Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RUTIN KE 11

Disusun Oleh:

Nama : KRISMES
NIM : 5193121008

Dosen Pengampu:

Ir.Firdaus, M.Kes.

FAKULTAS TEKNIK

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


Gizi Kerja dan Penyelenggaraan Makan bagi Tenaga Kerja

1. DASAR HUKUM
a. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja
b. PMP No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, kebersihan dan Penerangan Dalam
Tempat Kerja.
c. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE. 01/Men/1979 tentang
Pengadaan Kantin dan Ruang Makan, menyatakan.
d. SE Dirjen Binwasnaker No. 86 tahun 1989 tentang Perusahaan Ketering Pengelola
Makanan Bagi Tenaga Kerja.
2. PENGERTIAN/DEFINISI:
a. Gizi adalah kesehatan seseorang yang dihubungkan dengan makanan yang
dikonsumsinya sehari-hari
b. Gizi kerja adalah penyediaan dan pemberian masukan zat gizi kepada tenaga kerja
sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan selama berada di tempat kerja guna
mendapatkan tingkat kebutuhan dan produktivitas kerja setinggi-tingginya.
c. Penyelenggaraan makanan bagi tenaga kerja adalah rangkaian kegiatan yang
meliputipenyusunan anggaran belanja makanan, perencanaan menu, pengadaan atau
pembuatan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan bahan makanan, persiapan
dan pemasakan makanan, penilaian, pengemasan, distribusi dan penyajian makanan
bagi tenaga kerja.
3. GIZI KERJA
a. Jenis-Jenis Zat Gizi dan Fungsinya
1) Hidrat arang (Karbohidrat) adalah zat gizi sebagai sumber tenaga utama. Hidrat arang
banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan seperti padi-padian, umbi-umbian seperti padi,
gandum, jagung, ubi, singkong, kentang, sagu dan lain-lain serta hasil olahannya.
2) Lemak adalah zat gizi yang selain sebagai sumber tenaga juga sebagai pelarut vitamin
yang diperlukan tubuh. Lemak dapat berasal dari tumbuh-tumbuhan disebut lemak
nabati dan dari hewan disebut lemak hewani serta hasil olahannya seperti minyak
goreng, margarin, keju dan mentega.
3) Protein adalah zat gizi yang berfungsi sebagai pembangun tubuh dan selain itu dapat
berfungsi sebagai sumber tanaga. Protein dapat berasal dari tumbuh-tumbuhan disebut
protein nabati dan dari hewan disebut protein hewani. Protein tersusun dari 22
(duapuluh dua) macam asam amino yang dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu
:
 Asam amino esensiel yaitu asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, sehingga
harus diperoleh dari makanan sehari-hari;
 Asam amino non esensiel yaitu asam amino yang dapat dibentuk oleh tubuh sesuai
dengan kebutuhan.
Mutu protein ditentukan oleh jumlah asam amino esensial yang terkandung
di dalamnya. Dikenal 3 macam protein :
 Protein sempurna yang mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan oleh
tubuh, terdapat pada bahan makanan yang berasal dari hewan seperti; daging, susu,
ikan, telur dan hasil olahannya.
 Protein setengah sempurna mengandung sebagian saja asam amino esensial yang
diperlukan tubuh, terdapat pda bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
seperti; kacang-kacangan, biji-bijian dan hasil olahannya.
 Protein tidak sempurna yang tidak mengandung asam amino esensial, terdapat pada
bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
4) Vitamin adalah suatu zat yang senantiasa diperlukan setiap saat untuk metabolisme
tubuh, oleh karena harus selalu ada dalam makanan yang dimakan setiap hari. Vitamin
berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan dan dapat dikelompokkan menjadi 2
golongan yaitu :
 Vitamin yang larut dalam air tetapi tidak larut dalam lemak seperti vitamin B komplek dan
vitamin c.
 Vitamin yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E dan K.
5) Mineral adalah suatu zat yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai zat pengatur dalam
tubuh. Mineral berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan maupun alam sekitar yang
diperlukan tubuh dalam jumlah banyak maupun sedikit.
 Diperlukan dalam jumlah banyak seperti Ca, P, Mg, Na, K, Cl, S.
 Diperlukan dalam jumlah sedikit tetapi mutlak harus ada seperti Cu, Co, Mn, Zn dan Y.
 Diperlukan dalam jumlah sedikit sekali, seperti Al, As dan Br.
6) Air adalah salah satu unsur yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam jumlah besar,
lebih kurang 60% berat badan manusia adalah air. Oleh karena itu masalah penyediaan
air minum penting pula diperhatikan disamping makanan.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi


1) Ukuran tubuh (tinggi badan dan berat badan). Makin besar ukuran tubuh seseorang
makin besar pula kebutuhan kalorinya, sebaliknya makin kecil ukuran tubuhnya makin
rendah pula kebutuhan kalorinya. Kebutuhan kalori yang ditentukan oleh oleh ukuran
tubuh ini disebut kebutuhan dasar.
2) Usia yang dinyatakan dengan tahun, dimana makin tua usia makin berkurang
kebutuhan kalori dan zat gizi lainnya. Anak-anak memerlukan kalori yang relatif lebih
besar karena selain untuk memberikan tenaga juga diperlukan untuk pertumbuhan.
3) Jenis kelamin yang dinyatakan dengan laki-laki dan perempuan dimana laki-laki
memerlukan kalori dan zat gizi lebih banyak dibandingkan dengan perempuan karena
laki-laki mempunyai otot lebih besar dan lebih aktif.
4) Kondisi tubuh tertentu misalnya baru sembuh dari sakit, baru operasi, sedang hamil dan
menyusui memerlukan gizi lebih besar dibanding dengan kondisi biasa.
5) Iklim dan kondisi lingkungan kerja berpengaruh terhadap kebutuhan gizi. Tempat kerja
yang dingin memerlukan zat gizi lebih besar dari tempat kerja yang panas. Di musim
hujan diperlukan kalori lebih besar dibanding di musim panas karena diperlukan
tambahan kalori untuk mempertahankan suhu tubuh.
6) Tingkat aktivitas yang dilakukan digolongkandalam tiga tingkatan yaitu : kerja berat,
kerja sedang dan kerja ringan. Makin berat tingkat aktivitas kerja makin besar
kebutuhan kalorinya.

4. PENYELENGGARAAN MAKAN BAGI TENAGA KERJA


Penyelenggaraan makan di tempat kerja bertujuan untuk meningkatkan
keadaan kesehatan dan gizi tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja. Yang dimaksud penyelenggaraan makanan adalah semua proses,
dimulai dari merencanakan anggaran belanja sampai ke makanan dikonsumsi oleh
tenaga kerja.
Penyelenggaraan makan bagi tenaga kerja dapat diselenggarakan sendiri oleh
perusahaan atau dengan cara kerjasama/kontrak dengan perusahaan catering
pengelola makanan bagi tenaga kerja. Untuk menyelenggarakan makan tenaga kerja
secara umum diperlukan persyaratan minimal yang meliputi :
a. Mempunyai dapur
b. Mempunyai tenaga gizi
c. Mempunyai tenaga pelaksana
d. Mematuhiperaturan perundanganyang berlaku
Pemberian Makan Bagi Tenaga Kerjamemberikan keuntungan baikbagi tenaga
kerja maupun perusahaan, antara lain yaitu :
a. Meningkatkan dan mempertahankan kemampuan kerja
b. Meningkatkan produktivitas
c. Meningkatkan derajat kesehatan
d. Menurunkan absensi
e. Terciptanya hubungan timbal balik pengusaha dan pekerja maupun antar pekerja
f. Suasana kerja menyenangkan dan meningkatkan motivasi dan gairah kerja
g. Mengatasi kelelahan dan persiapan tenaga untuk kerja kembali
h. Pengawasan relatif lebih mudah

a. Syarat-Syarat Penyelenggaraan Makanan bagi Tenaga Kerja


Peraturan perundangan terkait gizi kerja dan penyelenggaraan makan bagi
tenaga kerja antara lain :
1) Peraturan Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan
serta Penerangan Dalam Tempat Kerja;
2) Permennaker No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja;
3) Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE. 01/Men/1979 tentang
Pengadaan Kantin dan Ruang Makan;
4) Surat Edaran Direktur Jenderal Binawas No. SE. 86/BW/1989 tentang Perusahaan
Catering yang mengelola Makanan bagi Tenaga Kerja.

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964,


bahwa kantin, ruang makan di tempat kerja dan perusahaan catering pengelola
makanan bagi tenaga kerja harus memenuhi syarat-syarat kesehatan, kebersihan serta
penerangan dalam tempat kerja.
Sesuai Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan
Kerja, diatur mengenai tugas pokok pelayanan kesehatan, yang salah satunya adalah
mengenai gizi dan penyelenggaraan makanan di tempat kerja.

1) Syarat penyelenggaraan makanan di tempat kerja sesuai pasal 8 PMP No. 7 tahun
1964 :
a) Dapur, kamar makan dan alat keperluan makan harus selalu bersih dan rapih
b) Dapur dan kamar makan tidak boleh berhubungan langsung dengan tempat kerja
c) Menu makanan yang disediakan harus memenuhi syarat-syarat kesehatan.
d) Pegawai penjamah makanan & minuman harus bebas penyakit menular dan harus
selalu menjaga kebersihan badannya.
e) Majikan harus menyediakan pakaian/schort & tutup kepala yang bersih bagi pegawai
penjamah makanan untuk dipakai waktu melayani makanan.
f) Pegawai penjamah makanan harus mendapat didikan kebersihan & kesehatan.
g) Pegawai penjamah makanan sebelum bekerja harus diperiksa kesehatan badannya
disertai pemeriksaan rontgen paru-paru
h) Pemeriksaan kesehatan berkala sekali/tahun
i) Pegawai penjamah makanan tidak boleh melayani makanan selama menderita suatu
penyakit sampai dinyatakan sehat kembali oleh dokter.

2) Persyaratantenaga kerja dalam penyelenggaraan makan bagi tenaga kerja(food


handler) :
Semua pegawai yang mengerjakan dan melayani makanan dan minuman bagi tenaga
kerja harus :
a) bebas dari penyakit menular (seperti TBC, typhus, cacingan) dan harus selalu menjaga
kebersihan badannya;
b) disediakan pakaian (schort) dan tutup kepala untuk digunakan sewaktu melayani
makanan;
c) telah mendapat pelatihan tentang kebersihan dan kesehatan khususnya yang berkaitan
dengan penyelengaraan makan bagi tenaga kerja;
d) Sebelum bekerja harus diperiksa kesehatan badannya minimal satu tahun sekali
disertai dengan pemeriksaan rontgent paru-paru dan dinyatakan dengan surat
keterangan dokter ;
e) Tidak boleh melayani makanan selama menderita suatu penyakit sampai dinyatakan
oleh dokter bahwa ia sudah sehat kembali (khususnya infeksi pada kulit, mata, telinga,
hidung dan tenggorokan).
Selain syarat-syarat tersebut, sebaiknya petugas pengelola makanan bagi tenaga kerja
sebaiknya :
a) Mendapat pelatihan tentang cara penggunaan alat pemadam api ringan (APAR);
b) Tidak mempunyai kebiasaan buruk yang tidak sehat dalam bekerja, misalnya; bicara
waktu menyediakan makanan, bersin/batuk di depan makanan, menggaruk bagian
tubuh tertentu, merokok, mabuk dll.
c) Tidak mengunakan perhiasan selama mengolah makanan;
d) Disiplin memakai Alat pelindung (pakaian kerja, celemek, sarung tangan, tutup kepala,
masker, topi);
e) Segera melapor kepada supervisor apabila yang bersangkutan muntah dan diare di
tempat kerja, di rumah atau di tempat lain dan menderita infeksi.
b. Ketentuan pengadaan kantin dan ruang makan :
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE. 01/Men/1979 tentang
Pengadaan Kantin dan Ruang Makan, menyatakan :
1) Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh antara 50 sampai 200 orang supaya
menyediakan ruang tempat makan di perusahaan yang bersangkutan.
2) Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh lebih dari 200 orang supaya
menyediakan kantin di perusahaan yang bersangkutan.
c. Ketentuan dapur dan ruang makan :
Untuk dapat berjalannya fungsi dapur dengan baik, maka perlu diperhatikan
beberapa hal antara lain :
1) Letak dapur tidak jauh dari ruang makan dan tidak berhubungan langsung dengan
tempat kerja.
2) Fasilitas dapur dan ruang makan cukup memadai
3) Keadaan/kondisi dapur dan ruang makan mudah dibersihkan, penerangan
cukup,ventilasi memadai, tidak menyebarkan panas/bau/uap, lantai tidak licin, ruangan
cukup dan bebas dari serangga dan binatang mengerat.
d. Syarat Perusahaan Catering yang mengelola Makanan bagi Tenaga Kerja Sesuai
Surat Edaran Direktur Jenderal Binawas No. SE. 86/BW/1989 tentang Perusahaan
Catering yang mengelola Makanan bagi Tenaga Kerja, perusahaan catering pengelola
makanan bagi tenaga kerja, harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1) Setiap perusahaan catering yang mengelola makanan pada perusahaan-perusahaan
harus terlebih dahulu mendapatkan rekomendasi dari Depnaker.
2) Rekomendasi diberikan berdasarkan persyaratan-persyaratan kesehatan, hygiene
dan sanitasi.

3) Setiap Kantor Departemen Tenaga Kerja agar melaksanakan pembinaan/penataran


kepada perusahaan-perusahaan catering yang beroperasi di daerahnya, khususnya
mengenai hygiene, sanitasi dan penanggulangan keracunan makanan.
Nutrisi para pemain sepak bola yang tepat

Kebutuhan gizi seorang atlet sepak bola sebenarnya sama saja dengan kebutuhan nutrisi orang
biasa. Mulai dari kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat dan air. Salah
satu yang paling penting adalah semua menu nutrisi dapat terpenuhi dengan seimbang.

Makanan dapat dibilang seimbang kalau mengandung jumlah kalori dengan proporsi 60-70%,
karbohidrat 10-15%, protein 20-25%, vitamin, lemak, dan air.

Bedanya seorang atlet dan orang biasa adalah menu makanan atlet diatur sangat ketat, setiap saat,
termasuk sebelum, selama dan sesudah musim pertandingan.

Hal ini dikarenakan seorang atlet sepak bola harus memperhatikan kondisi fisik dan mental agar
mereka dapat selalu tampil prima di setiap pertandingan yang mereka jalani. Menu makanan
yang bergizi dan seimbang memang memegang peran penting agar seorang atlet mampu dalam
kondisi terbaiknya.

Nutrisi yang dibutuhkan seorang pemain sepak bola sangat bervariasi. Karena disesuaikan
dengan umur, status gizi dan periode latihan atau pertandingan. Secara umum, kebutuhan kalori
seorang atlet sangat tinggi, mencapai 4500 kilo kalori.

Anda mungkin juga menyukai