Unduhan PDF
Unduhan PDF
PENDAHULUAN
kesehatan yang optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu
dalam sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib (basic
six) dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi,
Ketersediaan sumber daya baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sangat
sampai dengan akhir tahun 2009 sebanyak 8.737 unit dengan rincian jumlah
puskesmas perawatan 2.704 unit dan puskesmas non perawatan sebanyak 6.033
Dalam kurun waktu 2005 hingga 2009, rasio ini menunjukkan adanya
peningkatan. Rasio puskesmas per 100.000 penduduk pada tahun 2005 sebesar
3,50 pada tahun 2009 meningkat menjadi 3,78 (Profil kesehatan indonesia, 2009).
menjadi puskesmas perawatan. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, yaitu tahun
2005-2009 telah terjadi peningkatan jumlah puskesmas perawatan dari 2.077 unit
pada tahun 2005 menjadi 2.704 unit pada tahun 2009 (Profil kesehatan indonesia,
2009).
493 unit, setiap kecamatan di Provinsi Sumatera Utara sudah memiliki paling
sendiri saat ini tercatat 11 puskesmas yang melayani kesehatan dasar untuk
tersebut. Di kecamatan Torgamba sendiri terdapat 14 Desa yang terdiri dari desa
Aek Raso, Asam Jawa, Aek Batu, Bangai, Beringin Jaya, Bukit Tujuh, Bunut,
Puskesmas Aek Torop adalah salah satu puskesmas yang terletak di Kecamatan
Torgamba. Puskesmas Aek Torop memiliki wilayah kerja di enam desa yaitu
Desa Asam jawa sebanyak 14888 jiwa, Pangarungan sebanyak 5286 jiwa, Bunut
sebanyak 3856 jiwa, Bangai sebanyak 3740 jiwa, Rasau sebanyak 1504 jiwa, dan
Teluk Rampah sebanyak 940 jiwa. Jumlah seluruh penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Aek Torop adalah 30214 jiwa. Hal ini sesuai dengan standar nasional
1 (satu) Puskesmas melayani 30.000 jiwa. Selain itu terdapat 2 Pustu (Puskesmas
Pembantu) yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Aek Torop yaitu Pustu
Asam Jawa dan Pustu Teluk Rampah (Laporan Puskesmas Aek Torop, 2011).
secara maksimal. Keadaan ini dapat dilihat dari data provinsi yang kunjungan ke
puskesmas kurang dari 6 % antara lain : Sumatera Utara (5.8 %), Banten (5,7 %),
Kalimantan Tengah (5.7 %) dan Riau (5.5 %). Banten, Sumatera Utara dan Riau
masalah terbatasnya fasilitas yang ada dan jarak fasilitas yang cukup jauh
Utara yang memilih untuk mengobati sendiri keluhan kesehatan yang dialami
keluhan kesehatan selama sebulan yang lalu, memilih untuk mengobati sendiri.
Sedangkan yang memilih untuk berobat jalan hanya sebesar 42,55% dari seluruh
menggunakan obat lainnya. Bila dilihat dari tempat berobat yang dikunjungi oleh
milik pemerintah. Dapat dilihat persentase secara berurutan mulai dari yang
6,86%, Praktek Pengobatan Tradisional 4,91% dan Dukun 0,35% lainnya 9,25%
1,1% dan Puskesmas yaitu 3,3%. Untuk mendapatkan pelayanan rawat inap,
dalam Barus (2006) menetapkan salah satu indikator mengenai akses dan mutu
proporsi ini hampir sama dengan hasil Surkesnas 2001 di mana yang terbesar juga
(Barus, 2006).
yang menyatakan bahwa pemerataan pelayanan yang belum baik, mutu pelayanan
dan inefektivitas, pola pembiayaan dan pelayanan yang kurang baik, mutu sumber
ketersediaan dan bahan peralatan yang kurang dan tidak sesuai dengan
penggunaannya.
pengetahuan apa yang ditawarkan dalam pelayanan, bagaimana, kapan, oleh siapa
dan dengan biaya berapa pelayanan kesehatan dapat diperoleh. Jadi pemanfaatan
terhadap kesehatan. Jika masyarakat tahu apa saja pelayanan puskesmas, maka
Selain itu menurut Hasil Survei Kesehatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu tahun
pilihan ketiga bagi anggota rumah tangga mencari pengobatan dalam mengatasi
keluhan penyakit. Pilihan utama masyarakat menurut survei ini adalah praktek
Puskesmas sebagai pusat layanan kesehatan dasar masyarakat masih minim. Hasil
pelayanan puskesmas Aek Torop tahun 2010 sebanyak 1655. Hal ini sekitar 5,4 %
dari seluruh jumlah penduduk di wilayah binaan Puskesmas Aek torop (Survei
pendahuluan, 2011).
kunjungan ke praktek dokter umum sekitar kurang lebih 3067/tahun. Hal ini
sakit yang berada di dekat Kecamatan Torgamba yakni sebesar 830 orang/tahun.
Hal ini sekitar 5,5 % dari jumlah masyarakat Asam Jawa. Sedangkan dari praktek
Puskesmas Aek Torop. Hal ini perlu dilakukan karena ingin mengetahui seberapa
1. Praktek keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan masukan dalam
puskesmas.
2. Pendidikan keperawatan
dengan konsep dan kebijakan yang telah diperoleh pada hasil studi dan
3. Penelitian keperawatan