Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Tumbuh Kembang

2.2 Fokus dan Tahapan Tumbuh Kembang Kognitif

Pertumbuhan dan Perkembangan Toddler ( 1-3 Tahun )

1. Tinggi Badan
Rata-rata 7,5 cm pertahun.
Untuk usia 2 tahun tinggi badan ± 86,6 cm.
Tinggi badan pada usia 2 tahun diharapkan setengah tinggi badan pada saat dewasa.
2. Berat Badan
Rata-rata naik 1,8-2,7 kg pertahun. Pada usia 2 tahun berat badannya rata-rata 12,3
kg. Berat badan naik empat kali pada usia 2,5 tahun.
3. Nutrisi
Berkembang secara perlahan-lahan,terjadi penurunan kebutuhan kalori, protein, dan
cairan. Kalori yang dibutuhkan 102 kcal/kg/hari. Protein yang dibutuhkan 112
g/kg/hari. Pada usia 18 bulan, toddler mengalami anoreksia, dan menjadi anak yang
suka memilih makanan, mempunyai makanan kesukaan, dan pada suatu waktu
makan dalam jumlah yang besar dan dilain waktu makan sangat sedikit. Biasanya
anak lebih suka makan sendiri dan dalam porsi yang kecil untuk merangsang
makannya. Frekuensi makan makanan kecil dapat diganti dengan makan makanan
lengkap.
4. Pola tidur
Total jumlah jam tidur dikurangi selama tahun kedua, menjadi ± 12 jam / hari.
Sebagian toddler tidur siang setiap harinya berakhir sampai pada tahun kedua atau
ketiga. Masalah tidur biasanya karena takut atau berpisah dengan orang tua.
5. Kesehatan Gigi
Gigi primer sejumlah 20 lengkap pada usia 2,5 tahun. Kunjungan pemeriksan gigi
yang pertama sebaiknya bukan karna traumatik dan dilakukan sebelum toddler
berusia 2,5 tahun. Gigi dibersihkan dengan sikat yang lembut dan air. Pasta gigi tidak
yang berbuih dan jika mengandung florida ini sangat berbahaya jika ditelan.
6. Bahasa
Usia 15 bulan toddler menggunakan bahasa jargon.
Saat 2 tahun , toddler bicara ± 300 kata , menggunakan 2-3 prae dan juaga
menggunakan pronoun.
Saat 2, 5 tahun toddler suka menyebutkan bagian depan atau belakangnya saja.
7. Takut
Umumnya ketakutan toddler meliputi :
 Kehilangan orang tua ( kecemasan untuk berpisah )
 Cemas terhadap orang-orang yang baru
 Suara yang keras, seperti vacum cleaner
 Pergi tidur
 Binatang yang besar
 Dukungan emosi, kenyamanan, dan pemberian contoh yang sederhana dapat
mengurangi ketakutan pada toddler.
8. Sosialisasi
Interaksi toddler didominasi oleh sifat keagamaan, sifat negatif, dan ketidak
tergantungan. Kecemasan berpisah yang memuncak berbeda-beda pada toddler.
Pergantian terhadap benda-benda tertentu sangat penting khususnya selama waktu
berpisah , seperti saat tidur siang. Kemarahan dapat digunakan untuk menyatakan
ketidaktergantungan dan pengabaian terhadap mereka.Sering beranganggapan
negatif. Jalan terbaik untuk mengurangi kata"tidak" adalah dengan mengurangi
pertanyaan –pertanyaan yang dapat dijawa hanya dengan kata "tidak ".
9. Bermain dan Mainan
Toddler menginginkan bermain bersama, mereka bermain dalam waktu yang lama.
Meniru adalah bentuk yang peling sering mereka lakukan. Keterampilan gerakan
dapat ditingkatkan dengan mainan dyang ditarik dan didorong. Pemberian perhatian
yang singkat pada toddler dapat menyebabkan perubahan dari frekuensi bermain.
Mainan yang tepat untuk toddler seharusnya aman (mempunyai bagian yang dapat
dilepas) dan yang mendoromg untuk meniru, mengembangkan bahasa, dan
keterampilan motoriknya, contohnya :
 Boneka,
 Peralatan rumah tangga,
 Telpon mainan,
 Kuda ayunan,
 Balok-balok kayu, dan
 Puzzle.
10. Disiplin
Tidak membatasi kebebasan toddler adalah suatu penangan karena jika dibatasi atau
dilarang toddler menjadi ingin mencobanya. Seharusnya disiplin diukur dengan:
 Konsisten
 Dilakukan setelah ada kesalahan
 Direncanakan sebelumnya
 Diorientasikan untuk berperilaku tidak seoerti anak-anak
 Dilakukan secara pribadi sehingga tidak menyebabkan malu
11. Perkembangan Moral
Pola disiplin mempengaruhi perkembangan moral anak :
 Hukuman fisik dan pengambilan hak-hak khusus cenderung membentuk moral
yang negatif.
 Menghilangkan cinta dan perasaan sebagai bentuk dari hukuman menimbulkan
perasaan bersalah pada toddler.
 Disiplin diukur secara tepat dengan memberikan penjelasan yang sederhana
mengapa perbuatan nya tidak diperbolehkan, memberikan pujian terhadap
perbuatan yang baik.

2.3 Fokus dan Tahapan Tumbuh Kembang Psikososial

Psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan emosi, mental,, motivasi


dan perkembangan pribadi manusia serta perubahan dalam bagaimana individu dengan
orang lain.
Menurut Erikson, perkembangan keperibadian seseorang berasal Sali pengalaman
sosial sepanjang hidupnya.
8 tahap psikososial :

1. Percaya diri (0-18 bulan)


Pada usia ini bayi merasakan dunia melalui mulut, mata, telinga, dan
sentuhan ibu sangat penting dalam hal ini.
· Bayi memiliki ketergantungan sentuhan emosional jika bayi tidak
mendapatkan perawatan yang baik maka bayi akan mengalami kegagalan dalam
perkembangan kepercayaan bayi sehingga bayi akan merasa takut.

2. Keinginan : Kemandirian, Rasa, Malu (18 bulan – 3 tahun)

· Latihan buang air kecil dan air besar merupakan bagian penting untuk
mengontrol fungsi tubuhnya sendiri

· Belajar mengenakan pakaiannya sendiri atau memilih yang ia sukai

3. Inisiatif vs Perasaan bersalah (3-6 tahun)

· Mulai meniru orang tua atau apa yang mereka lihat

· Mencari interaksi sosial sendiri

· Anak akan mengendalikan kukuatannya atau merasakan perasaan bersalah


secara terus menerus jika tidak boleh mencoba sesuatu yang baru

4. Tekun vs Rendah diri (6-12 tahun)

· Memiliki rasa bangga akan prestasi yang diraihnya

· Berfikir secara luas

· Anak yang mendapatkan pujian dan dukungan dari keluarga atau guru akan
memiliki perasaan kompetesi yang kuat dan percaya diri yang tinggi, sedangkan anak
yang tidak mendapatkan dukungan akan merasa rendah diri.

5. Identitas vs Rasa Bingung (12-19 tahun)

· Mencari jati diri dan mulai mengeksplorasikan identitas pribadinya

· Rasa bingung akan hadir apabila mereka kurang mengerti apa yang mereka
pahami
6. Keintiman vs Isolasi (19- 40 tahun)

· Merasa butuh untuk dicintai

· Mulai membangun komitmen dengan orang lain

7. Bangkit vs tekanan (40-65 tahun)

· Fokus terhadap karir

· Diperlukan perhatian masyarakat atau lingkungan untuk bangkit

8. Integritas vs Putus asa (Usia lanjut)

· Pada tahap ini seseorang mulai mencoba merefleksikan dirinya sendiri

· Mereka yang berhasil akan merasakan kepuasan dimasa senjanya

· Mereka yang gagal akan merasa hidupnya sia sia dan mengalami penyesaan

Anda mungkin juga menyukai