Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

PADA Ny. B DI RUANG ANGGREK UNIT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA

PUCANG GADING SEMARANG

GALIH ADI SETYO


G3A016084

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2016
SATUAN ACARA PENGAJARAN

Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri Non Farmakologi

Hari / Tanggal : 9 Desember 2016

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang Anggrek

Sasaran : Ny. B

A. Latar Belakang

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan klien diharapkan mampu mengontrol
nyeri secara nonfarmakologi.
2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30
menit klien diharapkan mampu :
a. Menjelaskan pengertian dari nyeri
b. Menyebutkan klasifikasi nyeri
c. Menyebutkan tanda dan gejala nyeri
d. Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi
C. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan

Media
No Kegiatan Waktu Perawat Peserta
/ Alat

Pembuka
Salam pembuka
D = 1. Memperkenalkan diri Menjawab
Deskripsi 2. Menjelaskan topik yang salam
1. akan disampaikan
4 menit ·
T = Tujuan 3. Menjelaskan TIU dan TIK
4. Menjelaskan relevansi dari Mendengarkan
R = materi yang disampaikan
Relevansi terhadap kesehatan

Penyampaian Materi Menjelaskan Mendengarkan


tentang : dengan penuh
10 menit
perhatian
1. pengertian nyeri
2. klasifikasi nyeri
3. tanda dan gejala nyeri
4. manajemen nyeri secara
nonfarmakologi

Tanya Jawab Bertanya


·
2. Kerja 5 menit Memberi kesempatan pada Leaflet
peserta untuk mengajukan
pertanyaaan.

3 menit Evaluasi

Memberikan pertanyaan tentang


Menjawab
1. pengertian nyeri Pertanyaan
2. klasifikasi nyeri
3. tanda dan gejala nyeri Menjelaskan
4. manajemen nyeri secara dan
nonfarmakologi mempraktekkan

Mendengarkan
Menyimpulkan
3. Penutup 3 menit Menjawab
Salam Penutup
salam

D. Sasaran
Sasaran ditujukan pada Ny. B
E. Strategi Pelaksanaan
1. Metode : Ceramah, Tanya jawab, dan demonstrasi
2. Media : Leaflet
F. Setting
Peserta penyuluhan dengan bed berhadapan dengan penyaji

A : Bed PM

B
A : PM

B : Penyaji

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktura
a. Membuat SAP
b. Kontrak Waktu
c. Menyiapkan Peralatan
d. Peralatan atau media yang digunakan adalah leaflet
e. Setting
f. Tempat penyuluhan adalah ruang Anggrek
2. Evaluasi Proses
a. Peserta
- Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai.
- Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan
- Pertemuan berjalan dengan lancar.
b. Penyaji
- Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.
- Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab.
- Suasana selama kegiatan penyuluhan kondusif
c. Evaluasi hasil
- PM dapat menjelaskan pengertian nyeri.
- PM dapat menyebutkan klasifikasi nyeri.
- PM dapat menyebutkan tanda dan gejala nyeri.
- PM dapat menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi.
MANAJEMEN NYERI NONFARMAKOLOGI

A. Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami cedera
atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas, gemetar, kesemutan
seperti terbakar, tertusuk, atau ditikam.
B. Klasifikasi Nyeri
5. Nyeri akut (< 6 bulan)
Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba- tiba dan umumnya berkaitan dengan cedera
spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari beberapa detik hingga
enam bulan.
6. Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri
kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih dari 6 bulan.
C. Tanda dan Gejala Nyeri
1. SUARA
a. menangis
b. merintih
c. menarik/ menghembuskan nafas
2. EKSPRESI WAJAH
a. meringis
b. menggigt lidah , mengatupkan gigi
c. tertutup rapat/membuka mata atau mulut
d. menggigit bibir
3. PERGERAKAN TUBUH
a. kegelisahan
b. mondar-mandir
c. gerakan menggosok atau berirama
d. bergerak melindungi tubuh
e. otot tegang
4. INTERAKSI SOSIAL
a. menghindari percakapan dan kontak sosial
b. berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri
c. disorientasi waktu
D. Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
1. Distraksi
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal – hal lain sehingga
lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh :
a. Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah
b. Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
c. Menonton TV
d. Medengarkan musik, radio, dll
2. Relaksasi
Teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau
nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik relaksasi dapat dilakukan
untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan meminimalkan aktivitas simpatik dalam
system saraf otonom .
Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :
a. Ciptakan lingkungan yang tenang
b. Usahakan tetap rileks dan tenang
c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan 1,2,3
d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas
atas dan bawah rileks
e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
h. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
i. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
j. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
k. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
Daftar Pustaka

Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Suddarth & Brunner. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC.

Tamsuri, A. (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai