggunaan media laboratorium
Laboratorium Riil dan Virtual pada
riil dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pembelajaran Fisika Melalui
lebih baik daripada pembelajaran
Metode Eksperimen Ditinjau dari
kooperatif model NHT dengan
Gaya Belajar. Tesis. Surakarta:
penggunaan media laboratorium virtual
Pendidikan Sains Universitas
dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS)
Sebelas Maret.
dalam pembelajaran kimia materi
[8] Gregory, R. J. (2007). Phychological
Termokimia, sub-materi: jenis-jenis
Testing: History, Principles, And
perubahan entalpi dan penentuan
Application. 5th Edition. Boston,
perubahan entalpi (ΔH) melalui MA: Allyn & Bacon.
percobaan (kalorimetri). [9] Sudijono, A. (2008). Pengantar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja
UCAPAN TERIMA KASIH Grafindo Persada.
Bapak Drs. Hartono, M.Hum, selaku
[10] Departemen Pendidikan Nasional.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Karanganyar
yang telah memberikan ijin penelitian serta (2009). Analisis Butir Soal.
Bapak Bambang Asihno, S.Pd., M.Pd., selaku Jakarta: Depdiknas.
guru mata pelajaran kimia SMA Negeri 1 [11] Budiyono. (2009). Statistik untuk
Karanganyar yang senantiasa membimbing Penelitian. Surakarta: UNS Press.
dan membantu kelancaran penelitian. [12] Wijayati, N., Kusumawati, I., &
Kushandayani, T. (2008).
DAFTAR RUJUKAN Penggunaan Model Pembelajaran
[1] Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan Numbered Heads Together Untuk
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Meningkatkan prestasi belajar
PT Rineka Cipta. Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan
[2] Keenan, C.W. (1986). Ilmu Kimia Kimia, Vol. 2, No. 2: 281-286.
untuk Universitas Edisi Keenam [13] Bilek, M., & Skalicka, P. (2009).
Jilid 1. Terj. A. Hadyana Real, Virtual Laboratories together
Pudjaatmaka. Jakarta: Erlangga. in General Chemistry Education:
[3] Ibrahim, M. (2000). Pembelajaran Starting Points for Research
Kooperatif. Surabaya: Universitas Project. Problems of Education in
Negeri. the 21st Century, Vol. 16 -

Copyright © 2014 93
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 86-94

Information & Communication


Technology in Natural Science
Education: 30 - 39.

 
 

Copyright © 2014 94

Anda mungkin juga menyukai