Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan adalah tempat semua makhluk yang ada di bumi, khususnya

manusia. Menurut Hendrik L. Blum (dalam Slamet: 2006) mmenyatakan bahwa

lingkungan dalam faktor terbesar dalam mempengaruhi derajat kesehatan,

seingga menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab masyarakat. Lingkungan

yang bersih dan sehat adalah lingkungan yang bebas dari berbagai kotoran,

termasuk debu, sampah dan bau. Lingkungan yang bersih dan sehat juga berarti

harus bebas dari virus, bakteri, dan berbagai bentuk penyakit. Lingkungan yang

bersih dan sehat juga harus bebas dari bahan kimia yang berbahaya.

Dalam keseluruhan proses pembelajaran, terjadilah interaksi antara

berbagai komponen, masing-masing komponen diusahakan saling pengaruh-

mempengaruhi sedemikian hingga tercapai tujuan pendidikan dan pengajaran

(Slameto, 2013:6). Terciptanyan lingkungan belajar yang dapat mendukung

efektivitas dan efisiensi pembelajaran siswa tidak dapat terlepas dari peran guru

sebagai orang yang mengolah lingkungan belajar yang menyenangkan.

Lingkungan merupakan satu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,

dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang

mempengaruhi kelagsungan perkehidupan dan kesejahteraan manusia serta

makhluk hidup lainnya (Zulkifli, 2014:11).

1
2

Namun demikian, masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan selalu

menjadi polemik berkepanjangan di sekolah. Bahkan di beberapa sekolah, kasus-

kasus menyangkut masalah lingkungan menanjak tajam. Dampak buruk terhadap

kualitas lingkungan, misalnya pengelolaan sampah dan limbah yang kurang baik,

meningkatnya jumlah pengendara kendaraan pribadi semakin berakibat buruk

kepada lingkungan.

Kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan yang bersih dan sehat

semakin memperparah kondisi lingkungan. Masih banyak siswa yang membuang

sampah sembarangan diberbagai tempat menyebabkan suasana sekolah menjadi

tidak nyaman. Sistem drainase yang dibuat di sekolah-sekolah pun kurang

menjadi perhatian. Rendahnya kualitas lingkungan akan berdampak pada

ksehatan warga sekolah. Lingkungan yang tidak terawat, kumuh dan kotor

menjadi tempat berkembangbiaknya sarang penyakit. Akinatnya, siswa menjadi

rentan terkena penyakit.

Penyakit yang banyak menjangkit siswa diantaranya diare, Influenza,

Campak, Malaria, dan masih banyak lagi. Siswa secara tidak sadar akan terjangkit

penyakit apabila sistem kekebalan tubuhnya rendah. Timbunan sampah yang

tidak dibuang dengan baik menyebabkan aroma yang tidak sedap untuk para

siswa. Bagaimana siswa melaksanakan belajar dengan baik, jika lingkungan yang

kotor dan tidak nyaman mendominasi wilayah sekolah.


3

Melihat kondisi diatas, maka kepala sekolah beserta guru-guru di sekolah

harus menjadi pionir dalam menggalakkan kesadaran siswa serta warga sekolah

dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Dengan cara ini,

diharapkan siswa dapat menyadari akan kebutuhan pokok mengenai lingkungan

yang sehat. Siswa harus diberitahu terlebih dahulu tentang pemahaman dan

pengetahuan akan pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat melalui berbagai

media dan sosialisasi atau pelaksanaan program kepala sekolah yang lebih

menitikberatkan pada peningkatan partisipasi siswa dan warga sekolah, sehingga

mereka lebih memiliki tanggung jawab untuk memelihara dan mempertahankan

atau bahkan meningkatkan kondisi lingkungn menjadi lebih baik. Kegiatan dapat

dilakukan melalui media sosial, atau melalui poster-poster tentang kebersihan

lingkungan agar lebih efektif.

Kepala sekolah dan guru diharapkan mampu untuk bekerja sama dalam

hal menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Kepala sekolah dan guru

berperan sebagai pengatur dan pengawas dalam berbagai hal mengenai kebersihan

dan kerapihan di lingkungan sekolah.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Kaitan Antara Kebersihan Lingkungan Sekolah dengan

Aktivitas Belajar Siswa”.


4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam karya ilmiah

ini yaitu :

“Apakah ada kaitan antara kebersihan lingkungan sekolah dengan aktivitas

belajar siswa?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini yaitu,

“Untuk meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah agar mempengaruhi

aktivitas belajar siswa.”.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat, khususnya bagi peneliti dan

umumnya bagi pihak-pihak yang telah berkaitan dengan penelitian ini.

Berikut ini manfaat yang dimaksudkan oleh peneliti :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan ilmu

pengetahuan yang berhubungan dengan lingkungan sekolah..

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berperan dalam membangun semangat

sadar lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.


5

2. Manfaat Praktis

a. Membantu warga sekolah mengembangkan kemampuan bergotong royong

dalam lingkungan sekolah.

b. Meningkatkan keaktifan dalam bekerjasama.

c. Meningkatkan kreatifitas pribadi.

Anda mungkin juga menyukai