Anda di halaman 1dari 35

DINAMIKA & REGULASI

PROFESI KESEHATAN
ANALIS KESEHATAN

Hj. FARLINA, S.Si, M.Kes


Ketua DPW. PATELKI Sul-Sel
CV
Nama : Hj. Farlina, S.Si, M.Kes
Riwayat Pendidikan :
SD Pembangunan 2 Monginsidi UP
SMP Neg 2 UP
SMAK Depkes : Tamat 1992
SI : MIPA Farmasi, UNPACTI ang 1995
S2 : Epidemiologi, UNHAS ang 2006
S3 : Ilmu Kedokteran, UNHAS ang 2010
Riwayat Pekerjaan :
CPNS tahun 1994 Gowa PKM Gentungan
BP4 Makassar tahun 1997-2002
DinkesTK I tahun 2002 -2008
Dinkes Prov Manado 2008 -2010
Dinkes Prov SulSel 2010- sekarang
Dosen Pasca Sarjana UIT tahun 2010 sampai Sekarang

Farlina 14 Desember 2013 2


§ Riwayat Organisasi
§ ISFI, anggota tahun 2002
§ Pamki, anggota tahun 2010
§ Patelki anggota tahun 1999-sekarang
§ Patelki Ketua Periode 2012-2016

Farlina 14 Desember 2013 3


Karakteristik Seorang Analis Kesehatan

1. KARAKTERISTIK PERSON ( ORANG ) Seorang Tenaga


Laboratorium Harus mengedepankan Kualitas
Pelayanan dengan meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia,
- SMAK, SMK ke jenjang D3
- D3 ke jenjang SI/D4
- SI ke Jenjang S2
- S2 ke Jenjang S3

14 Desember 2013 4
PROFESI KESEHATAN
Dalam PP No. 32/1996, ada 7 Gol. Profesi,
terdiri atas 27 Profesi Kesehatan, meliputi :
• Medis
• Keperawatan
• Kefarmasian
• Kesehatan masyarakat
• Gizi
• Keterapian Medis
• Keteknisian Medis PATELKI
Dalam PP 32 Thn. 1996

Pasal 21:
Setiap tenaga kesehatan dalam melakukan
tugasnya wajib memenuhi standar profesi.
Pasal 24 :
Perlindungan hukum diberikan kepada tenaga
kesehatan yg melakukan tugasnya sesuai dgn
standar profesi
OP. DAPAT BERJALAN DGN BAIK BILA

§ Pengurus bekerja secara profesional


§ Khusus
§ Up date
§ Pembagian Tugas
§ Support Anggota.
Tantangan Kemandirian Profesi

§ Memiliki lingkup profesi yg jelas


§ Memiliki program pengembangan profesi
§ Berperan aktif dlm mendukung program
pemerintah
§ Memiliki landasan hukum
Standar Profesi

§ PARI (Radiografer)
§ IBI (Bidan)
§ PATELKI (Analis)
§ PERSAGI (Gizi)
§ IKATEMI (Teknik Elektomedik)
§ PORMIKI (Perekam Medis)
§ PPGI (Perawat Gigi)
§ IFI (Fisioterapi)
§ PTGI (Teknisi Gigi)
§ HAKLI (Kesling)
STANDAR PROFESI

MEMUAT :
§ STANDAR KOMPETENSI
§ KODE ETIK
STANDAR KOMPETENSI

KEMAMPUAN YG
ACUAN/UKURAN DIDASARKAN ATAS :
PENGETAHUAN,
YANG DISEPAKATI
KETERAMPILAN DAN
SIKAP KERJA

Standat Kompetensi adalah pernyataan tentang


PENGETAHUAN dan KETERAMPILAN serta SIKAP KERJA
Yang harus dimiliki oleh seseorang untuk mengerjakan suatu
Pekerjaan atau tugas sesuai dengan unjuk kerja yg dipersyaratkan
- SERTIFIKASI

REGULASI - REGISTRASI

- LISENSI
MENGAPA SISTEM REGULASI
DIPERLUKAN

1. Perlindungan masyarakat terhadap pelayanan


profesi yg tidak aman
2. Menjamin mutu pelayanan
3. Memudahkan monitoring dari pelayanan
4. Membantu pertumbuhan profesi
REGULASI

1. Orang yang memberi pelayanan


2. Institusi Pendidikan
3. Institusi Pemberi Layanan
DI ERA GLOBALISASI

§ KOMPETENSI DI ERA GLOBAL :


1. STANDARISASI
2. REGULASI (S-R-L)
3. HAK PATEN
KESIAPAN REGULASI

§ Perlu sinergi antara Pemerintah, Profesi dan


Institusi terkait.
§ Perlu kerja keras, sistematis dan perencanaan
yang baik
§ Tidak menunda pekerjaan
ALUR REGULASI TENAGA KESEHATAN

Lulusan Sudah
Lulusan Baru
Bekerja

Komite/Kolegium/ PROSES SERTIFIKASI Sertifikat


Lembaga Kompetensi

OP, Pelayanan, Akademisi

Dinas Kesehatan PROSES REGISTRASI Surat Tanda


Propinsi Registrasi (STR)
Organisasi Profesi

Dinas Kesehatan Surat Izin


PROSES LISENSI
Kabupaten/Kota Kerja (SIK)
Apakah Sertifikasi ?

Proses pengakuan oleh Lembaga / Komite


Sertifikasi terhadap kompetensi
(pengetahuan, keterampilan, sikap)
seseorang tenaga kesehatan setelah tenaga
tersebut teruji dan memenuhi persyaratan
untuk menjalankan profesi kesehatan
tertentu sesuai dengan tuntutan bidang
pekerjaannya.
PELAKSANA UJI KOMPETENSI

§ Uji kompetensi dalam rangka sertifikasi


kompetensi profesi, dilakukan oleh suatu
kolegium.lembaga/komite.
§ Kansil Kedokteran Indonesia (Profesi Dr, Drg)
§ KFN (Komite Farmasi Nasional)
§ MTKI (Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia)
MATERI UJI KOMPETENSI
1. Materi uji kompetensi disusun mengacu pada Standar
Kompetensi.
2. Materi uji kompetensi hrs memenuhi persyaratan
validitas, reliabilitas dan obyektifitas.
3. Materi uji kompetensi hrs dpt menampilkan
pengetahuan, keterampilan atau keahlian, sikap kerja
dan penerapannya dalam pekerjaan.
4. Materi uji kompetensi disusun oleh
Komite/kolegium/LSP.
5. Komite/Kolegium/LSP wajib melakukan pengkajian
ulang dan pengembangan materi uji kompetensi
sesuai dgn perkembangan standar kompetensi profesi.
METODE UJI KOMPETENSI

1. Metode uji kompetensi hrs sesuai dgn


indikator unjuk kerja yg dikembangkan dr
unit kompetensi, materi uji kompetensi
serta latar belakang peserta.
2. Materi uji kompetensi yg digunakan dpt
berupa dan atau gabungan dr metode uji
kompetensi tertulis. Lisan, praktek di
tempat uji kompetensi, pengamatan
ditempat kerja serta metode lain yg relevan.
TEMPAT UJI KOMPETENSI

1. Uji kompetensi dlm rangka sertifikasi


kompetensi harus dilakukan di tempat uji
kompetensi yg telah ditunjuk.
2. Tempat uji kompetensi dpt berupa lembaga
pendidikan, lembaga pelatihan kerja,
perusahaan atau tempat kerja lainnya.
SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA

PEMBERI SERTIFIKAT
v Peserta uji kompetensi yg dinyatakan
kompeten, berhak mendapatkan sertifikat
kompetensi kerja nasional.

JENIS SERTIFIKAT
v Sertifikat kompetensi diberikan kpd peserta
yg telah lulus uji kompetensi
PEMBIAYAAN

1. Biaya penyelenggaraan uji kompetensi dan


sertifikasi kompetensi dpt bersumber dari
pemerintah, peserta uji kompetensi, pengusaha
dan atau masyarakat.
2. Biaya yg dibebankan kepada peserta uji
kompetensi dibatasi maksimal hanya biaya yg
bersifat langsung untuk uji kompetensi dan
sertifikat kompetensi
3. Biaya penyelenggaraan uji kompetensi dan
sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana
dimaksud pd ayat (2) ditetapkan oleh
Kolegium/Komite/LSP.
TUJUAN SERTIFIKASI

Ø Penjaminan mutu.
Ø Melindungi masyarakat
Ø Peningkatan akses thdp yankes.
Ø Pengakuan kompetensi
Ø Dasar lisensi
Ø Bahan pertimbangan penerimaan pegawai
Ø Bahan masukan mengevaluasi kualitas
pendidikan tinggi.
KOMITE/KOLEGIUM/LSP

Adalah suatu badan otonom, madiri,


nonstruktural, dan bersifat
independen
FUNGSI
KOMITE/KOLEGIUM/LEMBAGA
SERTIFIKASI PROFESI KESEHATAN

1. Merumuskan kebijakan sertifikasi dan


tatalaksananya
2. Menyusun rencana dan program kerja
3. Menyusun rencana anggaran
4. Menyusun dan menetapkan standarisasi dan
persyaratan sertifikasi
FUNGSI
KOMITE/KOLEGIUM/LEMBAGA
SERTIFIKASI PROFESI KESEHATAN
5. Menyusun dan menetapkan sistem dan mengelola
pelaksanaan uji kompetensi tenaga kesehatan
6. Menyusun instrumen penilaian, menetapkan dan
melaksanakan akreditasi institusi unt lahan uji
kompetensi
7. Membangun jaringan dan kerjasama dgn lembaga
berwenang dlm sistem sertifikasi baik lembaga
dlm negeri maupun luar negeri.
FUNGSI
KOMITE/KOLEGIUM/LEMBAGA
SERTIFIKASI PROFESI KESEHATAN
8. Mengelola sistem informasi
9. Melakukan penelitian dan pengembangan dlm
bidang sertifikasi
10. Memilih, mengangkat dan memberhentikan
penguji kompetensi
11. Pembinaan etik dan mutu penguji kompetensi.
REGISTRASI

Ø PENCATATAN RESMI THDP NAKES YG TELAH


MEMILIKI SERTIFIKAT KOMPETENSI & TELAH
MEMPUNYAI KUALIFIKASI TERTENTU
LAINNYA SERTA DIAKUI SECARA HUKUM
UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN
PROFESINYA.
Ø DILAKUKAN OLEH DINKES PROPINSI DGN
MEMBERIKAN NOMOR REGISTRASI.
PROSES REGISTRASI ANALIS KES

Ø Analis Kes mengajukan permohonan kpd


Dinkes Propinsi (Individu/Kolektif :
lembaga pendidikan/instansi tempat
kerja).
* Ijasah pendidikan Analis Kesehatan
* Sertifikat Kompetensi
Ø MTKP ---- Majelis Tenaga Kesehatan
Indonesia (MTKI)
Surat Tanda Registrasi (STR)
PROSES REGISTRASI
ANALIS KESEHATAN TKA
§ Analis Kes negara lain mengajukan permohonan
ADAPTASI kpd Dinkes Prop. :
a. Copy Ijazah dilegalisir Dirjen Dikti
b. Copy Transkrip dilegalisir Dirjen Dikti
c. Surat ijin kerja sementara dr Depnaker
d. Sertifikat kompetensi
e. Surat Rekomendasi dr Organisasi Profesi.
q Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI)

Surat Tanda Registrasi (STR)


LISENSI

IJIN KERJA YG DIKELUARKAN


DINKES KAB/KOTA SETELAH
PEMOHON MEMILIKI SERTIFIKAT
KOMPETENSI & NOMOR REGISTRASI
Proses Lisensi Analis Kes.
§ Analis Kes mengajukan permohonan kpd Dinas Kesehatan
Kab/kota :
1. Surat ket bekerja dr pimpinan unit kerja
2. Copy ijazah pend. Analis.
3. Sertifikat kompetensi
4. Kartu Registrasi Analis Kesehatan
5. Rekomendasi PATELKI setempat (DPC)
§ Dinkes Kab/kota menelaah

Surat Ijin Kerja Analis Kesehatan (SIKAK)


TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai