DOSEN PEMBIMBING :
Disususun oleh :
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syuhkur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia dan hidayat Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan ini. Ada pun judul
laporan pendahuluan ini yaitu “MANAJEMEN KEPERAWATAN”.
Dalam penyusunan laporan pendahuluan ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan
yang penulis alami. Namun, berkat dukungan, dorongan dan semangat dari teman-teman,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan ini. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada bapak/ibu
dosen dan teman-teman yang telah memberikan semangat dan motivasi bagi penulis untuk
menyelesaikan laporan pendahuluan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan pendahuluan ini.
Oleh karena itu segala kritikkan dan saran membangun akan penulis terima dengan baik.
Semoga laporan pendahuluan ini bermanfaat bagi kita semua.
PENDAHULUAN
D. Prosedur Overan
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
Persiapan 1. Overan dilaksanakan setiap 5 menit NURSE PP dan PA
STATION
pergantian sift /overan
2. Prinsip overan, terutama pada
semua pasien baru masuk dan
pasien yang dilakukan overan
khususnya pasien yang memiliki
permasalahan yang belum /dapat
teratasi serta yang membutuhkan
observasi lebih lanjut
3. PP menyampaikan overan pada
PP berikutnya mengenai hal yang
perlu disampaikan dalam overan :
a. Jumlah pasien
b. Identitas klien dan diagnosa
medis
c. Data(keluhan/subyektif dan
obyektif)
d. Masalah keperawatan yang masih
muncul
e. Intervensi keperawatan yang
sudah dan belum dilaksanakan
(secara umum)
f. Intervensi kolaborasi dan
dependen
g. Rencana umum dan persiapan
yang perlu dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan penunjang,
dan lain-lain)
Pelaksanaan1. Kedua kelompok dinas sudah 20 MENIT NERS Karu, PP, dan
STATION PA
siap ( sift jaga)
2. Kelompok yang aakan bertugas
menyiapkan buku catatan
3. Kepala ruang membuka acara
overan
4. Perawat yang melakukan overan
dapat melakukan klarifikasi, tanya
jawaab dan melakukan vaalidasi
terhadap hal-hal yang telah
dioverkan dan berhak
menanyakan mengenai hal-hal
yang kuraang jelas
5. Kepala ruangan atau PP
menanyakan kebutuhan dasar
pasien
6. Penyampaaian yang jelas, singkat
dan padat
7. Perawat yang melaksanakan
overan mengkaji secara penuh
terhadap masalah keperawataan,
kebutuhan dan tindakan yang
telah/belum dilaksanakan serta
haal-haal penting lainnya selama
masa perawatan
8. Hal-hal yang sifatnya khusus dan
memerlukan perincian yang
matang sebaiknya dicatat secara
khusus untuk kemudian
diserahterimakan kepada petugas
berikutnya
9. Lama overan untuk tiap pasien
tidak lebih dari lima menit kecuali
pada kondisi khusus dan
memerlukan keterangan yang
rumit.
Post overan1. Diskusi 5 MENIT NURSE KARU, PP, PA
STATION
2. Pelaporan untuk overan dituliskan
secara langsung pada format
overan yang ditandatangani oleh
PP yang jaga saat itu dan PP yang
jaga berikutnya diketahui oleh
kepalaa ruang
3. Ditutup oleh karu
G. Renstra Overan
1. Pelaksanaan overan
Tanggal :
Pukul :
Topik :
Tempat :
2. Metode.
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Media
1. Status klien
2. Bukuoveran
3. Alattulis
4. Leafleat
5. Saranadanprasaranaperawatan
4. Pengorganisasian
1. Kepalaruang :
2. Perawat primer ( pagi )
3. Perawat primer ( sore ) :
4. Perawat pelaksana( pagi ) :
5. Perawat pelaksana( sore ) :
6. Perawat pelaksana( malam ) :
7. Perawat pelaksana( libur ) :
8. Pembimbing/ supervisor :
H. Uraian kegiatan
1. Prolog.
Padahari…..jam …. Seluruh perawat( PP dan PA ) sif pagi dan sore serta kepala
ruangan berkumpul di nurse station untuk melakukan overan.
2. Sesi I di nurse station
Kepalar uangan memimpin dan membuka dengan doa dan kemudian mempersilahkan
PP dinas pagi untuk melaporkan keadaan dan perkembangan pasien selama bertugas kepalah
PP yang akan berdinas selanjutnya ( sore ). PP dan PA sif sore memberikan klarifikasi
keluhan, intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum ),
intervensi kolaboratif dan dependen, rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (
persiapan operasi, pemeriksaan penunjang dan lain-lain ), serta hal yang belum jelas atas
laporan yang telah disampaikan. Setelah melakukan overan di nurse station berupa laporan
tertulis dan lisan, kemudian diteruskan di ruang perawatan pasien.
3. Sesi II di ruangan perawata pasien.
Seluruh perawat dan kepala ruangan bersama – sama melihat ketempat pasien. PP. dinas
selanjutnya mengklarifikasi dan langsung kepada pasien atau keluarga yang mengalami
masalah khusus. Untuk pasien yang tidak mengalami masalah khusus, kunjungan tetap
dilaksanakan.Lama kunungan tidak lebih dari lima menit per pasien. Bila terdapat hal-hal
yang bersifat rahasia bagi pasien dan keluarga perlu diklarifikasi, maka dapat dilaksanakan di
nurse station setelah kunjungan kepasien berakhir.
4. Epilog
Kembali ke nurse station. Diskusi tentang pasien yang bersifat rahasia. Setelah overran
selesai dilakukan, maka kedua PP menandatangani laporan overran dengan diketahui oleh
kepela ruang.
I. Evaluasi
1. Struktur ( input )
Pada overan, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain :catatan overan,
status klien dan kelompok sif overan. Kepala ruang selalu memimpin kegiatan overan yang
dilaksanakan pada pergantian sif yaitu malam ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan overran pada sif
pagi ke malam di pimpin oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
2. Proses
Proses overran dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh seluruh perawat yang
bertugas maupun yang akan mengganti sif. Perawat primer mengoperkan keperawat primer
berikutnya yang akan mengganti sif. Overan pertama di lakukan di nurse station kemudian
keruang perawatan pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi overran mencakup jumlah
pasien, diagnose keperawatan, intervensi yang belum / sudah dilakukan. Setiap pasien tidak
lebih dari lima menit saat klarifikasi ke pasien.
3. Hasil
Overan dapat dilakukan setiap pergantian sif. Setiap perawat dapat mengetahuai
perkembangan pasien, komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.
J. Lampiran format overan
FORMAT OVERAN PENDERITA
Kamar :
Dx. medis :
Nama Pasien :
Umur :
Tanggal :
Overana
Asuhan keperawatan
Sif pagi Sif sore Sif malam
Masalahkeperawatan
S: S: S:
Data focus O: O: O:
(Subyektif dan Obyektif) A: A: A:
P : P : P :
Intervensi yang sudah
dilakukan
Intervensi yang belum
dilakukan
Hal-hal yang perlu di
perhatikan ( Lab, obat,
advismedis )
PP pagi : PP sore : PP malam:
Tanda tangan PP PP sore : PP malam: PP pagi :
Karu : Karu :
II.5 Contoh Kasus Timbamg Terima dan Skenario
A. Contoh kasus
- Jumlah pasien:
- Identitas klien dan diagnosa medis
- Data (keluhan/subyektif dan obyektif)
- Masalah keperawatan yang masih muncul
- Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan secara murni
- Intervensi kolaborasi dan dependen
- Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemerilsaan
penunjang).
PP menyampaikan overran pada PP berikutnya mengenai hal yang perlu disampaikan dalam
overran:
OPERAN TIM A
LAPORAN KEGIATAN
1) Ny. Tholhah (42 thn) (5870049) Ca.Mammae post mastektomi / Dr.Nindi KU: baik,
komposmentis. TD: 110/80, N: 100 x/mnt, RR: 20 x/mnt, T: 37 C. Keluhan: nyeri pada luka
lengan atas sebelah kanan dengan skala 7. Masalah keperawatan: Nyeri, Resti infeksi dan
gangguan integritas kulit. Rencana yg sudah dilakukan: monitor TTV, Relaksasi & distraksi,
ganti balut, Injeksi Tramadol 1 ampul, Injeksi Cefotaxim 500 mg. Rencana yg belum
dilakukan: Kaji tanda-tanda infeksi, Kaji luka dan kaji nyeri. Terapi: Tramadol 3x1 amp,
Cefotaxim 2 x 500 mg, Infus NaCl 20 tts/mnt. Persiapan lain tidak ada.
2) Ny. Musayadah (47 thn) (5873281) Ca Recti / Dr. Nindi KU : lemah, komposmentis, pucat,
anemis. TD: 100/60, N: 80 x/mnt, RR : 20 x mnt, S: 37 C. Keluhan nyeri diarea anal, skala 7
dari 10. Masalah keperawatan: Nyeri. Rencana yang sudah dilakukan: monitor TTV dan
distraksi dan relaksasi. Rencana yang belum dilakukan : pemberian asam mefenamat 500 mg
peroral.
Terapi: Asam mefenamat 3 x 500 mg, Vit. B kompleks 3 x 1 tablet.
Persiapan lain: USG abdomen dan Cek albumin besok pagi, Konsul ke Internis, Persiapan
kolon in loop.
OPERAN TIM B
LAPORAN KEGIATAN
1) Ny. Dewi (41 thn) (5874031) Ca.Mammae / Dr. Samsul KU: baik, komposmentis. TD:
110/80, N: 100 x/mnt, RR: 20 x/mnt, T: 37 C. Keluhan: takut kalau mau dioperasi. Masalah
keperawatan: Ansietas. Rencana yg sudah dilakukan: monitor TTV, Motivasi individu.
Rencana yg belum dilakukan: Relaksasi, Pendidikan klien. Terapi: Vitamin C 3 x 500 mg,
Vitamin B kompleks 3 x 1 tablet peroral. Persiapan lain : Cek darah rutin.
2) Ny. Masamah (67 thn) (5870051) Tumor kulit / Dr. Joko KU : baik, komposmentis. TD:
150/80, N: 80 x/mnt, RR : 20 x mnt, S: 37 C. Keluhan nyeri skala 7 dari 10. Masalah
keperawatan: Nyeri. Resikio tinggi infeksi, gangguan integritas kulit. Rencana yang sudah
dilakukan: monitor TTV dan distraksi dan relaksasi, ganti balut, Injeksi Cefotaxim 500 mg.
Rencana yang belum dilakukan : pemberian asam mefenamat 500 mg peroral, Monitor TTV.
Terapi: Asam mefenamat 3 x 500 mg, Cefotaxim 2 x 500 mg.
Persiapan lain: Program operasi ditunda besok pagi.
B. Skenario
1. Nama Nggota :
- Nuri novita sari Iftitahun Nabilah
- Susi susanti Jayanti rezky
- Anik novita sari Restanti Silviana
- Firma Kusuma W Elok Fitri S
- Surya Bagus J Gandung D P
- Ferdian Putra A
2. Renstra Overan
a. Pelaksanaan overran
- Tanggal :19 Mei 2015
- Pukul : 07.30 WIB
- Topik : Overran (timbang terima)
- Tempat : Ruang Bed
b. Metode.
- Diskusi
- Tanya jawab
c. Media
- Status klien (rekam medis)
- Buku overran
- Alat tulis :
d. Pengorganisasian
- Kepala ruang : Surya Bagus J
- Perawat pelaksana( pagi ) : Team A: Firma Kusuma W
Team B: Jayanti rezky
- Perawat primer ( pagi ) : Restanti Silviana
- Perawat pelaksana (sore) : Team A: Elok Fitri S
Team B: Ferdian
- Perawat primer (sore ) : Anik novita sari
- Perawat pelaksana (malam) : Team A: Susi susanti
Team B: Nuri novita sari
- Perawat primer (malam) : Iftitahun Nabilah
*Prolog
Pada hari Selasa jam 07.30 WIB Seluruh perawat ( PP dan PA ) sif malam dan pagi
serta kepala ruangan berkumpul di nurse station untuk melakukan overan.
- Kepala ruangan (Surya) : Baik, sudah hadir semua perawat pelaksana dan perawat
primer baik yang sif malam dan sif pagi. Kita mulai saja. .. (sambil melingkar kepala
ruangan membuka overran)…. Assalamualaikum Wr. Wb. Yang saya hormati seluruh
perawat baik pelaksana maupun primer dari anggota sif malam dan anggota sif pagi semoga
selalu dalam kondisi sehat dan dilindungi Allah SWT. Amiin.. Sebelum saya persilahkan PP
dinas malam untuk melaporkan keadaan dan perkembangan pasien selama bertugas kepada
PP yang akan berdinas pagi. Mari kita buka dengan bacaan do’a dengan harapan anggota
berdinas pagi diberi kelancaran dalam melaksanakan intervensi. (amin..). berdo’a mulai
(salah satu anggota membaca teks do’a, dan lainya menundukkan kepala).
- Kepala ruangan (Surya) : (lanjut kepala ruang memimpin ) baik terimakasih… saya
persilahkan perawat PP dan PA berdinas malam memberikan klarifikasi:
1. Jumlah pasien:
2. Identitas klien dan diagnosa medis
3. Data (keluhan/subyektif dan obyektif)
4. Masalah keperawatan yang masih muncul
5. Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan secara murni
6. Intervensi kolaborasi dan dependen
7. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan
penunjang).
*Sesi I di Nurse Station
Kedua kelompok dinas sudah siap (sif jaga), kelompok yang bertugas sambil
mempersiapkan buku catatan, penyampian klarifikasi oleh team over malam dengan
jelas, singkat dan padat, perawat yang melakukan overran melakukan klarifikasi,
Tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah dioverankan dan
menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas
- Perawat pelaksana (malam): (Team A: Susi susanti, Team B: Nuri novita sari):
a. Team A (Susi Susanti) :
Jumlah pasien 2, dengan klarifikasi sebagai berikut:
Pasien pertama:
- Nama : Ny. Tholhah (42 thn) (5870049)
- Dx medis: Ca.Mammae post mastektomi / Dr.Nindi.
- Data Subyektif: Data Keluhan: nyeri pada luka lengan atas sebelah kanan dengan skala 7
- Data Obyektif: K/U: baik, komposmentis. TD: 110/80, N: 100 x/mnt, RR: 20 x/mnt, T: 37
C.
- Dx Keperawatan: Masalah keperawatan: Nyeri, Resti infeksi dan gangguan integritas kulit.
- Rencana yg sudah dilakukan: monitor TTV, Relaksasi & distraksi, ganti balut, Injeksi
Tramadol 1 ampul, Injeksi Cefotaxim 500 mg.
- Rencana yg belum dilakukan: Kaji tanda-tanda infeksi, Kaji luka dan kaji nyeri. Terapi:
Tramadol 3x1 amp, Cefotaxim 2 x 500 mg, Infus NaCl 20 tts/mnt.
- Persiapan lain tidak ada.
Pasien kedua:
- Nama: Ny. Musayadah (47 thn) (5873281)
- Dx Medis: Ca Recti / Dr. Nindi
- Data Subyektif: Keluhan nyeri diarea anal, skala 7 dari 10
- Data Obyektif: K/U : lemah, komposmentis, pucat, anemis. TD: 100/60, N: 80 x/mnt, RR :
20 x mnt, S: 37 C.
- Dx Keperawatan: masalah keperawatan: Nyeri.
- Rencana yang sudah dilakukan: monitor TTV dan distraksi dan relaksasi.
- Rencana yang belum dilakukan: pemberian asam mefenamat 500 mg peroral. Terapi:
Asam mefenamat 3 x 500 mg, Vit. B kompleks 3 x 1 tablet.
- Persiapan lain: USG abdomen dan Cek albumin besok pagi, Konsul ke Internis, Persiapan
kolon in loop.
b. Team B (Nuri Novita Sari)
Jumlah pasien 2, dengan klarifikasi sebagai berikut:
Pasien pertama :
- Nama: Ny. Dewi (41 thn) (5874031)
- Dx Medis: Ca.Mammae / Dr. Samsul
- Data Subyektif: Keluhan takut kalau mau dioperasi.
- Data Obyektif: KU: baik, komposmentis. TD: 110/80, N: 100 x/mnt, RR: 20 x/mnt, T: 37
C.
- Dx Keperawatan: Masalah keperawatan: Ansietas.
- Rencana yg sudah dilakukan: monitor TTV, Motivasi individu.
- Rencana yg belum dilakukan: Relaksasi, Pendidikan klien. Terapi: Vitamin C 3 x 500 mg,
Vitamin B kompleks 3 x 1 tablet peroral.
- Persiapan lain : Cek darah rutin.
Pasien kedua:
- Nama: Ny. Masamah (67 thn) (5870051)
- Dx Medis: Tumor kulit / Dr. Joko
- Data Subyektif: Keluhan nyeri skala 7 dari 10
- Data Obyektif: KU : baik, komposmentis. TD: 150/80, N: 80 x/mnt, RR : 20 x mnt, S: 37 C.
- Dx Kperewatan: Masalah keperawatan: Nyeri. Resikio tinggi infeksi, gangguan integritas
kulit (prioritas: Gangguan rasa nyaman nyeri)
- Rencana yang sudah dilakukan: monitor TTV dan distraksi dan relaksasi, ganti balut,
Injeksi Cefotaxim 500 mg.
- Rencana yang belum dilakukan :
pemberian asam mefenamat 500 mg peroral, Monitor TTV.
Terapi: Asam mefenamat 3 x 500 mg, Cefotaxim 2 x 500 mg.
- Persiapan lain: Program operasi ditunda besok pagi.
- Perawat pelaksana (malam): (Nuri novita sari) demikian laporan dari sif malam, dari sini
ada yang perlu didiskusikan….. ???
- Perawat pelaksana pagi (Team A: Firma Kusuma W): (menanyakan status kondisi pasien
yang dipegang team A)…. Perawat susi saya Tanya px pertama dengan Ny. T dari tindakan
ganti balut (rawat luka), tadi hasil observasi lukanya deskripsi luka jahitanya seperti apa ???
- Perawat pelaksana malam (Team A: Susi Susanti): kondisi luka tidak terjahit karena
mamae sudah berlubang luas, tidak ada puss namun darah yang profus, drainase (rembesan)
darah keluar banyak pada balutan kasanya, karena darah yang keluar profus jadi nanti di
observasi kalau kasa penuh darah segera diganti dengan kasa baru(steril). Cefo dan tramadol
1 ampul masuk ya nanti. ..
- Perawat pelaksana pagi (Team B: Jayanti rezky): (menanyakan status kondisi pasien yang
dipegang team B)….perawat nuri, saya menanyakan kondisi Ny D masalah keperawatanya
hanya ansietas saja kah ? sama Ny M bisa dijelaskan deskripsi luka tumor kulit post op nya ?
- Perawat pelaksana malam (team B: Nuri novita sari): baik, untuk pasien Ny D ketakutanya
tinggi karena sebelumnya belum pernah menjalani operasi, jadi intervensinnya nanti lebih
memberikan support internal untuk meminimalisir tingkat kecemasanya. Untuk tanda-tanda
vitalnya stabil semua. Dan utnuk Ny M kondisi luka jahitanya bagus, tidak keluar puss atau
darah waktu saya tekan tadi, Cuma nyeri yang dikeluhkan jadi tindakan kolaboratif:
pemberian analgesic dan antibiotk masih lanjut ya…
- Perawat pelaksana pagi (team A dan B: Firma, Jayanti): (bersama-sama)…. baik… sangat
difahami…
*Epilog
Pelaporan untuk overran dituliskan secara langsung pada format yang
ditandatangani oleh PP yang jaga malam dan PP yang jaga pagi dan diketahui
(diawasi) oleh kepala ruangan.
- Kepala ruangan (Surya): baik, karena overran pasien sudah diterima dari sif malam ke
pagi dan format overran juga sudah tertanda tangani oleh masing-masing PP (dinas malam-
dinas pagi). Semoga diberi kelancaran untuk perawat yang berdinas pagi dan tidak ada
halangan apapun. Amiin… baik cukup sekian saya tutup overran pagi ini dengan bacaan
basmalah..(basmalah mulai)….. (sambil mengengkat tangan dan menundukkan kepala)…
selesai…
II.5 Timbang Terima dengan SABR
Komunikasi efektif saat timbang terima yang dilaksanakan dengan baik dapat membantu
mengidentifikasi kesalahan serta memfasilitasi kesinambungan perawatan pasien. Prinsip
komunikasi efektif dalam timbang terima menurut.
Komunikasi yang tidak efektif dapat mengancam keselamatan pasien di rumah sakit.
Alvarado, et al (2006) mengatakan ketidakakuratan informasi dapat menimbulkan dampak
yang serius pada pasien, hamper 70% kejadian sentinel yaitu kejadian yang mengakibatkan
kematian atau cedera yang serius di rumah sakit disebabkan karena buruknya komunikasi.
Sejalan dengan prinsip komunikasi efektif di atas, Nursalam (2012) membagi kegiatan
timbang terima menjadi beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan
tahap post timbang terima.
Menurut Jefferson (2012), dalam melakukan timbang terima ada perkembangan alternatif
komunikasi efektif yang dapat dilakukan yaitu metode SBAR. Rekomendasi WHO2 pada
tahun 2007, mewajibkan untuk anggota Negara WHO dalam memperbaiki pola komunikasi
pada saat melakukan operan jaga harus menggunakan suatu standard yang strategis yaitu
dengan mengunakan metode komunikasi S-BAR. Proses komunikasi S-BAR terbukti telah
menjadi alat komunikasi yang efektif dalam pengaturan perawatan akut untuk tingkatan
komunikasi yang urgen, terutama antara dokter dan perawat,
A. Definisi SABR
Komunikasi SBAR merupakan komunikasi yang dilaksanakan secara face to face yang
terdiri dari 4 komponen yaitu:
1) S (Situation): merupakan suatu gambaran yang terjadi pada saat itu.
2) B (Background): merupakan sesuatu yang melatar belakangi situasi yang terjadi.
3) A (Assessment): merupakan suatu pengkajian terhadap suatu masalah.
4) R (Recommendation): merupakan suatu tindakan dimana meminta saran untuk tindakan yang
benar yang seharusnya dilakukan untuk masalah tersebut.(Jefferson,2012).
Penggunaan komunikasi yang tepat dengan read back telah menjadi salah satu sasaran dari
program keselamatan pasien yaitu peningkatan komunikasi yang efektif. Selain itu dengan
menggunakan komunikasi SBAR dapat menghemat waktu sehingga perawat yang akan dinas
dapat melakukan tindakan segera terutama terhadap pasien kritis seperti di ruang intensif
(Smith, et al, 2008; Rushton, 2010; JCAHO, 2013).
SBAR adalah metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi penting yang
membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi terhadap eskalasi yang efektif dan
meningkatkan keselamatan pasien. SBAR juga dapat digunakan secara efektif untuk
meningkatkan serah terima antara shift atau antara staf di daerah klinis yang sama atau
berbeda. Melibatkan semua anggota tim kesehatan untuk memberikan masukan ke dalam
situasi pasien termasuk memberikan rekomendasi. SBAR memberikan kesempatan untuk
diskusi antara anggota tim kesehatan atau tim kesehatan lainnya.
3. Assessment (A) :
A. Kesadaran composmentis, TD 150/80 mmHg, Nadi 100x/menit, suhu 37 0C, RR 20 x/menit,
oedema pada ekstremitas bawah, tidak sesak napas, urine sedikit, eliminasi faeses baik.
4. Recommendation (R) :
Contoh komunikasi efektif SBAR antar perawat dengan dokter lewat telepon :
1. Situation (S) :
2. Background (B) :
A. Diagnosa medis gagal ginjal kronik, tanggal masuk 8 Desember 2013, program HD hari
Senin-Kamis
B. Tindakan yang sudah dilakukan posisi semi fowler, sudah terpasang dower kateter,
D. TD 150/80 mmHg, RR 30 x/menit, Nadi 100 x/menit, oedema ekstremitas bawah dan asites
A. Saya pikir masalahnya gangguan pola nafas dan gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit lebih
4. Recommendation (R) :
1. Azrul Azwar. 1997. Peran Perawat Profesional dalam Sistem Kesehatan di Indonesia.
Jakar: Makalah Seminar. UI.
2. Nursalam. 2008. Mnajaemen Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
3. Nursalam. 2011. Mnajaemen Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika
4. Seto Sagung. 2008. Manajemen Kinerja Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta: Sabarguna