Anda di halaman 1dari 1

Bahan aktif yang dipakai antara lain asam salsilat, sulfur, ter, kortikosteroid,antibiotik dan

anti jamur. Asam salisilat 1/1000 sebagai kompres, 2% bersifatkeratoplasti, 3-20% berkhasiat
keratolitik, 30-60% destruktif. Sulfurpresipitatum dalam konsentrasi 4-20% berkhasiat
antisebore, antiakne,antiskabies, antibakteri positif-Gram, dan antijamur. Sediaan ter berasal
daribatubara, kayu dan fosil. Likuor karbonis detergen merupakan ter berasaldari batubara
yang dipakai dalam konsentrasi 3-10%, bersifat sebagaiantiproliferasi.Kortikosteroid topikal
Sediaan yang banyak dipakai dalam bidangdermatologi. Kekuatan efek vasokonstriksi
membagi kortikosteroid menjadi7 kelas potensi (lemah-sangat kuat). Golongan potensi lemah
misalnyahidrokortison, berkhasiat antiinflammasi, tanpa antimitotik sedangkangolongan
dengan potensi sangat kuat fungsi antimitotiknya juga kuat,misalnya: klobetasol propionat
0,05%. Kortikosteroid potensi sangat kuat tidakdiberikan lebih dari 50 gram/minggu. Efek
samping yang harus diperhatikan:atrofi kulit, telangiektasia, purpura, dermatitis perioral,
absorbsi perkutan dapatmenimbulkan supresi kelenjar adrenal.Antijamur misalnya nistatin
mempunyai efek lokal fungistatik terhadap jamurkandidia. Derivat imidazol kini banyak
dipakai untuk dermatofita, M furfur,dan kandida. Antibiotik topikal sebaiknya digunakan dari
golongan yangtidak dipakai secara sistemik, mempunyai efektivitas yang baik untuk
bakteripenyebab, dan tidak menimbulkan sensitasi. Basitrasin, mupirosin, natriumfusidat,
polimiksin dan neomisin merupakan jenis yang masuk kriteria di atasdan sering dipakai.
Pemakaian neomisin harus berhati-hati sebab seringmenimbulkan sensitasi.

Anda mungkin juga menyukai