Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nafisul Ichsan

NIM : D0191171021

Mata Kuliah : Perencanaan Kawasan Tepian Air

Penataan Kawasan Bantaran Sungai Martapura Banjarmasin


Sebagai Ruang Terbuka Rekreatif
L. Edhi Prasetya

A. Pendahuluan

Bagian pendahuluan merupakan pengenalan dari jurnal yang dipilih, berisi judul jurnal, jenis
jurnal, volume dan halaman, tahun penulisan jurnal, nama penulis serta nama reviewer dan
tanggal melakukan review terhadap jurnal tersebut. Kemudian menyebutkan metode penelitian.
Selain itu, pada bagian pembahasan juga merupakan ringkasan atau intisari dari jurnal
berdasarkan hasil pembacaan jurnal yang meliputi latar belakang teori, tujuan penelitian, metode
penelitian, hasil dan pembahasan penelitian.

Bagian pendahuluan ini disajikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut.

Judul Penataan Kawasan Bantaran Sungai Martapura Banjarmasin Sebagai Ruang


Terbuka Rekreatif
Jurnal Arsitektur Perkotaan
Volume & Vol.6 No.1 Halaman 60-66
Halaman
Tahun 2008
Penulis
Penulis L. Edhi Prasetya
Donwload http://dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4105211010152808624304June2018.pd
f
Reviewer Nafisul Ichsan
Tanggal 7 Maret 2020
Latar Kawasan tepi sungai dalam masyarakat tradisional selama ini memiliki peran
Belakang penting dalam sejarah pertumbuhan kampung, sebagai bagian dari media
pergerakan, menghubungkan satu kampung dengan kampung lainnya. Sejarah
kemudian berkembang, hingga saatnya kini, kawasan tepi sungai berkembang
menjadi kawasan permukiman kumuh. Pengabaian pada keberadaan kawasan tepi
sungai dalam perencanaan kota merupakan salah satu sebab kawasan ini menjadi
lahan ”tak bertuan” dan menjadi konsentrasi kaum miskin kota. Perencanaan
bagian kawasan kota dengan pengabaian pada penataan kawasan tepi sungai,
menimbulkan permukiman kumuh sepanjang sisi sungai dan memberi konstribusi
pada penurunan kualitas lingkungan, mengurangi kualitas visual kota hingga
akhirnya memberi konstribusi pada penurunan kualitas fisik kota. Serangkaian
tindakan patut dilakukan untuk meningkatkan kualitas fisik dan visual kota,
terutama menyangkut kawasan sepanjang bantaran sungai, sehingga revitalisasi
kawasan bantaran sungai akan memberi manfaat bagi peningkatan kualitas kota
dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dan harkat hidup penduduk kota.
Kota Banjarmasin dibelah oleh Sungai Martapura dan dipengaruhi oleh pasang
surut air laut Jawa, sehingga berpengaruh kepada drainase kota dan memberikan
ciri khas tersendiri terhadap kehidupan masyarakat, terutama pemanfaatan sungai
sebagai salah satu prasarana transportasi air, pariwisata, perikanan dan
perdagangan. Mengingat demikian pentingnya fungsi sungai bagi kehidupan
masyarakat Banjarmasin, penataan kawasan bantaran sungai menjadi prioritas bagi
Pemerintah Kota.
Teori Teori yang disajikan dalam jurnal adalah teori Pengembangan Kawasan Tepi Air,
teori perancangan kota, teori perancangan ruang terbuka publik, serta kajian
pedoman dan peraturan mengenai bantaran sungai.
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan tempat rekreasi yang representatif
Penelitian bagi warga kota, sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan kota dalam wujud
Penataan kawasan bantaran sungai dengan Program Revitalisasi.
Metode  Dalam Penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan diantaranya;
Penelitian 1. Pendekatan Komprehensif
2. Pendekatan Front Edge
3. Pendekatan Partisipatorik
4. Pendekatan Tekno Ekonomis
5. Pendekatan Kultural dan Kearifan Masyarakat
 Selain itu, menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan
melakukan pengamatan atau observasi, wawancara, quesioner dan
dokumentasi
Hasil dan Penataan kawasan tepi air, pada dasarnya adalah usaha untuk meningkatkan
Pembahasa kualitas hidup manusia dan kualitas lingkungan, sehingga peran serta masyarakat
n sekitar sebagai pengelola dan pihak yang terlibat langsung sangat memegang
peranan, pendekatan partisipatorik perlu dikembangkan, sehingga penduduk
sekitar lokasi, turut menjadi penentu dan pengelola kawasan mereka dan terlibat
secara aktif di dalamnya. Lebih jauh, pendekatan front edge perlu pula
dipertimbangkan, untuk lebih memberi nilai tambah pada kawasan tepi-air
tersebut, karena dengan memanfaatkan keberadaan air sebagai orientasi bangunan
akan meningkatkan kepedulian masyarakat sekitar untuk turut menjaga kelestarian
”halaman” rumah mereka. Pendekatan tekno ekonomis, sebagaimana
dikembangkan di Banjarmasin, perlu pula dipertimbangkan, karena inovasi
teknologi yang tepat dan terjangkau akan memberi nilai tambah pada peningkatan
kualitas visual kota, merevitalisasi kawasan air menjadi tetenger baru,
memperindah wajah kota. Harapan pengunjung terhadap pengembangan ruang
terbuka, menemukan bahwa keterjangkauan lokasi menjadi faktor utama yang
harus dipertimbangkan dalam pengembangan sebuah ruang terbuka, ruang terbuka
yang rekreatif, bukan semata sebuah kebutuhan akan peningkatan kualitas visual
kawasan, tapi lebih jauh, kualitas visual juga sepatutnya menjadi milik masyarakat
yang menghuni permukiman di tepi kota. Desain atau bentuk yang menarik juga
menjadi pertimbangan dalam mengembangkan sebuah ruang terbuka, upaya
direvitalisasi bantaran sungai, yang memberi manfaat bagi masyarakat secara luas.
Keberhasilan desain sebuah ruang terbuka, akan memberi nilai tambah bagi
sebuah kawasan, untuk meningkatkan kualitas visual, dan menjadi tetenger
kawasan tersebut. Luas yang memadai menjadi hal terakhir yang penting untuk
dipertimbangan dalam pengembangan ruang terbuka yang aspiratif, keberhasilan
desain dapat tercapai manakala ruang yang didesain, memberi kenyamanan fisik
bagi pengguna, kenyamanan yang tercapai karena faktor luas ruang yang
memadai.
B. Pembahasan
Bagian pembahasan merupakan pandangan reviewer atau komentar terhadap jurnal yang terdiri
dari kelemahan dan kelebihan dari jurnal tersebut. Berikut kelemahan dan kelebihan yang
disajikan dalam bentuk tabel.

Kelebihan Jurnal “Penataan Kawasan Bantaran Sungai


Martapura Banjarmasin Sebagai Ruang
Terbuka Rekreatif” sudah menggambarkan
bagaimana isi yang akan di bahas oleh penulis
dan tentunya tidak ambigu. Sistematika
penulisan tersusun dengan baik dimana
penulisan di mulai dari judul penelitian, nama
penulis, abstrak, pendahuluan, kajian pustaka,
metode, hasil dan pembahasan. penyampaian
tulisan mudah dipahami dengan penyajian
yang menarik dengan menampilkan grafik,
tabel, dan gambar.
Kelemahan Pada bab hasil dan pembahasan tidak terdapat
penjelasan tentang apa yang akan direncakan
guna menciptakan ruang tebuka yang rekreatif.
Selanjutnya pada bab hasil dan pembahasan
tidak memunculkan gamabr rencana desain
penataan kawasan bantaran sungai dengan
konsep ruang terbuka rekreatif, jurnal ini lebih
menekankan penilaian kualitas visual yang
terbentuk sekarang yang di dikemukakan
responden tanpa membuat desain fisik
perencanaan yang baru.

C. Penutup
Berdasarkan hasil review jurnal “Penataan Kawasan Bantaran Sungai Martapura Banjarmasin
Sebagai Ruang Terbuka Rekreatif” dapat disimpulkan bahwa sistematika penulisan tersusun
dengan baik dimana penulisan di mulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak,
pendahuluan, kajian pustaka, metode, hasil dan pembahasan. penyampaian tulisan mudah
dipahami dengan penyajian yang menarik dengan menampilkan grafik, tabel, dan gambar, serta
mengurangi kesalahan dalam typo penulisan. Jurnal ini pun menampilkan responden yang dapat
menggambarkan bagaimana kondisi sekarang, sehingga bisa direncanakan dengan tepat dan
berkelanjutan. Tetapi di balik kelebihan terdapat kekurangan dalam jurnal ini yaitu kurangnya
desain visual rencana yang baru yang akan dikembangkan dalam terwujud penataan kawasan
bantaran Sungai Martapura sebagai ruang terbuka yang rekreatif.

Saran dan rekomendasi yang dapat diberikan adalah :

Jurnal penelitian ini masih bisa dikembangkan lagi dengan penambahan teori teori yang detail
terhadap strategi perencanaan kota khususnya perencanaan yang tepat di kawasan bantaran
sungai, jurnal ini seharusnya menampilkan rancangan-rancangan visual sehingga lebih menarik
dilihat dan bisa dikritik apakah perencanaan tepat dan dibutuhkan masyarakat sekarang ataupun
apakah perencanaannya bisa bersifat berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai