Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Laporan F3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak


Topik : Melakukan Pelayanan Antenatal

Diajukan dalam rangka praktek klinis Dokter Internsip sekaligus sebagai bagian dari persyaratan
menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia di Puskesmas Rawat Inap Lempake
Samarinda

Disusun oleh :
dr. Dika Maharani Rahma P.

Program Dokter Internsip Indonesia


Samarinda
Kalimantan Timur

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN INTERNSIP


LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
LAPORAN F3. KESEHATAN IBU DAN ANAK

TOPIK : MELAKUKAN PELAYANAN ANTENATAL

Diajukan dalam rangka praktek klinis Dokter Internsip sekaligus sebagai bagian dari persyaratan
menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia di Puskesmas Lempake Kota Samarinda.

Disusun Oleh:
dr. Dika Maharani Rahma P.

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal September 2015

Oleh:
Pendamping Dokter Internsip Puskesmas Lempake
LATAR Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan
BELAKANG kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik dr.
ibu hamil sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, Deni
persiapan pemberiaan ASI, dan kembalinya kesehatan War
reproduksi secara wajar. Kunjungan ANC adalah kunjungan ibu dani
hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa NIP.
dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. 1983
Tujun pelayanan antenatal ialah untuk mencegah adanya 1006
komplikasi obstetri bila mungkin dan memastikan bahwa 2011
komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara 0110
memadai. 01
Antenatal care yang dianjurkan oleh DEPKES RI adalah
minimal sebanyak 4 kali. Kunjungan pertama atau K1 dilakukan
pada saat trimester pertama, K2 pada saat trimester 2, dan K3
dan K4 dilakukan pada usia kehamilan memasuki trimester
ketiga. Hingga usia kehamilan 28 minggu, kunjungan antenatal
care dilakukan setiap empat minggu. Untuk usia kehamilan 28-
36 minggu, kunjungan untuk antenal care dilakukan setiap dua
minggu. Pada usia kehamilan 36 minggu atau lebih, kunjungan
antenatal care dilakukan setiap minggu sekali
Dari penelitian yang dilakukan oleh Djaswadi Dasuki
(1997), didapatkan bahwa ibu hamil yang tidak melakukan
antenatal care mempunyai risiko terjadinya persalinan
abnormal 1,6 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang
melakukan antenatal care. Antenatal care yang baik, merujuk
dengan segera kasus-kasus yang memiliki risiko tinggi yang
akan menurunkan angka morbiditas maupun mortalitas pada
periode perinatal. Oleh karena itu, perawatan kesehatan ibu
hamil melalui antenatal care yang teratur dan bermutu sangat
penting artinya dari sudut obstetri, karena dikenali dengan
perubahan fisiologis pada wanita hamil, faktor-faktor yang
mempengaruhi kematian bayi diperbaiki, antara lain seperti
status gizi ibu selama masa kehamilan, imunisasi, dan kesehatan
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai