Anda di halaman 1dari 7

STRUKTUR ATOM & SISTEM PERIODIK UNSUR

Standar Kompetensi :Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur,
struktur molekul, dan sifat sifat senyawa.

Kompetensi Dasar : 3.3 Mengkorelasikan struktur atom berdasarkan konfigurasi elektron untuk
menentukan letak unsur dalam table periodik
3.4 Menentukan letak unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi
elektron

A. STRUKTUR ATOM

1. Perkembangan Model Atom

a. Model Atom Dalton


- Atom adalah partikel terkecil suatu zat atau materi, yang tidak dapat dibagi lagi.
- Atom mempunyai sifat yang sama atau identik untuk unsur tertentu
- Atom akan berikatan untuk membentuk suatu molekul
b. Model Atom Thomson
- Atom adalah materi pejal bermuatan positif dikelilingi muatan negatif. Atom mempunyai sifat
netral.
- Terkenal dengan model atom roti kismis, terkena bagian pejal bermuatan positif dan elektron (
bermuatan negatif ) mengelilingi seperti kismis dalam roti.
c. Model Atom Rutherford
- Atom adalah inti bermuatan positif di kelilingi elektron bermuatan negatif. Massa atom
terkonsentrasi pada bagian inti ( pusat ).
- Atom bersifat netral karena jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif.
d. Model Atom Niels Bohr
- Atom adalah inti bermuatan positif dikelilingi elektron bermuatan negatif pada orbit tertentu.
- Elektron beredar pada lintasan dengan tingkat energi tertentu.
-Perpindahan elektron disertai penyerapan atau pelepasan energi
- Atom seperti sistem tata surya yaitu inti atom sebagai matahari dan elektron sebagai planet-
planet di sekitarnya dalam orbit tertentu.
e. Model Atom Broglie ( Mekanika Gelombang )
- gerakan materi adalah gerakan suatu gelombang. Dengan demikian elektron yang merupakan
materi adalah juga gerakan gelombang
- Elektron tidak mempunyai lintasan tertentu. Elektron menempati jarak-jarak tertentu dari inti
atom.
-Kedudukan elektron tidak dapat dipastikan, hanya merupakan kebolehjadian.
2. Partikel Dasar Penyusun Atom

3. Lambang Atom

 Atom Netral = Atom yang tidak bermuatan listrik


Proton = Elektron = Nomor Atom
Netron = Massa Atom - Nomor Atom

 Atom bermuatan negatif = Anion


Atom yang menerima atau menangkap elektron
Proton = Nomor Atom
Elektron = Nomor Atom + Muatan
Netron = Massa Atom - Nomor Atom

 Atom bermuatan positif = Kation


Atom yang melepaskan electron
Proton =Nomor Atom
Elektron = Nomor atom – Muatan
Neutron = Massa Atom – Nomor Atom

4. Nuklida

Nuklida adalah inti atom suatu unsur yang mengandung proton dan neutron

Isotop adalah nuklida yang mempunyai nomor atom sama tetapi massa atomnya berbeda atau jumlah
proton sama tetapi jumlah neutron berbeda.

Isobar adalah nuklida yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi massa atomnya sama

Isoton adalah nuklida yang mempunyai jumlah netron yang sama tetapi nomor atom dan massa atomnya
berbeda.

Contoh :

B. KONFIGURASI ELEKTRON

1. Bilangan Kuantum
Bilangan yang menentukan letak keberadaan elektron pada kulit suatu atom
a. Bilangan Kuantum Utama ( n )
Menyatakan nomor kulit tempat elektron berada, jenisnya : K ( n = 1 ), L ( n = 2 ), M ( n = 3 ).
b. Bilangan Kuantum Azimuth (e)
Menyatakan subkulit tempat elektron berada, jenisnya :
c. Bilangan Kuantum Magnetik ( m )
Menyatakan orbital tempat elektron berada, jenisnya :

d. Bilangan Kuantum Spin ( s )


Menyatakan arah perputaran elektron dalam orbital.
+1/2 dan -1/2 untuk orbital dalam harag m, untuk menentukan letak elektron maka perlu mengikuti
aturan-aturan tertentu yang sudah ditetapkan.

2. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam atom. Susunan ini ditentukan oleh jumlah
elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan yang disebut kulit atom.
Kulit pertama diberi nama K, selanjutnya L, M, N, dst. Aturan pengisian jumlah elektron maksimum per
kullit diperkenalkan oleh Pauli, dengan memakai rumus 2n2, dimana n = kulit atom. Berikut Jumlah
elektron maksimum per kulit :
Kulit Nomor Kulit Rumusan 2n2 Elektron Maksimum

K 1 2.(1)2 2.(1) = 2

L 2 2.(2)2 2.(4) = 8

M 3 2.(3)2 2.(9) = 18

N 4 2.(4)2 2.(16) = 32

O 5 2.(5)2 2.(25) = 50

P 6 2.(6)2 2.(36) = 72, dst

Selanjutnya, pengisian elektron per kulit harus berdasarkan aturan Aufbau, (pengisian elektron dimulai
dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi).

Tata Cara Penulisan Konfigurasi Elektron :


1) Ketahui dahulu nomor atom unsur
2) Tulislah perlambangan unsur dan nomor atomnya ( Contoh.: 3Li)
3) Isi elekton sesuai kulit dimulai dari Kulit K
4) Kulit K harus terlebih dahulu diisi maksimum sesuai aturan Pauli
5) Jika atom memiliki lebih dari 2 elektron, maka sisa elektron dimasukkan ke kulit berikutnya
sampai mencapai maksimum
6) Jika sisa elektron sesudah dimasukkan ke kulit berikutnya tidak dapat mencapai maksimum, maka
diisi dengan elektron maksimum di kulit sebelumnya
7) Selanjutnya jika kulit sebelumnya tidak memenuhi elektron maksimum, maka ditulis sebagai sisa
pada kulit selanjutnya.
Contoh 4 :
Tentukan konfigurasi elektron unsur berikut ini
1H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se, 35Br, dan 37Rb
Jawab :
K L M N O P
1H = 1
3Li = 2 1
7N = 2 5
13Al = 2 8 3
34Se = 2 8 18 6
35Br = 2 8 18 7
37Rb = 2 8 18 8 1

3. Elektron Valensi (eV)


Elektron valensi adalah jumlah elektron maksimum pada kulit terluar atom (Jumlah elektron pada
kulit terluar/yang paling akhir ditulis pada konfigurasi elektron).
Atom-atom yang memiliki elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia yang relatif sama/mirip,
sebab elektron valensi menentukan sifat kimia suatu atom atau cara atom bereaksi denan atom lain pada
saat membentuk ikatan.
Elektron valensi juga dipakai untuk menentukan/mengetahui letak Golongan suatu atom pada Tabel
Sistem Periodik Unsur.
Contoh 5 :
Tentukan konfigurasi elektron dan Elektron valensi unsur berikut ini
1H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se, 35Br, dan 37Rb
Jawab :

K L M N O P Elektron valensi (ev)

1H = 1 1
3Li = 2 1 1
7N = 2 5 5
13Al = 2 8 3 3
34Se = 2 8 18 6 6
35Br = 2 8 18 7 7
37Rb = 2 8 18 8 8

Aturan Aufbau
Elektron - elektron yang megisi orbital dari tingkat energi terendah kemudian tingkat energi yang lebih
tinggi
Diagram dibawah ini adalah cara untuk mempermudah menentukan tingkat energi orbital dari yang
terendah ke yang lebih tinggi, berikut diagramnya

Contoh :
Atom Li mempunyai 3 elektron maka konfigurasinya adalah : 1s2, 2s1
Atom Fe mempunyai 26 elektron maka konfigurasinya adalah : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2,3p6, 4s2, 3d6
 Autarn Hund :
Elektron- elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital terisi sebuah
elektron
 Larangan Pauli :
Tidak diperbolehkan di dalam atom terdapat elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang
sama
Beberapa Hal Penting Yang Perlu Diperhatikan Dalam Konfigurasi Elektron
a. Cara Menuliskan Urutan Sub kulit
Sub kulit dituliskan berdasarkan tingkat energinya
Contoh : Galium (Ga) dengan no.atom =31
31Ga = 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10, 4p1
Tingkat energi sub kulit 4s lebih rendah dari sub kulit 3d, maka akan terisi elektron terlebih dahulu dan
ditulis lebih dahulu. Sub kulit ditulis berdasarkan urutan kulit utamanya
Contoh : Pada Galium (Ga) dengan no.atom 31,
31Ga : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 3d10, 4s2, 4p1
Walaupun tingkat energi sub kulit 4s lebih rendah dari sub kulit 3d, tetapi penulisannya berdasarkan
urutan kulit utamanya adalah seperti di atas, jadi 3d di tulis lebih dulu

Subkulit di tulis dengan menggunakan konfigurasi gas mulia


Contoh : Pada Ga dengan no.atom 31,
31 Ga : [Ar] 4s2, 3d10, 4p1 atau [Ar] 3d10, 4s2, 4p1
Gas mulia disini yang dipakai adalah Argon (Ar) yang mempunyai nomor atom =18

b. Aturan Penuh-Setengah Penuh Hund

Dalam percobaan ternyata di temukan beberapa penyimpangan aturan Aufbau, sebagai contoh
adalah untuk konfigurasi elektron kromium ( Cr ) dan tembaga ( Cu ) :
Berdasarkan aturan Aufbau
Cr : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d4, atau [Ar] 4s2, 3d4
Berdasarkan percobaan menjadi :
- Cr : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s1, 3d5 atau [Ar] 4s1, 3d5 ( setengah penuh untuk subkulit d )
- Cu : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s1, 3d10 atau [Ar] 4s1, 3d10 ( penuh untuk sub kulit d )
untuk subkulit d, terisi elektron setengah penuh atau penuh ternyata lebih stabil dibandingkan jika
menggunakan aturan Aufbau.

C. SISTEM PERIODIK UNSUR

Sistem Periodik Unsur adalah susunan unsur-unsur berdasarkan kenaikan nomor atom dan
kemiripan sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing unsur
Henry G. Moseley, menyusun sistem periodik unsur modern dan menyatakan sifat unsur
merupakan sifat periodik dari nomor atomnya dimana nomor atom merupakan jumlah proton dan eletron
sebuah unsur netral.
Sistem Periodik Unsur (SPU) Modern tersusun atas :

1. Golongan
Golongan = Elektron Valensi
Baris vertikal menyatakan unsur-unsur yang segolongan. Segolongan berarti mempunyai elektron valensi
( elektron pada kulit terluar ) sama.

ada dua golongan unsur-unsur dalam SPU : Golongan Utama adalah Golongan A dan Golongan Transisi
adalah Golongan B

Nama Golongan Pada Golongan Utama :

2. Periode

Periode = Jumlah Kulit

Baris horizontal menyatakan unsur-unsur yang dilaluinya sebagai unsur-unsur yang seperiode, seperiode
berarti mempunyai jumlah kulit atom sama.

D. SIFAT PERIODIK UNSUR

1. Jari-jari atom adalah jarak antara inti atom dengan kulit atom paling luar yang ditempati elektron dan
diukur ketika atom tersebut baerikatan.
2. Potensial ionisasi ( energi ionisasi ) adalah energi yang di butuhkan untuk membebaskan satu elektron
suatu atom pada keadaan gas.
3. Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan atom netral dalam pengikatan elektron untuk
membentuk ion negatif
4. Kelogaman dan keasaman
5. Elektonegatifitas adalah kedendrungan suatu atom menarik pasangan elektronnya dalam molekul.
Maksimum di golongan halogen, gas mulia lebih kecil keelektronegatifannya di banding Halogen.
6. Kereaktifannya, yaitu kemudahan melakukan reaksi denga unsur lain.

Anda mungkin juga menyukai