PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama : Bayi Ny.R
Tanggal lahir : 11 november 2017
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : Gunung pati, semarang
Agama : Islam
No.RM : C663990
Dx.Masuk : Gangguan nafas RINGAN
Tanggal Masuk : 11 November 2017
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. M
Usia : 40 Tahun
Alamat : Gunung pati, semarang
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Hubungan dengan pasien : Ayah
Tgl pengkajian : 04 desember 2017
3. Keluhan Utama
Sesak nafas (+)
7. Riwayat Psikososial
Ny. R sering menengok anaknya keruang PBRT untuk memberikan ASI.
8. Riwayat Antenatal
Ny. R mengatakan selama hamil rutin memeriksakan kandungannya ke bidan didekat
rumahnya setiap bulan.
9. Riwayat Natal
Bayi Ny. R lahir pada tanggal 11 november 2017 jam 05.00 WIB secara spontan. Ny.
R mengatakan air ketuban sudah keluar sejak 35 menit sebelum melahirkan. Ny.R
mengatakan umur kehamilannya baru ± 30 minggu, karena air ketubannya sudah
keluar, maka oleh dokter bayi Ny. R harus segera dikeluarkan.
2 Gangguan ketidakmampuan
DS : -
nutrisi kurang menghisap,
DO :
dari kebutuhan penurunan
- Reflek hisap dan menelan lemah
tubuh motilitas usus.
- Mukosa bibir kering
- Terpasang OGT minum ASI 10
cc / 3 jam
- BB: 1500gr
DS : -
3. DO: Resiko tinggi belum
- Pasien terdapat di inkubator gangguan terbentuknya
- Kulit bayi tipis, terdapat lanugo di termoregulasi : lapisan lemak pada
dahi dan di pipi,akral dingin hipotermi kulit.
- Suhu 36,0 C
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifnya pola nafas yang berhubungan dengan ketidakadekuatan nafas bayi
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan
menghisap, penurunan motilitas usus.
3. Resiko tinggi gangguan termoregulasi : hipotermi b.d belum terbentuknya lapisan
lemak pada kulit.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria
No. Dx Masalah Intervensi Rasional
Hasil
1 Ketidakefektif Setelah dilakukan - Kaji status pernafasan, - Takipneu adalah
nya pola nafas tindakan keperawatan catat peningkatan mekanisme kompensasi
yang dalam waktu 3x7 jam respirasi atau perubahan untuk hipoksemia dan
berhubungan pola nafas dapat pola nafas peningkatan usaha nafas
dengan menjadi efektif - Catat ada tidaknya suara - Suara nafas mungkin
ketidakadekuat KH: nafas dan adanya bunyi tidak sama atau tidak ada
an nafas bayi - Frekuensi jantung nafas tambahan seperti ditemukan. Crakles
100-140 x/m crakles, dan wheezing terjadi karena
- Pernapasan 40-60 x/i peningkatan cairan di
- Takipneu atau apneu permukaan jaringan yang
tidak ada disebabkan oleh
- Sianosis tidak ada peningkatan
- Tidak ada pernafasan permeabilitas membran
cuping hidung alveoli – kapiler.
Wheezing terjadi karena
bronchokontriksi atau
adanya mukus pada jalan
nafas
- Kaji adanya sianosis - Selalu berarti bila
diberikan oksigen
(desaturasi 5 gr dari Hb)
sebelum cyanosis
muncul. Tanda sianosis
dapat dinilai pada mulut,
bibir yang indikasi
adanya hipoksemia
sistemik, sianosis perifer
seperti pada kuku dan
ekstremitas adalah
vasokontriksi.
- Observasi adanya - Hipoksemia dapat
somnolen, confusion, menyebabkan iritabilitas
apatis, dan dari miokardium
ketidakmampuan
beristirahat
- Berikan istirahat yang - Menyimpan tenaga
cukup dan nyaman pasien, mengurangi
penggunaan oksigen
2 Gangguan Setelah dilakukan - Berikan infus D 10% W - Untuk menggantikan
nutrisi kurang Tindakan sekitar 65 – 80 ml/kg bb/ kalori yang tidak didapat
dari kebutuhan Keperawatan dalam hari secara oral
tubuh waktu 3x7 jam intake - Pasang selang - Pilihan ini dilakukan jika
berhubungan nutrisi dapat terpenuhi nasogastrik atau masukan sudah tidak
dengan KH: orogastrik untuk dapat mungkin dilakukan
ketidakmampu - Bayi dapat minum memasukkan makanan
an menghisap, dengan baik jika diindikasikan atau
penurunan - BC seimbang untuk mengevaluasi isi
motilitas usus - Berat Badan Bayi lambung
tidak turun lebih dari - Cek lokasi selang NGT - Untuk mencegah
10% dengan cara : masuknya makanan ke
- Kemampuan - Aspirasi isi saluran pernafasan
menghisap dan lambung
menelan Bayi terlatih - Injeksikan
sejumlah udara dan
auskultasi masuknya
udara pada lambung
- Letakkan ujung
selang di air, bila
masuk lambung,
selang tidak akan
memproduksi
gelembung
- Berikan makanan sesuai - Memberikan makanan
dengan prosedur berikut tanpa menurunkan
: tingkat energi bayi
- Elevasikan kepala
bayi
- Berikan ASI atau
susu formula dengan
prinsip gravitasi
dengan ketinggian 6– 8
inchi dari kepala bayi
- Berikan makanan
dengan suhu ruangan
- Tengkurapkan bayi
setelah makan sekitar 1
jam
- Monitor intake cairan - Catatan intake dan
dan output dengan cara : output cairan penting
- Timbang berat untuk menentukan
badan bayi setiap 8 ketidak seimbangan
jam cairan sebagai dasar
- Timbang popok untuk penggantian cairan
bayi untuk menentukan
urine output
- Tentukan jumlah
BAB
- Monitor jumlah
asupan cairan infus
setiap hari
3 Resiko tinggi Tujuan :Setelah - Tempatkan bayi pada - Mencegah terjadinya
gangguan dilakukan tindakan tempat yang hangat hipotermi
termoregulasi : keperawatan selama 3 (incubator)
hipotermi b.d x 7 jam diharapkan - Atur suhu incubator - Menjaga kestabilan suhu
belum suhu tubuh tetap tubuh
terbentuknya normal. - Pantau suhu tubuh setiap - Memonitor
lapisan lemak Kriteria Hasil : 2 jam perkembangan suhu
pada kulit - Suhu 36,5-37,5 °C tubuh bayi
- Bayi tidak hipotermi - Ganti popok bayi jika - Menghindari kehilangan
basah panas bayi melaui
perpindahan panas
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
E. EVALUASI
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan Intervensi
3. 06 desember III S:- Linda
2017 O : - ASI 10 cc masuk melalui OGT
07.00 WIB - BB 1500 gram
- Reflek menghisap dan menelan masih lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor Vita lsign
- Pantau intake ASI
- Timbang BB / hari
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY. NY. N DENGAN KASUS GNS
DI RUANG PBRT
NIM G3A017017
Nama Pembimbing
2017