Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam bidang kesehatan, masyarakat diajarkan bagaimana cara hidup sehat
guna meningkatkan standarisi kualitas hidup masyarakat Indonesia. Adapun komponen
yang berperan dalam hal ini. Secara garis besar yang umum dimasyarakat yaitu dokter,
perawat, dan bidan. Mereka mempunyai peranan yang sangat penting guna meningkatkan
kualitas hidup masyrakat.
Peranan yang secara tidak langsung yang dapat dirasakan oleh negara dalam
bidang kesehatan adalah meningkatnya pertahanan dan keamanan negara. Hal ini
disebabkan karena dengan adanya kesehatan dalam lapisan masyarakat, masyarakat akan
lebih produktif untuk meningkatkan sumber daya manusia. Dengan meningkatnya
sumber daya manusia, dapat memberikan efek terhadap ketahanan nasional dalam bidang
kesehatan

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ketahanan nasional?
2. Bagaimana kedudukan dan fungsi ketahanan nasional?
3. Bagaimana asas-asas ketahanan nasional?
4. Bagaimana sifat-sifat ketahanan nasional?
5. Bagaimana contoh studi kasus ketahanan nasional dalam bidang kesehatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang ketahanan nasional.
2. Untuk mengetahui tentang kedudukan dan fungsi ketahanan nasional.
3. Untuk mengetahui asas-asas ketahanan nasional.
4. Untuk mengetahui sifat-sifat ketahanan nasional.
5. Untuk mengetahui tentang contoh kasus ketahanan nasional dalam bidang kesehatan.

1
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang
datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang
dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Ketahanan nasional diperlukan dalam rangka menjamin eksistensi bangsa dan negara dari
segala gangguan baik yang datangnya dari dalam maupun dari dalam negeri. Untuk itu
bangsa Indonesia harus tetap memiliki keuletan dan ketangguhan yang perlu dibina
secara konsisten dan berkelanjutan.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari
luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
a) Ketangguhan, adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat
bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
b) Keuletan, adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam
menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
c) Identitas, yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan.
Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang
dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan
nasional serta dengan peran internasionalnya
d) Integritas, yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa
baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
e) Ancaman, adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
f) Hambatan dan gangguan, adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri
sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsional.
2. Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional
 Tujuan Ketahanan Nasional Ketahanan nasional diperlukan dalam menunjang
keberhasilan tugas pokok pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan ketertiban,
terwujudnya kesejahteran dan kemakmuran, terselenggaranya pertahanan dan
keamanan, terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial, serta terdapatnya
kesempatan rakyat untuk mengaktualisasi diri.
 Fungsi Ketahanan Nasional Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai
doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir,
pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang

2
bersifat interregional (wilayah), intersektoral maupun multi disiplin. Konsep
doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral).
Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul
pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita
nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan
nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan
pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu,
yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program. Selain itu, ketahanan
nasional mempunyai fungsi sebagai :
1. Daya tangkal, dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan,
ketahanan nasional Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk
ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas,
integritas, eksistensi bangsa, dan negara Indonesia dalam aspek: ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
2. Pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan
sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
3. Pengarah dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja
intersektor, antarsektor, dan multidisipliner. Cara kerja ini selanjutnya
diterjemahkan dalam RJP yang dibuat oleh pemerintah yang memuat
kebijakan dan strategi pembangunan dalam setiap sektor untuk mencapai
tujuan nasional mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
 Kedudukan Ketahanan Nasional Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara
terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina
kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan
ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh
Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam
paradigma pembangunan nasional.
 Ciri Ketahanan Nasional Adapun ciri dari ketahanan nasional oitu sendiri, antara
lain yaitu :
1. Ketahanan nasional merupakan prasyarat utama bagi bangsa yang sedang
membangun menuju bangsa yang maju dan mandiri dengan semangat
pantang menyerah yang akan memberikan dorongan untuk berbuat dalam
mengatasi tantangan, hambatan dan gangguan yang timbul.
2. Menuju mempertahankan kelangsungan hidup. Bangsa Indonesia yang
baru membangun dirinya tidak lepas dari pencapaian tujuan yang
dicitacitakan.
3. Ketahanan nasional diwujudkan sebagai kondisi dinamis bangsa Indonesia
yang ulet dan tangguh untuk mengembangkan kekuatan dengan
menjadikan ciri mengembangkan ketahanan nasional berdasarkan rasa
cinta tanah air, setia kepada perjuangan, ulet dalam usaha berdasarkan
ketaqwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, keuletan dan

3
ketangguhan sesuai dengan perubahan yang dihadapi sebagai akibat
dinamika perjuangan, baik dalam pergaulan antar bangsa maupun dalam
rangka pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Asas-Asas Ketahanan Nasional
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun
berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah
sebagai berikut :
a) Asas kesejahtraan dan keamanan Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat
mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok.
Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan
keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan
nasional.
b) Asas komprehensif/menyeluruh terpadu Artinya, ketahanan nasional mencakup
seluruh aspek kehidupan. Aspekaspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan
dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
c) Asas kekeluargaan Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong
royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan
real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari
konflik yang bersifat merusak/destruktif.
d) Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar Sistem kehidupan naasional merupakan
perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di samping
itu, system kehidupan nasional juga berinteraksi dengan linkungan sekelilingnya.
Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat
positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun
keluar.
e) Mawas ke Dalam, bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan
nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.
f) Mawas ke Luar, bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta
mengatasi dampak lingkungan stategis luar negeri dan menerima kenyataan
adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.
4. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional
Beberapa sifat ketahanan nasional, yaitu :
a) Mandiri, maksudnya percaya pada kemampuan/kekuatan sendiri dan tidak mudah
menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama yang
dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain
b) Dinamis, artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan
negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa
depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.
c) Wibawa, merupakan keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut
dan berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan
kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan bangsa Indonesia mempunyai harga

4
diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai kualitas yang melekat padanya dan
berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin
tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional.
d) Konsultasi dan kerjasama. Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan
mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak
perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam
melihat kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak
ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan
kekuasaan dan kekuatan fisik semata.

5
BAB III
STUDI KASUS
Sistem Kesehatan Nasional untuk Ketahanan Nasional

Koran SINDO, Selasa, 20 Mei 2014 - 13:39 WIB, DR MOH ADIB HUMAIDI SPOT
Ketua Bidang Organisasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI)

KESEHATAN salah satu pilar pembangunan bangsa. Kesehatan juga memainkan peranan
strategis dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas sebagaimana yang diatur
dalam Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. WHO pada 2000
mendefinisikan bahwa sistem kesehatan merupakan aktivitas yang memiliki tujuan utama untuk
meningkatkan, memperbaiki, atau merawat kesehatan. Dalam perkembangan para ahli mengganti
istilah health system dengan health care system karena lingkupnya yang sangat bergantung
kebijakan suatu negara. Permasalahan kesehatan di Indonesia tentu membutuhkan upaya-upaya
untuk berikhtiar dalam melakukan rekonstruksi dalam pembangunan sistem kesehatan nasional
dengan tetap berpegang teguh dalam merawat nilai-nilai kebangsaan dan keindonesiaan.

Untuk mewujudkan serta menunjang akselerasi pencapaian peran strategis tersebut, diperlukan
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang merupakan pilar dari sistem ketahanan nasional
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 yang menjadi peta jalan
dalam mewujudkan masyarakat sehat dengan derajat kesehatan setinggi-tingginya. Namun,
kondisi saat ini masih memperlihatkan kurangnya political will pemerintah pusat maupun daerah
dalam menjalankan kebijakan kesehatan sesuai yang diamanahkan dalam UUD (hasil
amendemen) Pasal 28H ayat (1). Konstitusi menjamin hak warganya untuk sehat: ”Setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Sedangkan pada Pasal 34
(angka 3) UUD 1945 dikatakan: ”Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak”. Itu masih belum memenuhi harapan..

Kesehatan saat ini belum sepenuhnya dipandang sebagai unsur utama ketahanan nasional.
Kesehatan belum dianggap sebagai modal utama kelangsungan pembangunan nasional. Cara
pandang dan kepemimpinan yang masih memahami kesehatan sebagai pengobatan saja
(paradigma sakit) dan tanggung jawab sektor kesehatan saja, bukan tanggung jawab semua
sektor, tidak menempatkan kesehatan sebagai mainstream pembangunan nasional. Kesehatan
hanya sebagai ”komoditas politik” dengan membawa konsekuensi ”memanfaatkan” sumber daya
manusia bidang kesehatan sebagai komponen di dalamnya salah satunya dokter.

Mewujudkan ketahanan nasional perlu konsepsi ketahanan nasional yaitu konsepsi pengaturan
dan penyelenggaraan keamanan dan kesejahteraan secara seimbang, serasi, dan selaras, yang
dilaksanakan melalui pembangunan nasional dan pembangunan daerah sebagai bagian integral
dari pembangunan nasional. Dengan kata lain, pada saat kita menyelesaikan masalah keamanan
harus ikut dipikirkan masalah kesejahteraan, demikian pula sebaliknya. Termasuk di sini
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam pembangunan sektor kesehatan.
Ketahanan sistem kesehatan sebuah negara secara tidak langsung sangat dipengaruhi ketahanan

6
sistem kesehatan di daerah. Indonesia sehat akan tercapai bila terwujud provinsi sehat, provinsi
sehat akan tercapai bila kabupaten/ kota sehat terwujud.

Kabupaten/ kota sehat terwujud jika kecamatan/kelurahan/desa sehat tercapai. Dapat dikatakan
bahwa fondasi Indonesia sehat adalah masyarakat sehat di desa/kelurahan yang digalakkan
melalui aktivitas-aktivitas untuk memberdayakan potensi kedaerahan. Keberhasilan
implementasi konsepsi ketahanan nasional sangat bergantung pada kelancaran pembangunan
nasional di seluruh aspek kehidupan normal yang terintegrasi, yang disusun, direncanakan, dan
diprogramkan sesuai politik dan strategi nasional. Konsep itu harus terjabarkan dalam
kebijaksanaan dan strategi daerah yang sesuai situasi, kondisi, dan konstelasi geografi masing-
masing daerah, baik berupa peraturan daerah (perda) maupun rencana strategi (renstra) daerah.

Persoalan kesehatan sendiri saat ini sebagai suatu faktor utama dan investasi berharga yang
pelaksanaannya didasarkan pada sebuah paradigma baru yang biasa dikenal dengan paradigma
sehat yakni paradigma kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa
mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Dokter memiliki peran sentral dalam proses pembangunan
kesehatan bangsa ini. Pada dokter adalah intelektual yang dalam menjalankan profesinya
langsung berhadapan atau berada di tengah masyarakat dibekali nilai profesi yang menjadi
kompas dalam segala bidangnya. Nilai profesi itu antara lain kemanusiaan (humanism), etika
(ethics), dan kompetensi (competence). Dokter Indonesia sebagai bagian dari rakyat Indonesia
membutuhkan peranan dan keberadaan negara dalam mewujudkan rasa keadilan dalam
kehidupan berbangsa dan mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara seperti masyarakat
lain.

Namun, menjadi tanggung jawab negara jugalah untuk dapat mewujudkan rasa keadilan kepada
profesi kedokteran sehingga bersama-sama menempatkan sektor kesehatan sebagai mainstream
pembangunan nasional. Dalam kerangka inilah dibutuhkan proses rekonstruksi pembangunan
nasional yang menjadikan sistem kesehatan nasional sebagai salah satu pilar utamanya serta
menempatkan kesehatan juga sebagai penopang utama ketahanan nasional dalam mewujudkan
Indonesia Sehat yang Berdaulat. Hari Bakti Dokter Indonesia Ke-106 yang jatuh pada hari ini
menjadi momen yang tepat untuk mengembalikan kita sebagai bangsa pada konsep kesehatan
sebagai pilar utama ketahanan nasional. Bersama dokter kita membangun bangsa sebagai upaya
pencapaian tingkat kemakmuran dan kesejahteraan bangsa mewujudkan Indonesia Sehat yang
Berdaulat.

7
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang
datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang
dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang merupakan pilar dari sistem ketahanan
nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 yang
menjadi peta jalan dalam mewujudkan masyarakat sehat dengan derajat kesehatan
setinggi-tingginya. Ketahanan sistem kesehatan sebuah negara secara tidak langsung
sangat dipengaruhi ketahanan sistem kesehatan di daerah. Indonesia sehat akan tercapai
bila terwujud provinsi sehat, provinsi sehat akan tercapai bila kabupaten/ kota sehat
terwujud.

B. Saran
Kita sebagai tenaga kesehatan harus melakukan upaya untuk mempertahankan
ketahanan nasional dalam bidang kesehatan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Brodjonegoro, Satryo Soemantri . 2005 . Pendidikan Kewarganegaraan . Jakarta :


Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama.

Humaidi, Moh. Habid. 2014. Sistem Kesehatan Nasional untuk Ketahanan Nasional.
Diakses pada tanggal 30 Oktober 2019 dari
https://nasional.sindonews.com/read/865352/18/sistem-kesehatan-nasional-
untuk-ketahanan-nasional-1400567959

Anda mungkin juga menyukai