Anda di halaman 1dari 11

REVITALISASI PASAR TRADISIONAL

ROGOWANGSAN MENJADI PASAR MODERN


SEBAGAI PERWUJUDAN KOTA PATI YANG LEBIH
TERTATA
(Studi Kasus: Pasar Rogowangsan)

Nama : Isna Nur Aisyiyah


NIM : 21020116120012

METODE RISET dan STATISTIK


Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18 tahun 2010
tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan, Revitalisasi adalah upaya
untuk meningkatkan nilai lahan/ kawasan melalui pembangunan
kembali dalam suatu kawasan yang dapat meningkatkan fungsi
kawasan sebelumnya (pasal 1 ayat 1).
Revitalisasi menurt Piagam Burra (1988), adalah menghidupkan
kembali kegiatan sosial dan ekonomi bangunan atau lingkungan
bersejarah yang sudah kehilangan vitalitas fungsi aslinya,
dengan memasukkan fungsi baru ke dalamnya sebagai daya
tarik, agar bangunan atau lingkungan tersebut menjadi hidup
kembali. Proses revitalisasi bukan hanya berorientasi pada
keindahan fisik, tetapi juga harus mampu meningkatkan
stabilitas lingkungan, pertumbuhan perekonomian masyarakat
pelestarian dan pengenalan budaya.
1.1 Latar Belakang Masalah

• Pasar merupakan ruang terbuka


atau ruas jalan yang
dipergunakan untuk transaksi
biasanya bersifat temporer atau
hari tertentu.

• Pasar termasuk sarana


perkotaan dan juga fasilitas
pelayanan ekonomi.
Saat ini jumlah pasar tradisional telah berkurang secara
signifikan dalam beberapa kota. Hal ini dikarenakan
konsumen cenderung memilih tempat belanja
didasarkan pada hal-hal yang rasional seperti tempat
yang nyaman, bersih, aman, kualitas barang, harga yang
lebih murah serta efisiensi waktu.
Luas areal Pasar Rogowangsan sudah tidak mampu menampung
lebih banyak pedagang. Akibatnya, setiap hari sejumlah pedagang
yang tidak tertampung terpaksa berjualan di luar pasar.Padahal
tempat mereka berjualan itu adalah trotoar jalan sehingga sangat
mengganggu para pejalan kaki .
Pasar Rogowongsan memang masih semrawut. Saat hujan
turun, airnya masih masuk karena atapnya masih terbuka.
Akibatnya, genangan air ada di mana-mana, dan sangat
mengganggu sebagaian pedagang yang harus
mengamankan barangnya dari limpahan air.
Tangga ke lantai dua terlalu tinggi, dan juga tidak
ada pegangannya.
• Problem Area :
Issue tentang kondisi Pasar Rogowangsan yang sudah
tidak layak dan sudah tidak memungkinkan lagi untuk
kepentingan lima tahun ke depan mengingat letaknya
di tengah kota
• Problem Finding :
Keadaan Pasar Rogowangsan dilihat dari segi
keindahan kota, tidak bisa menunjang upaya penataan
kota, mengakibatkan estetika di tengah Kota Pati
menjadi tidak terbentuk
• Problem Statement :
Pengaruh perencanaan dan pembangunan serta
penyediaan infrastruktur (sarana dan prasarana) baik
secara kualitas dan kuantitas pada pasar Rogowangsan
terhadap upaya penataan Kota Pati
1.2 Rumusan Masalah
• Masalah utama : bagaimana menjadikan infrastruktur pasar
rogowangsan menjadi lebih baik ?
• Masalah pendukung : bagaimana pengelolaan tata ruang pasar
rogowangsan agar lebih menarik dan lebih terlihat rapi?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan renovasi dan
pembangunan pasar tradisional Rogowangsan, mengevaluasi sekaligus
mendukung program pemerintah dalam pembangunan dan pengembangan pasar
tradisional Rogowangsan menjadi pasar modern untuk menciptakan kota Pati
yang lebih tertata dan juga ingin mengetahui pengelolaan tata ruang pasar
tradisional Rogowangsan.
1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat mengenai


pengeloaan tata ruang bangunan yang baik, serta mengetahui
perencanaan dan pembangunan pada pasar Rogowangsan.

1.5 Lingkup dan Batasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai lingkup dan batasan secara spasial dan


substansial, lingkup spasial dibatasi pada Pasar Rogowangsan,
dan lingkup substansial dibatasi pada pembahasan yang
berkaitan dengan revitalisasi pasar Rogowangsan Pati.

Anda mungkin juga menyukai