Anda di halaman 1dari 8

OPTIMALISASI EKSTRAKSI DAN UJI METABOLIT SEKUNDER

TUMBUHAN LIBO (FICUS VARIEGATE BLUME)

Lizma Febrina*, Rolan Rusli, Fairul Muflihah


Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi
Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur
*email: lizma@farmasi.unmul.ac.id

ABSTRACT

Libo leaves (Ficus variegate Blume) is never eaten by caterpillars. This is indicated that
libo leaves has a good secondary metabolites. This research was conducted on
optimization of extraction techniques and test of secondary metabolites of leaves Libo. The
optimization was done by changing variables viz. method of extraction, variation of
amount of solvent, and duration of extraction. The effectiveness of extraction was seen
from % of yield. Method of extraction was using maceration and soxhlet. Methanol was
used as solvent with various 1:10, 1: 20, and 1:30. Durations of extraction were 1, 2, 3, 4,
and 5 days for maceration and 1, 2, 3, 4, and 5 cycles for soxhlet. The results show that the
best method for extraction libo leaves was soxhlet with 34% of yield, solvent ratio 1:30,
and 5 cycle of duration of extraction. The secondary metabolites of libo leaves were
phenols, flavonoids and alkaloids.

Keywords: Optimization of extraction, Libo leaves (Ficus variegate Blume), Secondary


Metabolite

ABSTRAK

Tumbuhan Libo (Ficus variegate Blume) merupakan salah satu tumbuhan liar, dan bagian
daunnya tidak pernah dimakan oleh ulat. Pada Tahap ini dilakukan optimalisasi teknik
ekstraksi dan menguji metabolit sekunder daun libo. Optimalisasi dilakukan dengan
mengubah berbagai variabel yaitu metode ekstraksi, variasi jumlah pelarut, dan lamanya
waktu ekstraksi. Efektivitas ekstraksi dilihat dari %rendemen yang dihasilkan. Metode
yang digunakan adalah maserasi dan soxhlet, sedangkan pelarut yang digunakan adalah
metanol dengan variasi jumlah pelarut 1:10, 1: 20, 1:30 serta variasi waktu ekstraksi (1,2,3
4 dan 5 hari untuk maserasi dan 1,2,3,4 dan 5 siklus untuk metode soxhlet). Hasil yang
didapat dari penelitian ini adalah metode terbaik untuk ekstraksi daun libo adalah metode
soxhlet dengan % rendemen 34,00 dengan perbandingan pelarut 1:30 dengan lama
ekstraksi sebanyak 5 siklus. Dari pengujian metabolit sekunder diketahui daun Libo ini
mengandung fenol, flavonoid dan alkaloid.

Kata Kunci : Optimalisasi Ekstraksi, Daun Libo (Ficus variegate Blume), Metabolit
Sekunder

J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 74


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Optimalisasi Ekstraksi dan Uji Metabolit Sekunder Tumbuhan Libo (Ficus variegate Blume)

PENDAHULUAN pengadukan, dan banyaknya pelarut yang


Libo diklasifikasikan ke dalam digunakan [2]. Ekstraksi padat cair secara
kerajaan Plantae (tumbuhan). Tumbuhan umum terdiri dari maserasi, refluktasi,
ini merupakan salah satu tumbuhan liar, sokhletasi, dan perkolasi. Metode yang
memiliki tinggi hingga 10 meter, batang digunakan tergantung dengan jenis
bulat, bercabang, daun tersebar,memiliki senyawa yang ingin kita cari. Jika
bentuk bulat telur, ujung runcing, senyawa yang ingin dicari rentan
pertulangan menyirip, dan berwarna terhadap pemanasan maka metode
hijau. Tumbuhan ini belum banyak maserasi dan perkolasi yang kita pilih,
diketahui manfaatnya, dikarenakan jika tahan terhadap pemanasan maka
penelitian tentang tumbuhan ini sangat metoda refluktasi dan soxhletasi yang
jarang. Tetapi faktanya, tumbuhan ini digunakan [3].
memiliki buah dan daun yang tidak Optimalisasi ekstraksi bertujuan
dimakan oleh hama atau serangga, mencari atau menemukan nilai peubah
sehingga tumbuhan tersebut diduga dalam proses yang menghasilkan nilai
memiliki sifat toksik pada buah dan terbaik dari syarat-syarat kondisi yang
daunnya. Hal ini sangat menarik untuk digunakan. Penyelesaian optimalisasi
diuji metabolit sekunder dan pemanfaatan terfokus pada pemilihan secara tepat dan
aktivitas biologisnya. hemat biaya di antara keseluruhan dan
Metabolit sekunder yang diproduksi proses metode kuantitatif yang efisien.
oleh berbagai organisme, termasuk daun Termasuk didalamnya komputer serta
libo memang tidak memiliki peran yang perangkat lunak program komputasi.
cukup signifikan terhadap Dalam penelitian ini digunakan nilai
keberlangsungan hidup dari organisme peubah variasi jumlah pelarut yang
penghasilnya. Namun, sangat dibutuhkan digunakan serta waktu ekstraksi guna
oleh keperluan hidup manusia, baik menghasilkan rendemen terbanyak.
digunakan untuk keperluan industri .
maupun untuk bahan obat-obatan. Hal ini METODE PENELITIAN
dikarenakan metabolit sekunder tersebut
memiliki berbagai aktivitas biologi antara Bahan
lain antikanker, antibakteri, antioksidan Daun Libo, metanol p.a, asam
dan antifungi. klorida pekat, serbuk magnesium, besi
Isolasi senyawa metabolit sekunder (III) klorida, asam asetat glasial dan asam
dari suatu tanaman dikenal dengan nama sulfat pekat.
ekstraksi. Ekstraksi adalah proses
penarikan komponen/zat aktif dari suatu Peralatan
campuran padatan dan/atau cairan dengan Seperangkat alat soxhlet,
menggunakan pelarut tertentu. Proses ini seperangkat alat maserasi, seperangkat
merupakan langkah awal yang penting alat gelas, desikator, waterbath, rotary
dalam penelitian tanaman obat, karena evaporator, timbangan analitik.
preparasi ekstrak kasar tanaman
merupakan titik awal untuk isolasi dan Prosedur
pemurnian komponen kimia yang
terdapat pada tanaman [1]. Berdasarkan Penyiapan Sampel
fase yang terlibat, terdapat 2 jenis Daun Libo yang diambil adalah
ekstraksi, yaitu ekstraksi cair-cair dan bagian daun yang masih utuh, hijau,
ekstraksi padat-cair. Proses ekstraksi segar, kemudian dikumpulkan dan
padat-cair sangat dipengaruhi oleh dipisahkan dengan pengotor lainnya
banyak faktor, di antaranya waktu seperti tanah, bagian bukan daun atau
ekstraksi, suhu yang digunakan, bagian tanaman yang rusak. Setelah itu
J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 75
p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Optimalisasi Ekstraksi dan Uji Metabolit Sekunder Tumbuhan Libo (Ficus variegate Blume)

sampel ditimbang kembali, selanjutnya Uji Metabolit Sekunder


sampel dicuci bersih dengan air mengalir
untuk menghilangkan dari kotoran yang a. Uji Alkaloid
melekat pada daun. Dipotong kecil-kecil Sebanyak 2 mL ekstrak diuapkan di
sesuai derajat yang diinginkan. Kemudian atas cawan porselin. Residu yang
dikeringkan diudara terbuka terlindung dihasilkan kemudian dilarutkan dengan 5
dari sinar matahari. mL HCl 2 M. Larutan yang diperoleh
dibagi ke dalam 3 tabung reaksi. Tabung
Ekstraksi Sampel pertama berfungsi sebagai blanko,
Simplisia kering yang sudah ditambahkan dengan 3 tetes HCl 2 M.
dihaluskan, kemudian diekstraksi Tabung kedua ditambahkan 3 tetes
menggunakan dua metode, yaitu cara pereaksi Dragendorff dan tabung ketiga
panas dan cara dingin. Maserasi mewakili ditambahkan 3 tetes pereaksi Mayer.
cara dingin sementara soxhlet mewakili Pada pereaksi Dragendorff akan
cara panas. terbentuk endapan berwarna jingga
a. Metode Ekstraksi Maserasi sedangkan pereaksi Mayer akan
Sebanyak 10 gram serbuk daun libo terbentuk endapan kuning yang
dibungkus menggunakan kertas saring, menandakan positif adanya alkaloid [4].
kemudian dimasukkan kedalam botol
gelap, tambahkan pelarut metanol dengan b. Uji Fenol
variasi pelarut 1:10, 1:20, dan 1:30. Ekstrak sampel sebanyak 1 ml
Rendam selama 1 hari sambil sesekali dimasukkan ke dalam tabung reaksi
diaduk, kemudian bungkus serbuk daun untuk dilakukan pengujian fenolik
libo tersebut diambil. Filtrat yang dengan cara ekstrak ditambahkan
diperoleh kemudian dipekatkan dengan pereaksi FeCl3 1%, jika terjadi warna
menggunakan rotary evaporator, hitam menunjukkan adanya senyawa
selanjutnya didapatkan ekstrak kental. fenolik.
Ulangi langkah diatas dengan mengganti
waktu maserasi selama 2,3,4 dan 5 hari. c. Uji Flavonoid
b. Metode Ekstraksi Soxhlet Sebanyak 2 mL ekstrak
Dipasang alat soxhlet, kemudian ditambahkan dengan air panas
masukkan serbuk daun libo yang telah secukupnya, kemudian dididihkan selama
dibungkus dengan kertas saring ke dalam 5 menit lalu disaring. Filtrat sebanyak 5
alat soxhlet, masukkan pelarut metanol mL ditambahkan 0,05 mg serbuk Mg dan
dengan perbandingan 1: 10, 1: 20 dan 1 mL HCl pekat, kemudian dikocok kuat-
1:30. Lakukan proses soxhletasi pada kuat. Uji positif ditunjukkan dengan
suhu 70oC. Waktu ekstraksi dilakukan terbentuknya warna merah, kuning atau
hingga pelarut pada sifon penuh, atau jingga [2].
selanjutnya disebut sebagai 1 siklus.
Ekstrak cair yang diperoleh kemudian d. Uji Tanin
dipekatkan dengan menggunakan rotary Sebanyak 1 mL ekstrak
evaporator Langkah diatas diulangi ditambahkan dengan beberapa tetes
dengan mengganti waktu ekstraksi larutan besi(III)klorida 10%. Jika terjadi
selama 2,3,4 dan 5 siklus. warna biru tua atau hitam kehijauan
Dihitung hasil rendemen ekstrak menunjukkan adanya tannin [5].
metanol daun libo dengan rumus sebagai
berikut : e. Uji Steroid
jumlah berat sampel hasil Sebanyak 2 mL ekstrak
% Rendemen= ×100%
jumlah berat sampel awal ditambahkan CH3COOH glasial sebanyak
10 tetes dan H2SO4 pekat sebanyak 2
J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 76
p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Optimalisasi Ekstraksi dan Uji Metabolit Sekunder Tumbuhan Libo (Ficus variegate Blume)

tetes. Larutan dikocok perlahan dan Pelarut yang digunakan untuk


dibiarkan selama beberapa menit. Adanya mengekstraksi pada penelitian ini adalah
steroid ditunjukan oleh warna biru atau metanol, dikarenakan sifatnya yang
hijau, sedangkan triterpenoid mampu melarutkan hampir semua zat,
memberikan warna merah atau ungu [2]. baik yang bersifat polar maupun non
polar. Aspek yang diamati pada
f. Uji Saponin penelitian ini adalah rendemen yang
Sebanyak 2-3 mL ekstrak dihasilkan dari pengubahan variabel
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, jumlah pelarut dan waktu ekstraksi. Besar
kemudian ditambahkan 10 mL air panas kecilnya rendemen menunjukkan
lalu didinginkan, kemudian dikocok kuat- keefektifan proses ekstraksi.
kuat selama 10 detik lalu ditambahkan 1 Terlihat bahwa perbandingan
tetes HCl 2 N. Uji positif ditunjukkan sampel:jumlah pelarut yang
dengan terbentuknya buih yang stabil menghasilkan rendemen terbanyak adalah
setinggi 1-10 cm selama tidak kurang pada perbandingan 1:30. Semakin banyak
dari 10 menit [6]. jumlah pelarut yang digunakan pada
metode ekstraksi maka hasil yang
HASIL DAN PEMBAHASAN didapatkan semakin banyak pula. Hal ini
dikarenakan distribusi partikel dalam
Ekstraksi Daun Libo pelarut semakin menyebar, sehingga
Ekstraksi padat-cair yang dilakukan memperluas permukaan kontak. Pada
pada daun libo menggunakan cara panas Tabel 1 juga memperlihatkan semakin
dan cara dingin. Meserasi mewakili cara lama waktu ekstraksi hasil yang didapat
dingin sedangkan soxhlet mewakili cara semakin banyak.
panas. Alasan pemilihan maserari dan Pada gambar 2 terlihat bahwa %
soxhlet dikarenakan mempunyai banyak rendemen yang dihasilkan baik pada
keuntungan dibandingkan metode yang perbandingan 1:10, 1: 20 dan 1: 30 pada
lainnya. Keuntungan utama metode hari ke 5 tidak jauh berbeda dengan hari
ekstraksi maserasi adalah prosedur dan ke 4. Hal ini dikarenakan pada hari ke 4
peralatan yang digunakan sederhana, telah terjadinya keseimbangan antara
metode ini tidak dipanaskan sehingga bahan yang diekstraksi pada bagian sel
bahan alam yang dikandungnya tidak yang rusak dengan yang ada pada pelarut
terurai. Ekstraksi dingin memungkinkan telah tercapai, sehingga proses difusi
banyak senyawa terekstraksi, meskipun telah selesai. Secara teoritis tidak
beberapa senyawa memiliki kelarutan memungkinnya terjadinya ekstrasi
terbatas dalam pelarut ekstraksi pada absolut.
suhu kamar, sedangkan metode ekstraksi Dari tabel 2, memperlihatkan
cara panas (soxhlet) memiliki keuntungan kecenderungan yang sama dengan hasil
berupa pelarut yang digunakan lebih ekstraksi menggunakan metode maserasi
sedikit (efisien bahan), waktu yang bahwa perbandingan sampel:jumlah
digunakan lebih cepat, sampel yang pelarut yang menghasilkan rendemen
diekstraksi secara sempurna karena terbanyak adalah pada perbandingan 1:30
dilakukan berulang-ulang. Selain itu dan semakin lama waktu ekstraksi
aktivitas biologis tidak hilang saat menghasilkan rendemen yang semakin
dipanaskan [3]. banyak pula.

J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 77


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Optimalisasi Ekstraksi dan Uji Metabolit Sekunder Tumbuhan Libo (Ficus variegate Blume)

Tabel 1. Hasil Rendemen Ekstrak Hasil Maserasi


Waktu Ekstraksi Perbandingan Berat Ekstrak % Rendemen
(Hari) S:P (gram)
1 1:10 0,25 2,49
1:20 0,36 3,59
1:30 1,50 14,99
2 1:10 0,57 5,69
1:20 0,62 6,19
1:30 0,67 16,68
3 1:10 0,78 7,70
1:20 0,79 7,80
1:30 1,80 17,77
4 1:10 1,02 10,18
1:20 1,30 12,98
1:30 2,32 23,14
5 1:10 1,05 10,47
1:20 1,30 12,98
1:30 2,40 23,94
Keterangan : S : P adalah perbandingan antara jumlah sampel dengan volume pelarut

30
Perbandingan 1: 10
25
Perbandingan 1:20
Perbandingan 1:30
% Rendamen

20

15

10

0
1 2 3 4 5
Waktu Maserasi (hari)

Gambar 1. Hubungan Antara Waktu Maserasi dengan % Rendemen Pada Berbagai


Perbandingan Jumlah Pelarut

J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 78


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Optimalisasi Ekstraksi dan Uji Metabolit Sekunder Tumbuhan Libo (Ficus variegate Blume)

Tabel 2. Hasil Rendemen Ekstrak Hasil Soxhlet


Waktu Ekstraksi Perbandingan Berat Ekstrak % Rendemen
(Siklus) S:P (gram)
1 1:10 0,25 2,57
1:20 0,44 4,44
1:30 0,57 5,70
2 1:10 0,64 6,38
1:20 0,72 7,12
1:30 0,83 8,29
3 1:10 1.32 12,95
1:20 1,87 18,35
1:30 2,45 24,04
4 1:10 2,00 19,74
1:20 2,05 20,24
1:30 3,33 32,87
5 1:10 2,78 27,80
1:20 2,91 29,09
1:30 3,40 34,00
Keterangan : S : P adalah perbandingan antara jumlah sampel dengan volume pelarut

40
35 Perbandingan 1:10
Perbandingan 1: 20
30
% Rendamen

Perbandingan 1: 30
25
20
15
10
5
0
1 2 3 4 5
Siklus

Gambar 2. Hubungan Antara Waktu Soxhlet dengan % Rendemen Pada Berbagai


Perbandingan Jumlah Pelarut

Berdasarkan data diatas dapat yang umumnya dilakukan dengan alat


terlihat bahwa % rendemen ekstrak daun khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu
libo terbanyak dihasilkan dengan dengan jumlah pelarut yang relatif
perbandingan pelarut 1:30 dan hasil konstan dengan adanya pendingin balik.
%rendemen terbanyak dihasilkan melalui Sehingga pelarut yang digunakan akan
metode soxhlet dibandingkan dengan mengalami sirkulasi dibandingkan
metode maserasi. Hal ini dikarenakan dengan cara maserasi.
metode ekstraksi soxhlet selalu
menggunakan pelarut yang selalu baru

J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 79


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Optimalisasi Ekstraksi dan Uji Metabolit Sekunder Tumbuhan Libo (Ficus variegate Blume)

Uji Metabolit Sekunder metabolit sekunder berupa fenol,


Hasil metabolit sekunder flavonoid dan alkaloid. Tabel 3
menunjukan bahwa ekstrak metanol daun menunjukan hasil metabolit sekunder
libo memiliki kandungan senyawa terhadap ekstrak metanol daun libo.

Tabel 3. Hasil Uji Metabolit Sekunder Daun Libo


No Uji Hasil
1 Steroid -
2 Fenol +
3 Flavanoid +
4 Tanin -
5 Saponin -
6 Alkaloid a. Dragendoff +
b. Mayer +
Keterangan : (-) Tidak Terdeteksi (+) Senyawa Terdeteksi

Alkaloid ketika ditambahkan FeCl3 10% akan


Alkaloid yang diuji dengan terjadi perbahan warna seperti biru tua
menggunakan pereaksi Dragendorff akan atau hijau kehitaman yang menandakan
menghasilkan endapan berwarna jingga, adanya senyawa tannin [5]. Tanin
sedangkan dengan pereaksi Mayer akan terhidrolisis akan menunjukan warna biru
menghasilkan endapan berwarna putih kehitaman sedangkan tanin terkondensasi
kekuningan, penambahan asam klorida akan menunjukan warna hijau kehitaman
bertujuan untuk mengekstrak alkaloid ketika penambahan FeCl3. Dari hasil
yang bersifat basa dengan menggunakan metabolit sekunder pada ekstrak metanol
larutan asam [2-4]. Hasil uji metabolit daun libo, diperoleh hasil warna kuning
sekunder menunjukan adanya endapan, kehijauan yang menandakan tidak
yang berarti bahwa ekstrak daun libo mengandung senyawa tanin.
mengandung senyawa alkaloid.
Steroid
Flavonoid Pengujian steroid dalam CH3COOH
Flavonoid dapat diuji glasial dengan H2SO4 pekat didasarkan
keberadaannya menggunakan Mg dan pada kemampuan senyawa steroid dalam
HCl pekat. Senyawa flavonoid dapat membentuk cincin merah kecoklatan.
menghasilkan warna merah, kuning atau Hasil uji metabolit sekunder menunjukan
jingga ketika tereduksi dengan Mg dan ekstrak metanol daun libo tidak terbentuk
HCl [2]. Hasil menunjukan ekstrak cincin yang menandakan bahwa tidak
metanol daun libo berwarna kuning dan terdapat steroid pada ekstrak daun libo.
positif terdapat flavonoid. Beragam
warna yang dihasilkan ketika pengujian, Saponin
dipengaruhi oleh pelarut dan prosedur Saponin merupakan senyawa aktif
yang digunakan [7]. permukaan yang mudah terdeteksi
melalui kemampuannya dalam
Tanin membentuk busa. Komponen ikatan
Identifikasi terhadap senyawa tanin glikosida yang terdapat didalam saponin
dilakukan melalui penambahan FeCl3. menyebabkan senyawa ini cenderung
Senyawa tanin adalah senyawa yang bersifat polar [2, 7]. Keberadaan saponin
bersifat polar karena adanya gugus OH, positif jika ekstrak yang diuji membentuk
J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 80
p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Optimalisasi Ekstraksi dan Uji Metabolit Sekunder Tumbuhan Libo (Ficus variegate Blume)

busa setinggi 1-10cm dengan selang 2. Harborne, J.B., 1996. Metode


waktu ±10 menit [6]. Berdasarkan hasil Fitokimia. Terjemahan:
skrining fitokimia menunjukan ekstrak Padmawinata, K dan Soediro, I.
metanol daun libo tidak terdapat saponin Institut Teknologi Bandung:Bandung.
karena tidak membentuk busa. 3. Heinrich,Michael.,et al.,2004.
Fundamental of Pharmacognosy and
KESIMPULAN Phytotherapi. Hungary: Elsevier
Pada penelitian ini didapatkan 4. Farsnworth, N. R. 1966. Biological
kesimpulan bahwa kondisi optimal pada and Phytochemical Screening of
ekstraksi daun libo adalah menggunakan Plant. Journal of Pharmaceutical
metode soxhlet dengan perbandingan Sciences. 55: 59.
variasi pelarut 1: 30 dan semakin lama 5. Jones, W.P., Kinghorn, A.D., 2006.
waktu ekstraksi dihasilkan %rendemen Extraction of Plant Secondary
yang semakin banyak pula. Metabolites. In: Sharker, S.D. Latif
Z., Gray A.L, eds. Natural Product
DAFTAR PUSTAKA Isolation. 2nd edition. Humana Press:
1. Mandal.V, Yogesh M, Hemalatha., New Jersey.
2007. Microwave Assisted 6. Depkes RI., 1995. Farmakope
Extraction– An Innovative and Indonesia. Departemen Kesehatan
Promising Extraction Tool for Republik Indonesia:Jakarta.
Medicinal Plant Research. 7. Sangi, M., Runtuwene, M.R.J.,
Pharmacognosy Rev1:7−18. Simbala, H.E.I. and Makang, V.M.A.
2008. Analisis Fitokimia Tumbuhan
Obat di Kabupaten Minahasa Utara.
Chemistry Progress. 1:47-53.

J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 81


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai