Anda di halaman 1dari 12

A.

Pengkajian Fokus
1. Biodata
Identitas pasien:
Nama : By F
Umur : 2 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Tanggal masuk : 19 Maret 2016
Diagnose medis : Asfiksia ringan
No. register : xxx
Penanggung jawab
Nama : Ny F
Umur : 31 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hub. Dg. Pasien : Ibu
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan jika bayinya memiliki berat badan dibawah 2500
gram
b. Riwayat penyakit sekarang
Bayi tampak gelisah sering menangis, bayi muntah saat diberikan minum
susu
c. Riwayat penyakit dahulu
Ibu bayi mengatakan jika dirinya memiliki riwayat penyakit hipotiroid
sampai saat ini masih mengkonsumsi obat hipotiroid.
d. Riwayat penyakit keluarga.
Ibu mengatakan jika dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit yang sama dengan dirinya.

3. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


a. Antenatal
1) Kunjungan antenatal care
Ibu mengatakan jika rutin memeriksakan kehamilannya, ibu
mengatakan jika melakukan pemeriksaan di dokter kandungan lebih
dari 4 kali.
2) Komplikasi kehamilan
Ibu mengatakan jika memiliki riwayat hipotiroid sudah setahun ini,
ibu sampai saat ini masih mengkonsumsi obat. Obat yang didapatkan
adalah PTU.
3) Riwayat Hospitalisasi
Ibu mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit.
b. Natal
1) Awal persalinan
Ibu mengatakan jika merasakan mules dan kencemg-kenceng pada
tanggl 2 Desember 2016 pukul 16.00 sore. Masa gestasi ibu F adalah
34 minggu.
2) Lama persalinan
Lama persalinan dari kala I sampai dengan kala III sekitar 3 jam 45
menit tanpa ada komplikasi persalinan, melahirkan secara spontan,
pervaginam, penolong persalinan adalah dokter, bersalin di Rumah
Sakit Kariadi
c. Postnatal
Bayi lahir dengan spontan tanpa bantuan nafas, bayi diberikan resusitasi
neonates karena warna kulit bayi merah jambu dengan kaki dan tangan
pada menit pertama, kelima dan kesepuluh.
Berikut adalah APGAR SCORE bayi F

0 1 2 APGAR I mnt 5 mnt 10 mnt


Tidak ada <100 >100 Denyut jantung 2 2 2
Tidak ada Irregular Baik Pernafasan 2 2 2
lemah sedang Baik Tonus Otot 1 2 2
Tidak ada meringis Menangis Peka Rangsang 1 1 2
Merah jambu
Biru/putih Merah jambu Warna 1 1 1
ekstremitas biru
Total 7 8 9

4. Pola kesehatan fungsional


a. Pola nutrisi
Bayi saat ini terpasang OGT, bayi diberikan diit susu formula 5 cc. Bayi
muntah saat diberikan diit susu. Berat badan bayi 2420 gram
b. Eliminasi
Bayi BAB dengan frekuensi 1-2 kali dalam sehari dengan konsistensi
lembek, warna kecoklatan, bau khas.
Bayi BAK dalam sehari tidak terkaji karena menggunakan diaper.
c. Istirahat dan tidur
Pada saat dirawat bayi dapat istirahat dengan baik, rewel kadang-kadang
d. Personal hygine
Bayi mandi 1 kali sehari setiap pukul 16.00 sore.
e. Sirkulasi
1) Nadi apikal 155 kali/menit, nadi cepat, regular, nadi kuat.
2) Bunyi jantung lub-dub, tidak ada murmur
3) Capillary refill time kurang dari 2 detik
f. Neurosensori
Tonus otot baik, tidak dapat mendemonstrasikan menghisap putting susu,
bayi meringis setelah lahir
g. Pernafasan
RR 155 kali/menit, nafas cepat dangkal, regular, bunyi nafas vesikuler,
tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada retraksi dada
h. Kemanan
Suhu tubuh 36.3 C, kulit lembut, fleksibel, pengelupasan tangan atau
kaki dapat terlihat, warna merah muda
5. Pengkajian perkembangan.
a. Reflek hisap dan menelan
Kurang efektif, bayi tidak dilakukan IMD, dan belum pernah disusui
oleh ibunya
b. Reflek moro
Baik apabila bayi dikejutkan bayi akan memperlihatkan gerakan seperti
memeluk
c. Reflek grasp
Baik apabila diletakkan sesuatu diatas telapak tangan maka bayi akan
menggengam
d. Reflek Rooting
Kurang efektif, saat distimulasi menggunakan telunjuk disekitar mulut,
bayi tidak dapat mengikuti arah rangsangan.
6. Pengkajian pertumbuhan

Saat Lahir Saat Pengkajian


TB: 49 cm TB: 49 cm
BB: 2490 gram BB: 2420 gram
LiLa: 10 cm LiLa: 10 cm
Lingkar Kepala: 31.5 cm Lingkar kepala: 31.5 cm
Lingkar Dada: 31.5 cm Lingkar dada: 31.5 cm
Lingkar Perut: 31 cm Lingkar Perut: 31 cm

7. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum:
1) Kesadaran: Compos mentis
2) Tanda-tanda vital
a) Respiratory Rate
Frekuensi 48 kali/menit, nafas cepat dangkal, regular
b) Heart Rate
Nadi 155 kali/menit, nadi kuat, cepat, regular
c) Suhu tubuh
Suhu tubuh 36,3° C
d) Saturasi oksigen
SpO2 98%
3) Antropometri:
a) Panjang badan 49 cm
b) Berat badan 2420
c) Lingkar lengan atas 10 cm
d) Lingkar dada 31.5 cm
e) Lingkar kepala 31.5
f) Lingkar perut 31 cm

b. Head to Toe
1) Kepala
a) Fontanel anterior
Datar, tegas
b) Sutura sagitalis
Tepat, tidak berjarak, tidak ada molase
c) Gambaran wajah
Wajah simetris, tidak ada tanda-tanda down syndrome
d) Trauma kelahiran
Tidak ada caput succedaneum, tidak ada cephalohematoma.
2) Mata
Bentuk simetris, tidak ada edema, respon terhadap rangsang cahaya
ada.
3) THT
a) Telinga
Tidak terdapat kotoran/sekret, tidak ada bengkak, simetris.
b) Hidung
Tidak ada polip, ada secret, hidung simetris, tidak ada cuping
hidung, hidung simetris
c) Palatum
Palatum utuh, normal, bibir simetris
4) Leher
Tidak ada massa, tidak ada peningkatan vena jugularis, tidak ada
hambatan pada pergerakan leher.
5) Dada
a) Paru-paru
(1) Inspeksi : pengembangan dada simetris
(2) Palpasi : tidak ada nyeri tekan,
(3) Perkusi : sonor seluruh lapang paru
(4) Auskultasi : tidak ada suara tmabhan, vesikuler
b) Jantung
(1) Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
(2) Palpasi : ictus cordis teraba pada ics 5
(3) Perkusi : batas-batas jantung redup
(4) Auskultasi : S1, S2, lubdub, tidak ada S3
6) Abdomen
a) Inspeksi : Perut datar, warna merah muda
b) Auskultasi : Suara bising usus 8 kali/menit
c) Perkusi : Terdengar bunyi tympani.
d) Palpasi : perut supel
7) Umbilicus
Terpasang infuse, tidak ada tanda-tanda infeksi pada area
pemasangan infuse, tidak ada eksudat, umbilicus normal.
8) Genetalia
Bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi, labia mayora menutup labia
minora, anus paten
9) Ekstremitas Atas
Simetris antara kedua tangan, jumlah jari sepuluh, tidak ada selaput,
tampak garis pada telapak tangan
10) Ekstremitas Bawah
Tidak ada dislokasi congenital, simetris antara kedua kaki, jumlah
jari sepuluh, tidak ada selaput, tampak garis pada telapak kaki
11) Spina atau punggung
Tidak ada tonjolan dikulit, tidak ada celah, punggung normal
12) Kulit
Turgor kulit baik, kulit berwarna merah muda, ada semburat kuning
pada kulit, tidak ada lesi atau ruam popok.

A. Pemeriksaan Diagnostik
1. Hematologi

Nama Test Hasil Nilai Rujukan


Darah Lengkap
1) Hemoglobin 18.3 gr/dL 13.6-19.6
2) leukosit 11800/mm3 9000-30000
3) Hematokrit 54.7% 44-62
4) Trombosit 209000 150000-400000
5) Eritrosit 5300000 3900000-5900000
Index eritrosit
1) MCV 103.2 fl 83-110
2) MCH 34.5 pg 24-34
3) MCHC 33.5 gr/dL 29-36
4) RDW 18.0% 11.6-14.8
5) MPV 9.4 fL 4-11
Kimia klinik
1) Bilirubin total 12.06 mg/dL 0.3-1.2
2) Bilirubin direk 0.82 mg/dL 0.0-0.2
3) Calcium 2.43 mmol/dL 2.12-2.52
4) Natrium 134 mmol/L 136-145
5) Kalium 5.3 mmol/L 3.5-5.1
6) klorida 108 mmol/L 98-107
Imunoserologi
1) TSHs 1) 5.46 uIU/mL 1) Hipotiroid L >7;
eutiroid : 0.25-5;
2) Free T4 2) 22.48 pmol/mL hipertiroid :<0.15
2) 10.6-19.4

B. Terapi
1. D10%
7 ml/jam melalui intravena
D10% digunakan untuk memberikan kalori pada kondisi yang membutuhkan
penggantian cairan dan kalori. D10% kontra indikasi pada sindrom
malabsorbsi glukosa galaktosa pada koma diabetikum
2. Aminostreril 6%
Dosis 2.5 cc/jam melalui intravena
Merupakan larutan nutrisi parental untuk mencegah dan pengobatan
defiseiensi protein pada anak
Kontraindikasi pasien dengan metabolism asam amino sejak lahir, koma
peptic, dan anuria yang tidak diobati, insufisiensi cardiac, hipokalemia, dan
hiperhidrasi
Efek saming dari aminostreil adalah reaksi lokal yang meliputi eritema,
flebitis, dan thrombosis, dapat terjadi pada area penusukan infuse pada
pemberian infuse melalui pembuluh darah perifer.
3. Ivelip
Ivelip 20 cc/1ml/jam melalui intravena
Ivelip merupakan cairan sumber energy dan asam lemak esensial untuk yang
mendapat nutrisi parental
Kontraindikasi pasien dengan gangguan metabolism lemak seperti pada
hiperlipidemia patologik, nefrosis lipoid, pancreatitis akut yang disertai
hiperlipemia dan gangguan hati berat.
Efek samping
Efek samping akut meliputi reaksi alergi, mual, muntah, nyeri dada,
punggung, hipertermia, trombositopenia
Efek samping kronis ikterus, splenomegali, gejala-gejala klebihan cairan
4. Gentamicin
Gentamicin 10mg/36 jam melalui intravena
Gentamicin adalah antibiotik golongan aminoglikosida yang digunakan
untuk mengobati infeksi-infeksi yang disebabkan terutama oleh bakteri gram
negatif.
Efek samping gentamicin adalah terjadinya kerusakan pada aparatus
vestibular dari telinga bagian dalam jika diberikan dalam dosis tinggi dan
dalam jangka waktu yang lama. Juga menyebabkan efek toksisitas yang
bervariasi antar pasien dengan ciri-ciri yang sering terjadi adalah kehilangan
keseimbangan, pandangan kabur dan dering di telinga. Antibiotik ini
memiliki efek nefrotoksik yang akan meningkat oleh faktor resiko yang
dimiliki pasien seperti faktor usia, fungsi ginjal yang menurun, kehamilan,
hipotiroidisme, disfungsi hati, penggunaan bersamaan obat lain seperti :
vankomisin, NSAID, cisplatin, siklosporin, sefalosporin, dan diuretik.
5. Ampicilin
Ampicilin 100mg/12 jam melalui intravena
Ampicilin adalah kelompok obat antibiotik penisilin. Efek samping dari
ampicilin adalah :
1. Diare
2. Mual dan muntah
3. Lidah dan mulut nyeri
6. Fototerapi
Fototerapi selama 24 jam
C. Diit
Diiit yang diberikan adalah diit cair susu formula 10 cc/8 jam
D. Analisa Data
Data Masalah Etiologi
DS : - Ketidakseimbangan Ketidakmampuan
DO : nutrisi kurang dari mangabsorbsi
a. TB: 49 cm kebutuhan tubuh nutrient
b. BB: 2420 gram
c. LiLa: 10 cm
d. Lingkar kepala: 31.5 cm
e. Lingkar dada: 31.5 cm
f. Lingkar Perut: 31 cm
g. Bayi terpasang OGT
h. Refek menghisap kurang efektif
i. Bayi muntah setelah diberikan susu
j. Hb 18.3 gr/dL
DS: Ketidakefektifan Prematuritas,
a. Ibu mengatakan jika bayinya belum pernah pemberian ASI reflek menghisap
disusui bayi buruk
b. Ibu mengatakan jika suplai ASI sedikit
DO:
a. Ketidakadekuatan suplai ASI (Pemberian
nutrisi (susu formula) bayi melalui OGT)
b. Menunjukkan tanda ketidakadekuatan
asupan bayi (BB mengalami penurunan)
c. Reflek menghisap kurang efektif
d. Reflek rooting kurang efektif
e. Bayi rewel dan menangis setelah pemberian
nutrisi melalui OGT

DS : - Ikterus neonatus Kesulitan bayi


DO : dalam transisi ke
a. Ada semburat kuning pada kulit bayi kehidupan
b. Hasil nilai bilirubin total 12.06 mg/dL ekstrauterin

E. Diagnosa Keperawatan
1. Keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
2. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan prematuritas, reflek
menghisap bayi buruk
3. Ikterus neonates berhubungan dengan kesulitan bayi dalam transisi ke
kehidupan ekstrauterin

F. Intervensi Keperawatan
Diagnosa NOC NIC
Keseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan Nutrition Management
kurang dari keperawatan selama 3x24 a. Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan tubuh jam kurang nutrisi dapat b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
teratasi dengan criteria jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
hasil : c. Berikan substansi gula
d. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
a. Adanya e. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
peningkatan berat nutrisi yang dibutuhkan
badan Nutrition monitoring
b. Berat badan ideal a. Berat badan dalam batas normal
c. Tidak ada tanda b. Monitor adanya penurunan berat badan
malnutrisi c. Monitor kulit kering dan perubahan
d. Menunjukan pigmentasi
peningkatan fungsi d. Monitor turgor kulit
mengecap dan e. Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
menelan mudah patah
f. Monitor mual dan muntah
g. Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan
kadar Ht
h. Monitor pertumbuhan dan perkembangan
i. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva
j. Monitor kalori dan intake nuntrisi
k. Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas oral. Catat jika lidah
berwarna magenta, scarlet

Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan NIC :


minum bayi keperawatan selama 3x24 Breastfeeding assistance
berhubungan dengan jam pola minum bayi efektif a. Monitor kemampuan bayi untuk menghisap
prematuritas, reflek dengan criteria hasil : b. Sediakan kenyamanan dan privasi selama
menghisap bayi a. Klien dapat menyusui
buruk menyusui dengan c. Monitor kemampuan bayi untuk menggapai
efektif putting
b. Bayi menandakan d. Monitor integritas kulit sekitar putting
kepuasan menyusu e. Instruksikan perawatan putting untuk
mencegah lecet.
f. Diskusikan penggunaan pompa ASI kalau bayi
tidakmampu menyusu
g. Monitor peningkatan pengisian ASI
h. Jelaskan penggunaan susu formula hanya jika
diperlukan
i. Instruksikan ibu untuk makan makanan bergizi
selama menyusui
j. Dorong ibu untuk minum jika sudah merasa
haus
k. Dorong ibu untuk menghindari penggunaan
rokok danPil KB selama menyusui
l. Anjurkan ibu untuk memakai Bra yang
nyaman, terbuat dari cooton dan menyokong
payudara
Ikterus neonates Setelah dilakukan tindakan a. Observasi tanda-tanda ikterik
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 b. Kaji riwayat ibu dan bayi
kesulitan bayi dalam jam ikterik dapat teratasi c. Tutup kedua mata, hindari penekanan berlebih
transisi ke kehidupan dengan criteria hasil : d. Ubah posisi setiap 4 jam sekali
ekstrauterin a. Bilirubin total e. Evaluasi status neurologis
serum dalam batas f. Monitor tanda-tanda vital
normal sesuai usia g. Monitor tanda dehidrasi
neonates h. Timbang berat badan setiap hari
b. Bayi tidak i. Berikan diet adekuat
mengalami
komplikasi karena
fototerapi dengan
indicator tidak
ditemukannya
dehidrasi, iritasi
mata, kerusajan
kulit,
ketidakstabilan
suhu

G. Implementasi
Waktu Dx Implementasi Respon klien Paraf
12 April 1 a. Menimbang berat badan bayi a. S:-
2017 b. Memberikan susu melalui OGT O : bayi menangis, BB 2.420
sebanyak 5cc kg
c. Mengukur antropometri b. S:-
d. Memberikan nutrisi parental O : TB: 49 cm, BB: 2420
minosteril dengan syring pump gram, LiLa: 10 cm, Lingkar
e. Memberikan nutrisi parental ivelip kepala: 31.5 cm, Lingkar
dengan syring pump dada: 31.5 cm, Lingkar Perut:
f. Memberikan terapi music lullaby 31 cm
c. S:-
O : susu masuk melalui OGT
sebanyak 5 cc, bayi muntah
d. S:-
O : TPN aminosteril masuk
2.5 cc/jam melalui intravena
dengan syring pump
e. S:-
O : TPN ivelip masuk melalui
intravena dengan syring pump
f. S:-
O : Bayi tidur dengan
nyenyak, tidak rewel
2 a. Mengkaji kemampuan menghisap a. S : ibu mengatakan jika
bayi bayinya belum pernah disusui
b. Memonitor kemampuan bayi O : reflek hisap bayi tidak
menggapai putting efektif, bayi tidak dapat
c. Instruksikan ibu untuk makan mengikuti arah rangsangan
makanan bergizi selama menyusui yang diberikan di area sekitar
d. Memberikan susu formula melalui mulut (reflek rooting tidak
OGT efektif)
b. S :-
O : bayi tidak dapat
menggapai putting secara
mandiri
c. S : ibu mengatakan iya
O:-
d. S:-
O : susu masuk sesuai dengan
diit
13 April 1 a. Menimbang berat badan bayi a. S:-
2017 b. Memberikan susu melalui OGT O : BB 2.460 kg, bayi
sebanyak 7cc menangis
c. Mengukur TTV b. S:-
d. Memberikan nutrisi parental O : susu masuk melalui OGT
aminosteril sebanyak 7 cc, tidak muntah
e. Memberikan nutrisi parental ivelip c. S:-
f. Memberikan injeksi gentamicin O : bayi menangis, RR
g. Memberikan terapi music lullaby 38x/menit, nafas regular,
cepat, dangkal. HR
113x/menit, nadi kuat,
reguler, cepat, suhu 37.1 C
d. S:-
O : TPN aminosteril masuk
melalui intravena dengan
syring pump
e. S:-
O : TPN ivelip masuk melalui
intravena dengan syring pump
f. S:-
O : injeksi gentamicin masuk
melalui intravena
g. S:-
O : Bayi tidur dengan
nyenyak, tidak rewel
2 a. Mengkaji kemampuan menghisap a. S:-
bayi O: reflek menghisap bayi
b. Memonitor kemampuan bayi tidak efektif
menggapai putting b. S:-
c. Memberikan susu formula melalui O : bayi belum mampu
OGT menggapai putting
c. S:-
O : susu masuk sebanyak 7
cc, bayi tidak muntah
14 April 1 a. Menimbang berat badan bayi a. S:-
2017 b. Memberikan susu melalui gelas O : berat badan bayi 2.460 kg
sebanyak 12 cc b. S:-
c. Mengukur TTV O : susu masuk sebanyak 12
d. Memberikan TPN aminosteril cc, bayi tidak muntah
e. Memberikan TPN ivelip c. S:-
f. Memberikan terapi music lullaby O : bayi menangis, RR
40x/menit, nafas regular,
cepat, dangkal. HR
143x/menit, nadi kuat,
reguler, cepat, suhu 36.6 C
d. S:-
O : TPN aminosteril masuk
melalui intravena dengan
syring pump
e. S:-
O ; TPN ivelipe masuk
melalui intravenadengan
syring pump
f. S:-
O : bayi tidur dengan
nyenyak, tidak rewel
2 a. Mengkaji kemampuan menghisap a. S:-
bayi O: reflek menghisap bayi
b. Memonitor kemampuan bayi tidak efektif
menggapai putting b. S:-
c. Memberikan susu formula melalui O : bayi belum mampu
gelas sebanyak 12 cc menggapai putting
d. Memberikan pendidikan kesehatan c. S:-
pada ibu mengenai ASI eklusif dan O : susu masuk sebanyak 12
cara menyusui cc, bayi tidak muntah
d. S : ibu mengatakan mengerti
tentang ASI eklusif dan cara
menyusui yang baik
O : ibu menyusui antusias
beranya mengenai materi
penkes
3 a. Memantau TTV a. S:-
b. Memberikan tutup mata pada bayi O : RR 43x/menit, nafas
c. Memberikan alih baring saat foto regular, cepat, dangkal. HR
terapi 140x/menit, nadi kuat,
d. Mengobservasi tanda-tanda ikterik reguler, cepat, suhu 36.8 C
e. Memantau keadaan kulit bayi b. S:-
selama fototerapi O : bayi menangis, tutup mata
menutup seluruh mata bayi
c. S:-
O : bayi rewel saat diganti
alih baring
d. S:-
O : kulit bayi masih
kekuningan, sclera masih
kekuningan
e. S:
O : integritas kulit bayi baik.

H. Evaluasi
Waktu Dx Evaluasi TTD
12 April 1 S:-
2017 O : bayi rewel, bayi muntah, susu masuk 5 cc, berat badan
bayi 2.420 kg
A : masalah nutrisi kurang dari kebutuhan belum teratasi
P : ulangi intervensi
1. Timbang berat badan setiap hari
2. Berikan diit sesuai advice
3. Pantau adanya muntah
2 S : ibu mengatakan jika belum menyusui bayinya
O : reflek mooro tidak efektif, reflek hisap tidak efektif
A : masalah ketidakefektifan pola minum bayi belum teratasi
P : ulangi intervensi
1. Berikan diit sesuai advice
2. Pantau kemampuan menghisap bayi
3. Monitor kemampuan bayi untuk menggapai putting
4. Diskusikan penggunaan pompa ASI kalau bayi
tidakmampu menyusu.
13 April 1 S:-
2017 O : bayi tenang, susu masuk 7 cc, berat badan bayi 2.460 kg
A : masalah nutrisi kurang dari kebutuhan belum teratasi
P : ulangi intervensi
1. Timbang berat badan setiap hari
2. Berikan diit sesuai advice
3. Pantau adanya muntah berulang
2 S : ibu mengatakan jika belum menyusui bayinya
O : reflek rooting tidak efektif, reflek hisap tidak efektif
A : masalah ketidakefektifan pola minum bayi belum teratasi
P : ulangi intervensi
1. Berikan diit sesuai advice
2. Pantau kemampuan menghisap bayi
3. Monitor kemampuan bayi untuk menggapai putting
4. Diskusikan penggunaan pompa ASI kalau bayi tidak
mampu menyusu.
5. Berikan penkes ASI eklusif dan cara menyusui yang
benar
14 April 1 S:-
2017 O : bayi tidur nyenyak, bayi muntah 1x, susu masuk 12 cc,
berat badan bayi 2.460 kg
A : masalah nutrisi kurang dari kebutuhan belum teratasi
P : ulangi intervensi
1. Timbang berat badan setiap hari
2. Berikan diit sesuai advice
3. Lanjutkan TPN
2 S : ibu mengatakan jika belum menyusui bayinya
O : reflek mooro tidak efektif, reflek hisap tidak efektif
A : masalah ketidakefektifan pola minum bayi belum teratasi
P : ulangi intervensi
1. Berikan diit sesuai advice
2. Pantau kemampuan menghisap bayi
3. Monitor kemampuan bayi untuk menggapai putting
3 S:-
O : kulit bayi masih tampak semburat kekuningan, masih
terpasang fototerapi, hasil lab bilirubin total 12.06 mg/dL
A : ikterik neonates belum teratasi
P : ulangi intervensi
1. pantau keefektifan fototerapi
2. Berikan alih baring tiap 4 jam sekali
3. Pantau tanda-tanda ikterik

Anda mungkin juga menyukai