Disusun Oleh :
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : Ny T
Umur : 30 tahun
Nomor CM : 0084xxx
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Brebes
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
2. Alasan masuk
Klien mengatakan saat dirumah klien mengamuk, marah-marah, bicara sendiri,
merusak barang, susah tidur, dan sulit diarahkan. Sehingga keluarga klien membawa
klien ke IGD RSJ Prof Dr Soerojo Magelang.
3. Faktor predisposisi
Klien mengatakan pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya. Klien mengatakan
2 kali ini dirawat. Yang pertama klien dirawat pada tahun 2013. Klien sudah putus
obat ± 6 tahun yang lalu. Pada akhirnya klien kambuh lagi dan dirawat kembali. Klien
mengatakan tidak pernah mengalami trauma apapun. Keluarga klien juga ada yang
mengalami gangguan jiwa yaitu keponakannya. Keponakannya gangguan jiwa karena
bingung sudah cerai (pisah ranjang).
4. Pemeriksaan fisik
1) Tanda-tanda vital
a. TD : 110/70 mmHg
b. N : 80 x/menit
c. S : 36,2ºC
d. R : 20 x/menit
2) Ukuran BB : 52 kg
Ukuran TB : 155 cm
3) Keluhan fisik
S : Klien mengatakan tidak mempunyai keluhan fisik yang dirasakan saat ini
O : Klien terlihat sehat hanya saja tampak bingung
5. Psikososial
1) Genogram
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Tinggal serumah
= Klien
= Meninggal
2) Konsep diri
a. Gambaran diri : klien mengatakan menyukai seluruh anggota tubunya.
b. Identitas diri : klien mengatakan seorang ibu rumah tangga yang sudah
mempunyai 1 anak dan klien puas dengan dirinya terlahir sebagai perempuan.
c. Peran diri : klien mengatakan di rumah sebagai ibu rumah tangga dan
memiliki 1 anak.
d. Ideal diri : klien berharap ingin cepat pulang dan kumpul bersama keluarga
lagi.
e. Harga diri : klien mengatakan malu dan kurang percaya diri dengan
lingkungannya
3) Hungan sosial
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah orang tuanya dan
anaknya. Klien mengatakan lebih dekat dengan ibunya. Klien malas untuk
bersosialisasi dan lebih suka diam menyendiri. Ketika di rumah sakit, klien lebih
suka tidur dari pada melakukan aktivitas bersama. Klien tidak mengenal teman
seruangannya karena klien lebih suka menyendiri dan tidak bersosialisasi. Peran
serta dalam masyarakat ketika dirumah klien lebih suka berdiam diri di kamar dan
tidak mau bergaul dengan lingkungan. Ketika di rumah klien berdiam diri tidak
melakukan aktivitas di rumah dan berbicara ketika ditanya. Klien mengatakan
hambatan dalam berhubungan dengan orang lain adalah klien malas untuk bergaul
dan bersosialisasi.
4) Spiritual
Klien mengatakan nilan dan keyakinan yang dipegang oleh klien tentang
gangguan jiwa adalah klien yakin bahwa dirinya tidak sakit jiwa dan klien tidak
tahu kalau sedang berada di rumah sakit. Klien beragama islam, tetapi klien tidak
pernah menjalankan sholat 5 waktu dan tidak pernah mengikuti kegiatan
keagamaan lainnya seperti pengajian rutin setiap hari kamis.
6. Status Mental
1) Penampilan
Klien tampak berpakaian tidak rapi, rambut kotor dan tidak rapi, tidak pernah
berdandan dan wajah tegang. Ketika selesai makan klien tidak pernah mencuci tangan
dan selalu mengusapkan tangannya yang kotor ke pakaiannya.
2) Pembicaraan
Klien berbicara sangat pelan bahkan tidak mengeluarkan suara. Klien juga berbicara
lambat dan tidak mampu memulai pembicaraan. Terkadang klien terlihat berbicara
sendiri.
3) Aktivitas motoric
Klien pasif, melamun, meyendiri, tidak kooperatif dana tidak ada interaksi.
4) Affek dan emosi
Afek klien datar
5) Alam perasaan
Klien terlihat murung dan sedih
6) Interaksi selama wawancara
Selama interaksi klien tampak bermusuhan, kontak mada mudah beralih, tidak
kooperatif,tidak bisa konsentrasi dan tidak bisa memulai pembicaraan.
7) Persepsi sensori
Klien terkadang mendengar suara-suara yang membisiki saat sendirian, tidak sering
dan hanya saat malam hari. Namun klien tidak menggubris dan mengabaikannya.
8) Proses pikir
Saat berinteraksi klien blocking, klien tiba-tiba berhenti dan tidak mau memulai
pembicaraan.
9) Isi pikir
Klien tidak memiliki obsesi hanya ingin pulang
10) Tingkat kesadaran
Klien tampak biingung serta mengalami disorientasi waktu dan tempat.
11) Memori
Klien mengalami gangguan daya ingat jangka pendek, klien mudah lupa dan klien
lemah dalam mengingat nama teman, mahasiswa praktikan dan perawat.
12) Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien tidak mampu berkonsentrasi dan mudah beralih, klien tidak mampu berhitung.
Contohnya ketika praktikan memberi pertanyaan klien tidak mampu menjawab dan
kontak mata mudah beralih.
13) Kemampuan penilaian
Klien mengalami gangguan kemampuan bermakna, sehingga tidak dapat mengambil
keputusan. Contohnya keputusan ketika klien diberi pertanyaan oleh praktikan untuk
menyapu atau mencuci piring klien tidak mampu menjawab.
14) Daya tilik diri
Klien tidak mengetahui bahwa dirinya sedang sakit dan selalu mengingkari bahwa
dirinya sedang berada di rumah sakit jiwa.
8. Mekanisme Koping
Klien menghadapi masalah saat ini, namun tidak mampu menyelesaikan masalah, klien
pasif, menyendiri, tidak kooperatif dan melamun.
9. Pengetahuan
Klien tidak mengetahui tentang penyakitnya/tidak menyadari kalua sedang mengalami
gangguan kejiwaan. Klien juga tidak mengetahui bila sedang berada di RSJ. Klien tidak
tahu dengan obat yang diminumnya dan belum mampu menyebutkan 5 benar obat.
Isolasi Sosial
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Dx 1 : Menarik diri: Isolasi Sosial
2. Dx 2 : Defisit Perawatan Diri
3. Dx 3 : Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
D. CATATAN KEPERAWATAN
Tanggal/ Diagnosa
Implementasi Evaluasi TTD
Jam Keperawatan
Rabu, 5 Isolasi Sosial SP 1 : S:
Februari 1. Mengidentifikasi -
2020 penyebab isolasi O:
(12.20) sosial - Klien hanya diam
2. Mengidentifikasi - Klien pasif dan sering
keuntungan melamun
berinteraksi dengan - Kontak mata mudah beralih
orang lain - Tidak dapat berkonsentrasi
3. Mengindentifikasi - Tidak mampu memulai
kerugain tidak pembicaraan
berinteraksi dengan A:
orang lain Isolasi Sosial
4. Melatih klien P:
berkenalan dengan Optimalkan SP 1
satu orang RTL :
5. Membimbing klien 1. Indentifikasi penyebab
memasukkan dalam isolasi sosial
jadwal kegiatan harian 2. Identifikasi keuntungan dan
kerugian berinteraksi atau
tidak berinteraksi dengan
orang lain
3. Latih klien kenalan secara
bertahap
4. Bimbing klien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
Kamis, 6 Isolasi Sosial SP 1 : S:
Februari 1. Mengidentifikasi Klien mengatakan namanya X
2020 penyebab isolasi dan klien juga mengatakan mau
(16.25) sosial berkenalan dengan perawat
2. Mengidentifikasi lain.
keuntungan O:
berinteraksi dengan - Klien belum mampu
orang lain menyebutkan keuntungan
3. Mengindentifikasi berinteraksi dengan orang
kerugain tidak lain dan kerugian tidak
berinteraksi dengan berinterkasi dengan orang
orang lain lain
4. Melatih klien - Klien pasif dan sering
berkenalan dengan melamun
satu orang - Suara pelan dan lambat
5. Membimbing klien - Verbal inkoheren
memasukkan dalam - Kontak mata mudah beralih
jadwal kegiatan harian - Tidak dapat konsentrasi
- Tidak mampu memulai
pembicaraan
- Tidak mampu
mengembangkan
pembicaraan
- Verbal seperlunya
A:
Isolasi Sosial
P:
Optimalkan SP 1
RTL :
1. Identifikasi penyebab
isolasi sosial klien
2. Identifikasi keuntungan
berinteraksi dengan orang
lain
3. Identifikasi kerugian tidak
berinteraksi dengan orang
lain
4. Latih klien berkenalan
dengan klien lain
5. Bimbing klien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
Jum’at, Isolasi Sosial SP 2 : S:
7 1. Memvalidasi masalah Klien mengatakan tidak mau
Februari dan latihan klien berkenalan dengan klien lain,
2020 sebelumnya klien juga mengatakan malu
(12.45) 2. Melatih klien untuk bergabung dengan
berkenalan dengan 2 temannya.
orang/lebih
3. Membimbing pasien O:
memasukkan dalam - Klien sudah mampu
jadwal harian menyebutkan penyebab
isolasi sosial namun klien
belum mampu
menyebutkan keuntungan
berinteraksi dengan orang
lain dan kerugian tidak
berinteraksi dengan orang
lain.
- Klien pasif dan sering
melamun
- Suara pelan dan lambat
- Verbal inkoheren
- Kontak mata mudah beralih
- Tidak dapat berkonsentrasi
- Tidak mempu memulai
pembicaraan
- Verbal seperlunya
A:
Isolasi Sosial
P:
Optimalkan SP 1 dan SP 2
RTL :
1. Identifikasi keuntungan
berinteraksi dengan orang
lain dan kerugian tidak
berinteraksi dengan orang
lain
2. Latih klien berkenalan
dengan klien lain
3. Bimbing klien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
Sabtu, 8 Isolasi Sosial SP 2 : S:
Februari 1. Memvalidasi masalah Klien mengatakan mau
2020 dan latihan berkenalan dengan klien lain
(09.30) sebelumnya namun didampingi
2. Melatih klien O:
berkenalan dengan 2 - Klien belum mampu
orang atau lebih menyebutkan keuntungan
3. Bimbing klien berhubungan dengan orang
memasukkan dalam lain
jadwal kegiatan harian - Verbal inkoheren
- Verbal seperlunya
- Pasif dan sering melamun
- Tidak dapat berkonsentrasi
- Tidak mampu memulai
pembicaraan
A:
Isolasi Sosial
P:
Optimalkan SP 1 dan SP 2
RTL :
1. Identifikasi keuntungan
berhubungan dengan orang
lain dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang
lain
2. Latih klien berinteraksi
dengan jadwal kegiatan
kelompok
3. Bimbing klien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian