Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Mekanika Bahan
di Laboratorium Bahan Bangunan
Mata Kuliah :
Mekanika Bahan
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Nikmat, Taufik serta Hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan Praktikum Pengujian Kuat Lentur Kayu tepat waktu. Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan terlibat
dalam proses pembuatan Laporan Praktikum Pengujian Kuat Lentur Kayu,
terkhusus kepada:
1. Kepada Bapak Maris Setyo Nugroho, M.Eng., selaku dosen pengampu mata
kuliah Mekanika Bahan.
2. Kepada segenap asisten laboratorium yang bersedia untuk membantu
kelompok penulis dalam berlangsungnya praktikum.
3. Kepada para orangtua yang tak pernah putus mendoakan agar kuliah kami
berjalan dengan baik.
4. Dan seluruh teman-teman yang berkenan membantu hingga Laporan
Praktikum Pengujian Tarik Baja Tulangan ini dapat selesai.
Penulis
DAFTAR ISI
B. TUJUAN
Tujuan yang diharapkan setelah mahasiswa melakukan pengujian ini
antara lain adalah ;
C. KAJIAN TEORI
1. Pengertian kayu
Kayu merupakan suatu bahan konstruksi yang didapatkan dari
tumbuhan dalam alam. Kayu adalah bagian keras tanaman yang
digolongkan kepada pohon. Penggunaan kayu sebagai konstruksi
bangunan sudah di kenal dan banyak di pakai sebelum orang mengenal
beton dan baja. Kayu mempunyai kuat tarik dan kuat tekan relatif tinggi,
berat yang relatif rendah, mempunyai daya tahan tinggi terhadap
pengaruh kimia dan listrik, dapat dengan mudah untuk dikerjakan,
relatif murah, dapat mudah diganti dan bisa didapat dalam waktu singkat
(Felix, 1965).
Beban
Deformasi
untuk jenis tegangan yang lain nilainya kecil. Sebagai contoh tegangan
tekan cenderung memperpendek kayu sedangkan tegangan tarik akan
memperpanjang kayu. Biasanya kayu akan menderita kombinasi dari
beberapa tegangan yang terjadi secara bersamaan meski salah satu jenis
tegangan lebih mendominasi. Kemampuan untuk melentur bebas dan
kembali ke bentuk semula tergantung kepada elastisitas, dan kemampuan
untuk menahan terjadinya perubahan bentuk disebut dengan kekakuan.
Modulus elastisitas adalah ukuran hubungan antara tegangan dan
regangan dalam limit proporsional yang memberikan angka umum untuk
menyatakan kekakuan atau elastis suatu bahan. Semakin besar modulus
elastisitas kayu, maka kayu tersebut semakin kaku.
Dalam mencari karakteristik kekuatan kayu ada dua cara yang dapat
dilakukan. Pertama, dengan pengujian langsung di lapangan. Kedua,
dengan penelitian. Karena pelaksanaan pengujian di lapangan
Pengujian dilakukan pada bahan kering udara dengan kadar air yang
diketahui dan angka – angka kekuatan tersebut dikoreksi terhadap
kandungan air standar. Ketelitian dibutuhkan untuk mengeliminasi faktor
– faktor yang dapat membuat variasi sifat kekuatan. Pengujian dengan
sampel kecil dari jenis – jenis kayu yang berbeda – beda kini telah
dilakukan, dan banyak batasan data yang diperoleh. Angka- angka yang
diterbitkan untuk kayu yang berbeda – beda dapat dibandingkan dengan
metode pengujian yang telah distandarkan. Angka – angka ini sendiri
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = ......................Pers 1
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔
𝑆𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = ............................Pers 2
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑙𝑎−𝑚𝑢𝑙𝑎
D. METODE PENGUJIAN
Sesuai dengan tujuannya maka metode ini dilakukan dengan metode
eksperimental, data-data yang diperoleh untuk analisis, berupa data primer
yang diperoleh dari hasil pengukuran dalam eksperimen yang sudah
dilakukan. Desain eksperimen pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan pada beberapa tempat sebagai berikut:
a. Pembuatan benda uji dilakukan di Bengkel Kayu Jurusan
Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta.
b. Pengujian fisik kayu dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta.
6. Langkah kerja
a. Kondisi Pengujian, dan setting alat uji
Pengujian Kuat Lentur Kayu dilaksanakan pada :
1) Hari : Kamis
2) Tgl, Bln, Thn : 4 April 2019
3) Pukul : 13.00 WIB
4) Tempat : Lab Bahan Bangunan FT UNY JPTS
b. Flowchart prosedur pengujian
MULAI
SELESAI
2. Analisis data
Pengujian tarik baja dilakukan pada hari Kamis, 4 April 2019
bertempat di Laboratorium Bahan Bangungan di Gedung Batu Lantai 1
PTSP UNY
Dimensi
Kode
P Δ
NO Benda I (mm4)
(N) (mm)
𝟒∆𝒃𝒉𝟑
𝟐𝐛𝐡𝟐
Uji
𝟑𝐏𝐋
𝑷𝑳𝟑
l b h
G. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah kami lakukan kami mengetahui prosedur-
prosedur pengujian lentur kayu, mulai dari proses pembuatan benda uji
hingga pelaporan data tertera dibagian-bagian sebelumnya
Setelah data pengamatan kami analisa, dapat disimpulkan bahwa nilai
modulus elastisitas pada kedua benda uji berbeda nilainya, benda uji
pertama sebesar 7412,90231 Mpa sedangkan benda uji kedua sebesar
7945,03265 Mpa.
Setelah analisa lebih lanjut kami juga mendapati bahwa nilai modulus
patah pada kedua benda uji juga berbeda nilainya, dimana benda uji pertama
sebesar 28,3203125 Mpa sedangkan benda uji kedua sebesar 28,6021175
Mpa
G. SARAN-SARAN
1. Untuk praktikum kedepannya diharapkan kami diarahkan secara
menyeluruh mengenai praktikum yang dilakukan atau ada buku
panduan yang jelas mengenai praktikum yang dilakukan.
2. Pengampu praktikum diharapkan lebih dapat menjelaskan langkah dan
prosedur praktikum dengan baik.
3. Sebaiknya teknisi tidak semena-mena dalam masa persiapan praktikum,
seperti halnya dalam persiapan praktikum uji lentur, teknisi menetapkan
waktu pemotongan kayu dan kemudian membatalkannya secara
mendadak tanpa ada alasan yang jelas. Hal ini jelas membuat kami
sebagai mahasiswa tidak nyaman.
4. Sebaiknya teknisi lab bahan bangunan bisa lebih santun dalam bertutur
kata. Karena dalam beberapa kesempatan teknisi lab bahan bangunan
berbicara dengan nada yang tinggi tanpa ada alasan yang jelas. Hal ini
jelas membuat kami sebagai mahasiswa direndahkan.