Anda di halaman 1dari 16

MACAM-MACAM ALAT OPTIK

Alat optik ada 2 macam, yaitu alat optik alamiah yaitu mata, dan alat optik buatan seperti
kaca mata, kamera, lup/lensa pembesar, mikroskop, teleskop/teropong, periskop, episkop,
diaskop, dan sebagainya. Mari kita bahas satu per satu.

a. Alat Optik Alamiah (Mata)

Mata adalah alat optik alamiah ciptaan Tuhan yang dianugerahkan kepada ciptaan-Nya
(manusia dan binatang) yang berfungsi sebagai organ penglihatan. Mata bekerja dengan cara
menerima, memfokuskan, dan menstransmisikan cahaya melalui lensa untuk menghasilkan
bayangan objek yang dilihatnya.

Bagian-bagian Mata :

 Kornea ; bagian terluar bola mata. Kornea merupakan bagian lapisan tipis yang bening dan
dapat tembus cahaya.
 Aqueous Humor ; cairan yang terdapat di belakang kornea. Aqueous Humor berfungsi untuk
membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata
 Lensa Mata ; lensa yang terbuat dari bahan bening, berserat, dan elastis. Berfungsi
mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan aqueus humor di depan lensa. Lensa mata
berfungsi sebagai lensa cembung yaitu pembentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik
dan diperkecil.
 Iris ; selaput di depan lensa mata yang membentuk celah lingkaran. Iris berfungsi mengatur
banyak sedikitnya cahaya yang boleh masuk melalui pupil. Iris juga berfungsi memberi warna
pada mata.
 Pupil; celah lingkaran yang dibentuk iris. Pupil berfungsi untuk mengatur banyak tidaknya
cahaya yang masuk ke bola mata. Apabila cahaya yang masuk ke mata sangat kuat, pupil
akan menyempit. Sehingga cahaya yang masuk ke bola mata lebih sedikit. Apabila cahaya
yang masuk ke mata redup, maka pupil akan melebar sehingga cahaya yang masuk lebih
banyak.
 Retina atau selaput jala ; berfungsi sebagai layar penangkap bayangan.
 Bintik kuning ; bagian pada retina yang sangat peka terhadap cahaya. Agar bayangan jelas,
bayangan harus terbentuk di retina tepat di bintik kuning.
 Saraf optik; saraf yang menghubungkan bintik kuning dengan otak sehingga sinyal-sinyal
bayangan dari bintik kuning sampai ke otak. Selanjutnya otak akan menerjemahkannya.

Daya akomodasi mata adalah kemampuan mata untuk mengubah kecembungan lensa mata
baik menebal atau menipis supaya menghasilkan bayangan tepat pada retina. Mata dapat
melihat benda dengan jelas apabila benda berada dalam jangkauan penglihatan, yaitu
antara titik dekat mata ( punctum proximum/PP ) dan titik jauh mata ( Punctum
Remotum/PR ). Titik dekat mata normal rata-rata adalah 25 cm. sedangkat titik terjauh
mata normal adalah tidak terhingga (~)

Cacat Mata

Cacat mata dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : Miopi ( rabun jauh), Hipermetropi (rabun
dekat ) dan presbiopi ( mata Tua )

b. Alat Optik Buatan


1. Kamera

Kamera (alat memotret) adalah alat untuk menghasilkan foto. Kamera yang sederhana
disebut kamera obskura. Persamaan kamera dengan mata antara lain : menggunakan lensa
cembung, celah diafragma berfungsi sama dengan isir, film, tempat film sama dengan bintik
kuning pada mata. Bayangan yang dihasilkan kamera bersifat Nyata, terbalik, dan
diperkecil.

Bagian-Bagian Kamera :
 Lensa cembung (positif)
Lensa ini terletak di bagian depan kamera. Lensa positif berfungsi mengatur agar cahaya
yang masuk dapat diterima dengan baik oleh film. Pengaturan ini dilakukan dengan cara
menggerakkan susunan lensa positif menjauhi atau mendekati film. Fungsi lensa ini
sama dengan fungsi lensa mata yaitu membiaskan cahaya yang masuk sehingga
terbentuk bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil.

 Diafragma
Diafragma merupakan bagian kamera berupa celah yang berfungsi mengatur
jumlah cahaya yang masuk ke kamera. Dengan cara mengubah ukuran celah diafragma,
jumlah cahaya yang masuk dapat diatur. Untuk menghasilkan gambar yang baik, celah
diafragma harus diatur sedemikian rupa.
Jika cahaya terlalu terang celah diafragma dibuat kecil, sebaliknya jika pada ruangan
redup, celah diafragma dibuka lebar. Pada kamera yang baik, besarnya celah dinyatakan
dengan angka diafragma. Semakin besar angka diafragma, celah yang dihasilkan semakin
kecil. Sebaliknya, semakin kecil angka diafragma, celah yang terbuka makin lebar.

 Film
Cahaya atau benda yang diterima oleh lensa akan diteruskan ke film dan membentuk
bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil. Untuk memperoleh gambar foto yang jelas dan
tajam, kamera perlu difokuskan. Pemfokusan ini dilakukan dengan cara mengubah
kedudukan lensa terhadap benda sesuai dengan jarak benda yang akan difoto.
Pada kamera sederhana, kedudukan lensa hanya bisa dilakukan jika pemakai bergerak
mendekati atau menjauhi benda sampai diperoleh gambar yang diinginkan. Seiring
dengan perkembangan teknologi, pada kamera yang lebih modern, kedudukan lensa
dapat diubah dengan memutar cincin pengatur lensa. Bahkan pada terkini, kedudukan
lensa dapat diatur dengan teknologi digital.

 Pelat film menggunakan pelat seluloid yang dilapisi dengan gelatin dan perak bromida
untuk menghasilkan negatifnya. Setelah dicuci, negatif tersebut dipakai untuk
menghasilkan gambar positif (gambar asli) pada kertas foto. Kertas foto merupakan
kertas yang ditutup dengan lapisan tipis kolodium yang dicampuri dengan perak klorida.
Gambar yang ditimbulkan pada bidang transparan disebut gambar diapositif.
 Prisma
Sebuah prisma digunakan pada beberapa kamera refleks lensa tunggal (SLR) modern.
Dalam kamera jenis ini, prisma digunakan untuk membelokkan cahaya sehingga dapat
berputar mengelilingi bagian dalam kamera agar fotografer dapat melihat gambar aktual
yang akan diambilnya melalui lensa kamera.

 Shutter
Shutter atau penutup merupakan komponen yang memungkinkan lewatnya cahaya
melalui lensa dalam waktu yang singkat. Untuk memperoleh hasil pemotretan yang
bagus, lensa dapat kalian geser maju mundur sampai terbentuk bayangan paling jelas
dengan jarak yang tepat, kemudian kalian tekan tombol shutter.

 Aperture
Apertur berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya diafragma.
2. LUP

Lup adalah alat optik yang berfungsi mengamati benda kecil agar tampak besar dan jelas
dengan menggunakan lensa cembung. Bayangan yang dihasilkan lup bersifat Maya, Tegak
dan Diperbesar

Pembesaran pada lup, dapat dirumuskan :

Bagian-Bagian Lup :

 Tangkai Lup
Tangkai digunakan pengamat untuk memegang Lup.

 Skrup Penghubung
Skrup penghubung ini berfungsi untuk menghubungkan antara tangkai Lup dengan kepala
Lup.

 Kepala/Bingkai Lup
Lingkaran yang digunakan sebagai bingkai lensa cembung pada Lup

 Lensa Cembung Lup


Lensa cembung berfungsi untuk memperbesar benda berukuran kecil agar tampak lebih
besar.
3. Mikroskop

Mikroskop adalah alat optik untuk melihat benda-benda yang sangat kecil agar tampak lebih
besar dan jelas. Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung : lensa okuler (dekat mata) dan
lensa objektif (dekat benda). Fokus obejektif lebih kecil dari fokus okuler.

Bagian-Bagian Mikroskop :

 Lensa Okuler
Lensa okuler termasuk salah satu bagian-bagian mikroskop yang paling dikenali. Letak
lensa okuler dekat dengan mata pengamat atau observer. Fungsi letak okuler adalah
untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif.

 Lensa Objektif
Selain lensa okuler juga ada lensa objektif. Jika lensa okuler berdekatan dengan mata
pengamat, maka lensa objektif berada dekat dengan objek yang diamati. Fungsi lensa
objektif adalah untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Lensa Objektif
menghasilkan bayangan nyata terbalik, diperbesar. Bayangan ini sekaligus manjadi
benda bagi lensa okuler. Sifat Bayangan Akhir pada mikroskop adalah Maya, terbalik
dan diperbesar.

 Tabung Mikroskop (Tubus)


Bagian mikroskop berikutnya adalah tabung mikroskop yang biasa disebut sebagai tubus.
Bentuk tabung mikroskop berbentuk seperti tabung. Fungsi tabung mikroskop atau tubuh
adalah untuk mengatur fokus dan menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.

 Makrometer (Pemutar Kasar)


Berikutnya ada bagian mikroskop makrometer atau pemutar kasar. Letak makrometer
terdapat di bagian lengan mikroskop. Fungsi makrometer atau pemutar kasar adalah
untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop dengan cepat.

 Mikrometer (Pemutar Halus)


Selain makrometer juga ada mikrometer atau pemutar halus. Fungsi mikrometer atau
pemutar halus adalah untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop dengan
lambat. Ukuran mikrometer biasanya lebih kecil dibandingkan makrometer.
 Revolver (Pemutar Lensa)
Bagian-bagian mikroskop berikutnya adalah pemutar lensa atau yang lebih dikenal
sebagai revolver mikroskop. Fungsi revolver adalah untuk mengatur perbesaran lensa
objektif. Cara penggunaan revolver adalah dengan memutarnya ke kanan atau ke kiri.

 Reflektor (Cermin Pengatur)


Reflektor juga termasuk bagian mikroskop. Fungsi reflektor adalah untuk memantulkan
cahaya dari cermin ke objek yang diamati melewati lubang yang ada di meja objek.
Reflektor terdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar, digunakan saat cahaya yang
dibutuhkan terpenuhi, serta cermin cekung, digunakan saat kondisi kekurangan cahaya.

 Diafragma
Bagian mikroskop selanjutnya adalah diafragma atau yang dikenal sebagai pengatur
cahaya. Fungsi diafragma adalah untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk,
sehingga pengamat bisa menentukan jumlah cahaya yang masuk.

 Kondensor
Kondensor bisa digunakan dengan cara diputar-putar dan dinaik-turunkan sesuai
keinginan. Fungsi kondensor adalah untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh
cermin serta memfokuskan cahaya untuk menerangi objek pengamatan.

 Meja Mikroskop
Berikutnya juga ada meja mikroskop atau meja kerja sebagai salah satu bagian
mikroskop. Meja mikroskop ini menjadi alas dan tempat mengamati objek. Fungsi meja
mikroskop adalah untuk meletakkan objek yang diamati dalam sebuah penelitian.

 Penjepit Kaca (Klip)


Ada juga bagian penjepit kaca atau penjepit objek atau dikenal juga sebagai klip.
Fungsi penjepit kaca ini adalah sebagai pelapis objek agar objek tidak bergeser-geser
saat pengamatan sedang berlangsung. Caranya dengan menjepit kaca yang melapisi
objek sehingga posisi objek menjadi tetap.

 Lengan Mikroskop
Selain itu juga terdapat bagian lengan mikroskop yang cukup mencolok untuk diamati.
Fungsi lengan mikroskop ini adalah sebagai pegangan pada mikroskop. Hal ini penting
saat mikroskop akan dibawa atau dipindahkan menuju ke tempat lain.

 Bagian Kaki Mikroskop


Berikutnya juga bagian kaki pada mikroskop. Fungsi kaki mikroskop adalah berfungsi
sebagai penyangga atau penopang mikroskop. Hal ini penting agar posisi mikroskop
tetap stabil dan bisa berdiri tanpa takut akan terjatuh atau terbalik posisinya.

 Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut)


Yang terakhir juga ada bagian pengatur sudut atau yang dikenal sebagai sendi inklinasi.
Fungsi sendi inklinasi adalah untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop yaitu dengan
mengatur derajat kemiringan mikroskop untuk memudahkan pengamatan.

Persamaan dalam mikroskop sama dengan persamaan pada lensa


cembung, karena lensa objektif dan okuler merupakan lensa cembung. Sedang
perbesaran mikroskop sama dengan perkalian dari perbesaran lensa objektif dan okuler.
Panjang mikroskop merupakan jumlah jarak bayangan lensa
objektif dengan jarak benda lensa okuler. Secara matematis panjang mikroskop
dirumuskan sebagai berikut :

4. Teleskop (teropong)

Teropong adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang letaknya
jauh agar tampak lebih dekat dan lebih jelas. Teropong juga sering disebut teleskop.
Teleskop pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei.

Bagian- Bagian Teleskop

1. Lensa dan Cermin


Fungsi dari lensa & cermin itu adalah sama, yakni untuk memfokuskan pantulan atau
juga biasan cahaya ketempat yang sesuai supaya dapat dilihat oleh mata. Sebagian
mikroskop itu hanya menggunakan lensa, sebagian lainnya itu hanya menggunakan
cermin, adapula yang menggunakan lensa dan juga cermin. ‘

2. Lensa Mata Manusia


Lensa mata ini sebenarnya bukanlah bagian utama dalam teleskop. Karena lensa mata
merupakan lensa yang dimiliki tiap-tiap orang agar dapat melihat objek yang sedang
diamatinya. Tanpa lensa mata ini maka akan sulit untuk menggunakan teleskop. Lensa
mata ini merupakan salah satu bagian penting yang berada didalam indera penglihatan
manusia. Sehingga sangat penting fungsinya dalam mengamati suatu objek, terutama
objek yang memerlukan ketelitian tinggi dalam pengamatannya.
3. Lensa balrow
Lensa balrow merupakan sebuah lensa yang berfungsi ialah sebagai lensa tambahan.
Lensa ini diletakkan diantara focuser serta lensa mata. Penggunaan lensa balrow ini
sangat efektif dalam meningkatkan panjangnya fokus teleskop. Apabila fokus dalam
teleskop ini semakin panjang maka semakin tinggi juga perbesaran bayangan suatu
benda yang dihasilkan. Umumnya lensa balrow ini dapat memberbesar bayangan itu
sebesar 2 sampai 5 kali lebih lipat.

4. Mount
Mount ini digunakan supaya teleskop ini memiliki kedudukan yang tetap. Dengan
menggunakan mount ini teleskop itu diupayakan untuk tidak bergeser posisinya pada saat
sedang melakukan pengamatan. Terdapat dua (2) tipe mount yang paling sering
digunakan pada sebuah teleskop. yang pertama adalah alt azimuth dan yang kedua
adalah tipe equatorial.

5. Pencari
Bagian penting lain dari teleskop ini adalah pencari. Pencari ini digunakan untuk melacak
objek-objek astronomi yang berada di angkasa. Tanpa adanya bagian pencari ini maka
akan menjadi tidak mungkin untuk dapat menemukan suatu dalam jarak yang jauh,
apalagi yang berada diluar angkasa. Pencari ini diletakkan pada sisi utama teleskop.

6. Primer mirror cell


Primer mirror cell ini merupakan salah satu bagian teleskop berupa perakitan lengkap
yang memiliki fungsi untuk memegang cermin utama. Selain itu fungsi bagian ini juga
untuk menyesuaikan kedudukan dari cermin tersebut.

7. Tripod
Tripod ini lebih sering dikenal dengan istilah lain yakni kaki tiga. Bagian ini dimanfaatkan
yakni sebagai kaki untuk teleskop yang berfungsi sebagai penahan bagi teleskop dalam
ketinggian tertentu. Karena adanya bagian ini pada teleskop, maka akan dapat
memudahkan pengamat dalam mengamati objek astronomi yang berada diluar angkasa
dalam posisi berdiri.

8. Tabung teleskop
Tabung teleskop sering disebut juga dengan sebutan tabung optik. Tabung ini ialah
tabung hampa yang membentuk bagian dari sebuahteleskop.

9. Eyepieces
Eyepieces ini merupakan salah satu bagian teleskop yang digunakan untuk dapat
memperbesar objek yang sedang diamati.

10. Focuser
Focuser merupakan salah satu bagian yang melekat dengan tabung optic. Bagian ini
digunakan untuk dapat menggerakkan tabung internal dengan tujuan bisa mencapai
fokus.

11. Findescope
Findescope ini merupakan bagian dari teleskop yang memiliki fungsi untuk memperbesar
kolom foto serta untuk suatu pemusatan didalam peneropongan bintang,

Teropong ada dua macam, yaitu teropong bintang dan teropong bumi.
Teropong bintang digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa, sedangkan
teropong bumi digunakan untuk mengamati benda-benda di bumi yang letaknya jauh dari
pengamat.

a. Teropong bintang
Teropong bintang sederhana terdiri atas dua buah lensa cembung yang berfungsi sebagai
lensa objektif dan lensa okuler. Pengamatan benda-benda angkasa dengan menggunakan
teropong bintang dilakukan dengan mata tidak berakomodasi.
Bayangan yang terbentuk pada teropong bintang bersifat nyata,
terbalik, dan diperkecil.
Perbesaran pada teropong bintang dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
berikut.

b. Teropong Bumi
Teropong bumi sering disebut sebagai teropong yojana atau teropong medan. Teropong bumi
terdiri atas tiga buah lensa cembung, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan lensa pembalik.
Perhatikan proses pembentukan bayangan pada teropong bumi berikut ini

Bayangan yang terbentuk pada teropong bumi bersifat nyata, tegak, dan diperkecil.
Bayangan benda pada teropong bumi bersifat tegak karena adanya lensa pembalik yang
berfungsi membalik bayangan dari lensa objektif. Panjang teropong bumi dapat dihitung
dengan menggunakan rumus berikut :

5. Periskop

Periskop adalah alat optik yang berfungsi untuk mengamati benda dalam jarak jauh atau
berada dalam sudut tertentu. Bentuknya sederhana, yaitu berupa tabung yang dilengkapi
dengan cermin/prisma pada ujung-ujungnya. Prisma ini akan memantulkan cahaya yang
datar sejajar padanya, kemudian diatur sedemikian rupa sehingga membentuk sudut 45
derajat terhadap sumbu tabung.

Periskop digunakan pada tank dan kapal selam. Para navigator kapal di kapal selam
memanfaatkan periskop untuk mengamati gerak-gerik yang terjadi di permukaan laut.
Ketika kita melihat ujung bawah,cahaya sejajar masuk lewat ujung atas mengenai cermin,
oleh cermin akan dipantulkan membentuk sudut 45 derajat ke cermin bawah yang juga
membentuk 45 derajat. Sinar-sinar pantul sejajartadi akan dipantulkan kembali ke mata kita
yang melihat dari ujung bawah sehingga kamu dapat melihat benda-benda yang berada di
ujung atas.

Prinsip kerja Periskop: Cahaya dari benda akan masuk secara horizontal kemudian turun dan
mengarah ke mata pengamat secara horizontal juga. Bagian periskop yg berada diatas
permukaan air haruslah tidak menarik perhatian atau mencolok. Oleh karena itu, pipa
periskop dibuat dengan bentuk panjang menyempit dan kecil .
Sebuah periskop terdiri atas dua buah lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa okuler
serta dua buah prisma siku-siku sama kaki.

Ketika seberkas cahaya mengenai lensa objektif, cahaya tersebut akan diteruskan
menuju prisma siku-siku pertama. Prisma siku-siku pertama akan memantulkan berkas
cahaya tersebut menuju ke prisma siku-siku kedua. Berkas cahaya yang menembus prisma
siku-siku kedua akan diteruskan ke lensa okuler.
PENGGUNAAN ALAT OPTIK DI MASYARAKAT

1. Penerapan Alat Optik Mata

Orang dapat melihat segala indahan di dunia ini dengan menggunakan alat optik mata.

2. Penerapan Alat Optik Kamera

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai orang mengabadikan suatu peristiwa
dengan cara mengambil gambar peristiwa tersebut. Pengambilan gambar dilakukan dengan
alat optik kamera. Kamera yang digunakan untuk mengambil gambar bisa kamera dengan
film atau kamera tanpa film (digital).

3. Penerapan Alat Optik Lup


(Kaca Pembesar) dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering
melihat orang sedang memperbaiki komputer dengan menggunakan alat optik lup (kaca
pembesar) untuk melihat komponen elektronik yang kecil-kecil itu.

4. Penerapan Alat Optik Mikroskop

Pada penelitian dalam bidang biologi, farmasi, medis,dan sebagainya, sering digunakan
mikroskop untuk mengamati benda-benda yang tidak mungkin dapat dilihat dengan mata
telanjang.

5. Penerapan Alat Optik Teleskop

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat orang yang berekreasi membawa teleskop
(teropong). Alat ini sering digunakan untuk melihat pemandangan yang jauh agar tampak
lebih dekat
RADIOAKTIVITAS

Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi
menjadi inti yang stabil. Materi yang mengandung inti tak-stabil yang memancarkan radiasi,
disebut zat radioaktif. Besarnya radioaktivitas suatu unsur radioaktif (radionuklida)
ditentukan oleh konstanta peluruhan (l), yang menyatakan laju peluruhan tiap detik, dan
waktu paro (t½). Kedua besaran tersebut bersifat khas untuk setiap radionuklida.
Berdasarkan sumbernya, radioaktivitas dibedakan atas radioaktivitas alam dan radioaktivitas
buatan. Radioaktivitas buatan banyak digunakan di berbagai bidang.

Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi dan
berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut peluruhan dan inti atom yang tak-
stabil disebut radionuklida. Materi yang mengandung radionuklida disebut zat radioaktif.

Peluruhan ialah perubahan inti atom yang tak-stabil menjadi inti atom yang lain, atau
berubahnya suatu unsur radioaktif menjadi unsur yang lain.

Radioaktivitas ditemukan oleh H. Becquerel pada tahun 1896. Becquerel menamakan radiasi
dengan uranium. Dua tahun setelah itu, Marie Curie meneliti radiasi uranium dengan
menggunakan alat yang dibuat oleh Pierre Curie, yaitu pengukur listrik piezo (lempengan
kristal yang biasanya digunakan untuk pengukuran arus listrik lemah), dan Marie Curie
berhasil membuktikan bahwa kekuatan radiasi uranium sebanding dengan jumlah kadar
uranium yang dikandung dalam campuran senyawa uranium. Disamping itu, Marie Curie juga
menemukan bahwa peristiwa peluruhan tersebut tidak dipengaruhi oleh suhu atau tekanan,
dan radiasi uranium dipancarkan secara spontan dan terus menerus tanpa bisa dikendalikan.
Marie Curie juga meneliti campuran senyawa lain, dan menemukan bahwa campuran
senyawa thorium juga memancarkan radiasi yang sama dengan campuran senyawa uranium,
dan sifat pemancaran radiasi seperti ini diberi nama radioaktivitas.

Pada tahun 1898, ia menemukan unsur baru yang sifatnya mirip dengan bismut. Unsur baru
ini dinamakan polonium diambil dari nama negara asal Marie Curie, yaitu Polandia. Setelah
itu H. Becquerel dan Marie Curie melanjutkan penelitiannya dengan menganalisis pitch
blend (bijih uranium). Mereka berpendapat bahwa di dalam pitch blend terdapat unsur yang
radioaktivitasnya lebih kuat daripada uranium atau polonium. Pada tahun yang sama mereka
mengumumkan bahwa ada unsur radioaktif yang sifatnya mirip dengan barium. Unsur baru
ini dinamakan radium (Ra), yang artinya benda yang memancarkan radiasi. Detail dari
penemuan ini dapat dilihat pada pokok bahasan tentang Penemuan Radioaktivitas Alam.

2. Waktu Paro

Waktu paro (t½) adalah waktu yang diperlukan oleh suatu radionuklida untuk meluruh
sehingga jumlahnya tinggal setengahnya. Radiasi radionuklida mempunyai sifat yang khas
(unik) untuk masing-masing inti. Peristiwa pemancaran radiasi suatu radionuklida sulit untuk
ditentukan, tetapi untuk sekumpulan inti yang sama, kebolehjadian peluruhannya dapat
diperkirakan. Waktu paro bersifat khas terhadap setiap jenis inti.
Laju pancaran radiasi dalam satuan waktu disebut konstanta peluruhan (l) dan secara
matematik hubungan antara l dan t½ dinyatakan dengan

l = 0,693/ t½

3. Radioaktivitas alam dan buatan

Berdasarkan asalnya, radioaktivitas dikelompokkan menjadi radioaktivitas alam, dan


radioaktivitas buatan, yaitu hasil kegiatan yang dilakukan manusia. Dalam radioaktivitas
alam, ada yang berasal dari alam dan dari radiasi kosmik. Radioaktivitas buatan dipancarkan
oleh radioisotop yang sengaja dibuat manusia, dan berbagai jenis radionuklida dibuat sesuai
dengan penggunaannya.

4. Radioaktivitas alam

4.1 Radioaktivitas primordial

Pada litosfer, banyak terdapat inti radioaktif yang sudah ada bersamaan dengan terjadinya
bumi, yang tersebar secara luas yang disebut radionuklida alam. Radionuklida alam banyak
terkandung dalam berbagai macam materi dalam lingkungan, misalnya dalam air, tumbuhan,
kayu, bebatuan, dan bahan bangunan.

Radionuklida primordial dapat ditemukan juga di dalam tubuh mausia. Terutama radioisotop
yang terkandung dalam kalium alam. Uraian lengkap mengenai radioaktivitas alam
dijelaskan pada pokok bahasan "inti radioaktif alam (08-01-01-02)".

4.2 Radioaktivitas yang berasal dari radiasi kosmik

Pada saat radiasi kosmik masuk ke dalam atmosfer bumi, terjadi interaksi dengan inti atom
yang ada di udara menghasilkan berbagai macam radionuklida. Yang paling banyak
dihasilkan adalah H-3 dan C-14.

Kecepatan peluruhan dan kecepatan pembentukan radionuklida seimbang, sehingga secara


teoritis jumlahnya di alam adalah tetap. Berdasarkan fenomena tersebut, maka dengan
mengukur kelimpahan C-14 yang ada dalam suatu benda, dapat ditentukan umur dari benda
tersebut dan metode penentuan umur ini dinamakan penanggalan karbon (Carbon Dating).

5. Radioaktivitas Buatan

5.1. Radioaktivitas yang berhubungan dengan pembangkit listrik tenaga nuklir

Energi yang dihasilkan oleh proses peluruhan dapat digunakan sebagai pembangkit listrik
tenaga nuklir. Dalam instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir, faktor keselamatan radiasi
menjadi prioritas yang utama, dan dengan berkembangnya teknologi pembangkit listrik
tenaga nuklir, maka tingkat keselamatan radiasinya pun semakin tinggi.

5.2. Radioaktivitas akibat percobaan senjata nuklir

Radioaktivitas yang berasal dari jatuhan radioaktif akibat percobaan senjata nuklir disebut
fall out. Tingkat radioaktivitas dari fall out yang paling tinggi terjadi pada tahun 1963 dan
setelah itu jumlahnya terus menurun. Hal itu disebabkan pada tahun 1962 Amerika dan Rusia
mengakhiri percobaan senjata nuklir di udara.

5.3. Radioaktivitas dalam kedokteran

Radioaktivitas yang berasal dari radioisotop dalam bidang kedokteran digunakan misalnya
untuk diagnosis, terapi, dan sterilisasi alat kedokteran. Uraian lengkap dari penggunaan
radioaktivitas di bidang kedokteran dapat dibaca pada pokok bahasan penggunaan radiasi
dalam bidang kedokteran.

5.4. Radioaktivitas dalam rekayasa teknologi

Penggunaan radiasi dalam bidang pengukuran (gauging), analisis struktur materi,


pengembangan bahan-bahan baru, dan sebagai sumber energi dibahas dalam pokok bahasan
penggunaan radiasi dalam rekayasa teknologi.

5.5. Radioaktivitas dalam bidang pertanian

Penggunaannya dalam bioteknologi, pembasmian serangga atau penyimpanan bahan pangan,


dan teknologi pelestarian lingkungan dibahas dalam pokok bahasan penggunaan radiasi
dalam produksi pertanian, kehutanan dan laut.
TUGAS
ALAT OPTIK & RADIOAKTIVITAS

Disusun Oleh :
Nama : RIKY ADI S.
Kelas : X TKR D
No. Absen : 08

SMK PGRI 1 NGAWI


TAHUN PELAJARAN 2019/ 2020

Anda mungkin juga menyukai