1. Anggaran Tradisional
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang paling banyak
digunakan di negara berkembang saat ini. Ada dua ciri utama dalam
pendekatan ini, yaitu:
Incrementalism
Anggaran tradisional bersifat incrementalism, yaitu hanya
menambah atau mengurangi jumlah rupiah pada item-item
anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan
menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar untuk
menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan
tanpa dilakukan kajian yang mendalam.
Line-item
Penyusunan anggaran dengan menggunakan struktur line-
item dilandasi alasan adanya orientasi sistem anggaran
yang dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran.
Berdasarkan hal tersebut, anggaran tradisional disusun atas
dasar sifat penerimaan dan pengeluaran, seperti misalnya
pendapatan dari pemerintah atasan, pendapatan dari pajak,
atau pengeluaran untuk gaji, pengeluaran untuk belanja
barang, dan sebagainya, bukan berdasar pada tujuan yang
ingin dicapai dengan pengeluaran yang dilakukan. Ciri lain
pendekatan anggaran tradisional ini adalah: cenderung
sentralistis; bersifat spesifikasi; tahunan; dan menggunakan
prinsip anggaran bruto.
file:///C:/Users/Pande/Downloads/AK%20BIAYA/TUGAS%20KULIAH%20PENYUSUNAN%
20APBN%20DAN%20APBD.htm
file:///C:/Users/Pande/Downloads/AK%20BIAYA/PENGANGGARAN%20SEKTOR%20PUBL
IK%20~%20warta%20ekonomi.htm