Makalah disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah pengantar riset keperawatan
DISUSUN OLEH :
P3.73.201.17.153
JURUSAN KEPERAWATAN
Analisis Jurnal dengan judul “Dukungan Psikologis Keluarga Berpengaruh Dominan terhadap
Tipe Demensia pada Lansia”
1. Judul :
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan “Dukungan Psikologis Keluarga Berpengaruh
Dominan terhadap Tipe Demensia pada Lansia” Volume 7 No.1 September 2019
Dibuat oleh Ros Endah Happy Patriyani (Poltekkes Kemenkes Surakarta), Junaiti Sahar
(Universitas Indonesia), dan Raden Siti Maryam (Poltekkes Kemenkes Jakarta III)
2. Latar Belakang :
Pada lansia, salah satu masalah fisik dan psikologis akibat proses menua adalah
menurunnya kemampuan daya ingat mulai dari tahap ringan sampai dengan tahap berat
atau disebut demensia (Burke, 2000). Hasil penelitian Zulfitri dan Listiowati (2006),
membuktikan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku lansia hipertensi
dalam mengontrol kesehatannya, dan pemantapan sikap hidup sehat lansia demensia.
Penelitian tentang dukungan keluarga terhadap klien yang mengalami penyakit kronis
telah banyak dilakukan, termasuk demensia. Ada yang memberi dampak positif maupun
negatif. Dampak positif salah satunya dilaporkan oleh Rahmawati (2005), yang
menyebutkan bahwa kebersamaan lansia dalam keluarga sangat mendukung terhadap
perawatan kesehatan, dan suatu kondisi yang dapat mempengaruhi emosional lansia yang
dapat meningkatkan sikap dan perilaku positif pada lanjut usia. Dampak negatif
dilaporkan oleh Griffin, et al. (2001), yang menemukan korelasi yang kuat antara efek
negatif pasien dan menyebabkan status penyakit klien lebih buruk.
3. Tujuan :
Untuk mengetahui perbedaan karakteristik lansia dan dukungan keluarga terhadap tipe
demensia terhadap lansia
4. Rumusan masalah :
Adakah perbedaan tipe demensia pada lansia dengan adanya perbedaan karakteristik
lansia dan dukungan keluarga?
5. Manfaat
- Untuk institusi pendidikan, sebagai penerapan dalam model pembelajaran
- Untuk mahasiswa, sebagai bahan pengembangan wawasan
- Untuk calon peneliti atau doen, sebagai sumber referensi dalam pengembangan
riset
- Untuk pemberi pelayanan keperawatan, sebagai sumber informasi, penerapan, dan
pengembangan layanan keperawatan terutama pada lansia
- Untuk responden dan pembaca lainnya, sebagai sumber informasi dalam merawat
lansia demensia
6. Kerangka konsep
7. Variabel :
Variabel dependen : Tipe demensia pada lansia
Variabel independen : Dukungan keluarga
Variabel confounding : Karakteristik lansia, karakteristik responden yang merawat lansia
8. Hipotesis :
Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tipe demensia pada lansia
9. Desain :
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, desain penelitian menggunakan
analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional
Analisa data
- Keluarga yang merawat lansia demensia lebih banyak berjenis kelamin perempuan
dibanding laki-laki. Rata-rata skor MMSE lansia yang dirawat responden laki-laki
lebih tinggi dibandingkan perempuan.Responden laki-laki yang merawat lansia
sebagian besar pasangannya.
Hasil penelitian menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata skor
MMSE lansia yang dirawat oleh responden laki-laki dengan perempuan
- Keluarga yang merawat lansia demensia lebih banyak berumur 18-40 tahun
dibandingkan umur >40 tahun. Analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan
rata-rata skor MMSE lansia yang dirawat oleh responden umur 18-40 tahun dengan
responden >40 tahun.
- Keluarga yang merawat lansia demensia lebih banyak berpendidikan rendah
dibandingkan berpendidikan tinggi. Rata-rata skor MMSE lansia yang dirawat
responden tingkat pendidikan rendah lebih rendah dibandingkan dengan lansia yang
dirawat oleh responden berpendidikan tinggi. Analisis statistik menyimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan signifikan rata-rata skor MMSE antara lansia tersebut.
- Keluarga yang merawat lansia demensia sebagian besar bekerja. Rata-rata skor
MMSE lansia yang dirawat oleh responden yang tidak bekerja lebih besar
dibandingkan dengan lansia yang dirawat oleh responden yang bekerja. Analisis
statistik menyimpulkan tidak ada perbedaan signifikan rata-rata skor MMSE lansia
yang dirawat responden yang tidak bekerja dan bekerja.
- Keluarga lansia yang merawat sebagian besar status ekonomi rendah. Rata-rata skor
MMSE lansia yang dirawat responden dengan sosial ekonomi rendah lebih rendah
dibandingkan dengan responden dengan sosial ekonomi tinggi. Analisis statistik
menyimpulkan tidak ada perbedaan signifikan rata-rata skor MMSE lansia yang
dirawat responden yang berstatus ekonomi rendah dan tinggi.
- Responden yang merawat lansia sebagian besar mempunyai hubungan keluarga.
Rata-rata skor MMSE lansia yang dirawat oleh responden yang mempunyai
hubungan keluarga lebih besar dibandingkan dengan responden yang tidak
mempunyai hubungan keluarga.. Analisis statistik menyimpulkan tidak ada perbedaan
signifikan rata-rata skor MMSE lansia yang dirawat responden yang tidak
mempunyai hubungan keluarga dengan yang ada hubungan keluarga.
- Lansia yang mendapat dukungan psikologis memiliki rata-rata skor MMSE lebih
besar dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan dukungan psikologis.
- Lansia yang mendapat dukungan penghargaan memiliki rata-rata skor MMSE lebih
besar dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan dukungan penghargaan.
- Lansia yang mendapat dukungan instrumental memiliki rata-rata skor MMSE lebih
besar dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan dukungan instrumental.
- Responden yang memberikan dukungan informasi lebih besar dibandingkan yang
tidak mendukung.
- Dukungan psikologis dalam penelitian ini mempunyai hubungan yang paling
dominan terhadap tipe demensia