Anda di halaman 1dari 3

Analisa kecelakaan kerja merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan dan mencegah

kerugian kegiatan produksi yang timbul akibat kecelakaan kerja. Analisa kecelakaan kerja
adalah kegiatan pemeriksaan, penyelidikan kasus kecelakaan kerja yang dilakukan untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai kejadian kecelakaan kerja yang terjadi.. Pelaksanaan
Analisa kecelakaan menjadi hal yang dibutuhkan dan merupakan teknik yang efektif untuk
tindakan pencegahan kecelakaan yang sama di waktu yang akan datang. Analisa kecelakaan
dilakukan untuk mengetahui penyebab dari kecelakaan kemudian membuat bagaimana agar
kecelakaan yang terjadi dapat dikurangi dan dihilangkan (National Safety Council, 1985).
Analisa kecelakaan merupakan upaya atau tindakan untuk memperkaya informasi tentang
kejadian kecelakaan, mencari penyebab, hal terpenting dalam suatu kejadian dan
menemukan kesalahan yang terjadi sehingga menimbulkan kecelakaan. (Bird, 1990)

Kecelakaan kerja dapat bersumber dari faktor manusia, dan faktor lingkungan.

Faktor manusia

kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kekeliruan manusia yaitu sebagai berikut :

1. Ketidaktahuan

Dalam menggerakkan mesin-mesin, dan peralatan diperlukan pengetahuan yang cukup oleh teknisi.
Bila teknisi kurang pengetahuannya, maka dapat jadi pemicunya terjadinya kecelakaan.
Pengetahuan dari operator dalam menggerakkan peralatan kerja, memahami karakter dari semasing
mesin, dan lain sebagainya. Hal tersebut, jadi sangat penting, bila hal tersebut hanya sembarangan,
maka juga akan membahayakan peralatan dan manusia itu sendir.

2. Kekuatan yang Kurang

Tingkat pendidikan teknisi sangat diperlukan untuk sistem produksi dan sistem maintenance
(perawatan). Orang yang memiliki kekuatan tinggi, biasanya juga akan bekerja dengan lebih baik,
dan memperhatikan faktor keselamatan kerja pada pekerjaanya. Oleh karena itu, selalu untuk
mengasah kekuatan, agar mengecilkan dan terlepas dari kecelakaan kerja.

3. Keterampilan yang Kurang

Setelah kekuatan pengetahuan teknisi baik, maka diperlukan latihan lewat cara terus menerus agar
keterampilan semakin baik. Hal seperti ini untuk tingkatkan ketrampilan, agar meminimalisir
kesalahan dalam bekerja, dan kurangi angka kecelakan kerja.

4. Konsentrasi yang Kurang

Dalam melakukan pekerjaan, pekerja dituntut untuk konsentrasi tinggi. Mesin-mesin yang
beroperasi, berputar-putar, dan bergerak, tidak memiliki toleransi bila karyawan salah dalam
mengoprasikannya. Banyak hal yang meyebabkan hilangnya konsentrasi manusia, seperti persoalan
pribadi atau keluarga, persoalan ekonomi, maupun beberapa faktor yang datangnya dari lingkungan,
seperti kondisi panas, dingin, bising dll.

5. Bermain-main
Karakter seorang yang sukai bermain-main dalam bekerja, dapat jadi salah satu pemicunya
terjadinya kecelakaan kerja. Demikian juga dalam bekerja yang tergesa-gesa dan sembrono bisa pula
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Oleh karena itu, dalam setiap melakukan pekerjaan,
sebaiknya dilakukan dengan cermat, jeli, dan hati-hati, agar terlepas dari kecelakaan kerja.

6. Bekerja Tanpa Peralatan Keselamatan

Pekerja tertentu, mengharuskan pekerja memakai perlatan keselamatan kerja. Peralatan


keselamatan kerja, di desain buat perlindungan beberapa pekerja dari bahaya yang diakibatkan dari
pekerjaan yang dikerjakannya. Dengan mengembangnya teknologi saat ini, telah di buat alat
keselamatan yang nyaman dan aman ketika dipakai. Peralatan keselamatan itu salah satunya helm
pengaman, kacamata las, kacamata, baju (wearpack), sarung tangan, sepatu safety, masker, penutup
telinga, tali pengaman untuk pekerja di ketinggian, dan lain sebagainya. Jika pekerja tidak memakai
perlatan keselamatan, maka itu beresiko, dan berpontensi terjadinya kecelakaan kerja.

7. Mengambil Resiko yg Tidak Tepat

Karena tidak mau repot dalam bekerja, pekerja terkadang melakukan tindakan yang mencerminkan
tindakan tidak selamat. Jadi contoh pekerja las malas mengambil topeng las atau kacamata las dirak
keselamatan kerja, pekerja segera mengelas tanpa ada pelindung mata, tanpa ada diguga ada
percikan api yang mengenai mata pekerja. Setelah dilakukan pengobatan, nyatanya biaya
pengobatan tidak sebanding dengan beberapa detik untuk mengambil peralatan keselamatan kerja.

Faktor lingkungan

Faktor lingkungan juga ikut andil dalam menyumbang terjadinya kecelakan kerja. Faktor itu yaitu
sebagai berikut :

1. Tempat Kerja yg Tidak Layak

Tempat kerja harus penuhi sarat-sarat keselamatan kerja. Seperti ukuran tempat kerja, ventilasi
udara, penerangan, dan lain sebagainya. Apabila tempat kerja tidak penuhi persaratan keselamatan
kerja yang diputuskan, maka kecelakan kerja kemungkinan besar terjadi.

2. Kondisi Peralatan yang Berbahaya

Peralatan kerja serta mesin-mesin, pada dasarnya jadi sumber kecelakan kerja dan memiliki
kandungan bahaya. Misalnya mesin-mesin yang bergerak atau berputar-putar, bergesekan dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, mesin-mesin yang berpontensi bahaya, harus diberi pelindung agar
tidak membahayakan pekerja.

3. Beberapa Bahan dan Peralatan yang Bergerak

Perpindahan barang-barang yang berat atau yang beresiko, dari satu tempat ketempat yang lain,
sangat bisa saja terjadinya kecelakan kerja. Untuk hindari kecelakan kerja itu, perlu dilakukan
pemikiran dan perhitungan yang sangat masak, baik cara mengubahkannya, alat yang dipakai, jalur
yang akan dilalui, siapa yang akan memindahkan, dan lain sebaginya. Untuk peralatan dan bahan-
bahan yang berat, diperlukan sebuah alat bantu untuk memindahkannya, yaitu forklift.

5. Transportrasi

Kecelakaan kerja yang diakibatkan dari penggunaan alat transportasi juga cukup banyak. Dari
penggunaan alat yg tidak tepat, beban yang berlebihan (overload), jalan yg tidak baik, kecepatan
kendaraan yang berlebihan, peletakan beban yg tidak baik, semua dapat mempunyai potensi untuk
terjadinya kecelakaan kerja.

http://syahyaniulfaputri.blogspot.com/2016/04/k3-mekanik.html

Anda mungkin juga menyukai