Kebijakan Dividen Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya PDF
Kebijakan Dividen Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya PDF
Kebijakan Dividen Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya PDF
ABSTRACT
This study aims to determine whether there is a partial effect and simultaneous profitability (return
on asset), likuidity (cash ratio and current ratio), leverage (debt to equity ratio), growth and firm
size on dividend policy. Hypothesis in the formed are : 1) There are significant return on assets on
dividend policy, 2) There are significant cash ratio on dividend policy, 3) There are significant
current ratio on dividend policy. 4) There are significant debt to equity ratio on dividend policy. 5)
There are significant growth on dividend policy. 6) There are significant firm size on dividend policy.
7) There are significant return on assets, cash ratio, current ratio, debt to equity ratio, growth, firm
size on dividend policy . Based on the results of the research indicate that the variable return on
assets, cash ratio, current ratio, debt to equity ratio, growth, and firm size normally distributed data,
there is no multicollinearity, autocorrelation, heteroscedasticity. t test results showed variable return
on assets, current ratio, and debt to equity ratioeffect on dividend policy, while the variable cash
ratio, growth, and firm size does not affect the dividend policy, whereas the results F test showed
that the independent variables use in this study simultaneously or jointly affect the dividend policy.
| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 01, Februari – Juli 2015 92|
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA ISSN : 1693-0827
| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 01, Februari – Juli 2015 93|
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA ISSN : 1693-0827
pendapatan yang diharapkan dari keuntungan Menurut Weston dan Copeland (1993) dalam
modal (capital gain) yang akan dihasilkan dari Hadiwidjaja (2007 : 22-25) menyatakan bahwa
laba ditahan. Pendapat Gordon dan Linther kebijakan dividen dipengaruhi oleh :
diberi nama oleh MM bird in the hand fallacy. 1. Undang-Undang
Gordon dan Linther beranggapan bahwa satu 2. Posisi Likuiditas
burung ditangan lebih berharga daripada seribu 3. Kebutuhan Pelunasan Hutang
burung diudara. 4. Tingkat Ekspansi Aktiva
3. Teori Preferensi Pajak (Tax Preference Theory) 5. Tingkat Laba
Ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak 6. Stabilitas Laba
untuk untuk beranggapan bahwa investor 7. Akses Ke Pasar Modal
mungkin lebih menyukai pembagian dividen 8. Kendali Perusahaan
yang rendah daripada pembagian dividen yang
tinggi, yaitu : 1) Keuntungan modal (capital Dividend Payout Ratio
gain) dikenakan tarif pajak yang lebih rendah Pengukuran kebijakan dividen yang
dibandingkan. 2) Pajak atas keuntungan tidak diproksi oleh dividend payout ratio. Dividend
dibayarkan sampai saham itu terjual, sehingga payout ratio merupakan perbandingan antara
ada efek nilai waktu. 3) Terhindar dari pajak dividen yang dibayarkan dengan laba bersih
keuntungan modal apabila saham yang dimiliki yang didapatkan perusahaan. Semakin tinggi
seseorang sampai ia meninggal, sama sekali rasio pembayaran dividen (dividend payout
tidak ada keuntungan modal yang terutang. ratio) akan menguntungkan untuk pihak
Menurut Brigham (1999) dalam Chasanah investor, tetapi tidak berlaku untuk perusahaan
(2008 : 15) terdapat dua teori lain yang dapat karena akan memperlemah keuangan
membantu untuk memahami kebijakan dividen perusahaan, tetapi sebaliknya semakin rendah
adalah : dividend payout ratio akan memperkuat
1. Information content or signaling hypothesis keuangan perusahaan dan akan merugikan para
Di dalam teori ini Modigliani dan Miller investor, karena dividen yang diharapkan
berpendapat bahwa suatu kenaikan dividen investor tidak sesuai yang diharapkan.
yang diatas kenaikan normal biasanya Stice, et al., 2005 dalam Sulistyowati,
merupakan suatu sinyal kepada para investor Anggraini, dan Utaminingtyas (2010 : 11)
bahwa manajemen perusahaan meramalkan menyatakan bahwa dividend payout ratio
suatu penghasilan yang baik di masa yang merupakan perbandingan antara dividen dengan
akan datang. Sebaliknya, suatu penurunan laba bersih. Dividen merupakan tujuan utama
dividen yang dibawah penurunan normal investor dalam melakukan investasi dalam
diyakini investor sebagai suatu sinyal bahwa bentuk saham, apabila besarnya dividen tidak
perusahaan mengalami masa sulit di masa sesuai dengan yang diharapkan oleh investor
mendatang. maka investor lebih cenderung tidak akan
membeli saham atau menjual saham tersebut
2. Clientele Effect apabila ia telah memilikinya.
Menyatakan bahwa pemegang saham yang Chasanah, (2008 : 19) menyatakan dividen
berbeda akan memiliki preferensi yang juga dapat dikaitkan dengan Signalling Theory
berbeda terhadap kebijakan dividen dimana adanya pengumuman pembagian
perusahaan. Kelompok investor yang dividen dapat menjadi sinyal yang baik terhadap
membutuhkan penghasilan saat ini lebih investor untuk mendapatkan keuntungan yang
menyukai suatu Dividend Payout Ratio diharapkan, namun dapat pula menjadi sinyal
(DPR) yang tinggi, sebaliknya kelompok yang kurang baik ketika dividen yang
investor yang tidak begitu membutuhkan diumumkan menurun dari periode sebelumnya.
uang saat ini lebih senang jika perusahaan
menahan sebagian besar laba bersih Return On Asset
perusahaan. Return On Asset (ROA) merupakan rasio
profitabilitas yang digunakan untuk mengukur
| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 01, Februari – Juli 2015 94|
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA ISSN : 1693-0827
| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 01, Februari – Juli 2015 95|
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA ISSN : 1693-0827
ukuran (size) terhadap dividend payout ratio pendeknya (termasuk di dalamnya membayar
sangat kuat. dividen yang terhutang).
Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat
PENGEMBANGAN HIPOTESIS dirumuskan hipotesis 2b sebagai berikut :
H2b : Current Ratio berpengaruh terhadap
Pengaruh Return On Asset Terhadap kebijakan dividen.
Kebijakan Dividen
Return On Asset (ROA) menunjukkan Pengaruh Debt To Equity Ratio Terhadap
efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan Kebijakan Dividen
dana untuk kepentingan perusahaan. Semakin Prihantoro (2003 : 10) menyatakan bahwa
besar rasio ini, menunjukkan kinerja perusahaan debt to equity ratio mencerminkan kemampuan
semakin baik, karena tingkat kembalian perusahaan dalam memenuhi seluruh
investasi (return) semakin besar. Tinggi kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa
rendahnya pertumbuhan laba perusahaan, bagian modal sendiri yang digunakan untuk
ditunjukkan dengan tinggi rendahnya ROA membayar hutang secara sistematik. Semakin
(setelah dividen diperhitungkan). meningkat rasio hutang maka hal tersebut akan
Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat berdampak pada menurunnya jumlah
dirumuskan hipotesis pertama sebagai berikut: pendapatan yang diperoleh peusahaan, karena
H1 : Return On Asset berpengaruh terhadap sebagian digunakan perusahaan untuk
kebijakan dividen. membayar biaya bunga dan angsuran pinjaman
pokok.
Pengaruh Cash Ratio Terhadap Kebijakan Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat
Dividen dirumuskan hipotesis ketiga sebagai berikut :
Cash Ratio merupakan salah satu ukuran H3 : Debt To Equity Ratio berpengaruh
dari rasio likuiditas (liquidity ratio) yang terhadap kebijakan dividen.
merupakan kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendeknya (current liability) Pengaruh Growth Terhadap Kebijakan
melalui sejumlah kas (dan setara kas, seperti giro Dividen
atau simpanan lain di bank yang dapat ditarik Growth menunjukkan pertumbuhan aktiva
setiap saat) yang dimiliki oleh perusahaan. dimana aktiva merupakan yang paling sering
Mollah, et al. (2000) dalam Risaptoko, (2007 : digunakan untuk aktivitas operasional
21) menunjukkan bahwa posisi cash ratio perusahaan. Semakin cepat pertumbuhan
merupakan variabel penting yang perusahaan membuat perusahaan membutuhkan
dipertimbangkan oleh manajemen dalam banyak biaya untuk membiayai pertumbuhannya
menentukan kebijakan dividen (dividend payout tersebut. Hal ini akan mengakibatkan
ratio). perusahaan lebih cenderung ingin menahan
Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat labanya untuk pembiayaan kegiatan
dirumuskan hipotesis 2a sebagai berikut : operasionalnya maupun investasi di masa yang
H2a : Cash Ratio berpengaruh terhadap akan datang daripada membagikan laba tersebut
kebijakan dividen. kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat
Pengaruh Current Ratio Terhadap Kebijakan dirumuskan hipotesis keempat sebagai berikut :
Dividen H4 : Growth berpengaruh terhadap kebijakan
Current Ratio merupakan kemampuan dividen.
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya melalui sejumlah aktiva lancar yang Pengaruh Firm Size Terhadap Kebijakan
dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi Dividen
current ratio menunjukkan kemampuan Ukuran perusahaan merupakan salah satu
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka alat untuk mengukur besar kecilnya suatu
perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan
| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 01, Februari – Juli 2015 96|
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA ISSN : 1693-0827
Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah menggunakan Current Ratio (X2b)
jenis penelitian kuantitatif. Penelitian Kuantitatif Current ratio juga merupakan salah satu
adalah penelitian ilmiah yang sistematis alat ukur rasio likuiditas, rasio ini untuk
terhadap bagian-bagian dan fenomena serta mengukur kemampuan perusahaan dalam
hubungan-hubungannya. (www.wikipedia.org) melunasi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya, dimana dapat diketahui sampai
Variabel Penelitian Dan Pengukurannya seberapa jauh sebenarnya jumlah aktiva lancar
perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan dapat
Variabel Dependen menjamin hutang lancarnya. Current ratio
Variabel dependen dalam penelitian ini diukur menggunakan rumus yaitu :
adalah kebijakan dividen. Dalam penelitian ini, Current Ratio = Aktiva Lancar
kebijakan dividen diukur dengan menggunakan Hutang Lancar
rasio pembayaran dividen (dividend payout
ratio). Dividend Payout Ratio (DPR) diukur Debt to Equity Ratio (X3)
dengan menggunakan rumus menurut Stice et Debt to Equity Ratio merupakan rasio
al., (2005) dalam Sulistyowati, Anggraini, dan leverage yang mencerminkan kemampuan
Utaminingtyas (2010 : 11) yaitu : perusahaan dalam memenuhi seluruh
Dividend Payout Ratio = Dividen kewajibannya dengan modal yang dimiliki oleh
Laba Bersih perusahaan. Rasio ini diukur menggunakan
rumus yaitu :
| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 01, Februari – Juli 2015 97|
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA ISSN : 1693-0827
Debt to Equity Ratio = Total Hutang Dalam penelitian ini sampel yang diperoleh
Ekuitas berdasarkan kriteria sampel diatas diperoleh
sebanyak 15 perusahaan yang menjadi sampel
Growth (X4) pada penelitian ini.
Growth menunjukkan pertumbuhan aktiva
dimana aktiva merupakan yang paling sering Metode Analisis Data
digunakan untuk aktivitas operasional
perusahaan. Growth merupakan salah satu faktor Statistik Deskriptif
yang mempengaruhi kebijakan dividen. Growth Statistik deskriptif dimaksudkan untuk
diukur menggunakan rumus yaitu : mengetahui karakteristik data dalam penelitian
Growth = Total Asset t – Total Assets t-1 ini dengan menggunakan angka mean, standar
Total Assets t-1 deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum
dari tiap-tiap variabel independen, yaitu return
Keterangan : on asset cash ratio, current ratio, debt to equity
Total Assets t = Total aktiva pada periode t ratio, growth, firm size dan kebijakan deviden
Total Assets t-1 = Total aktiva pada periode t-1 yang menjadi sampel penelitian selama tahun
2011-2014.
Firm Size (X5)
Ukuran perusahaan adalah suatu alat yang Uji Asumsi Klasik
digunakan untuk mengukur besar kecilnya suatu
perusahaan. Ukuran besar kecilnya suatu a. Uji Normalitas
perusahaan merupakan bahan pertimbangan bagi Menurut Gujarati (1998) normalitas adalah
investor dalam melakukan investasi pada suatu untuk menentukan uji analisis data yang mana
perusahaan, karena terkait dengan tujuan data tersebut terdistribusi normal atau tidak.
investor itu sendiri yaitu mendapatkan Salah satu cara dengan menggunakan metode
pendapatan dalam bentuk dividen maupun Kolmogorov-Smirnov, yaitu dilihat dari Zhitung
capital gain. Pada penelitian ini firm size diukur dengan p-value (signifikansi) > 0,05.
menggunakan rumus yaitu :
Firm Size = (Ln) Total Assets b. Uji Multikolinearitas
Menurut Gujarati (1998) uji
multikolinearitas adalah hubungan linier atau
Populasi dan Sampling korelasi secara sempurna maupun tidak
Populasi dalam penelitian ini adalah sempurna di antara beberapa atau semua variabel
Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang yang menjelaskan dalam model regresi. Untuk
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama mendeteksi adanya gejala multikolinieritas maka
periode tahun 2011-2014. Teknik pengambilan dilakukan dengan metode Variance Inflasi Faktor
sampel dilakukan melalui metode purposive (VIF) dengan Tolerance, yaitu jika VIF < 10 dan
sampling dengan tujuan untuk mendapatkan Tolerance > 0,01, maka tidak ada gejala
sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. multikolinearitas.
Kriteria perusahaan yang akan menjadi sampel c. Uji Autokorelasi
pada penelitian ini adalah : 1) Perusahaan Menurut Gujarati (1998) uji autokorelasi
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar pada dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat
Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berturut-turut hubungan atau korelasi diantara rangkaian
dari tahun 2011-2014. 2) Perusahaan Industri variabel yang atau diobservasi berdasarkan
Barang Konsumsi yang membagikan dividen urutan waktu (time series) atau urutan ruang
selama empat tahun berturut-turut pada tahun (cross section). Salah satu cara untuk menguji
2011-2014. 3) Perusahaan Industri Barang autokorelasi adalah dengan menggunakan
Konsumsi yang mempublikasikan laporan Durbin Watson (DW) dengan kriteria nilai DW
keuangan yang telah diaudit setiap tahun selama berada 1,55 < 2,46, maka tidak ada gejala
periode tahun 2011-2014. autokorelasi.
| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 01, Februari – Juli 2015 98|
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA ISSN : 1693-0827
| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 01, Februari – Juli 2015 99|
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA ISSN : 1693-0827
| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 01, Februari – Juli 2015 100|
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA ISSN : 1693-0827
Uji t
DPR = 1,868 + 0,169 LnX1 + 0,086 X2a + 0,001
Tabel 8
X2b + 0,136 LnX3 - 0,843 X4 - 0,297
Hasil Uji t
LnX5+ e
| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 01, Februari – Juli 2015 101|
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA ISSN : 1693-0827
| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 01, Februari – Juli 2015 102|
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA ISSN : 1693-0827
| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 01, Februari – Juli 2015 103|