Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI KPI (KEY PERFORMANCE INDIKATOR) DALAM UPAYA

PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN di CV COOL CLEAN MALANG

Yani Retnosari
Fakultas Ekonomi Program Studi S1 Manajemen
Universitas Terbuka
yaninosa8@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menilai seberapa jauh peningkatan kinerja karyawan
dengan menggunakan Key Performance Indicator. Dimana pengelolaan kinerja
karyawan secara efektif merupakan salah satu aset penting dan berdampak langsung
pada perusahaan atau instansi. Penerapan indikator kinerja sangat dibutuhkan sebagai
penunjang tercapainya kinerja karyawan dalam perusahaan yang diantaranya adalah
indikator input, indikator proses dan indikator output. Dengan adanya Key Performance
Indicator diharapkan proses pembinaan kinerja karyawan dapat dilakukan secara
optimal. Penerapan Key Performance Indicator banyak memberikan pengaruh positif
bagi karyawan dan berperan dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Kata Kunci : Pengelolaan kinerja, Key Performance Indicator, Kinerja karyawan.

PENDAHULUAN
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset penting bagi perusahaan
dikarenakan sumber daya manusia memiliki kapabilitas yang sulit untuk ditiru, langka,
tepat, dan istimewa yang memberikan keunggulan kompetitif untuk perusahaan. Dalam
perkembangan ekonomi dunia usaha tumbuh dengan pesat di Indonesia dan persaingan
yang semakin kompetitif pada era globalisasi. Dalam hal ini akan timbul persaingan
yang membuat perusahaan harus melakukan strategi yang tepat sehingga dapat
meningkatkan daya saing yang berkelanjutan. Keberhasilan suatu perusahaan dalam
memperbaiki kinerja perusahaannya sangat tergantung pada kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) yang ada.
Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif,
sesuai dengan kewenangan dan tugas tanggung jawab masing-masing dalam upaya
mencapai tujuan perusahaan yang bersangkutan. Kinerja merupakan suatu konstruk
multidimensional yang sangat kompleks, dengan banyak perbedaan dalam arti
tergantung pada siapa yang mengevaluasi, bagaimana dievaluasi, dan aspek apa yang
dievaluasi (Sturman, 2001). Menurut Oxford dictionary dalam Moeheriono (2012),
kinerja merupakan suatu tindakan proses atau cara bertindak atau melakukan fungsi
perusahaan. Berkaitan dengan hal ini maka untuk mencapai sebuah tujuan perusahaan
perlu adanya penyusunan program strategi berupa penjabaran visi misi yang tercermin
dalam sistem indikator kunci atau disebut dengan key performance indicator atau KPI .
Key Performance Indicator merupakan sistem pengukur suatu kinerja karyawan
maupun perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan tugasnya. Menurut Banerjee
dan Buoti (2012), key performance indicator merupakan ukuran berskala dan kuantitatif
yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dalam tujuan mencapai target
perusahaan. Indikator KPI merujuk pada hasil kerja karyawan sebagai ukuran
keberhasilan yang jelas, spesifik dan terukur.

Ciri-ciri dari performance indicator, antara lain umumnya bukan merupakan


sistem dari aspek finansial, namun realisasinya diwujudkan dalam bentuk tindakan, dan
pencapaiannya dipantau secara berkala. Contoh dari performance indicator adalah
ketepatan waktu pengiriman barang, presentase keluhan pelanggan, jumlah sales call,
dan sebagainya.

CV Cool Clean merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kemasan tissue
basah atau dengan istilah a.l. wet tissue, sanitizer tissue, cologne tissue, refreshing
tissue, moist towelette, tissue botol, tissue gallon yang berdiri sejak 1982. CV Cool
Clean mempunyai beberapa visi dan misi yang ingin dicapai. Untuk mencapai visi dan
misi tersebut CV Cool Clean membutuhkan sistem penilaian kinerja karyawan yang
memadai untuk menilai apakah langkah yang diambil dan dilaksanakan oleh karyawan
telah sesuai dan efektif dalam mencapai visi dan misinya. CV Cool Clean sendiri belum
mempunyai sistem manajemen untuk penilaian kinerja karyawan yang memadai.
Seiring dengan berkembang pesatnya dunia bisnis, maka persaingan yang bersifat
global antar perusahaan pun semakin ketat. Sehingga untuk dapat bertahan dalam
persaingan tersebut, perusahaan harus memiliki strategi yang tepat. Strategi bisnis
merupakan landasan dan elemen penting untuk mencapai target yang telah ditentukan
oleh manajemen.

Strategi bisnis sangat erat kaitannya dengan kinerja karyawan. Untuk itu, perlu
diadakannya pengukuran kinerja karyawan. Pengukuran kinerja merupakan hal yang
sangat mendasar dalam kelangsungan hidup sebuah usaha. Pengukuran kinerja
mempunyai pengaruh yang sangat kuat bagi cara pandang, cara berpikir, perilaku dan
cara kerja karyawan di dalam perusahaan. Penerapan sistem pengukuran dalam
perusahaan diharapkan mampu memotivasi semua lini karyawan untuk dapat
mengimplementasikan strategi dengan baik.

Indikator kinerja mewakili ukuran dari berbagai aspek yang berbeda dari kinerja
perusahaan. Pengukuran kinerja memiliki ukuran kinerja yang tercemin dalam Key
Performance Indicator.

Berdasarkan pada permasalahan yang telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk


mengadakan penelitian dengan judul penelitian: “Implementasi KPI (Key Performance
Indicator) Dalam Upaya Meningkatan Kinerja Karyawan Di CV Cool Clean Malang”

METODE PENELITIAN
Pengertian Metode Penelitian
Pengertian Metode Penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian akan
dilaksanakan. Metode penelitian ini sering dikacaukan dengan prosedur penelitian atau
teknik penelitian. Hal ini disebabkan karena ketiga hal tersebut saling berhubungan dan
sulit dibedakan.
Metode penelitian berkenaan dengan tata cara pelaksanaan penelitian, sedangkan
prosedur penelitian berkenaan dengan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau
mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian, metode penelitian melingkupi
prosedur penelitian dan teknik penelitian
Metode penelitian sangat penting guna memperlancar jalannya penelitian yang
dilakukan. Adapun metode penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah kualitatif yaitu dengan
mengumpulkan data-data permasalahan yang terkait dengan peningkatan kinerja
karyawan.
Metode Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah teknik
analisis deskriptif yaitu mengumpulkan data yang berisi tentang uraian dan paparan
berupa kata-kata, gambar tentang sesuatu obyek sebagaimana adanya pada suatu waktu.
Penelitian menggunakan teknik analisis deskriptif ini dimaksudkan agar memperoleh
gambaran dan data secara sistematis yang berkaitan dengan upaya peningkatan kinerja
karyawan CV Cool Clean, sehingga dapat diolah dan disajikan dalam bentuk data yang
sistematis, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sumber Data Dan Jenis Data
Data Primer berupa data yang diperoleh secara langsung dari wawancara dengan
Ibu Riwayati selaku Quality Control pada perusahaan tissue basah tersebut.
Data sekunder berupa data yang diperoleh dari buku-buku referensi yang relevan
dengan penelitian.
Teinik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara langsung
kepada salah seorang karyawan yang merupakan quality control perusahaan.
Lokasi Penelitian
Pabrik pembuatan tissue basah yang terletak di Jalan Raya Candi V No.754
Karang Besuki Kota Malang.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sejarah Singkat Perusahaan
CV Cool Clean berdiri pada tahun 1982 oleh Bapak Djoko Pramono, yang
bertempat tingal di Jl. Lokon no 14 Malang. Perusahaan ini merupakan salah satu
perusahaan BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) yang bergerak dibidang tissue basah.
Awalnya pemilik hanya menjalankan bisnis UKM rumahan yang hanya membuat tissue
untuk daerah kota malang. Namun seiring berjalannya waktu maka mulai berkembang
sehingga pada tahun 2008 perusahaan tersebut berubah menjadi CV Cool Clean yang
mencakup kebutuhan seluruh Indonesia dan berlokasi di Jl. Raya Candi V/754 Karang
Besuki Malang. Tujuan utama didirikannya perusahaan ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat akan kebersihan.
Tugas utama CV Cool Clean dalam mengelola kegiatan di bidang industri yaitu
membantu masyarakat dalam menjaga kebersihan. CV Cool Clean memproduksi tissue
botol untuk membersihkan leher gallon dari debudan bakteri. Menyediakan kesempatan
kerja sekaligus alih teknologi dan pengetahuan. CV Cool Clean memproduksi tissue
dengan menggunakan peralatan dan teknologi tinggi yang dikelola secara hygienis
dengan mengutamakan kebersihan.
Kebijakan mutu perusahaan dalam memproduksi selalu mengutamakan
kepuasan konsumen terhadap :
1. Kesesuaian spesifikasi produk
2. Kesesuaian harga
3. Ketepatan waktu penyerahaan

Visi Dan Misi Perusahaan


Dalam hal di atas tentunya perusahaan ini harus menambah sumber daya yang
memadai sebagai aspek pernting berjalannya produktivitas yang diinginkan. Untuk
mencapai produktivitas yang tinggi, maka seorang manajer perusahaan harus bisa
meningkatkan kinerja karyawannya. Salah satunya adalah dengan adanya pemaparan
visi misi yang jelas. Adapun visi yang dimiliki oleh CV Cool Clean yaitu menjadi
wadah yang tangguh untuk mewujudkan industri tissue basah yang berkelanjutan di
Indonesia, guna meningkatkan daya saing nasional. Agar visi ini dapat tercapai maka
misi yang dilakukan CV Cool Clean adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi customer
2. Meningkatkan kualitas pelayanan dan produk
3. Menciptakan pola kerja yang professional
4. Bisa tersebar di seluruh Indonesia
Dalam mewujudkan sebuah visi maka perlu adanya kinerja yang terstruktur.
Menurut Amstrong dan Baron dalam Wibowo (2008), kinerja merupakan hasil
pekerjaan yang mempunyai hubungan dengan tujuan strategis organisani, kepuasan
konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Oleh karena itu, ukuran kinerja
ini dinilai sangat penting.

Hasil Wawancara
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Ibu Riwayati, salah satu upaya yang
dilakukan oleh CV Cool Clean dalam meningkatkan kinerja karyawan adalah penerapan
Key Performance Indicator atau KPI. KPI ini dianggap sangat penting bagi berjalannya
suatu perusahaan. Diantaranya adalah indikator input, indikator proses dan indikator
output. Indikator input meliputi sumber daya manusia, sarana prasarana, dana, kebijkan,
informasi, dll. Sedangkan indikator proses meliputi monitoring pekerjaan yang sedang
dilakukan. Indikator output meliputi ukuran hasil yang telah dicapai, yakni pengetahuan
dan perubahan perilaku akibat proses yang terjadi. Penetapan KPI dimulai dari analisa
terhadap tugas pokok sebuah posisi dan hasil apa yang diharapkan dari posisi tersebut.
Di CV Cool Clean beberapa indikator yang diterapkan seperti pada bagian HRD
biasanya memperhitungkan tingkat absensi karyawan, memperhitungkan waktu yang
dibutuhkan selama proses rekruitmen, mengikutsertakan karyawan dalam kegiatan
pelatihan. Pada bagian pemasaran selalu menghitung pertumbuhan penjualan secara
berkala. Pada bagian produksi biasanya membuat presentase jumlah produk yang
dihasilkan, presentasi jumlah produk cacat, menghitung waktu yang dibutuhkan selama
proses produksi, menghitung rasio penggunaan bahan baku. Pada bagian gudang dengan
meyediakan persediaan bahan baku yang cukup. Bagian kantor atau administrasi
tersedianya fasilitas kantor yang memadai seperti computer, laptop, dan printer beserta
kelengkapannya. Bagian keuangan biasanya menyediakan laporan keuangan tepat
waktu dan akurat.
Dengan adanya KPI maka diharapkan mampu mendorong kinerja karyawan
secara berkesinambungan. Sebagai perusahaan yang berorientasi pada profit CV Cool
Clean berharap kinerja karyawan menjadi pondasi utama dalam mewujudkan visi dan
misinya.
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Ibu Riwayati, alasan diterapkannya
KPI karena adanya tuntutan dunia bisnis sebagai perusahaan yang sudah berstandart
ISO yang mana perusahaan sudah menerapkan sistem manajemen mutu sesuai dengan
standart ISO, perusahaan juga harus mensupply tissue basah pada perusahaan-
perusahaan besar seperti danone, cleo, club, optic internasional, dll, adanya KPI juga
sebagai dasar agar dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam segi peningkatan
sumber daya manusianya, setiap karyawan menjadi lebih paham mengenai hasil kerja
yang diharapkan. Hal ini akan mendorong karyawan bekerja lebih optimal untuk
mencapai target kinerja.
Berkaitan dengan alasan di atas, Francis Drake Blvd (2012:3) menyimpulkan
alasan pentingnya KPI sebagai berikut :
1. To determine where you have been and what performance looks like from the past.
2. To track the progress of change.
3. To plan and prepare where you are going, what success looks like in the future and
identify how to achieve success.

Penerapan KPI banyak memberikan pengaruh positif bagi karyawan.


Berdasarkan hasil dari wawancara menunjukkan bahwa penerapan KPI berperan dalam
meningkatkan kinerja karyawan. Namun pelaksanaan ini tidak sepenuhnya berjalan
lancar, dalam kenyataannya masih banyak karyawan kesulitan dalam memahami
indikator-indikator kinerja karena minimnya pengetahuan tentang hal tersebut. Untuk
menghadapi masalah ini pimpinan perusahaan melakukan pendekatan dan pengamatan
secara langsung kepada karyawan agar penerapan ini dapat tersampaikan dengan jelas
guna meningkatkan kinerja karyawan.

Pembahasan
Dari hasil analisis terhadap data wawancara, dapat disimpulkan bahwa
penerapan indikator kinerja sangat dibutuhkan sebagai penunjang tercapainya kinerja
tersebut. Key Perormance Indicator (KPI) mencangkup serangkaian indikator kunci
yang bersifat terukur dan memberikan informasi sejauh mana sasaran strategis yang
dibebankan kepada suatu perusahaan sudah berhasil dicapai. Unsur-unsur KPI terdiri
atas tujuan strategis, indikator kunci yang relevan dengan sasaran strategis tersebut.
Sebagai salah satu perangkat utama manajemen perusahaan, tujuan utama dari
penetapan KPI sebagai berikut,
1. Untuk menghubungkan visi-misi, strategi perusahaan dan sasaran kinerja
perusahaan dengan aktivitaas perusahaan untuk mencapai sasaran kinerja yang
diinginkan.
2. Untuk mengukur tren kinerja perusahaan apakah terdapat kenaikan atau penurunan
yang signifikan. Pemilihan KPI yang tepat akan menjadi pemberi sinyal bagi
perusahaan yang memberikan gambaran mengenai area kinerja yang memerlukan
perbaikan, dan mengetahui efektivitas upaya perbaikan yang telah dilakukan,
sehinggan perusahaan bias berinovasi lebih terhadap hasil yang maksimal pada
produk yang dihasilkan,
3. Hasil pencapaian KPI menjadi dasar untuk memberikan (reward) dan konsekuensi
sehingga KPI juga bermanfaat untuk mendorong motivasi bekerja dan perilaku agar
pekerja bisa bekerja lebih baik dan maksimal sehingga produk yang dihasilkan bisa
memenuhi standart yang diinginkan perusahaan dan dapat diterima dengan baik
kepada konsumen-konsumen yang ada.
Dalam menentukan KPI perusahaan setiap bagian bisa berbeda satu sama lain.
Hal ini karena KPI sangat ditentukan oleh aspek dan apa yang menjadi lingkup bisnis
perusahaan contohnya.
1. Aspek Finansial
KPI untuk aspek finansial adalah parameter-parameter keuangan yang menjadi
ukuran kinerja bagian keuangan perusahaan. Aspek keuangan merujuk pada
pencapaian finansial yang dituju oleh perusahaan. Aspek ini merupakan aspek
yang fundamental sebab tanpa meraih laba secara berkesinambungan, sebuah
perusahaan bisa jatuh bangkrut. Aspek pelanggan merujuk pada sejauh mana,
produk perusahaan bisa meraih kepercayaan dari para pelanggan dan ujung-
ujungnya bisa terus meningkatkan jumlah pelanggan baru.
2. Aspek pelanggan
Pelanggan merupakan alasan utama keberadaan suatu perusahaan. Tidak ada
perusahaan yang bias bertahan tanpa adanya pelanggan dan indikator aspek
pelanggan yang biasa digunakan dapat berupa indeks kepuasan pelanggan,
customer growth rate,dll. Dengan adanya pelanggan maka perusahaan akan
selalu berinovasi terkait product yang dihasilkan agar produk yang dihasilkan
akan mempunyai kualitas dan dapat diterima di konsumen yang membutuhkan.
3. Aspek marketing dan sales
Aspek ini biasanya terkait dengan hasil penjualan dan penguasaan pasar yang
menjadi sasaran produk perusahaan. Produk-produk yang terjual di didalam
perusahaan bergantung penuh pada tenaga pemasaran. Oleh karena itu,
mengukur performance dari tenaga pemasaran setiap bulannya sangat penting
karena tenaga pemasaran memegang peranan yang juga sangat penting.
Melakukan analisa KPI setiap bulannya akan membantu perusahaan dalam
mengidentifikasi apakah target pemasaran yang dibuat sudah tercapai atau
belum.
4. Aspek operasional
KPI aspek operasional merupakan indikator yang menggambarkan efektivitas
proses dan kegiatan produksi perusahaan. Oleh karena itu indicator kinerja yang
dipilih sangat terkait dengan hal-hal yang terkait tentag operasional perusahaan,
seperti kualitas produk, kapasitas produksi, kemampuan teknologi yang
digunakan,serta persediaan bahan baku dan barang jadi.
5. Aspek sumber daya manusia
Dalam sebuah perusahaan, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor
yang paling penting dimana tanpa sumber daya manusia yang memadai,
perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, dalam menghitung
KPI untuk perusahaan, khususnya sumber daya manusia merupakan aspek yang
paling penting untuk ditentukan dan diukur.

Secara terminologi, Key performance indicator merupakan penunjuk kinerja.


Jadi, KPI tidak hanya mengukur suatu panjang, waktu proses, maupun umur alat,
namun lebih kepada ukuran dari suatu performance atau kinerja terhadap kesuksesan
bisnis. Bukan hanya sekedar ukuran seadanya dari sebuah proses bisnis. Dalam KPI,
setiap kontribusi yang diberikan, akan dinilai oleh perusahaan, sehingga setiap kinerja
karyawan dapat dinilai secara obyektif, adil, jelas, dan transparan.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan pada CV Cool Clean Malang,
pimpinan perusahaan menerapkan sebuah indikator-indikator kinerja yang disebut
dengan KPI / Key Performance Indikator. KPI di CV Cool Clean disusun sesuai dengan
perkembangan kondisi yang ada di perusahaan sehingga masih ada beberapa karyawan
yang belum terbiasa, namun kendala ini dapat dihadapi dengan melakukan pendekatan
kepada karyawan. KPI yang diterapkan sangat berperan penting dalam terwujudnya
kinerja karyawan yang lebih efektif dan efisien.
Saran
Dalam menilai kinerja karyawan harus dilakukan sesuai tanggungjawab secara
continue , dengan tetap memperhatikan keinginan karyawan. Pimpinan harus lebih
memaksimalkan cara kerja perusahaan dengan menambah karyawan yang memiliki
potensi dan pendidikan tinggi dibagian-bagian tertentu untuk menunjang tercapainya
hasil yang lebih baik lagi. Manajer produksi harus lebih meningkatkan pengawasan
yang maksimal, khususnya pada bagian packaging untuk menghindari kegagalan dalam
produksi.

DAFTAR PUSTAKA

Aslichati, lilik. H.I. Bambang Prasetyo & Prasetya Irawan.(2014). Metode Penelitian
Sosial. Universitas Terbuka: Tangerang Selatan

Blvd, Francis Drake.(2012). Pacific Crest Group. International Journal of Applying Key
Performance Indikators to Build Your Business. 24, 3.

Moeheriono.(2012). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. PT. Raja Grafindo


Persada:Jakarta

Mulyani , Sri.(2013). Sistem Pengendalian Manajemen. Universitas Terbuka:


Tangerang Selatan

Parmenter, David.(2010). Key Performance Indikators, Pengembangan, Implementasi,


dan Penggunaan KPI Terpilih. PT. elex Media Komputindo : Jakarta

Supriyadi, Eko.,Murman Budijanto, & Irwan Iftadi.(2013). Perancangan Key


Performance Indikators Menggunakan Metode Performance Prism. Jurnal
Industri,12(2).

Timpe, A Dale.(2002). Kinerja. PT. Elex Media Komputindo:Jakarta

Wibowo.(2008). Manajemen Kinerja.PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Soemohadiwidjojo, Arini T.(2015). Panduan Praktis Menyusun Key Performance


Indicator. Raih Asa Sukses:Jakarta

Supratikno, Hendrawan; Ihalaw, John JOI; Sugiarto; Widjaja, Anton Wachidin &
Durianto, Darmadi.(2006). Manajemen Kinerja untuk Menciptakan Keunggulan
Bersaing. Graha Ilmu:Yogyakarta

CV Cool Clean Profile. Diambil 15 September 2017 dari


http://www.tissuecoolclean.com

Anda mungkin juga menyukai