Anda di halaman 1dari 6

MODEL “COUNTANANCE STAKE” DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA

INGGRIS DI PERGURUAN TINGGI

Rita Prima Bendriyanti, Citra Dewi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Universitas Dehasen
Email: syifadea@yahoo.com

Abstrak

Salah satu kelompok mata kuliah yang menjadi mata kuliah institusi yang wajib bagi setiap program
studi yang ada yaitu Matakuliah Keahlian dan Keterampilan Bahasa Inggris I dan II. Karena MKK Bahasa Inggris
ini menjadi mata kuliah wajib universitas seharusnya adanya kesamaan dalam kurikulum serta kompetensi-
kompetensi yang diharapkan. Namun fakta di lapangan ditemukan berbagai ketimpangan-ketimpangan, seperti:
perekrutan tenaga pengajar tidak terpusat, sehingga kompetensi yang diajarkan hanya berdasarkan keinginan
tenaga pengajar masing-masing. Untuk itu diperlukan sekali suatu evaluasi yang mendalam terhadap
keterlaksanaan dari kurikulum MKK Bahasa Inggris di Universitas Dehasen Bengkulu. Penelitian evaluatif
terhadap pelaksanaan kurikulum MKK Bahasa Inggris yang diterapkan di Universitas Dehasen Bengkulu ini
bertujuan untuk mengetahui kesesuaian kurikulum MKK Bahasa Inggris dengan konteks yang ada disekitarnya,
kesiapan dari segi input program, proses pelaksanaan program itu sendiri, serta keberhasilan program dalam
menghasilkan produk lulusan dengan standar yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan metode
evaluasi kualitatif dengan model countenance evaluation oleh Stake. Hal-hal yang di evaluasi meliputi (1)
Antecedent (konteks, input); (2) Transaction (proses) dan (3) Outcomes (hasil) pelaksanaan kurikulum MKK
Bahasa Inggris.Objek. Dalam pengambilan data peneliti akan menggunakan metode observasi kelas,
wawancara, dokumen, dan kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program pembelajaran MKK
Bahasa Inggris di Universitas Dehasen Bengkulu cukup sesuai dengan konteks dilihat dari kesesuaian program
dengan latar belakang, visi dan misi universitas , proses sosialisasi, peserta didik, tenaga pendidik, landasan
formal dalam bidang pendidikan. Sementara itu pada tahap proses pelaksanaan MKK Bahasa Inggris sudah
menggunakan SAP namun dalam pelaksanaannya masih ada yang belum sesuai, dan pada tahap hasil
penyelenggaraan program pembelajaran MKK Bahasa Inggris telah mencapai target nilai yang diinginkan sesuai
dengan tujuan penyelenggaraan.

Kata kunci; model countenance stake, mkk bahasa inggris

Abstract

One group of subjects that become institution subject are English I and English II. Because English
became a compulsory subject in the University should the similarities and competencies expected. But the facts
on the basic found a variety of imbalances, such as: recruiting process of teachers are not centralized, so that
competence is taught only by the desire of teachers respectively. This study used a qualitative evaluation
methodby using countenance model by Stake. In the collecting data researchers used a method of classroom
observation, interviews, documents, and questionnaires. Based on the analysis of some aspects that are part of
the context of the program, it can be concluded that the program of English subject in the University of Dehasen
Bengkulu seen enough in the context of the conformity of the program to the background, vision and mission of
the university, the process of socialization, learners, educators , formal grounding in the field of education. in
terms of lesson planning, it can be concluded that the process of learning English has been planned MKK fully
and systematically in the form of SAP is prepared by each lecturer concerned. It can be concluded that the
implementation of English learning program has reached the desired value targets in accordance with the
purpose of organizing.

Keywords : countenance stake model, English subject

1. Pendahuluan institusi pendidikan baik itu pendidikan dasar,


pendidikan menengah, maupun pendidikan
Kurikulum merupakan komponen tinggi. Kurikulum pendidikan tinggi merupakan
terpenting yang harus ada dalam sebuah pedoman penyelenggaraan belajar dan
pembelajaran yang disusun sesuai dengan 2. Metode Penelitian
kebutuhan serta ruang lingkup disiplin ilmu Penelitian evaluatif terhadap
dalam program studi yang terkait dengan pelaksanaan program pembelajaran ini
gelar akademik dengan berpedoman pada dilakukan di Universitas Dehasen Provinsi
peraturan yang berlaku. Bengkulu khususnya untuk tiap program studi
Pada kurikulum perguruan tinggi terdiri yang ada sebanyak 14 program studi.
atas berbagai macam kelompok mata kuliah, Keseluruhan kegiatan pengumpulan data
diantaranya; kelompok Matakuliah diperkirakan akan memakan waktu selama
Pengembangan Kepribadian (MPK), kelompok satu tahun yang rencananya akan
Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), dilaksanakan pada akhir April 2013 s/d
kelompok Mata kuliah Keilmuan Berkarya pertengahan April 2014. Penelitian ini
(MKB), kelompok Matakuliah Perilaku merupakan suatu evaluasi yang berorientasi
Berkarya (MPB), dan kelompok Matakuliah untuk melihat pelaksanaan program
Berkehidupan Bermasyarakat (MBB). pembelajaran MKK Bahasa Inggris di
Universitas Dehasen merupakan salah satu Universitas Dehasen dan ketercapaian hasil
universitas swasta di provinsi Bengkulu. Untuk program dengan menggunakan pendekatan
kelompok MKK pada kurikulum institusional model countenans. Metode yang digunakan
Universitas Dehasen yang wajib diberikan dalam evaluasi ini adalah riset evaluasi
dalam kurikulum setiap program studi tingkat kualitatif dengan menggunakan model Stake
S1 adalah: Bahasa Inggris I, Bahasa Inggris II, yang menekankan adanya dua hal pokok,
Aplikasi Komputer, dan Praktikum Internet. yaitu: (1) deskripsi (description) dan (2)
Sebagai mata kuliah wajib universitas, pertimbangan (judgements), serta
kurikulum mata kuliah Bahasa Inggris membedakan adanya tiga tahap dalam
seharusnya antara program studi yang satu evaluasi program, yaitu (1) anteseden
dengan program studi yang lain memiliki (antecedent/contex), (2) transaksi
kesamaan dalam aspek kompetensi yang (transaction/process), dan (3) keluaran
akan diajarkan berdasarkan kurikulum yang (output-outcomes).
telah dibuat bersama. Namun dalam fakta di Berdasarkan jenis penelitian di atas,
lapangan masing-masing program studi maka desain penelitian yang tepat untuk
memiliki keanekaragaman dalam proses dilakukan menurut Pidarta adalah : (1)
pembelajarannta terutama dalam hal Memotret fokus-fokus yang diinginkan, (2)
kompetensi maupun materi-materi yang Mengevaluasi fokus-fokus yang telah
diajarkan untuk mata kuliah Bahasa Inggris. ditemukan dengan membandingkan pada
Pada dasarnya, Matakuliah Bahasa standar atau konsep yang sudah baik yang
Inggris merupakan jenis matakuliah yang ditentukan sebelumnya, (3) Memberi jalan
ditujukan untuk meningkatkan mutu keluar terhadap fokus-fokus yang belum
pendidikan di Universitas Dehasen. Sebagai terlaksana dengan baik, dan (4) Meringkas
sebuah mata kuliah wajib universitas terjadi hasil evaluasi. Pemotretan yang dilakukan
serangkaian perubahan (aktivitas) dalam terhadap fokus penelitian dilakukan bertahap
proses penyelenggaraan pendidikannya. tiap fokus untuk memperoleh gambaran yang
Perubahan dimaksud terjadi dalam jelas tentang objek yang diteliti. Tiap fokus
mekanisme penerimaan calon tenaga yang dipotret harus disertai dengan evaluasi
pengajar, pengembangan kurikulum dan dengan membandingkannya dengan kriteria
penyediaan sumber daya pendidikan atau teori yang ada. Dengan demikian
(antecedents), pelaksanaan kegiatan belajar diharapkan permasalahan-permasalahan yang
mengajar (transaction), sampai dengan proses ada bisa diketahui sedini mungkin, untuk
evaluasi belajar peserta didik dan penentuan kemudian diusahakan jalan keluarnya.
hasilnya (outcomes). Evaluasi pelaksanaan pembelajaran
Dari uraian di atas, perlu dilakukan MKK Bahasa Inggris ini menggunakan 4 jenis
evaluasi secara mendalam mengenai instrumen yaitu studi dokumen, pedoman
pelaksanaan kurikulum Matakuliah Keahlian wawancara, pedoman observasi, dan angket
dan Keterampilan (MKK) Bahasa Inggris yang yang terbagi dalam empat tahapan evaluasi
akan memberikan masukan-masukan yang yaitu: antecedents (konteks dan input),
dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk transactions (proses), dan outcomes (hasil).
pelaksanaan kegiatan pendidikan di masa a. Instrumen antecedents (konteks dan
yang akan datang. Untuk maksud tersebut input)
maka evaluasi terhadap program tersebut Instrumen ini bertujuan untuk
akan dilakukan dengan menggunakan mengalisis lingkungan program yang
evaluasi countenance model Stake. behubungan dengan analisis kebutuhan.
Instrumen konteks dan input lebih berpusat
pada peneliti sendiri sehingga tidak baku Huberman (1994), kegiatan analisis terdiri dari
seperti pada penelitian kuantitatif. Instrumen tiga alur kegiatan atau proses yang terjadi
konteks terdiri dari pertama, studi dokumen secara bersamaan yakni: data reduction, data
yakni penelusuran dokumen berupa: latar display, dan conclusion drawing/verification.
belakang program, visi dan misi sekolah,
proses sosialisasi program, landasan formal, 3. Pembahasan Hasil
peserta didik, tenaga pendidik, manajemen
sekolah, kurikulum, strategi pembelajaran, Penelitian ini menggunakan
pembiayaan, dan sarana dan prasarana. pendekatan evaluasi model countenans dari
Kedua pedoman wawancara terbuka yang Stake yang meliputi tiga komponen yaitu: (1)
memuat garis-garis besar yang akan Antecedent (konteks dan input); (2)
ditanyakan sesuai dengan tujuan program Transaction (proses) dan (3) Outcomes (hasil).
pembelajaran. Evaluasi terhadap antecedents
Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan pembelajaran MKK Bahasa
instrumen dapat mengukur apa yang hendak Inggris yang diselenggarakan di Universitas
diukur berdasarkan acuan teoretik yang telah Dehasen Bengkulu meliputi dua hal pokok
ditetapkan, maka instrumen terlebih dahulu yaitu (1) evaluasi terhadap komponen
dinilai oleh panelis. Rekomendasi para antecedent ( konteks). Termasuk dalam
panelis bertujuan untuk mengetahui ketepatan kategori ini adalah evaluasi yang berkenaan
atau relevansi butir dengan sasaran ukur. dengan kesesuaian dan kelayakan program
Menurut Aiken (1996) penilaian validitas dengan latar belakang program, proses
konstruk dilakukan dengan menggunakan sosialisasi program, visi dan misi universitas,
skala lima yaitu (1) sangat tidak sesuai, (2) landasan formal yang berupa peraturan di
kurang sesuai, (3) ragu-ragu, (4) sesuai, dan bidang pendidikan; (2) evaluasi terhadap
(5) sangat sesuai. Validitas isi suatu butir komponen antecedent input. Termasuk dalam
ditentukan berdasarkan rekomendasi panelis kategori ini adalah kegiatan sosialisasi
dengan menggunakan rumus indeks program yang dilakukan untuk memperoleh
ketetapan dari Aiken sebagai berikut: dukungan dari pihak yang terkait, dosen, wakil
rektor dan mahasiswa. Selanjutnya struktur

V  n | i  lo |
i
manajamen yang mengelola pembelajaran
MKK Bahasa Inggris pembiayaan, sarana dan
N (c  1) prasarana, dan strategi pembelanjaan.
Dari hasil wawancara dengan
Indeks Validity dari Aiken (V), nilai V responden yang berasal dari lingkungan
terletak diantara 0 dan 1, dengan skala Universitas Dehasen Bengkulu, terkait dengan
penilaian dari rendah (lo) sampai tinggi (c): 1 sistem sosialisasi program pengembangan
sampai 5, dimana i dari (lo + 1) sampai (lo + model countanance stake dalam evaluasi
c - 1) = 2, 3, 4, 5 dan ni = banyaknya nilai. pelaksanaan kurikulum MKK bahasa inggris di
Selanjutnya Djaali (2008) instrumen hasil universitas dehasen bengkulu ringkasan yang
penilaian panelis diuji relibilitas kesesuaian dilakukan tim peneliti kepada tenaga pengajar
antar panelis dengan menggunakan rumus maupun peserta didik diperoleh informasi yang
perhitungan reliabilitas interrater sebagai menguatkan pernyataan Kepala UPT di atas,
berikut: yaitu:
𝑅𝐽𝐾𝑏 − 𝑅𝐽𝐾𝑒 “Sebenarnya secara langsung sudah
𝑟= disampaikan kepada setiap tenaga pengajar
𝑅𝐽𝐾𝑏
r = reliablitas kesesuaian observer. pada saat rapat tentang pelaksanaan program
Sumber data dalam penelitian pengembangan model countanance stake
kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, dalam evaluasi pelaksanaan kurikulum MKK
selebihnya adalah data tambahan, seperti bahasa inggris di universitas dehasen
dokumen dan lain-lain, termasuk diantaranya bengkulu ringkasan. Hanya saja sosialisasinya
sumber data tertulis, dokumen rekaman suara kepada peserta didik dilakukan saat
dan foto serta data statistik. Sementara itu penerimaan mahasiswa baru.1
instrumen pengumpulan data penelitian adalah Dilihat dari latar belakang, visi dan misi
“manusia” yaitu peneliti, didukung oleh asisten Universitas Dehasen diharapkan terjadi
peneliti yang mampu mengumpulkan data peningkatan dalam proses belajar dan hasil
yang diperlukan. Didalam pengumpulan data, belajar mahasiswa terhadap pelaksanaan
prosedur yang digunakan adalah: wawancara, program pembelajaran MKK Bahasa Inggris,
observasi, studi dokumentasi, dan kuisioner. dan dapat mencapai hasil sesuai dengan
Teknik analisis data yang digunakan pada
penelitian ini adalah model Miles dan
tujuan berdasarkan visi dan misi , serta kriteria yaitu merencanakan pembelajaran
memenuhi kriteria sesuai dengan kebijakan mengacu pada standar proses pendidikan.
secara formal yang dikeluarkan oleh rencana Penggunaan multimedia oleh dosen lebih dari
strategis yang ada di Universitas dehasen 70%. Pada bagian ini pula ditemukan
Dalam persiapanya, para dosen juga keadaan-keadaan yang kontradiktif antara
saling bekerjasama baik dalam membuat jawaban yang diberikan oleh dosen tentang
silabus, SAP ataupun Modul pembelajaran. apa-apa yang telah mereka lakukan dalam
Mereka saling mendukung satu dengan yang pelaksanaan pengajaran MKK Bahasa Inggris
lainnya demi terlaksananya program ini, juga dengan jawaban yang diberikan oleh
mereka selalu belajar dan berusaha mencari mahasiswa tentang persepsi mereka terhadap
tahu hal-hal yang belum mereka pahami pelaksanaan MKK bahasa Inggris.
sepenuhnya. Kesiapan para dosen didukung Berdasarkan jawaban terhadap angket proses
oleh kemampuan dibidangnya masing-masing. pembelajaran di kelas rata-rata cukup tinggi
Pada bagian sarana dan prasarana yaitu 3,54 atau 88,40%. Kalau dilihat dari
universitas dianalisis berdasarkan kriteria keberhasilan dosen-dosen MKK
ketersediaan serta kelayakan sarana belajar Bahasa Inggris pada umumnya sudah
yang tersedia pada MKK Bahasa Inggris melaksanakan dengan baik.
secara umum dan sarana belajar sudah
memadai. Hal ini dikarenakan dalam proses
pembelajaran, sarana dan prasarana belajar 4. Simpulan
merupakan bagian yang tidak dapat Adapun kesimpulan yang diperoleh
dipisahkan dari proses pembelajaran, karena mengenai komponen-komponen evaluasi yang
untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam diteliti dalam penelitian evaluatif terhadap
proses pembelajaran dibutuhkan sarana dan pembelajaran MKK Bahasa Inggris di
prasarana pembelajaran. Melalui Wakil Universitas Dehasen adalah sebagai berikut :
Kurikulum diperoleh data tentang sarana dan 1. Aspek Antecedent (kontek dan input)
prasarana yang tersedia pada Universitas a) Berdasarkan hasil analisis terhadap
Dehasen Bengkulu, secara keseluruhan beberapa aspek yang menjadi bagian dari
sarana dan prasarana yang secara minimal konteks program, dapat disimpulkan bahwa
dipersyaratkan ada di suatu perguruan tinggi program pembelajaran MKK Bahasa
sudah memadai dan menunjukkan sudah Inggris di Universitas Dehasen Bengkulu
cukup menunjang proses pembelajaran secara cukup sesuai dengan konteks dilihat dari
umum termasuk pelaksanaan program MKK kesesuaian program dengan latar
bahasa Inggris. belakang, visi dan misi universitas , proses
Kompetensi dosen merupakan salah sosialisasi, peserta didik, tenaga pendidik,
satu indikator utama didalam mendesain landasan formal dalam bidang pendidikan.,
proses pembelajaran. Seorang dosen b) hasil analisis terhadap aspek
merupakan arsitek intelektual dalam manajemen sebagai bagian dari input
menciptakan karakter mahasiswa. Dosen program, dapat disimpulkan bahwa
dapat diibaratkan sebagai seorang koki ahli penyelenggaraan program pembelajaran
yang setiap saat mampu menyajikan masakan MKK Bahasa Inggris di Universitas
yang bernilai tinggi, walaupun terbatas pada Dehasen Bengkulu telah didukung oleh
sumber bahan baku yang tersedia. adanya organisasi pengelolaan program
Perencanaan proses pembelajaran dengan struktur dan pembagian tugas yang
merupakan langkah yang dilakukan oleh jelas, namun dalam organisasi tersebut
dosen sebelum melaksanakan pembelajaran awalnya berupa (tim) kemudian dilandasi
di kelas. Pada awal guru menyiapkan SAP dengan SK yang resmi dari kepala UPT
sesuai dengan materi yang disampaikan Bahasa Inggris untuk memperkuat
kepada peserta didik agar proses legitimasi, wewenang dan tanggung jawab,
pembelajaran berjalan dengan baik. d) Mengenai pembiayaan program, dapat
Berdasarkan hasil penelitian bahwa rata-rata disimpulkan bahwa penyelenggaraan
78,12% dosen mampu menyusun administrasi program pembelajaran MKK Bahasa
pembelajaran baik secara mandiri maupun Inggris di Universitas Dehasen Bengkulu
secara berkelompok. Nilai tersebut diperoleh telah didukung dengan anggaran yang
dari hasil tanggapan dosen terhadap jelas dan sumber dana yang cukup
administrasi pembelajaaran. memadai, e) dari segi strategi penunjang
Selanjutnya dosen melaksanakan keberhasilan program, dapat disimpulkan
proses pembelajaran berbasis TIK, situasi bahwa Universitas Dehasen Bengkulu
pembelajaran serta dosen melakukan memiliki strategi-strategi yang dijalankan
penilaian semuanya sudah memenuhi standar untuk menunjang keberhasilan
penyelenggaraan program pembelajaran pada bahasa Inggris walaupun sudah
MKK Bahasa Inggris, f) sementara melaksanakan kursus/pelatihan bahasa
mengenai kompetensi dosen dan Inggris. Selain itu juga masih dijumpai
kompetensi mahasiswa, dapat disimpulkan penggunaan tata bahasa ataupun
bahwa berdasarkan hasil analisis yang pengucapan yang kurang tepat ketika
dilakukan baik dosen maupun mahasiswa dosen menggunakan bahasa Inggris, e)
telah memenuhi kompetensi sesuai dengan interaksi dosen dan mahasiswa baik di
kriteria yang telah ditetapkan dalam dalam maupun di luar kelas dalam
penyelenggaraan program pembelajaran mengikuti proses pembelajaran di landasi
MKK Bahasa Inggris, dan h) dari aspek dengan kesadaran yang baik, dari hasil
sarana dan prasarana penunjang observasi menunjukkan bahwa
pembelajaran sebagai input program, dapat mahasiswa selalu mengadakan
disimpulkan bahwa Universitas dehasen komunikasi timbal balik dalam hal materi
Bengkulu sudah memiliki sarana dan pelajaran yang dianggap sulit
prasarana yang cukup memadai untuk masalahmasalah lain yang ada pada
menunjang penyelenggaraan program masiswa, dan f) dalam hal kemampuan
pembelajaran unggulan, walaupun masih mahasiswa mengikuti proses
terdapat beberapa kekurangan dalam pembelajaran dan keterlibatan mereka
sarana berupa buku-buku pelajaran dalam proses tersebut, berdasarkan hasil
bilingual. pengamatan menunjukkan bahwa
mahasiswa dapat mengikuti dengan baik
2. Komponen Transaction (proses) proses pembelajaran yang disampaikan
Pada komponen ini, aspek-aspek yang oleh dosen-dosen dan dalam suasana
dievaluasi tediri dari: (a) perencanaan pembelajarapun berlangsung secara
pembelajaran, (b) penggunaan metode interaktif.
pembelajaran, (c) penggunaan TIK, media,
dan alat peraga, penggunaan dua bahasa 3. Aspek Outcomes (hasil)
dalam pembelajaran, (d) interaksi dosen Berikut disajikan beberapa kesimpulan
dengan mahasiswa di dalam dan di luar kelas, tentang hasil belajar mahasiswa adalah
(e) kemampuan mahasiswa dalam mengikuti sebagai berikut : a) berdasarkan hasil survei
proses pembelajaran adalah sebagai berikut: melalui dokumentasi tentang perolehan daya
a)dari segi perencanaan pembelajaran, serap nilai hasil belajar mahasiswa MKK
dapat disimpulkan bahwa proses bahasa Inggris pada saat UTS nilai yang
pembelajaran MKK Bahasa Inggris telah diperoleh rata-rata 7,0 dapat disimpulkan
direncanakan secara lengkap dan bahwa penyelenggaraan program
sistematis dalam bentuk SAP yang pembelajaran MKK Bahasa Inggris telah
disusun oleh masing-masing dosen yang mencapai target nilai yang diinginkan sesuai
bersangkutan. Namun pada prakteknya, dengan tujuan penyelenggaraan.
berdasarkan hasil pengamatan di kelas
diketahui bahwa pelaksanaan proses
pembelajaran tidak selalu sesuai dengan 5. Daftar Pustaka
langkah-langkah yang direncanakan
dalam SAP, b) Mengenai penggunaan
metode pembelajaran, dapat disimpulkan Aiken, Lewis R. Rating Scales and Checklist:
bahwa metode yang digunakan oleh Evaluation Behavior Personality,
dosen pada pelaksanaan pembelajaran and Attitude. New York: John Wiley
pada umumnya cukup efektif namun & Sons Inc., 1996.
masih kurang inovatif, c) sedangkan Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul
penggunaan TIK, media/alat peraga, Jabar. Evaluasi Program
dapat disimpulkan bahwa dosen masih Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
kurang maksimal dalam menggunakan 2009.
media/alat peraga dalam rangka Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi
menunjang efektivitas proses Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
pembelajaran, d) sementara mengenai 2007.
perimbangan penggunaan dua bahasa ______. Prosedur Penelitian Suatu
yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Pendekatan Praktek. Jakarta:
asing, berdasarkan hasil survei dan Bumi Aksara, 2009.
pengamatan menunjukkan bahwa dosen Djaali dan Pudji Mulyono. Pengukuran dalam
dosen masih banyak mengajar Bidang Pendidikan. Jakarta: PT
menggunakan bahasa Indonesia dari Grasindo, 2008.
Fitzpatrick Jody L., James R. Sanders, dan
Blaine R. Worthen. Program
Evaluation Alternative approach
and Practical Guidelines. Boston:
Pearson Education, Inc., 2004.
Guba, Egon G. dan Yvonna S. Lincoln.
Effective Evaluation. California:
Jossey Bass Inc., 1981.
Hamalik, Oemar. Manajemen Pengembangan
Kurikulum. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010.
Miles, Matthew B. dan A. Michael Hubarmen.
Qualitif Data Analysis. London:
Sage Publication, 1994.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2004.
Owen, M. John. Program Evaluation.
Melbourne: AIIen and Unwin, 2006

Patton, M.Q. Metode Evaluasi Kualitatif,


terjemahan Budi Puspo Priyadi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2006.
______. Qualitative Evaluation and Research
Methods. California: Sage
Publications, 1990.

Popham, W. James. Moderen Educational


Evaluation. New Clifts: Jersey
Prenctice Hall Inc, 1981.
Thorndike, R.L dan E.P Hagen.
Measurement and Evaluation in
Psychology and Education. New
York: Mac Millan Publishing
Company, 1991.
Syaodih, Nana. Sukmadinata, Metode
Penelitian Pendidkan. Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2010.
Setiadi, Hari, Abd Rahman A. Gani, dan
Suyatno. Evaluasi Pendidikan
Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
UHAMKA Press, 2006.
Sudjana, Djudju. Evaluasi Program
Pendidikan Luar Sekolah.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008.
Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif. Bandung: CV
Alfabet, 2008.
Stake, Robert E. Standards-Based &
Responsive Evaluation. California:
Sage Publication, 2004.

Anda mungkin juga menyukai