Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas
Klinik Senior bagian Ilmu Kulit dan Kelamin RSUD DR. R.M. Djoelham Binjai.
Penulis menyadari bahwa, referat ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa
adanya arahan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Hj. Hervina,
motivasi, dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal ibadah pembimbing
dan rekan-rekan sehingga memperoleh balasan yang lebih baik dari Allah SWT.
menyadari bahwa referat ini tidak luput dari kekurangan. Untuk itu, penulis
referat ini. Semoga referat ini bermanfaat bagi pembaca serta dapat dijadikan
pendidikan kedokteran.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Halaman
2
BAB 1
PENDAHULUAN
terutama pada masa anak dan dewasa muda (pubertas). Varisela tidak
(menular) dan penularan terjadi dengan cepat secara airborn infection, terutama
pada orang serumah dan pada orang dengan imunikompromais. Pada orang
hamil, neonatus) biasanya gejala lenih berat dan mudah mengalami komplikasi.2
bermanfaat bila diberikan dalam waktu 24 jam setelah muncul erupsi kulit.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan
2.2 Etiologi
anggota famili herpes virus. Virion VVZ berbentuk bulat, berdiameter 150-200
2.3 Epidemiologi
dapat juga menyerang orang dewasa (2%), sisanya menyerang kelompok tertentu.
Transmisi penyakit ini secara aerogen. Masa penularannya lebih kurang 7 hari
4
2.4 Faktor Resiko
2.5 Diagnosa
2.5.1 Anamnesa
dan manifestasi klinis sesuai tempat predileksi dan morfologi yang khas.7
sediaan darah tepi dapat ditemukan penurunan leukosit, dan peningkatan enzim
hepatik. Dapat dilakukan percobaan Tzanck dengan cara membuat sediaan hapus
yang diwarnai dengan Giemsa. Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel dan
5
akan didapati sel datia berinti banyak. Namun, hasil ini tidak spesifik untuk
varisela.11
(PCR) adalah metode pilihan untuk diagnosis varicella. VZV juga dapat diisolasi
dari kultul jaringan, meskipun kurang sensitif dan membutuhkan beberapa hari
untuk mendapatkan hasilnya. Bahan yang paling sering digunakan adalah isolasi
dari cairan vesikuler. VZV PCR adalah metode pilihan untuk diagnosis klinis
yang cepat.1,11
immunosorbent tes (ELISA). Saat ini tersedia metode ELISA, dan ternyata tidak
cukup kuat untuk mendeteksi orang yang memiliki kerentanan terhadap VZV.1,11
2.6 Patogenesis
memasuki sel tersebut dan menyebar diantara sel-sel mukosa tersebut. VZV
6
terjadi viremia primer subklinis. Pada viremia primer yang terjadi pada hari ke 4-
6 setelah infeksi ini, virus menyebar melalui peredaran darah dan sistem getah
(antara hari ke 10- 21). Pada fase viremia sekunder, virus menyebar ke mukosa,
diikuti ruam makulopapular-vesikular sesuai dengan lesi varisela pada akhir fase
tersebut. Selama kedua fase viremia ini terdapat kemungkinan transmisi virus
7
2. Impetigo bulosa : vesikel jernih kekuningan, sebesar biji jagung,
dinding tegang 4
2.8 Penatalaksanaan
solusio Burowi dan solusio Calamin dapat digunakan pada lesi akut untuk
asetat 5%) dilakukan 4-6 kali/hari selama 30-60 menit. Kompres dingin atau
2.8.2 Farmakologi
a. Sistemik
Obat Antivirus
Obat yang biasa digunakan adalah asiklovir dan
modifikasinya, misalnya valasiklovir dan famsiklovir.
Asiklovir bekerja sebagai inhibitor DNA polimerase pada
virus. Dosis asiklovir peroral yang dianjurkan adalah 5x800
mg/hari selama 7 hari untuk dewasa dan 4x20 mg/kgBB
selama 7 hari, sedangkan melalui intravena biasanya hanya
8
digunakan pada pasien yang imunokompromise atau penderita
yang tidak bisa minum obat. Obat lain yang dapat digunakan
sebagai terapi varisela adalah valasiklovir. Valasiklovir
diberikan 3x1000 mg/hari selama 7 hari, karena konsentrasi
dalam plasma tinggi. Selain itu famsiklovir juga dapat dipakai.
Famsiklovir juga bekerja sebagai inhibitor DNA polimerase.
Famsiklovir diberikan 3x200 mg/hari selama 7 hari. Pada
penyakit berat atau wanita hamil bisa diberikan acyclovir 4x10
mg/kgBB tiap 8 jam selama 7 hari. Dapat juga diberikan
analgetik dan antipiretik seperti metampiron atau
asetaminofen.10,9
b. Topikal
Pengobatan topikal bergantung pada stadiumnya. Jika
masih stadium vesikel diberikan bedak salisil 2% dengan tujuan
protektif untuk mencegah pecahnya vesikel agar tidak terjadi
infeksi sekunder.8
2.9 Edukasi
Selama fase akut, pasien dianjurkan untuk tidak keluar rumah, karena dapat
menularkan kepada orang lain yang belum pernah terinfeksi varisela dan orang
dengan defisiensi imun. Usahakan agar vesikel tidak pecah, misalnya jangan
digaruk dan memakai baju yang tidak ketat. Untuk mencegah infeksi sekunder
2.10 Komplikasi
9
impetigo, selulitis, fasiitis, erisipelas furunkel, abses, scarlet fever, atau
sepsis.
Varisela Pneumonia terutama terjadi pada penderita
immunokompromis, dan kehamilan. Ditandai dengan panas tinggi,
Batuk, sesak napas, takipneu, Ronki basah, sianosis, dan hemoptoe
terjadi beberapa hari setelah timbulnya ruam. Pada pemeriksaan
radiologi didapatkan gambaran noduler yang radio-opak pada kedua
paru.
Ensefalitis, komplikasi ini tersering karena adanya gangguan imunitas.
Dijumpai 1 pada 1000 kasus varisela dan memberikan gejala ataksia
serebelar, biasanya timbul pada hari 3-8 setelah timbulnya ruam.
Neurologik , Acute postinfeksius cerebellar ataxia Ataxia sering
muncul tiba-tiba, selalu terjadi 2 - 3 minggu setelah timbulnya
varicella. Keadaan ini dapat menetap selama 2 bulan. Manisfestasinya
berupa tidak dapat mempertahankan posisi berdiri hingga tidak mampu
untuk berdiri dan tidak adanya koordinasi dan dysarthria. Insiden
berkisar 1 : 4000 kasus varicella
Herpes zoster, komplikasi yang lambat dari varicella yaitu timbulnya
herpes zoster, timbul beberapa bulan hingga tahun setelah terjadinya
infeksi primer. Varicella zoster virus menetap pada ganglion sensoris. f.
Reye syndrome Ditandai dengan fatty liver dengan encephalophaty.
Keadaan ini berhubungan dengan penggunaan aspirin, tetapi setelah
digunakan acetaminophen (antipiretik) secara luas, kasus reye sindrom
mulai jarang ditemukan.
2.11 Prognosis
10
2.12 Profesionalisme
Pemberian obat secara teratur, jika keluhan tidak membaik dilakukan rujukan
11
BAB III
KESIMPULAN
Infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan
orang dewasa (2%), sisanya menyerang kelompok tertentu. Gejala klinis dimulai
dengan gejala prodromal, yakni demam tidak terlalu tinggi, malese dan nyeri
kepala.9
menghilangkan rasa gatal dapat diberikan sedatif.1,2 Perawatan yang teliti dan
12
DAFTAR PUSTAKA
13