Berdasarkan Kep. MPE No. 555k tahun 1995 pasal 41 ayat (3) apabila terjadi
Kecelakaan berakibat cidera Berat atau Mati maka KTT harus sesegera mungkin
memberitahukan kepada KAPIT
Sesuai dengan Kep MPE No.555k tahun 1995 pasal 40, terdapat tiga kategori
cidera kecelakaan tambang – Cidera ringan, Cidera Berat dan Mati. Jika
sipekerja setelah terjadi kecelakaan dapat kembali bekerja di tempat kerja
semula, maka kecelakaan tsb tidak perlu dilaporkan ke pemerintah, tapi tetap
harus diinvestigasi secara internal perusahaan karena tidak memenuhi kriteria
cidera ringan Kep MPE tahun 1995, yaitu jika si korban tidak dapat kembali
bekerja ketempat semula selama lebih dari satu hari dan kurang dari tiga
minggu.
9. Jika diperusahaan anda ada 3 juru ledak yang keluar dan digantikan
dengan 3 juru ledak baru, apa yang harus anda lakukan (sesuai dengan
ketentuan Kepmen MPE No. 555k tahun 1995)?
Sesuai dengan pasal 75 Kep MPE No. 555k tahun 1995, Kartu Ijin Meledakan
(KIM) hanya berlaku untuk tambang yang tercantum dalam kartu tersebut dan
nama juru ledak harus didaftarkan dalam buku tambang. Apabila juru ledak
sudah tidak bekerja (ditambang tsb), maka KIM harus dikembalikan kepada KA
PIT melalui KTT selambat-lambatnya dalam jangka waktu satu bulan. Untuk
Juru Ledak yang baru masuk, KTT harus mengajukan mereka untuk diangkat
oleh KAPIT sebagai Juru Ledak diperusahaan tambang tsb.
10. Bagaimana menurut anda, jika dijalan tambang ada unit angkut yang
mengambil jalur jalan ke kanan saat melewati tikungan jalan?
Sesuai ketentuan perusahaan - dijalan tambang, setiap alat angkut tambang
harus tetap berada di jalur kiri untuk menghindari tabrakan dengan unit lain.
Tetapi jika terdapat kesepakatan dan kajian teknis terhadap keselamatan kerja
pengangkutan, hal tersebut dapat saja dilakukan atas persetujuan KTT - dan
setiap orang (operator dan pengguna jalan lainnya) tahu prosedur melewati
tikungan dan disetiap tikungan dilengkapi dengan rambu dan atau kaca
pembesar.
LTI FR = 0.78; maksudnya, terdapat sebanyak 0.78 kasus LTI per satu juta
jam kerja atau 1 kasus LTI (pembulatan) per satu juta jam
kerja.
LTI SR = 19.31; maksudnya, terdapat 19.31 hari kerja yang hilang per satu
juta jam kerja
AKIBAT
KEMUNGKINAN
Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Bencana
1 2 3 4 5
A H H E E E
(Hampir Pasti)
B M H H E E
(Sangat Mungkin
C L M H E E
(Mungkin)
D (Hampir L L M H E
Tidak
Mungkin)
E L L M H H
(Jarang)
15. Sebutkan metoda penyusunan JSEA. Metoda apa yang paling baik untuk
digunakan? Mengapa?
Metoda penyusunan JSEA ada 3: Metoda Diskusi, Metoda Observasi dan
Metoda Gabungan Observasi dan Diskusi. Yang paling baik digunakan dalam
penyusunan JSEA adalah metoda Gabungan Diskusi dan Observasi, karena
dengan metoda ini penyusunan JSEA lebih lengkap, kita dapat menganalisa
pekerjaan dengan melihat langsung peralatan yang akan digunakan, lokasi
tempat kerja, lingkungan, dsb ~ kemudian dilakukan diskusi untuk
menentukan/penyusunan JSEA yang lebih akurat
16. Sebagai pengawas Madya, apa saja peranan anda berkaitan JSEA?
Sebagai pengawas Madya peran kita adalah memastikan semua tugas-tugas
kritis yang ada di Departemen kita sudah terdaftar dalam Penilaian Resiko
(Risk Assessment) dan selanjutnya dilengkapi dengan membuat JSEA.
Memastikan JSEA telah dijelaskan/disosialisasikan oleh pengawas kepada
pekerja yang terlibat, sebelum pekerjaan dilakukan. Ketika pekerjaan
dilaksanakan, semua ketentuan yang tercantum dalam JSEA telah dimonitor
pengawas untuk dilaksanakan oleh pekerja sehingga tidak terjadi kecelakaan.
18. Bagaimana agar pemakaian Alat Pelindung Diri, APD ditempat kerja dapat
efektif?
1. Identifikasi bahaya dan APD yang sesuai
2. Sosisalisasi aturan penggunaan dan perawatan APD
3. Implementasi dan monitoring pemakaian APD
4. Tindakan perbaikan (berkelanjutan)
19. Bagaimana agar Sub Kontraktor anda mau mematuhi peraturan safety
yang ada ditempat kerja anda?
Pada saat pengajuan kontrak kerja, sub kontraktor harus melampirkan Safety
Management Plan yang memuat/mencantumkan aspek-aspek pelaksanaan K3
yang wajib dilaksanakan oleh Sub Kontraktor disertai dengan sanksi (penalty)
yang diberikan jika hal tersebut tidak dilaksanakan. Ketika sub kontraktor tsb
telah menjalankan aktivitasnya, harus dilakukan monitoring terhadap
pelaksanaan ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja (lengkap dengan
penalty/sanksi tegas jika terjadi pelanggaran aturan K3-sesuai kontrak). Sub
kontraktor juga harus dibina, dilibatkan dalam program keselamatan kerja
seperti mengajak pekerja mereka untuk mengikuti pelatihan-pelatihan K3 yang
diselenggarakan oleh perusahaan; melibatkan sub kontraktor dalam kegiatan
komite keselamatan kerja; dll.
20. Sebutkan dan jelaskan 3 cara bahan kimia berbahaya dapat masuk ke
dalam tubuh pekerja!
1. Lewat saluran pernafasan; seperti terhirup gas H2S
2. Lewat saluran pencernaan; seperti terminum tiner
3. Lewat kontak kulit; seperti terpercik/terkena H2SO4
22. Fasilitas apa saja yang harus tersedia di ruang Emergency Management
Team, EMT atau Crisis Room?
1. Peta, Foto, Sketsa Lokasi Kerja
2. Papan Tulis/White board + ATK
3. Jam dinding
4. Alat komunikasi (telpon, Fax, Email, HT, SSB)
5. Prosedur tertulis Manajemen Krisis
6. Nama & Call Number personil ERT, EMT dan CMT
23. Sebutkan komposisi pejabat Crisis Management Team, CMT dari suatu
perusahaan !
1. CMT Leader: Manager
2. Public Affair Advisor
3. Human Resource & Community Affair Advisor
4. Investor Relation Advisor
5. Corporate Affair Advisor
6. Information Coordinator
24. Sebutkan komposisi pejabat Emergency Response Team, ERT dari suatu
perusahaan!
1. ERT Leader
2. Personil Emergency
3. Paramedis dan atau Dokter Perusahaan
4. Security and Fire Brigade
28. Sebutkan dan jelaskan, bagaimana agar pertemuan Safety kelompok kerja
dapat berjalan efektif?
1. Persiapan
2. Pelaksanaan (Presentasi, Visualisasi, Partisipasi)
3. Evaluasi
29. Hal apa yang menurut anda paling penting dalam pertemuan safety
kelompok kerja? Mengapa?
Yang paling penting adalah tindak lanjut hasil pertemuan K3 tsb, karena jika tidak
ada tindak lanjutnya segala hal yang dibahas/dibicarakan dalam pertemuan K3
tsb menjadi sia-sia; karyawan akan kehilangan motivasi untuk memberikan
masukan atau ikut dalam pertemuan kelompok tsb
31. Jelaskan tentang teori domino kecelakaan dan bagaimana peran anda
sebagai pengawas operasional madya?
Kronologis terjadinya kecelakaan, sama seperti jatuhnya kartu domino yang
didirikan; penyebab-penyebab kecelakaan diibaratkan seperti kartu domino
yang didirikan, mulai dari kartu Manajemen problem, kartu Penyebab dasar, kartu
Penyebab langsung, kartu Kecelakaan dan kartu Kerugian (kartu domino
terakhir). Jika kita ingin mencegah dua kartu terakhir jatuh (Kartu Kecelakaan
& Kerugian), maka kita harus melakukan pengelolaan yang baik terhadap tiga
kartu dibelakang (Kartu Penyebab Langsung, Penyebab Dasar & Manajemen
Problem). Sebagai POM, kita harus membuat dan menjalankan program &
standar K3 yang telah ditetapkan perusahaan dan menjalankannya dengan
penuh tanggungjawab.
32. Jelaskan tentang teori gunung es biaya kecelakaan!
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan jika terjadi suatu kasus kecelakaan,
sama seperti gunung es – yang tampak diatas permukaan laut hanya kecil tapi
dasarnya cukup besar. Seperti gunung es, yang tampak dipermukaan laut
hanya 1 USD yang dikatakan sebagai Biaya Tampak (Biaya Langsung
Kecelakaan) seperti Biaya untuk berobat & biaya penggantian/pembelian
sparepart. Sedangkan biaya yang tidak tampak pada dasar atau dibawah gunung
es bisa mencapai 6-53 USD seperti biaya produksi, biaya yang tak
terasuransikan dll.
34. Dalam hal apa kita (KTT) diperkenankan untuk merubah lokasi tempat
kejadian kecelakaan!
Sesuai dengan pasal 46 Kep. MPE No. 555k tahun 1995;
1. Untuk memberikan pertolongan kepada korban,
2. Dalam hal dianggap perlu untuk kepentingan kelangsungan
pekerjaan/produksi (atas persetujuan KAPIT).
35. Sebutkan 3 jenis pekerjaan yang perlu mendapatkan ijin kerja khusus
(work Permit)!
1. Bekerja di ruang terbatas (Confine Space)
2. Bekerja berhubiungan dengan panas (Hot Work)
3. Bekerja melakukan penggalian dan pembuatan parit (Excavating &
Trenching)
4. Bekerja dengan listrik tegangan tinggi (High Voltage)
37. Sebutkan jabatan apa saja yang harus dilaporkan dan dicatat dalam buku
tambang?
Kepala Teknik Tambang; Pengawas Operasional; Juru Ukur; Juru Ledak.
39. Sebutkan hak dan kewajiban pekerja tambang berdasarkan Kep. MPE No.
555k tahun 1995!
3. Apa saja kewajiban Perusahaan dan Kepala Teknik Tambang (KTT) dalam
pengelolaan lingkungan tambang?
Kewajiban Perusahaan:
a. Mengalokasikan biaya dan fasilitas untuk perlindungan lingkungan
b. Memberikan Diklat perlindungan lingkungan kepada karyawan
c. Menunjuk KTT untuk memimpin langsung pelaksanaan perlindungan
lingkungan
d. Bila KTT berhalangan dilapangan, maka perusahaan menunjuk petugas yang
melaksanakan kewajiban KTT dibidang lingkungan
e. Menyampaikan Rencana Tahunan Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan
kepada KAPIT
f. Menyampaikan rencana penutupan tambang selambat-lambatnya 1 tahun
sebelum berakhirnya operasi penambangan
g. Menempatkan dana jaminan pelaksanaan reklamasi tambang
Kewajiban KTT:
a. Melaksanakan Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan
b. Mendata jumlah pengadaan, penggunaan, penyimpanan dan persediaan B3
c. Menangani gejala yang berpotensi menimbulkan kerusakan dan atau
pencemaran lingkungan
d. Mencegah terjadinya perusakan lingkungan dan atau pencemaran, berikut
upaya penanggulangannya dalam waktu 1x24 jam
e. Menetapkan prosedur penanggulangan perusakan dan pencemaran
lingkungan
f. Melakukan upaya pencegahan atas kemungkinan perusakan dan
pencemaran lingkungan
g. Melakukan revegetasi sesuai AMDAL atau UKL/UPL
h. Membuat peta pengelolaan dan pemantauan lingkungan
i. Memeriksa tailing yang mengandung B3 secara berkala dan melaporkannya
kepada KAPIT
4. Apa tujuan dan sasaran Reklamasi? Dan apa saja kriteria keberhasilan
kegiatan reklamasi? Bagaimana pelaporan kegiatan reklamasi?
Reklamasi bertujuan untuk memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang
terganggu akibat pertambangan agar tercipta lahan bekas tambang dengan
kondisi aman, stabil dan tidak mudah tererosi sehingga dapat dimanfaatkan
kembali sesuai dengan peruntukannya.
Pelaporan kegiatan reklamasi: Laporan dibuat oleh KTT secara triwulan dan
tahunan, ditujukan kepada KAPIT dengan tembusan ke berbagai instansi terkait
baik pusat maupun daerah (Dinas Pertambangan Daerah, dsb)
6. Apa yang dimaksud dengan Dana Jaminan Reklamasi? Apa saja Bentuk
Jaminan Reklamasi tsb?
Dana Jaminan Reklamasi adalah dana yang disediakan oleh perusahaan
pertambangan sebagai jaminan untuk melakukan reklamasi dibidang
pertambangan umum.
9. Bagaimana penanganan debu, bising dan emisi gas buang dari proses
pertambangan/pengangkutan batubara?
Penanganan Debu: pada tahap perencanaan: penentuan lokasi penanaman
tanaman pelindung angin/debu; pemisahan jalur kendaraan berdasarkan
besar/kecilnya unit; pembatasan kecepatan unit; penyiraman jalan tambang
dengan water truck; pengukuran dan monitoring debu; pemasangan alat
penangkap debu (pada plant).
Penanganan Kebisingan: Pengukuran tingkat kebisingan; modifikasi
engine/muffler untuk mengurangi kebisingan; penyediaan APD (Ear plug, Ear
muff).
Penanganan emisi gas buang: Pengukuran dan monitoring emisi gas buang;
pelaksanaan maintenance unit yang baik, modifikasi muffler (knalpot) alat angkut
10. Hal apa yang harus dipertimbangan dalam penentuan lokasi penempatan
overburden (tanah penutup)?
Lokasi harus datar, bukan daerah patahan, tidak berada didekat sungai, tidak
memiliki kandungan cadangan batubara yang potensial (atau tidak ada batubara
direncana lokasi penempatan OB tsb), jika memungkinkan dekat dengan lokasi
reklamasi, pembuatan sarana pencegahan-pengendalian erosi mudah.
13. Apa saja tanggungjawab KTT dan wewenang PIT dalam penanganan kasus
lingkungan?
Tanggungjawab KTT:
a. Melakukan penanganan segera
b. Melaporkan proses/kronologis terjadinya kasus lingkungan dan upaya
penanggulangan yang telah dilakukan kepada KAPIT
c. Melakukan pencegahan
d. Melakukan tindakan koreksi hasil pemeriksaan PIT
Wewenang PIT:
a. Melakukan pemeriksaan lapangan
b. Pembuktian terhadap kebenaran kasus yang terjadi
c. Memberikan tindakan koreksi
d. Menutup sementara unit kegiatan yang menjadi sumber kasus
15. Bagaimana penanganan erosi yang sudah mencemari sungai yang airnya
dikonsumsi oleh masyarakat sekitar?
Harus dilakukan upaya-upaya pencegahan dan penanganan erosi yang telah
dituangkan dalam dokumen AMDAL (RKL/RPL) seperti penanaman covercrop,
pembuatan kolam sedimen, pengukuran dan monitoring laju erosi dibeberapa
lokasi pengukuran, pengukuran tingkat sedimentasi dan biota perairan sungai.
16. Mengapa kegiatan pencegahan kerusakan lingkungan lebih baik dari pada
kegiatan penanggulangan kerusakan lingkungan?
Karena kasus kerusakan lingkungan akan membawa pengaruh akibat yang sangat
fatal mengerikan terhadap kehidupan mahluk hidup yang ada dibumi ini; dan untuk
mengembalikan fungsi lingkungan tersebut perlu waktu yang cukup lama dan
kemauan atau usaha yang sungguh-sungguh. Jika kerusakan
lingkungan terjadi, berarti kita mewariskan airmata kepada generasi penerus kita.
17. Apa saja resiko yang harus ditanggung perusahaan jika terjadi kasus
lingkungan?
- Membayar ganti rugi
- Penghentian kegiatan sebagai sumber kasus
- Penutupan kegiatan pertambangan apabila kasus lingkungan tidak dapat
ditanggulangi
- Mengganti penanggungjawab lapangan apabila terjadi kelalaian
- Pidana apabila ada pihak yang dirugikan akibat pelanggaran hukum
18. Apa yang dimaksud dengan kolam sediment dan apa tujuan
pembuatannya?
Kolam sediment adalah kolam air untuk mengumpulkan sediment yang dibentuk
dengan cara membangun dam / tanggul atau dengan menggali cekungan.
Tujuan pembuatannya:
a. Mempertahankan kapasitas penyimpanan waduk didaerah hilir, perairan,
saluran pengelak serta aliran air
b. Untuk mencegah pengendapan yang tidak diinginkan pada daerah hilir dan
yang sudah ada kegiatan
c. Untuk menerapkan dan menahan sediment yang berasal dari lokasi
konstruksi sehingga tidak menambah jumlah sediment keperairan dibagian hilir
21. Apa saja fasilitas pengelolaan lingkungan yang harus ada di lokasi
pengapalan batubara?
- High Volume Sampler – Alat deteksi debu
- Automatic Water Sprayer – Penyiram air secara otomatis
- Oil Spil Kit, Absorber, Oil Boom dan Oil Skimmer
22. Bagaimana penetapan besarnya dana jaminan reklamasi tambang?
- Curah hujan
- Kemiringan lereng
- Jenis tanah
- Perlakuan terhadap tanah
- Tanaman penutup tanah
26. Sebutkan pasal 29 dan 30 dari UU No.11 tahun 1967 (UU Pokok
Pertambangan)!
Pasal 29
Menyebutkan bahwa Menteri PE antara lain melakukan pengawasan terhadap
kegiatan lainnya yang menyangkut kepentingan umum.
Pasal 30
Menyebutkan “Apabila selesai melakukan penambangan bahan galian pada
suatu tempat pekerjaan, pemegang KP diwajibkan mengembalikan tanah
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi masyarakat
sekitarnya”.
27. Bagaimana dan mengapa program Community Development diperlukan di
tambang?
29. Hal-hal apa saja yang dicakup oleh Environmental Management Plan
(EMP)?
30. Apa saja yang anda ketahui tentang manajemen tanah pucuk (top soil)
Dalam pengelolaan tanah pucuk/top soil, harus mendapat perhatian khusus
dengan menyimpan/menempatkannya pada lokasi yang aman dan diberi label
agar terhindar dari kemungkinan tertimbun, ter-erosi, dan unsur hara-nya tetap
terjaga/terpelihara – sehingga pada saat kegiatan reklamasi keperluan akan top
soil/tanah pucuk (yang baik sebagai media tanam) akan dapat terpenuhi
31. Bagaimana cara dan teknik saudara bila harus menambang di hutan
lindung?
Caranya dengan menerapkan „good mining practice‟ atau Teknik penambangan
yang memperhatikan aspek kelestarian lingkungan sehingga setelah kegiatan
penambangan selesai, spesies tanaman lokal, fauna endemik, tata aliran air dan
fungsi lahan bekas pertambangan akan kembali berfungsi seperti semula atau
berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
32. Apa yang dimaksud dengan teknik pengendalian erosi dan sedimentasi
dengan metoda vegetatif?
Penggunanaan tanaman dan sisa-sisanya untuk mengurangi daya rusak hujan
yang jatuh kepermukaan tanah, mengurangi jumlah dan daya aliran air permukaan
33. Sebutkan fungsi dan sarana pengendalian erosi dan sedimentasi dengan
metoda vegetatif
34. Apa yang dimaksud dengan teknik pengendalian erosi dan sedimentasi
dengan metoda mekanis / teknik sipil?
Perlakuan mekanis yang diberikan terhadap tanah dan untuk mengurangi aliran
permukaan dan erosi serta meningkatkan kemampuan penggunaan tanah
35. Sebutkan fungsi dan sarana pengendalian erosi dan sedimentasi dengan
metoda mekanis/teknik sipil