Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PTP – 153 TEKNIK PELEDAKAN

Modul 1
Perlengkapan dan Peralatan

Disusun Oleh:

Muhammad Ashiddiqie Azlin (F1D117030)


Kelompok: 2

Asisten:

Johanes Cevin Ginting (F1D116008)

LABORATORIUM ENERGI REKAYASA DAN MATERIAL I


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu operasi peledakan batuan akan mencapai hasil optimal apabila
perlengkapan dan peralatan yang dipakai sesuai dengan metode peledakan yang
diterapkan. Pekerjaan peledakan adalah pekerjaan yang penuh bahaya. Oleh
karena itu, harus dilakukan dengan penuh perhitungan dan hati-hati agar tidak
terjadi kegagalan atau bahkan kecelakaan. Untuk itu operator yang melakukan
pekerjaan peledakan harus mengerti benar tentang cara kerja, sifat dan fungsi dari
peralatan yang digunakan. Karena persiapan peledakan yang kurang baik akan
menghasilkan bisa menyebabkan hasil yang tidak sempurna serta mengandung
resiko bahaya terhadap keselamatan pekerja maupun peralatan.
Dalam hal ini pemilihan metode peledakan, pemilihan serta penggunaan
peralatan dan perlengkapan juga berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. Oleh
karena itu selain mempelajari tentang metode peledakan juga diperlukan
pengetahuan tentang peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan dalam setiap
masing-masing metode peledakan. Hal ini akan mengurangi dampak buruk atau
kerugian yang ditimbulkan.
Dimana pengertian dari peralatan dan perlengkapan peledakan adalah sebagai
berikut: Pertama pengertian dari perlengkapan peledakan terlebih dahulu yaitu,
perlengkapan peledakan adalah bahan-bahan yang membantu peledakan yang
habis di pakai atau hanya sekali pakai. Contoh nya detonator, dimana detonator
ada 2 yaitu detonator biasa dan detonator listrik. Peralatan peledakan adalah
perangkat pembantu peledakan yang nantinya dapat dipakai berulang kali.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mampu mengenal berbagai jenis dan tipe perlengkapan pekedakan yang
digunakan pada penambangan bahan galian, sebagai bahan pembantu
proses peledakan yang habis pakai.
2. Mampu mengenal berbagai jenis dan tipe peralatan peledakan yang
digunakan pada penambangan bahan galian, sebagai bahan pembantu
proses peledakan yang dapat dipakai berulang kali.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Perlengkapan peledakan terdiri dari detonator biasa, detonator listrik, anfo,
detonator elektrik dan detonator non eletrik. Detonator adalah Detonator adalah
alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi dalam bentuk letupan(ledakan kecil)
sebagai bentuk aksi yang memberikan efek kejut terhadap bahan peledak peka
detonator atau primer. Anfo adalah Merupakan campuran AN (ammonium nitrat)
dan FO (solar) sebesar 94,3% AN dan 5,7% FO akan menghasilkan zero oxygen
balanced dengan energi panas sekitar 3800 joules/gr handak . Overfueled dengan
92% AN dan 8% FO akan menurunkan energi 6% dan menghasilkan gas CO yang
berbahaya. Under fueled dengan 96% AN dan 4% FO menurunkan energi 18%
dan menghasilkan gas NO2. Memiliki Ukuran partikel AN antara 1-2 mm.
(R.Hariyanto, 2015)
Untuk setiap metode peledakan, perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan berbeda-beda. Oleh karena itu agar tidak terjadi kerancuan
dalam pengertian, maka dibuat sistematika berdasarkan tiap-tiap metode
peledakan dalam arti bahwa perlengkapan dan peralatan akan dikelompokan
berdasarkan metodenya. Metode sumbu api (cap & fuse method), Metode sumbu
ledak, Metode listrik, Metode non listrik (Nonel). Dari ke 4 metode tersebut,
peralatan dan perlengkapan yang digunakan akan berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan. Seperti contoh, peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk
metode listrik adalah dengan menggunakan peralatan seperti Blasting machine,
galvanometer, leading wire dengan perlengkapan menggunakan detonator listrik
dan connecting wire.
(Inmarlinianto, 2003)
Peralatan peledakan terdiri dari Blasting machine, Cramper, Lead wire,
Multimeter, Shot gun dan masih banyak peralatan peledakan lainnya. Blasting
machine adalah Alat pemicu pada peledakan listrik dinamakan blasting machine
(BM) atau exploder merupakan sumber energi penghantar arus listrik menuju
detonator. Cara kerja BM pada umumnya didasarkan atas penyimpanan atau
pengumpulan arus pada sejenis kapasitor dan arus tersebut dilepaskan seketika
pada saat yang dikehendaki. Shot gun adalah Alat pemicu nonel (starter non-
electric) dinamakan shot gun atau shot firer atau shot shell primer. Seperti
diketahui bahwa sumbu nonel mengandung bahan reaktif (HMX) yang akan aktif
atau terinisiasi oleh gelombang kejut akibat impact.
(S.Koesnaryo, 2011)
2.2 Deskripsi Alat
2.2.1 Perlengkapan Peledakan
1. Detonator
Fungsinya adalah menerima efek panas dengan sangat cepat
dan meledak menimbulkan gelombang kejut. Detonator terbagi
menjadi 3 yaitu:
 Detonator biasa

Berfungsi sebagai meledakkan isian utama


dan dan isian dasar pada detonator.

 Detonator listrik
Berfungsi sebagai sebagai media dalam
mengalirkan listrik yang akan membakar
ramuan pembakar dan menginisiasi isian
utama detonator.

 Detonator nonel
Berfungsi sebagai untuk mengatasi
kelemahan yang ada pada detonator listrik
yaitu, dipengaruhi oleh arus listrik liar,
listrik statis, kilat dan air.

2. Bahan Peledak
Bahan peledak adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal
atau campuran berbentuk padat, cair, gas yang berfungsi sebagai
bahan bakar ledak atau sumber ledakan. Bahan peledak terbagai
menjadi 2 yaitu:
 ANFO
Berfungsi sebagai isian dasar pada booster
untuk meledakkan suatu bahan galian

 Dodol/GEL
Berfungsi sebagai bahan peledak tetapi
dodol/GEL ini peka terhadap air.

3. Sumbu Api
Berfungsi sebagai merambatkan api
dengan kecepatan tetap.

4. BOOSTER
Berfungsi sebagai menghentakkan (shock)
anfo atau blasting agent, sedangkan
booster itu sendiri dihentakkan (dishock)
dengan detonator atau sumbu ledak.

5. Relay Conector
Berfungsi sebagai pengaturan waktu tunda
saat dilakukan peledakan meminimalisir
terjadinya getaran tanah (Ground Vibration),
mengurangi suara dari ledakan (Noise).
2.2.2 Peralatan Peledakan
1. Blasting Machine
Berfungsi sebagai alat pemicu peledakan
awal dengan generator sebagai energy
inisiasi.

2. Blasting Machine (Baterai)


Berfungsi sebagai alat pemicu peladakan
dengan menggunakan baterai sebagai bahan
energy inisiasi.

3. Multimeter
Berfungsi sebagai untuk mengukur tahanan,
voltage dan arus. Alat multimeter dirancang
khusus untuk keperluan peledakan.

4. Shotgun
Berfungsi sebagai penyuplai gelombang kejut
pada detonator nonel melalui sumbu nonel.

5. Rheostat
Berfungsi sebagai untuk menguji efisiensi
blasting machine tipe generator maupun
kapasitor dalam mengatasi tahapan sejumlah
detonator.
6. Lead Wire
Berfungsi sebagai kabel yang menghubungkan
blasting machine ke rangkaian peledakan.

7. Cramper
Berfungsi sebagai untuk menjepit atau
mengikat kuat detonator biasa dengan sumbu
api.

(Barlian, 2013)
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Mampu mengetahui perlengkapan peledakan adalah perlengkapan yang
hanya bisa sekali pakai seperti detonator, sumbu ledak dan anfo.
2. Mampu mengetahui peralatan peledakan adalah peralatan yang bisa
dipakai berulang kali berbeda dengan perlengkapan peledakan. Seperti
Blasting machine, shot gun, dan multimeter.

4.2 Saran
Untuk pertemuan berikut nya harus diterangkan materi nya dengan alat yang
diterangkan
DAFTAR PUSTAKA

Barlian, Dwinagara. 2013. Buku Panduan Praktikum Teknik Peledakan,


Laboratorium Pemboran& Peledakan Jurusan Teknik Pertambangan, UPN
“Veteran”Yogyakarta:Yogyakarta

Inmarlinianto, Singgih Saptono. 2003. Praktikum Teknik Peledakan, Buku


Petunjuk, Laboratorium Pemboran & Peledakan, Jurusan Teknik
Pertambangan, FTM, UPN ‘Veteran’ Yogyakarta.

R. Hariyanto (2015), Buku Panduan Praktikum Teknik Peledakan, Laboratorium


Pengeboran dan Peledakan Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas
Teknologi Mineral, UPN ‘Veteran’ Yogyakarta.

S. Koesnaryo. 2001. Pemboran Untuk Penyediaan Lubang Ledak, Program Studi


Teknik Pertambangan, FTM, UPN “Veteran” Yogyakarta. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai