Anda di halaman 1dari 4

Paper No Proceeding Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2013

Universitas Andalas, Padang, 2 Juli 2013

Indikator Kinerja Logistik di Pelabuhan Teluk Bayur

Rika Ampuh Hadiguna, Khairun Nisa

Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas


Universitas Andalas Kampus Limau Manis, Padang, 25163
Email: hadiguna@ft.unand.ac.id

Abstrak

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki luas perairan dua per tiga dari luas wilayah Indonesia.
Sebagai negara kepulauan, pelabuhan memiliki peranan yang penting untuk melakukan distribusi barang antar
pulau. Pelabuhan akan mendukung distribusi barang dalam jumlah yang besar (Bowesox, 2002). Pelabuhan
merupakan salah satu fasilitas untuk kegiatan logistik. Pelayanan yag baik di Pelabuhan akan mendukung tujuan
logistik untuk menyampaikan barang dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dalam keadaan yang
dapat digunakan, ke lokasi yang dibutuhkan (Bowersox, 2002). Pelabuhan Teluk Bayur memiliki peran sebagai
salah satu gerbang perekonomian Indonesia bagian Barat dan satu-satunya pelabuhan laut yang teramai dan
terbesar di pantai Barat Pulau Sumatera. Pelabuhan ini menjadi pelabuhan niaga terpenting yang ikut membangun
sektor perekonomian Provinsi Sumatera Barat dan sekitarnya. Dalam rangka peningkatan kualitas dan pelayanan
perlu dilakukan pengukuran kinerja di Pelabuhan Teluk Bayur. Metode penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui indikator kinerja di Pelabuhan Teluk Bayur, khususnya pada kegiatan logistik adalah dengan
menggunakan metode observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan kepada beberapa divisi yang berhubungan
dengan kegiatan logistik, yaitu kegiatan transportasi dan kegiatan penyimpanan. Hal ini sesuai dengan ruang
lingkup kegiatan logistik menurut Council of Logistics Management (CLM), bahwa kegiatan logistik terkait
dengan barang dan informasi dari titik awal ke titik tujuan konsumsi, penyimpanan, dan persediaan agar dapat
memenuhi kebutuhan konsumen (Ballou, 1998). Key Performance Indicator (KPI) untuk kegiatan logistik di
Pelabuhan Teluk Bayur adalah sebanyak 36 butir. KPI kegiatan logistik dapat dibagi kepada lima kelompok, yaitu
indikator mengenai kegiatan dan waktu pemanduan, indikator mengenai pemakaian dermaga dan lapangan,
indikator mengenai pelayanan bongkar muat, indikator mengenai pelanggan dan indikator mengenai kesiapan alat
bongkar muat. KPI tersebut telah memenuhi karakteristik KPI yang baik menurut Parmenter (2010). KPI kegiatan
logistik dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap mutu pelayanan di Pelabuhan Teluk Bayur. Kualitas
pelayanan akan mempengaruhi pengguna jasa pelabuhan dalam memilih pelabuhan.

Keywords: indikator, kinerja, logistik, mutu, pelabuhan.

Pendahuluan
Pelabuhan merupakan salah satu fasilitas untuk
Indonesia merupakan negara kepulauan yang kegiatan logistik. Pelabuhan dapat menghubungkan
memiliki luas perairan dua per tiga dari luas wilayah daratan dan lautan, sehingga kegiatan logistik yang
Indonesia. Sebagai negara kepulauan, pelabuhan meliputi transportasi dan penyimpanan dapat
memiliki peranan yang penting untuk melakukan dilakukan oleh Pelabuhan. Pelayanan yag baik di
distribusi barang antar pulau. Pelabuhan akan pelabuhan akan mendukung tujuan logistik untuk
mendukung distribusi barang dalam jumlah yang menyampaikan barang dalam jumlah yang tepat pada
besar (Bowesox, 2002). Menurut Direktorat Jendral waktu yang dibutuhkan, dalam keadaan yang dapat
Pelabuhan Laut, pelabuhan adalah tempat yang terdiri digunakan, ke lokasi yang dibutuhkan (Bowersox,
atas daratan dan perairan dengan kegiatan batas-batas 2002).
tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan pengusahaan untuk tempat kapal bersandar, Pelabuhan di Indonesia dikelola oleh Badan Usaha
naik turun penumpang, dan bongkar muat barang, Milik Negara, yaitu PT PELINDO (Persero).
berupa terminal dan tempat berlabuh kapal, Perusahaan ini memiliki empat wilayah operasi, yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan bertugas menyediakan dan mengusahakan jasa
keamanan pelayaran, kegiatan penunjang pelabuhan kepelabuhan. PT PELINDO II (Persero) memiliki
serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar wilayah operasi sebanyak 10 provinsi dan mengelola
moda transportasi. 12 pelabuhan. Salah satu pelabuhan yang dikelola

1
Paper No Proceeding Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2013
Universitas Andalas, Padang, 2 Juli 2013

oleh PT PELINDO II (Persero) adalah Pelabuhan Council of Logistics Management (CLM), bahwa
Teluk Bayur. Pelabuhan Teluk Bayur memiliki peran kegiatan logistik terkait dengan barang dan informasi
sebagai salah satu gerbang perekonomian Indonesia dari titik awal ke titik tujuan konsumsi, penyimpanan,
bagian Barat dan satu-satunya pelabuhan laut yang dan persediaan agar dapat memenuhi kebutuhan
teramai dan terbesar di pantai Barat Pulau Sumatera. konsumen (Ballou, 1998).
Pelabuhan ini menjadi pelabuhan niaga terpenting
yang ikut membangun sektor perekonomian provinsi Kegiatan transportasi dan penyimpanan di pelabuhan
Sumatera Barat dan sekitarnya. membutuhkan proses perencanaan dan pengontrolan
untuk implementasinya, sehingga kegiatan pelayanan
Fungsi Pelabuhan Teluk Bayur saat ini telah mulai dapat dilakukan dalam waktu dan jumlah yang tepat
bergeser menjadi pelabuhan angkutan barang dan kebutuhan pengguna jasa (pelanggan) pelabuhan
sedangkan aktivitas pelabuhan untuk angkutan orang terpenuhi. Kegiatan transportasi di pelabuhan dimulai
mengalami penurunan secara drastis karena kalah dari kapal masuk perairan pelabuhan, kapal berlabuh,
bersaing dengan gencarnya transportasi udara. kapal sandar di dermaga, bongkar muat barang dari
Komoditas utama di Pelabuhan Teluk Bayur adalah dan ke kapal, sampai kapal keluar dari perairan
batubara, semen, pupuk, dan minyak sawit mentah pelabuhan. Sedangkan, kegiatan penyimpanan
(CPO), dan aspal curah. Dalam rangka peningkatan dilakukan untuk barang setelah dibongkar dari kapal
kualitas dan pelayanan perlu dilakukan pengukuran dan barang yang akan dimuat ke kapal. Penyimpanan
kinerja di Pelabuhan Teluk Bayur. Pengukuran di pelabuhan dapat dilakukan di lapangan atau
kinerja dapat menilai kemampuan pelabuhan untuk gudang. Lapangan merupakan tempat penyimpanan
mencapai tujuan yang telah ditentukan, menentukan terbuka dan gudang sebagai tempat penyimpanan
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh tertutup. Penyimpanan untuk komoditas curah cair
Pelabuhan Teluk Bayur dan target peningkatan adalah pada silo. Komoditas curah cair dari/ke kapal
kinerja pelabuhan ke depan. langsung dihubungkan dengan pipa ke silo-silo
penyimpanan.
Metoda Penelitian
Kegiatan transportasi dan penyimpanan di PT
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data PELINDO II (Persero) cabang Teluk Bayur ditangani
sebagai berikut: oleh beberapa divisi. Divisi yang melaksanakan
1. Observasi kegiatan transportasi dan penyimpanan adalah Divisi
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui Kepanduan, Rendalops, Terminal Peti Kemas, dan
kegiatan pelayanan di Pelabuhan Teluk Bayur. Divisi Usaha Terminal.
Observasi dengan melihat secara langsung
kegiatan operasional pelabuhan. Kegiatan PT PELINDO II (Persero) cabang Teluk Bayur dalam
operasional pelabuhan akan menggambarkan melaksanakan kegiatan pelayanan telah memiliki Key
pelayanan yang diberikan oleh pelabuhan. Performance Indikator (KPI) yang berfungsi sebagai
2. Wawancara sasaran mutu dalam melaksanakan kegiatan
Wawancara mengenai indikator kinerja yang telah pelayanan. KPI yang berhubungan dengan kegiatan
diterapkan pada Pelabuhan Teluk Bayur dalam transportasi dan penyimpanan ada sebanyak 36 butir
melaksanakan kegiatan pelayanan. Wawancara dari 43 butir KPI secara keseluruhan. Divisi yang
dilakukan pada divisi di PT PELINDO II (Persero) bersangkutan bertanggung jawab untuk membuat
cabang Teluk Bayur yang melaksanakan aktivitas laporan pencapaian KPI dan laporan tersebut akan
pelayanan dan bertanggung jawab terhadap kemudian akan diperiksa oleh Divisi Pengendalian
aktivitas pelayanan yang diberikan. Kinerja dan PFSO.

KPI untuk kegiatan logistik di Pelabuhan Teluk


Hasil dan Pembahasan Bayur secara garis besar meliputi :
1. Indikator mengenai kegiatan dan waktu
Pelabuhan Teluk Bayur merupakan salah satu pemanduan.
pelabuhan yang dikelola oleh PT PELINDO II 2. Indikator mengenai pemakaian dermaga dan
(Persero). Pelabuhan ini memberikan kegiatan lapangan.
pelayanan hanya untuk kapal barang saja. 3. Indikator mengenai pelayanan bongkar muat.
Barang/komodoti untuk Pelabuhan Teluk Bayur 4. Indikator mengenai pelanggan.
meliputi barang curah (curah cair dan curah kering), 5. Indikator mengenai kesiapan alat bongkar muat.
cargo dan peti kemas. Kegiatan pelayanan yang akan
diamati dibatasi pada kegiatan logistik, yaitu kegiatan Pencapaian indikator kinerja mengenai kegiatan dan
transportasi dan kegiatan penyimpanan. Hal ini sesuai waktu pemanduan dibuat oleh Divisi Kepanduan.
dengan ruang lingkup kegiatan logistik menurut

2
Paper No Proceeding Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2013
Universitas Andalas, Padang, 2 Juli 2013

Divisi Kepanduan merupakan pelaksana pelayanan berikut:


pemanduan untuk kapal masuk, kapal sandar dan 1. Effective Time : Berthing Time (ET : BT)
kapal keluar dermaga di areal wajib pandu. Indikator 2. Kesiapan Kolam Pelabuhan
mengenai kegiatan dan waktu pemanduan dapat 3. Kesiapan Alur Pelabuhan
sebagai berikut: 4. Pelayanan Bongkar Muat General Cargo Dalam
1. Keselamatan Pemanduan dan Luar Negeri
2. Waiting Time (WT) Pandu Net 5. Pelayanan Bongkar Muat Bag Cargo Dalam dan
3. Postpone Time (PT) Luar Negeri dengan Konvensional
4. Approaching Time (AT) 6. Pelayanan Bongkar Muat Bag Cargo Luar dan
5. Availability Kapal Tunda Dalam Negeri dengan Conveyor
7. Pelayanan Bongkar Muat Unitized Cargo dalam
Penilaian indikator keselamatan pemanduan dapat dan Luar Negeri
dilihat dari perbandingan jumlah kapal selamat 8. Pelayanan Bongkar Muat Curah Cair Dalam dan
dengan jumlah kapal keseluruhan pada proses Luar Negeri (CPO)
pemanduan dalam periode tertentu. Indikator 9. Pelayanan Bongkar Muat Curah Cair Dalam &
keselamatan pemanduan dapat digunakan sebagai Luar Negeri (Aspal Curah)
tolak ukur terhadap keselamatan kapal dalam 10. Pelayanan Bongkar Muat Curah Kering Dlm &
pelaksanaan pemanduan. Indikator kinerja Waiting Luar Negeri dengan Konvensional
Time (WT), Postpone Time (PT) dan Approaching 11. Pelayanan Bongkar Muat Curah Kering Dalam
Time (AT) berhubungan dengan waktu yang & Luar Negeri dengan Portable Escavator
dibutuhkan untuk mendapatkan pelayanan, selisih
waktu permintaan dengan pelaksanaan pelayanan dan Pencapaian indikator mengenai pelayanan bongkar
lama waktu pandu. Sedangkan indikator availability muat menjadi tanggung jawab Divisi Rendalops dan
kapal tunda sebagai tolak ukur untuk mengetahui Divisi Teknik dan Sisinfo. Indikator Effective Time :
kesiapan kapal tunda dalam melakukan penundaan. Berthing Time (ET : BT) merupakan waktu efektif
yang digunakan untuk kegiatan bongkar muat selama
Indikator mengenai pemakaian dermaga dan lapangan kapal di dermaga. Indikator kesiapan kolam dan alur
sebagai berikut: pelabuhan sebagai tolak ukur kesiapan kolam
1. Berth Occupancy Ratio ( Bor ) pelabuhan dan kedalaman alur untuk kegiatan
2. Yard Occupancy Ratio (Yor) operasional lalu lintas pelayaran dan tempat kapal
3. Tingkat Kerusakan dan Kehilangan Barang bersandar, bongkar/muat kapal di pelabuhan.
Selama Berada di Lapangan Penumpukkan Sedangkan, indikator-indikator pelayanan bongkar
4. Availability Dermaga muat menunjukkan jumlah ton barang yang dapat
5. Avalibility Gudang diselesaikan oleh setiap regu kerja (gang) per jam.
6. Availability Lapangan
Indikator mengenai pelanggan sebagai berikut:
Divisi yang bertanggung jawab terhadap pencapaian
indikator-indikator ini adalah Divisi Perencanaan dan 1. Pelayanan Bongkar Muat Curah Kering Dalam
Pengendalian Operasi, Divisi Terminal Peti Kemas, dan Luar Negeri Dengan Tongkang
dan Divisi Teknik dan Sisinfo. 2. Pelayanan Bongkar Muat Curah Kering Dalam
dan Luar Negeri Dengan Conveyor Dermaga
Indikator Berth Occupancy Ratio (BOR) merupakan Khusus.
indikator mengenai tingkat penggunaan dermaga dan 3. Produktifitas Bongkar Muat Petikemas per ship di
indikator Yard Occupancy Ratio (YOR) sebagai TPK
indikator tingkat penggunaan lapangan. Indikator
tingkat kerusakan dan kehilangan barang selama Pencapaian indikator tersebut merupakan tanggung
berada di lapangan penumpukkan merupakan tolak jawab Divisi Pengendalian Kinerja dan PFSO serta
ukur untuk mengetahui kemampuan perusahaan Divisi Hukum. Indikator indeks kepuasan pelanggan
dalam menjaga keamanan barang pengguna jasa bertujuan mengukur tingkat kepuasan pelanggan
(konsumen) selama berada di lapangan penumpukkan. terhadap pelayanan kepelabuhan dengan
Indikator availability dermaga, gudang dan lapangan menggunakan skala likert. Skala likert adalah indeks
menunjukkan kesiapan dermaga, gudang, dan yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
lapangan untuk dapat digunakan pada kegiatan persepsi pelanggan pada pelayanan jasa dalam
operasional bongkar muat dan penyimpanan barang melakukan riset kepuasan pelanggan. Indikator
yang akan dibongkar atau dimuat di pelabuhan. waktu yang diperlukan untuk merespon keluhan
pelanggan paling lama memberikan kepastian dan
Indikator mengenai pelayanan bongkar muat sebagai kejelasan kepada pengguna jasa dalam

3
Paper No Proceeding Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2013
Universitas Andalas, Padang, 2 Juli 2013

menyelesaikan keluhan yang dilaporkan, serta dua minggu, per triwulan. Hasil pengukuran akan
indikator waktu merespon klaim pelanggan untuk menggambarkan mutu pelayanan yang dapat
kepastian proses penyelesaian klaim yang diajukan diberikan oleh Pelabuhan Teluk Bayur dalam periode
oleh pengguna jasa pelabuhan. tertentu.

Pencapaian indikator-indikator mengenai kesiapan


alat yang digunakan untuk kegiatan bongkar buat Kesimpulan
adalah tanggung jawab Divisi Usaha Terminal.
Kesiapan alat bongkar muat bertujuan untuk Kegiatan logistik di Pelabuhan Teluk Bayur, meliputi
mengetahui tingkat kesiapan alat bongkar muat dalam kegiatan transportasi dan kegiatan penyimpanan. Key
melayani pengguna jasa kepelabuhan, dengan Performance Indicator (KPI) untuk kegiatan logistik
menghitung perbandingan antara jumlah jam kerja di Pelabuhan Teluk Bayur adalah sebanyak 36 butir.
alat bongkar muat yang siap untuk dioperasikan KPI tersebut telah memenuhi karakteristik KPI yang
terhadap jumlah jam kerja yang dimungkinkan untuk baik menurut Parmenter (2010). KPI kegiatan logistik
dioperasikan. Indikator mengenai kesiapan alat dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap
bongkar muat sebagai berikut: mutu pelayanan di Pelabuhan Teluk Bayur. Kualiatas
1. Kesiapan Alat B/M (Forklift) pelayanan akan memberikan dampak signifikan bagi
2. Kesiapan Alat B/M (Mobil Crane) bagi pengguna jasa pelabuhan dalam memilih
3. Kesiapan Alat B/M (TOP LOADER) pelabuhan, baik itu pengguna jasa pelabuhan dalam
4. Kesiapan Alat B/M (HEAD TRUCK) negeri ataupun luar negeri. Penelitian ini kemudian
5. Kesiapan Alat B/M (CHASSIS) akan dilanjutkan untuk dapat menemukan KPI dalam
6. Kesiapan Alat B/M ( REACH STACKER ) konsep logistik modern, yaitu agile, lean dan green.
7. Kesiapan Alat B/M (Side Loader)
Ucapan Terima kasih
Berdasarkan pembahasan mengenai KPI kegiatan
logistik di atas, dapat dilihat bahwa KPI logistik di Penelitian ini didanai oleh Program Penelitian Hibah
Pelabuhan Teluk Bayur tersebut telah sesuai dengan Bersaing DP2M DIKTI, Kementerian Pendidikan dan
karakteristik KPI yang baik menurut Parmenter Kebudayaan RI dengan kontrak Nomor: Dipa-023.04.
(2010), yaitu: ukuran nonfinansial, frekuensi 2.415061, tanggal 5 Desember 2012.
pengukuran konsisten, dilaksanakan oleh tim CEO
dan manajemen senior, memberikan arahan yang jelas, Referensi
ukuran yang mengikat tanggung jawab tim,
berdampak signifikan, dan mendorong tindakan yang Ballou, R. H. Business Logistics Management. USA :
tepat. Prentice Hall, Inc. (1998).

Ukuran KPI logistik di Pelabuhan Teluk Bayur Bowersox, D. J. Manajemen Logistik. Jakarta: Bumi
merupakan ukuran yang tidak bersifat finansial atau Aksara (2002).
tidak dinyatakan dalam bentuk mata uang. Ukuran
KPI logistik di Pelabuhan Teluk Bayur berupa Parmenter, D. Mengembangkan, Mengimplementasi-
persentase, waktu (hari, menit, jam), T/G/H kan dan Menggunakan Key Performance Indicators.
(Ton/Gang/Hour). Pengukuran KPI dilakukan oleh Jakarta: Penerbit PPM (2010)
divisi yang berkaitan untuk dilaporkan ke Divisi
Pengendalian Kinerja dan PFSO. Frekuensi
pengolahan data KPI dapat dilakukan per hari, per
minggu, per dua minggu, per bulan, per dua bulan
atau per triwulan. Pelabuhan Teluk Bayur memiliki
target pencapaian, batas atas dan batas bawah
pencapaian yang jelas, serta formula pengolahan data
sehingga akan memberikan arahan yang jelas dan
mendorong tindakan yang tepat dalam pencapaian
KPI.

Hasil pengukuran KPI dari masing-masing divisi


kemudian akan direkap oleh Divisi Pengendalian
Kinerja dan PFSO. Frekuensi monitoring ini
dilakukan secara konsisten dalam periode tertentu,
seperti: per jam, per shift, per hari, per minggu, per

Anda mungkin juga menyukai