Anda di halaman 1dari 24

KAWASAN TEPIAN SUNGAI KAHAYAN

KOTA PALANGKARAYA

MAISARAH (D1091171007)
RIZQI PUTRI RIYANDINI (D1091171018)
MUHAMMAD ALVIN FAIZ (D1091171029)
FRANSISKUS KURNIAWAN (D1091171038)
LATAR BELAKANG Kota-kota di Kalimantan memiliki kondisi
geografis yang spesifik, yaitu lokasi
AKSESI BILITAS PENDUDUK DI DAERAH
PEDALAMAN, PEGUNUNGAN MAUPUN permukiman terkonsentrasi di DAS, daerah
TEPIAN SUNGAI, TERHUBUNG MELALUI rawa, dan hutan belantara. Provinsi
HUTAN DAN SUNGAI-SUNGAI UNTUK
Kalimantan Tengah mempunyai puluhan
MENGHUBUNGKAN PENDUDUK DARI
DAERAH HULU KE DAERAH HILIR sungai besar dan ratusan sungai kecil
SUNGAI, SEPERTI AKSESI BI LI TAS disebut banjir/kanal yang menghubungkan
MASYARAKAT DAYAK DI KALIMANTA. pusat kota dengan daerah-daerah lain di
TAUTA N LINGKUNGAN ALAMI pedalaman. Kalimantan Tengah merupakan
TERCERMIN MELALUI KARAKTERISTIK salah satu contoh kota di Indonesia yang
FISIK MERUPAKAN SIFAT ALAMI, memiliki banyak anak sungai dengan
DIMANA SUNGAI MEMILIKI KEUNIKAN
muaranya ialah Sungai Kahayan. Sungai
LINGKUNGAN BERWUJUD PERMUKIMAN
TRADISIONAL SEBAGAI RESPON SIFAT Kahayan menjadi cikal bakal permukiman
LINGKUNGANNYA. PERMUKIMAN awal dan cikal bakal terbentuknya Kota
TRADISIONAL MASYARAKAT INDONESIA Palangkaraya. Sungai Kahayan disebut
DITINJAU DARI SEGI HISTORIS BANYAK
BERADA DI DAERAH ALIRAN SUNGAI Batang Bajau Besar atau Sungai Dayak
(D A S ) K A R E N A A K S E S TR A N S P O RTA S I . Besar atau Groote Daijak-rivier atau Great
AKSES DAS MERUPAKAN Dajak atau Great Dyacs. Permukiman di
KARAKTERISTIK PERMUKIMAN AWAL
SEBAGAI CIKAL BAKAL TUMBUH DAN
tepian Sungai Kahayan memiliki keunikan
BERKEMBANGNYA SUATU K OTA , tersendiri sehingga menarik untuk
SELARAS DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL dipelajari.
MASYARAKAT INDONESIA.
RUMUSAN MASALA, TUJUAN, & SASARAN

RUMUSAN MASALAH
BAGAIMANA SEJARAH PERMUKIMAN DI SASARAN
KAWASAN TEPIAN SUNGAI KAHAYAN
DAN KONDISI ASPEK FISIK DAN NON A.MENGIDENTIFIKASI BENTUK
PERMUKIMAN DI KAWASAN
FISIK DI TEPIAN SUNGAI KAHAYAN
T E P I A N S U N G A I K A H AYA N
K O TA PA L A N G K A R AYA ? ?
B.MENGIDENTIFIKASI PERAN
DAN PERMASALAHAN DI
KAWASAN TEPIAN SUNGAI
K A H AYA N
TUJUAN
C.MENGIDENTIFIKASI ASPEK
MELAKUKAN STUDI IDENTIFIKASI FISIK DI KAWASAN TEPIAN
SEJARAH PERMUKIMAN DI TEPIA SUNGA I KAHAYA
SUNGAI K A H AYA N S E RTA
D.MENGIDENTIFIKASI ASPEK
ME NG ETAH U I K O N DI S I FI S I K D A N NON FISIK DI KAWASAN TEPIAN
NON FISIK DI TEPIAN SUNGAI SUNGA I KAHAYAN
K A H AYA N K O TA PA L A N G K A R AYA
Kalimantan memiliki kondisi geografis
yang spesifik, yaitu lokasi permukiman
terkonsentrasi di DAS, daerah rawa,
dan hutan belantara salah satunya ialah
Kalimantan Tengah. Kota Palangkaraya
merupakan salah satu kota yang
berawal dari tepian sungai. Permukiman
tepian Sungai Kahayan di Kota
Palangkaraya merupakan permukiman
awal yang memiliki keunikan pola
permukiman memanjang mengikuti
bentuk sungai. Sungai kahayan menjadi
urat nadi perkembangan Kota
Palangkaraya hingga saat ini.
Tinjauan pustaka
● SUNGAI
Sungai merupakan tempat-tempat atau wadah- ● Pola dan Struktur Tepian Sungai
wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata Menurut Budi Prayitno (2005) pola dan
air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya struktur tepian sungai di Kalimantan ada
serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan delapan macam yaitu, sungai membelah
hal ini menurut Undang-Undang No. 11/74 mengenai kota, kota berada di pinggiran sungai, kota
perairan. Sungai adalah aliran yang besar dan dibelah oleh beberapa sungai dan anak
memanjang yang mengalir secara terus – menerus sungai, kota rawa, sungai membelah kota
dari hulu (sumber) menuju hilir (muara), dan memiliki dan pantai, sungai membelah kota di
jenis menurut jumlah airnya (Syarifuddin,2000). ketinggian pegunungan, sungai membelah
Pengendalian aliran dan pengamanan sungai kota danau, dan kota pantai yang
merupakan salah satu masalah yang banyak ditemui berdekatan dengan sungai. Karakteristik ini
oleh pengelola sungai dalam usahanya untuk tentunya memiliki perbedaan satu dan
memanfaatkan sumberdaya alam untuk kepentingan lainnya.
manusia.
● Permukiman ● Model Kampung di Tepian Sungai
Permukiman menurut Finch - Kampung di pesisir pantai, pola permukiman
terbentuk karena adanya potensi dan kendala
(1975) dalam Agustina (2006) lingkungan. Pantai landai dengan ombak
tenang akan lebih dominan dipakai sebagai
adalah kelompok satuan-satuan lokasi hunian dibanding dengan pantai curam.
tempat tinggal atau kediaman Struktur fisik lingkungan dominan berperan
sebagai lokasi.
manusia, mencangkup fasilitas - Kampung di sepanjang sungai, pola
bangunan seperti bangunan rumah, perkampungan di sepanjang sungai di
pedesaan menggunakan sungai sebagai
serta jalur jalan dan fasilitas lain sarana transportasi mempunyai
kecenderungan pola yang linier dengan
yang digunakan sebagai sarana orientasi mengikuti pola aliran sungai.
pelayanan manusia tersebut
● Aspek Fisik
Menurut Iwan Suprijanto karakteristik spesifik, permasalahan
dan potensi pengembangan kawasan permukiman perairan kota
di Indonesia, proses pembentukan sebuah permukiman di awali
dari: - Sejarah awal keberadaan lingkungan perumahan atau
permukiman - Tahapan perkembangan kawasan perumahan atau
permukiman di perairan - Pola perumahan dipengaruhi oleh
keadaan topografi - Orientasi bangunan semula umumnya
menghadap perairan sesuai orientasi kegiatan berbasis perairan.
Perkembangan perumahan dan permukiman di kawasan tepi
sungai merupakan bagian penting dalam menunjang
pembangunan kawasan tepi sungai yang berkelanjutan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
● Aspek Non Fisik Sosial
Ekonomi Aspek sosial adalah segala meliputi hasil aktivitas
Branch (1996) dalam Jaya (2009) hubungan manusia dengan alam disekitarnya. Aspek sosial,
mengatakan bahwa ekonomi yang mendasari meliputi segala hal yang melekat pada kehidupan manusia
kota-kota juga tercemin pada fasilitas dan seperti tradisi, adat, kelompok dan masyarakat. Menurut
bentuk fisiknya. Tingkat pendapatan, suatu Abdurrahman Whaid dalam Eko Budiharjo (2009) perkotaan
paradigma Turner dalam Miftahul (2002), yaitu merupakan titik rawan terberat dalam dislokasi sosial,
“housing as a participatory procss or haousing seperti terbukti dari meningkatnya kejahatan didalamnya
as a verb” maksudnya bahwa rumah sebagai (baik dari sudut kuantitas, itensitas maupun perkembangan
suatu proses yang merupakan bagian intergal perkembangan pathologisnya), beratnya pencemaran
dari kehidupan keluarga yang dapat lingkungan yang dihadapi, cepatnya perubahan yang terjadi
berkembang dan meningkat sesuai dengan dalam polapola demografisnya. Menurut Mc Keachie dalam
kondisi sumberdaya yang ada serta pandangan Jayadinata (1999) kebudayaan adalah berbagai pola tingkah
laku, tindakan, pikiran, serta hasil dari tindakan dan pikiran
atas kebutuhan sesuai dengan presepsinya.
yang diwariskan berkesinambungan.
Sejarah
Sungai Kahayan atau Batang Biaju
Besar atau sungai Dayak
Besar atau Groote Daijak-rivier atau Great
Dajak atau Great Dyacs adalah sungai
yang membelah kota Palangka Raya
Sungai ini bermuara di 3 kabupaten / kota
antara Kota Palangka Raya, Kabupaten
Gunung Mas dan Kabupaten Pulang
Pisau, dan bermuara di Laut Jawa. Sungai
ini memiliki panjang lebih dari 600 km.
Sebagai daerah Orientasi peletakan
Peran 01 permukiman awal di Kota 03 rumah yang
Palangkaraya mendhadap sungai

Jalur transportasi Sebagai tempat


02 antar kota dan 04 pemenuhan hidup
daerah pedalaman sehari-hari
MASALAH
Tepian Air Sungai Kahayan

Pembangunan Pola jalan


bersifat organik berorientasi ke darat
tanpa terkendali membelakangi sungai
Aspek Fisik
Model Permukiman

Rumah Lanting Rumah Panggung


Aspek Fisik
Model Permukiman
Rumah Lanting
Rumah Lanting dibedakan berdasarkan fungsinya sebagai :
Rumah, Keramba Ikan, Toko/warung, Tambatan Perahu. Sudah
digunakan dari jaman dahulu sebagai tambatan perahu / klotok
karena pada jaman dahulu masyarakat menggunakan
transportasi air sebagai transportasi utama

Pada jaman dahulu penggunaan pondasi


rumah lanting ialah dari kayu gelondongan
kemudian beralih menjadi Bambu
Aspek Fisik
Model Permukiman
Rumah Panggung
Rumah panggung pada permukiman di tepian sungai kahayan dihuni masyarakat
asli Suku Dayak dan Suku Banjar sebagai tempat tinggal dan tempat untuk
memenuhi kebutuhan hidup dengan mata pencaharian nelayan dan pembuat
perahu
Aspek Fisik
Model Dermaga

Dermaga Rambang • Jenis Dermaga


• Dermaga pada permukiman 1. Dermaga Besar
tepian sungai yang berukuran Kota Palangkaraya yaitu, Dermaga Rambang
besar biasanya dibangun (1) Konstruksi panggung;
dengan konstruksi panggung. Terdapat tangga-tangga bertiang untuk
penumpang dari dan menuju area
• Tersedia fasilitas kantin dan tambat kapal/perahu dan speed boat.
kamar mandi/WC.
(2) Konstruksi panggung dan
• Sebagian besar sebagiannya lagi menggunakan
menggunakan kayu atau struktur rakit/lanting.
variasi beton Jembatan sebagai penghubung antara
ruang tunggu pengantar maupun ruang
kedatangan.
Aspek Fisik
Model Dermaga

2. Dermaga Kecil
Dermaga yang berukuran kecil (5x5 m – 6x6 m) biasanya
dibangun dengan konstruksi rakit (terapung). Kapal-kapal
kecil yang datang bertambat langsung di bagian tepi
dermaga.
Untuk menuju dermaga rakit biasanya dihubungkan
dengan titian kecil dari kayu yang bertumpu langsung ke
balok kayu yang mengikat dermaga tersebut.

Dermaga Kecil Lainnya


• Terdapat juga dermaga-dermaga kecil yang menyatu
dengan rumah penduduk. Pemilik rumah bisa
langsung menambatkan kapal kecilnya (kelotok atau
jukung) di bagian belakang rumah.
• Bersifat privat dan bisa dianalogikan sebagai tempat
parkir/garasi pada rumah-rumah di darat (Hamidah,
2012 hal: 266).
Aspek Fisik Model Titian

● Pola Titian
(1) titian lurus memanjang dengan posisi
diapit barisan rumah atau jalur gang;
(2) titian berada pada satu sisi saja,
sedangkan sisi lainnya langsung jalur
sungai; dan
(3) titian bercabang-cabang dengan
dimensi yang melebar pada setiap
pertemuan cabang.
Aspek Fisik Model Titian
Aspek Fisik Model Titian
Model Jembatan
● Jembatan di tepian sungai memiliki
beberapa karakter khas selain sebagai
jalur penghubung.
● Karakter tersebut terlihat dari:
1. ragam bentuk jembatan (sebagian besar
terbuat dari kayu ulin dan ciri ukiran khas
pada jembatan).
2. ikatan yang kuat antara jembatan dengan
aktifitas masyarakat
● jembatan yang ada disekitar kawasan
tepian Sungai Kahayan sebagian besar
berbahan kayu dengan konstruksi tiang
dan balok ulin dan kayu galam
● Jarak antara tiang disesuaikan tingginya
sehingga perahu, speed boat atau kelotok
masih bisa melewatinya.
ASPEK NON FISIK

EKONOMI SOSIAL BUDAYA


Ekonomi

Wisata Susur Sungai


Transportasi Air
Kegiatan Perdagangan
Angkutan Barang
Sosial Budaya

Balap Jungkung
Festival Bantaran
Perlombaan Besei Sungai Kahayan
Kambe
KESIMPULAN

Sungai Kahayan sebagai salah satu nadi Kota Palangkaraya berperan


sebagai orientasi, tempat tinggal/ awal bermukim dan
mengembangkan kehidupan manusia/ bekerja bagi masyarakat
Dayak. Bantaran sungai sebagai awal dari terbentuknya permukiman
membuat masyarakat sangat bergantung dengan sungai. Bantaran
sungai kahayan tidak hanya untuk tempat tinggal tetapi juga
dimanfaatkan sebagai kegiatan perekonomian dan penyelenggaraan
kegiatan sosial budaya hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai