Anda di halaman 1dari 6

Daftar isi

BAB I Pendahuluan

1.1 Definisi Klinik


1.2 Definisi Klinik Pratama
1.3 Metode Pendekatan

BAB II Pendekatan Perencanaan dan Perancangan

1.1 Pelaku
1.2 Kegiatan dan Ruang yang dibutuhkan
1.3 Pendektan luas ruang

BAB III Program Ruang dan Alternatif Lokasi/Tapak

1.1 Program Ruang + KDB


1.2 Alternatif Lokasi/Tapak
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Definisi Klinik


Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik. Klinik dapat
mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu berdasarkan cabang/disiplin ilmu atau system
organ. Ketentuan lebih lanjut mengenai klinik dengan kekhususan pelayanan diatur oleh Menteri.

Klinik dapat dimiliki oleh Pemerintah, Pemda atau Masyarakat, untuk klinik masyarakat
bisa oleh perorangan atau badan usaha tapi khusus yang menyelenggarakan rawat inap, harus
didirikan oleh badan hukum.

Bangunan Klinik harus bersifat permanen dan tidak bergabung fisik bangunannya
dengan tempat tinggal perorangan, tidak termasuk apartemen, rumah toko, rumah kantor, rumah
susun, dan bangunan yang sejenis. Bangunan Klinik harus memperhatikan fungsi, keamanan,
kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan keselamatan dan
kesehatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.

1.2 Definisi Klinik Pratama


Klinik Pratama adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) Dasar Tingkat I. Klinik
Pratama merupakan Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau pelayanan
medik dasar dan spesialistik. Klinik Pratama sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan
kesehatan masyarakat memiliki peran yang sangat strategis.Klinik Pratama diharapkan dapat
berperan optimal dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat, yang
mendukung perubahan-perubahan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan maupun kebijakan –
kebijakan pemerintah terkait upaya kesehatan baik itu preventif, promotif, rehabilitative dan
kuratif.

Di klinik pratama tenaga medis minimal 2 orang dokter atau dokter gigi. Diutamakan
klinik Pratama untuk memiliki jejaring dengan Dokter Gigi, dan apabila Klinik Pratama telah
memenuhi persyaratan kredensialing, serta sesuai dengan kebutuhan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama pada wilayah Kantor Cabang, maka Klinik Pratama dapat melakukan Perjanjian kerja
sama dengan Kantor Cabang setempat.

1.3 Metode Pendekatan


Melakukan 2 pendekatan :

1. Preseden atau observasi lapangan


Menghimpun data melalui proses survey dua klinik pratama yang berbeda yakni klinik
pratama dan klinik pratama.
2. Studi literatur
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 9 Tahun 2014, Tentang
Klinik.
b. Standar SNI
SNI (03-1733-2004) Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan.

BAB II

PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

1.1 Pelaku

Uraian khusus Pelaku Kegiatan

1. Kepala pengelola atau pimpinan klinik pratama


bertanggung jawab penuh terhadap operasional klinik pratama
2. Dokter Umum :
Melaksanakan pelayanan medis baik rawat jalan/ rawat inap/ kegawatdaruratan/ pelayana
n gizi dan KIA, melaksanakan tugas jaga sesuai dengan petunjuk kerja dan arahan
pimpinan dalam memberikan pelyanan kesehatan pada sarana kesehatan kepada
masyarakat.
3. Dokter gigi:
Membantu kepala k;linik pratama dalam pelayanan kesehatan gigi masyarakat
4. Bidan
Membantu kepala k;linik pratama memberikan pelayanan kepada masyarakat atau kepada
setiap ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir.
5. Perawat
Menjalankan perannya membantu dokter dalam memberikan perawatan sesuai dengan
tahapan proses keperawatan.
6. Apoteker
mengelola Apotek
7. Administrator
Mengurus segala administrasi pasien klinik pratama
8. Cleaning service
Bertanggungjawab pada kebersihan klinik
9. Juru masak
Mempersiapkan hidangan untuk pasien dan semua pekerja di klinik
10. Satpam
Menjaga keamanan di lingkungan klinik pratama baik di dalam maupun di luar
11. Pasien
Memeriksakan kesehatannya

Tabel Pelaku dan Kegiatannya dengan Kebutuhan Ruang

 Bersifat Utama
Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
Kepala Pengelola atau -Mengelola sistem di -Ruang Pengelola
Pimpinan Klinik klinik
Dokter umum -Memeriksa dan -Ruang praktik dokter
menangani pasien -Ruang IGD
Dokter gigi -Memeriksa dan -Ruang praktik dokter
menangani pasien
Bidan -Memeriksa pasien -Ruang bersalin
-Menangani pasien
melahirkan
Apoteker -Mengelola apotek dan -Instalasi farmasi
meracik obat-obatan
Administrator -Melakukan kegiatan -Ruang administrasi
administrasi -Ruang rekam medis
Juru masak -Menyiapkan hidangan -Dapur
untuk pasien rawat inap
dan karyawan
Pasien -Periksa -Ruang praktik dokter
-Rawat inap -Kamar rawat inap
Satpam -Menjaga keamanan -Pos satpam

 Bersifat Kelompok
Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
Pasien -Menunggu antrian -Lobby dan ruang tunggu

 Bersifat Penunjang
Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
Seluruh pelaku -Ke toilet -Toilet
-Memarkir kendaraan -Lahan prakir
Cleaning service -Membersihkan klinik -Janitor
Seluruh tenaga medis -Mengambil dan -Gudang penyimpanan
menyimpan kepeluan
medis

1.2 Pendekatan Luas Ruang

BAB III

PROGRAM RUANG DAN ALTERNATIF LOKASI/TAPAK

1.1 Program Ruang + KDB


1.2 Alternatif Lokasi/Tapak

Anda mungkin juga menyukai