Anda di halaman 1dari 2

Latarar belakang

Pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat meliputi bagian
daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti
pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut
yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan
aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan
hutan dan pencemaran. Daerah pesisir Mempawah memiliki Mangrove yang tersebar dan
berkelompok di beberapa daerah, salah satunya di Desa Pasir,Kabupaten Mempawah. secara
geografis terletak di wilayah pesisir Kalimantan Barat, menjadi potensi wisata alam yang dapat
dijadikan wisata edukasi.

Deforestasi hutan mangrove pada kawasan pesisir Desa Pasir disebabkan oleh abrasi
pantai sebagai dampak dari pemanfaatan mangrove secara berlebihan yang dilakukan oleh
masyarakat, seperti pemanfaatan mangrove untuk dijadikan sebagai kayu bakar, bahan
konstruksi rumah dan lahan perkebunan. Secara global deforestasi mangrove yang terjadi di
Kabupaten Mempawah dapat di interprestasi menggunakan citra satelit Landsat 5 yang direkam
pada tanggal 29 juni 1989 dan Landsat 8 yang direkam pada tanggal 6 februari 2014, hasilnya
memperlihatkan telah terjadi deforestasi ekosistem mangrove di Kabupaten Mempawah seluas
250,88 ha, reforestasi ekosistem mangrove seluas 174, 14 ha dan 565,18 ha masih alami
(Khairuddin, 2016). Dampak lain yang ditimbulkan akibat reforestasi mangrove yaitu
tingginya tingkat abrasi pantai, hal ini terlihat dari berkurangnya garis pantai sebesar 0,17 km
(Rumalean, 2018). Besarnya dampak akibat kerusakan hutan mangrove pada kawasan pesisir
menjadikan masyarakat pada pemerintah melakukan pencegahan abrasi pantai diantaranya
dengan membuat penahan gelombang (talud) yang terbuat dari beton. Keberadaan talud
tersebut ternyata tidak memberikan efek yang begitu besar khususnya kepada nelayan,
sehingga masyarakat dan beberapa lembaga swadaya lainnya melakukan kegiatan reforestasi
hutan mangrove disekitar kawasan pesisir. Hasil reforestasi yang dilakukan telah memberikan
dampak yang positif buat masyarakat baik dari segi ekonomi maupun ekologi. Keberadaan
mangrove di Desa Pasir khususnya pada kawasan MMP sendiri belum memiliki ketersediaan
data berupa struktur hutan mangrove.

Daerah pesisir di Kabupaten Mempawah yang mengalami abrasi cukup parah, sehingga
berinisiatif berupaya untuk menekan dampak abrasi. Dengan cara memanfaatkan keberadaan
pohon mangrove. Contoh salah satu nya adalah Mempawah Mangrove Park yang wisata hutan
Mangrove yang ada di Kabupaten Mempawah. Tepatnya di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah
Hilir

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini ialah :

- Untuk mengetahui potensi mengenai hutan mangrove bagi pesisir.


- Dapat menjadi upaya untuk menekan tingkat abrasi pada daerah peisir mangrove
mempawah
- Untuk mengetahui mengenal fungsi mangrove pada Kawasan pesisir

Anda mungkin juga menyukai