BAB II Revisi k4
BAB II Revisi k4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persalinan
1. Pengertian persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan urin)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
uterus, sirkulasi uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi disebut sebagai faktor-
otot uterus. Menurunnya kadar kedua hormon ini terjadi kira-kira 1-2
7
pertama kalinya. Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi
persalinaan.
b. Janin (passanger) : letak janin, posisi janin, presentasi janin dan letak
plasenta.
c. Jalan lahir (passage) ukuran dan tipe panggul, kemampuan serviks
jalannya persalinan.(1)
4. Kriteria persalinan normal
Persalinan normal atau eutosia adalah proses kelahiran janin pada usia
kelahiran itu berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam (antara 12-18 jam)
kepala/lbk)
c. Proses persalinan berlangsung antara 12-18 jam. (Ibu yang pernah
bayinya.
5. Tanda-tanda persalinan
Tanda –tanda persalinan akan berlangsung apabila terjadi :(1)
a. His persalinan
b. Pengeluaran pembawa tanda
c. Pendataran/pembukaan serviks uteri/leher rahim
d. Pengeluaran cairan
6. Tahap-tahap persalinan
Untuk membantu penolong persalinan/petugas kesehatan, maka proses
persalinan dibagi menjadi 4 tahap atau yang lebih dikenal dengan istilah
lengkap.
9
lahirnya bayi.
c. Kala III atau kala pelepasan uri/kala uri/kala pelepasan plasenta, yaitu
B. Kala 1 persalinan
1. Pengertian Kala 1 aktif
Kala 1 adalah tahap awal dimulainya periode internatal yang dimulai
terjadi komplikasi baik pada ibu maupun janin, jumlah janin tunggal,
presentasi puncak kepala, dan selesai dalam waktu kurang dari atau sama
dengan 24 jam untuk primi para dan 17-18 jam untuk multipara. (8)
Proses persalinan normal berlangsung sangat konstan ditandai dengan
8 jam
Fase laten dimulai dengan kontraksi teratur, yang umumnya
koping atas rasa nyeri yang dialaminya. Ibu mulai menyadari bahwa
10
sedikit. Fase laten pada kala I ini rata-rata berlangsung sekitar 8,6 jam
tetapi tidak lebih dari 20 jam. Fase laten pada ibu multipara, rata-rata
berlangsung sekitar 5,3 jam tidak seharusnya tidak lebih dari 14 jam.
(5)
Pembukaan serviks (effacement) pada primipara berbeda
ini :
Tabel 2.1
Perbedaan pembukaan seviks antara primipara dan multipara
Primipara Multipara
11
Pada primipara terjadi penipisan seviks Pada multipara, serviks telah lunak akibat
dahulu sebelum terjadi pembukaan. persalinan sebelumnya, sehingga langsung
terjadi proses penipisan dan pembukaan.
Pada primipara, sebelum internum Pada multipara, ostium internum dan eksternum
membuka lebih dahulu dari pada ostium membuka bersamaan (pada pemeriksaan
eksternum (apabila dilihat melalui inspekulo, ostiumn tampak berbentuk seperti
pemeriksaan inspekulo, ostium tampak garis lebar), yang dapat dijelaskan sebagai
berbentuk seperti lingkaran kecil ditengah), berikut : pembukaan leher rahim dari bagian
yang dapat dijelaskan sebagai berikut: atas dan bagian bawah terjadi serentak.
pembukaan leher rahim/serviks mulai dari Pendataran leher rahim dan pembukaan pintu
atas dan berlangsung-angsur ke bawah luar rahim terjadi serentak.
sehingga leher rahim makin lama makin
menjadi pendek (leher rahim mendatar)
.Setelah leher rahim menghilang yaitu
setelah pendataran leher rahim 100%,
maka baru pintu luar rahim mulai
membuka
Periode kala I pada primipara lebih lama, Periode kala I multipara lebih cepat, kerana
kerana pematangan dan pelunakan serviks telah serviks telah lunak pada persalinan
pada fase laten-nya memerlukan waktu sebelumnya.
lebih lama.
b. Fase aktif, pembukaan dari 3-4 cm sampai 9-10 cm, yang berlangsung
menjadi lengkap.
c. Fase transisi (peralihan), pembukaan dari 9 samapai lengkap.
Fase transisi merupakan fase terakhir pada kala I persalinan dengan
pembukaan lengkap.(5,8)
C. Nyeri
1. Pengertian
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak
tidak nyaman akibat terjadinya rasanggan fisik maupun dari serabut dalam
saraf ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis, maupun emosional.
Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
dua hal yaitu penipisan dan dilatasi serviks serta iskemia rahim
13
forsep bila partus dengan bantuan atau setruktus lain yang sensitif
terhadap nyeri. Nyeri persalinan kala II dihantar melalui serum 1-4 dan
persalinan kala III ialah nyeri rahim mirip dengan nyeri pada kala I
persalinan, nyeri dapat bersifat lokal yang disertai kram serta sensasi
nyeri tiap individu. Arti nyeri dan ekspresi verbal maupun non verbal
14
letih.(8)
persalinan.(3)
b. Kultur
Orang belajar dari budayanya, bagaimana seharusnya mereka berespon
melahirkan.(3)
c. Makna nyeri
Makna nyeri berhubungan dengan pengalaman seseorang terhadap
mengatasi nyeri dimasa lampau, dan saat ini nyeri yang sama timbul,
mengatasi nyeri.(3)
d. Perhatian
Klien yang memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat
semakin kuat.(7)
f. Pola koping
Pola koping adaptif akan mempermudah seseorang mengatasi nyeri
sendiri rasa nyeri yang dirasaan apakah nyeri yang berat (sangat
nyeri), nyeri sedang dan nyeri ringan. Alat skala metrik dalam self-
Scale (VDS), Verbal analog scale (VAS), dan alat ukur skala nyeri
level intensitas nyeri, ujung kiri diberi tanda tidak ada nyeri dan
ujung kanan diberi tanda nyeri hebat. Skala ini memberi klien
3.Pengukuran fisiologis
Bentuk respon yang ditampilkan ibu selama proses persalinan
Keterangan Nyeri :
harus sesuai dengan instruksi dari medis bahkan untuk biayanya sendiri
menggunakan teknik nafas dalam dan relaksasi. Teknik nafas dalam yaitu
cara yang dilakukan untuk rileks dengan cara bernafas lambat (menahan
murah, simpel, efektif tanpa efek yang merugikan dan dapat meningkatkan
meraba. Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai pijat atau urut. Selain itu
dan atau memperbaiki sirkulasi. Massase adalah terapi nyeri yang paling
bekas luka.(7)
Gambar 2.1
Teknik massage effleurage
yang dangkal dan dalam dengan pola gerakan melingkar kearah abdomen
bagian bawah di atas simphis pubis, ditekan dengan lembut dan ringan dan
tanpa tekanan yang kuat, usahakan ujung jari tidak lepas dari permukaan
memijat harus diperhatikan respon ibu apakah tekanan sudah tepat atau
belum.(6)
Terapi effleurage massage dengan tangan menggosokan secara supel
dosis 3 kali baik sebagian maupun untuk seluruh tubuh. Effleurage yang
dorongan dan tekanan yang baik untuk setiap gosokan harus berakhir pada
kelenjar limfe (pada ketiak untuk anggota gerak atas dan lipatan paha
otot yang besar dan lebar daerah pinggang dan punggung dilakukan
nyeri persalinan pada ibu primigravida kala I aktif saat terjadi kontraksi
(6)
23