Anda di halaman 1dari 20

MARKING SCHEDULE

I. KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN :

1. Jelaskan perbedaan tanggungjawab antara Pengawas Operasional dan


Pengawas Teknis Tambang!
Tanggung jawab pengawas operasional dititik beratkan terhadap orang/pekerja
(bawahan atau orang yang ditugaskan kepadanya) sedang pengawas teknis
bertanggungjawab terhadap alat, listrik dan permesinan.
Sesuai dengan Pasal 12 dan 13 Kep. MPE No. 555k tahun 1995:
Pengawas Operasional wajib:
a. Bertanggungjawab kepada KTT untuk keselamatan semua pekerja tambang
yang menjadi bawahannya
b. Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian
c. Bertanggungjawab atas keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan dari
semua orang yang ditugaskan kepadanya
d. Membuat dan menandatangani laporan-laporan pemeriksaan, inspeksi dan
pengujian
Pengawas Teknis Wajib:
a. Bertanggungjawab kepada KTT untuk keselamatan pemasangan dan
pekerjaan serta pemeliharaan yang benar dari semua peralatan yang menjadi
tugasnya
b. Mengawasi dan memeriksa semua permesinan dan kelistrikan dalam ruang
lingkup yang menjadi tanggungjawabnya
c. Menjamin bahwa selalu dilaksanakan penyelidikan, pemeriksaan dan
pengujian dari pekerjaan permesinan dan kelistrikan serta peralatan
d. Membuat dan menandatangani laporan dari penyelidikan, pemeriksaan dan
pengujian
e. Melaksanakan penyelidikan dan pengujian pada semua permesinan dan
peralatan sebelum digunakan, setelah dipasang, dipasang kembali atau
diperbaiki
f. Merencanakan dan menekankan dilaksanakannya jadwal pemeliharaan
yang telah direncanakan serta semua perbaikan permesinan tambang,
pengangkutan, pembuat jalan dan semua mesin-mesin lainnya yang
dipergunakan

2. Salah satu kriteria kecelakaan tambang adalah ‘kecelakaan benar-benar


terjadi’ Coba anda jelaskan maksudnya!

Kecelakaan tsb benar-benar merupakan kecelakaan sesuai dengan definisi


dari kecelakaan (suatu kejadian yang datangnya tiba-tiba, tidak direncanakan
dan tidak diinginkan serta mengakibatkan cidera, kerugian kerusakan alat milik
Perusahaan dan lingkungan) - tidak ada unsur kesengajaan atau kriminalitas
pada kejadian tersebut
3. Apa perbedaan antara kecelakaan tambang dengan kecelakaan kerja?
Jelaskan!

Kecelakaan tambang harus memenuhi kelima kriteria kecelakaan tambang


sesuai dengan pasal 39 Kep. MPE No. 555k tahun 1995. Jika salah satu
kriteria tidak terpenuhi maka bukan termasuk kecelakaan tambang tapi
dikatagorikan sebagai kecelakaan kerja. Jadi kalau kecelakaan tambang
sudah pasti kecelakaan kerja, tapi kecelakaan kerja belum tentu termasuk
kecelakaan tambang.
Kelima kriteria kecelakaan sebagai berikut:
1. Benar-benar terjadi
2. Mengakibatkan cidera pekerja tambang atau orang yang diberi izin oleh
Kepala Teknik Tambang
3. Akibat kegiatan usaha pertambangan
4. Terjadi pada jam kerja pekerja tambang yang mendapat cidera atau setiap
saat orang yang diberi izin
5. Terjadi di dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan atau wilayah
proyek.

4. Kelas kecelakaan tambang yang bagaimana, yang harus sesegera


dilaporkan oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) kepada Kepala Pelaksana
Inspeksi Tambang (KAPIT)?

Berdasarkan Kep. MPE No. 555k tahun 1995 pasal 41 ayat (3) apabila terjadi
Kecelakaan berakibat cidera Berat atau Mati maka KTT harus sesegera mungkin
memberitahukan kepada KAPIT

5. Terdapat satu kasus kecelakaan tambang, dimana korban mendapatkan


P3K di klinik site dan ybs langsung kembali bekerja seperti semula.
Menurut anda, apakah kecelakaan tersebut harus dilaporkan ke pemerintah
(Pertambangan)? Jelaskan alasan anda.

Sesuai dengan Kep MPE No.555k tahun 1995 pasal 40, terdapat tiga kategori
cidera kecelakaan tambang – Cidera ringan, Cidera Berat dan Mati. Jika
sipekerja setelah terjadi kecelakaan dapat kembali bekerja di tempat kerja
semula, maka kecelakaan tsb tidak perlu dilaporkan ke pemerintah, tapi tetap
harus diinvestigasi secara internal perusahaan karena tidak memenuhi kriteria
cidera ringan Kep MPE tahun 1995, yaitu jika si korban tidak dapat kembali
bekerja ketempat semula selama lebih dari satu hari dan kurang dari tiga
minggu.

6. Suatu ketika ada seorang karyawan yang mengalami kecelakaan dimana


sendi tangannya terlepas. Karyawan tersebut tanpa melapor ke
atasannya, langsung pergi ke ‘tukang pijat’ untuk menyembuhkannya.
Keesokan harinya ybs dapat kembali bekerja dengan normal. Apa
tindakan anda sebagai seorang pengawas Madya?
Berdasarkan pasal 40 Kep.MPE No. 555k tahun 1995, kecelakaan yang
mengakibatkan lepasnya persendian (pertamakali) masuk dalam kelas
kecelakaan / cidera berat dan wajib sesegera mungkin dilaporkan oleh KTT
kepada KAPIT. Jika ada karyawan yang tidak melaporkan kecelakaan, berarti
kita sebagai pengawas madya tidak mendapatkan informasi lengkap tentang
kejadian tersebut – sehingga rekomendasi pencegahan kecelakaan tidak dapat
dibuat atau kurang lengkap; kemungkinan terulangnya kecelakaan serupa akan
semakin besar terjadi. Terhadap si korban, sebaiknya kita panggil untuk
diberikan arahan tentang manfaat/pentingnya pelaporan insiden yang terjadi
ditempat kerja ~ Jika memang dianggap perlu, untuk mencegah terulangnya
perilaku tidak melaporkan insiden tsb, kita berikan sanksi/peringatan sesuai
ketentuan perusahaan yang berlaku.

7. Terjadi suatu kecelakaan – bus karyawan yang sedang menuju tempat


kerja, terbalik di jalan tambang. Siapa saja yang dapat dijadikan sebagai
Saksi Langsung dan Saksi Tidak Langsung dari kejadian tsb?

Saksi langsung adalah orang yang melihat, mendengar atau merasakan


langsung kejadian kecelakaan, jadi dalam kasus ini yang dapat dijadikan saksi
langsung adalah sopir bus, penumpang bus atau orang lain (diluar sopir &
penumpang bus) yang berada/melihat kejadian kecelakaan tsb. Sedang saksi
tak langsung adalah orang yang dapat dimintai keterangan berkaitan dengan
kecelakaan tsb dimana ybs tidak berada dilokasi kejadian saat kecelakaan tsb
terjadi; seperti: rekan kerja si sopir bus yang mengetahui sifat dan tabiat si
sopir dalam mengoperasikan bus, mekanik yang melakukan
maintenance/perawat bus yang terbalik, saksi ahli, dsb.

8. Suatu perusahaan, melakukan modifikasi - meninggikan bak truck


pengangkut material batubara. Setelah dilakukan penghitungan, ternyata
kapasitas angkutnya masih dibawah atau masih sesuai dengan
spesifikasi pabrik pembuat truck tsb. Sebagai pengawas Madya apa yang
harus anda lakukan berkaitan dengan perubahan spesifikasi bak truck tsb?
Sesuai dengan pasal 249 ayat (2) Kep MPE No. 555k tahun 1995, setiap
perubahan konstruksi alat pemindah tanah dari standar pabrik pembuatnya
yang dapat mempengaruhi keselamatan dan kestabilan, harus mendapat
persetujuan KAPIT. Sebagai pengawas madya, kita bisa memberikan
masukan/kajian teknis tentang perubahan tsb kepada KTT, sebelum
diserahkan kepada KAPIT

9. Jika diperusahaan anda ada 3 juru ledak yang keluar dan digantikan
dengan 3 juru ledak baru, apa yang harus anda lakukan (sesuai dengan
ketentuan Kepmen MPE No. 555k tahun 1995)?

Sesuai dengan pasal 75 Kep MPE No. 555k tahun 1995, Kartu Ijin Meledakan
(KIM) hanya berlaku untuk tambang yang tercantum dalam kartu tersebut dan
nama juru ledak harus didaftarkan dalam buku tambang. Apabila juru ledak
sudah tidak bekerja (ditambang tsb), maka KIM harus dikembalikan kepada KA
PIT melalui KTT selambat-lambatnya dalam jangka waktu satu bulan. Untuk
Juru Ledak yang baru masuk, KTT harus mengajukan mereka untuk diangkat
oleh KAPIT sebagai Juru Ledak diperusahaan tambang tsb.
10. Bagaimana menurut anda, jika dijalan tambang ada unit angkut yang
mengambil jalur jalan ke kanan saat melewati tikungan jalan?
Sesuai ketentuan perusahaan - dijalan tambang, setiap alat angkut tambang
harus tetap berada di jalur kiri untuk menghindari tabrakan dengan unit lain.
Tetapi jika terdapat kesepakatan dan kajian teknis terhadap keselamatan kerja
pengangkutan, hal tersebut dapat saja dilakukan atas persetujuan KTT - dan
setiap orang (operator dan pengguna jalan lainnya) tahu prosedur melewati
tikungan dan disetiap tikungan dilengkapi dengan rambu dan atau kaca
pembesar.

11. LTI FR dan LTI SR merupakan indikator kinerja pengelolaan safety di


suatu lokasi kerja. Menurut anda dari dua indikator tsb, indikator mana
yang lebih mendekati kinerja safety sebenarnya?. Jelaskan alasan anda!
Yang lebih mendekati, adalah indikator LTI SR karena tingkat keparahan ini
berhubungan langsung dengan kerugian, akibat atau konsekuensi dari satu
kasus kecelakaan. Kalau LTI FR hanya melihat dari jumlah kasus kecelakaan
saja.
Rumus perhitungan LTI FR & LTI SR:
Jumlah Kasus LTI
LTI FR = X 1.000.000
Jumlah Jam Kerja Karyawan

Jumlah Hari Kerja Hilang


LTI SR = X 1.000.000
Jumlah Jam Kerja Karyawan
Contoh:

LTI FR = 0.78; maksudnya, terdapat sebanyak 0.78 kasus LTI per satu juta
jam kerja atau 1 kasus LTI (pembulatan) per satu juta jam
kerja.
LTI SR = 19.31; maksudnya, terdapat 19.31 hari kerja yang hilang per satu
juta jam kerja

12. Sebutkan tanggungjawab Bagian K3 dalam suatu wilayah Kuasa


Pertambangan!
Berdasarkan pasal 24 Kep. MPE No. 555k tahun 1995; tugas bagian K3:
1. Mengumpulkan data dan rincian dari setiap kecelakaan atau kejadian yang
berbahaya, kejadian sebelum terjadinya kecelakaan, penyebab kecelakaan,
menganalisis kecelakaandan pencehgahan kecelakaan;
2. Mengumpulkan data mengenai daerah-daerah dan kegiatan-kegiatan yang
memerlukan pengawasan yang lebih ketat dengan maksud untuk memberi
saran kepada KTT tentang tatacara penambangan atau tatacara kerja, alat-
alat penambangan, dan penggunaan alat-alat deteksi serta alat-alat
pelindung diri;
3. Memberikan penerangan dan petunjuk-petunjuk mengenai K3 kepada
semua pekerja tambang dengan jalan mengadakan pertemuan-pertemuan,
ceramah-ceramah, diskusi-diskusi, pemutaran film, publikasi, dan lain
sebagainya;
4. Membentuk dan melatih anggota tim penyelamat tambang (rescue team);
5. Menyusun statistik kecelakaan;
6. Mengevaluasi program K3.

13. Bagaimana formula / rumus untuk menentukan Tingkat Resiko suatu


bahaya?
Tingkat resiko dapat diukur berdasarkan matriks tingkat kemungkinan dan tingkat
akibat. Atau dapat juga diukur dengan pembuatan scoring hasil perkalian atau
penjumlahan score tingkat kemungkinan, tingkat akibat dan atau tingkat
keterpaparan. Dibawah ini tabel penentuan tingkat resiko:
TABEL LEVEL RESIKO:

EXPOSURE PROBABILITY CONSECQUENCE Score & Level


(E/F) (P/L) (C/S) Risk (E x P x C)
Continuously Almost Certain Catastrophic Extreme
10 1,0 20 >20
Frequency Likely Major High
6 0.6 10 >10
Occasionally Possible Moderate Moderate
3 0.3 5 3-10
Infrequently Unlikely Minor Low
2 0.1 2 <3
Rarely Rarely Insignificant
1 0.05 1

AKIBAT
KEMUNGKINAN
Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Bencana
1 2 3 4 5
A H H E E E
(Hampir Pasti)

B M H H E E
(Sangat Mungkin

C L M H E E
(Mungkin)

D (Hampir L L M H E
Tidak
Mungkin)
E L L M H H
(Jarang)

14. Jelaskan prinsip hirarki pengendalian resiko menurut SHEQM. Berikan


masing-masing contoh dari setiap metoda pengendalian resiko tsb.
Engineering: Modifikasi alat, Pengisolasian
Administrative: Pemilihan/persyaratan pekerja, sistem shif kerja
Work Practice: Pembuatan prosedur kerja aman
Personal Protective Equipment, PPE: Pemakaian alat pelindung diri sesuai
potensi bahaya yang ada

15. Sebutkan metoda penyusunan JSEA. Metoda apa yang paling baik untuk
digunakan? Mengapa?
Metoda penyusunan JSEA ada 3: Metoda Diskusi, Metoda Observasi dan
Metoda Gabungan Observasi dan Diskusi. Yang paling baik digunakan dalam
penyusunan JSEA adalah metoda Gabungan Diskusi dan Observasi, karena
dengan metoda ini penyusunan JSEA lebih lengkap, kita dapat menganalisa
pekerjaan dengan melihat langsung peralatan yang akan digunakan, lokasi
tempat kerja, lingkungan, dsb ~ kemudian dilakukan diskusi untuk
menentukan/penyusunan JSEA yang lebih akurat

16. Sebagai pengawas Madya, apa saja peranan anda berkaitan JSEA?
Sebagai pengawas Madya peran kita adalah memastikan semua tugas-tugas
kritis yang ada di Departemen kita sudah terdaftar dalam Penilaian Resiko
(Risk Assessment) dan selanjutnya dilengkapi dengan membuat JSEA.
Memastikan JSEA telah dijelaskan/disosialisasikan oleh pengawas kepada
pekerja yang terlibat, sebelum pekerjaan dilakukan. Ketika pekerjaan
dilaksanakan, semua ketentuan yang tercantum dalam JSEA telah dimonitor
pengawas untuk dilaksanakan oleh pekerja sehingga tidak terjadi kecelakaan.

17. Pengelolaan resiko dapat dilakukan dengan cara Terminate, Treat,


Tolerate dan Transfer. Cara mana yang paling baik untuk dilakukan dan
mana yang paling sering digunakan ditempat kerja? Jelaskan.
Cara yang paling baik adalah TERMINATE karena dengan cara ini resiko dari
bahaya tersebut bisa hilang sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan
sangat kecil atau tidak ada. Yang paling sering dilakukan ditempat kerja
adalah cara TREAT karena dengan cara ini kita berupaya untuk menurunkan
tingkat resiko bahaya ketingkat yang lebih rendah dengan cara/biaya yang
reasonable

18. Bagaimana agar pemakaian Alat Pelindung Diri, APD ditempat kerja dapat
efektif?
1. Identifikasi bahaya dan APD yang sesuai
2. Sosisalisasi aturan penggunaan dan perawatan APD
3. Implementasi dan monitoring pemakaian APD
4. Tindakan perbaikan (berkelanjutan)

19. Bagaimana agar Sub Kontraktor anda mau mematuhi peraturan safety
yang ada ditempat kerja anda?
Pada saat pengajuan kontrak kerja, sub kontraktor harus melampirkan Safety
Management Plan yang memuat/mencantumkan aspek-aspek pelaksanaan K3
yang wajib dilaksanakan oleh Sub Kontraktor disertai dengan sanksi (penalty)
yang diberikan jika hal tersebut tidak dilaksanakan. Ketika sub kontraktor tsb
telah menjalankan aktivitasnya, harus dilakukan monitoring terhadap
pelaksanaan ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja (lengkap dengan
penalty/sanksi tegas jika terjadi pelanggaran aturan K3-sesuai kontrak). Sub
kontraktor juga harus dibina, dilibatkan dalam program keselamatan kerja
seperti mengajak pekerja mereka untuk mengikuti pelatihan-pelatihan K3 yang
diselenggarakan oleh perusahaan; melibatkan sub kontraktor dalam kegiatan
komite keselamatan kerja; dll.
20. Sebutkan dan jelaskan 3 cara bahan kimia berbahaya dapat masuk ke
dalam tubuh pekerja!
1. Lewat saluran pernafasan; seperti terhirup gas H2S
2. Lewat saluran pencernaan; seperti terminum tiner
3. Lewat kontak kulit; seperti terpercik/terkena H2SO4

21. Mengapa keadaan darurat (emergency) harus di klasifikasikan?


Untuk menentukan skala prioritas penanggulangannya ~ sehingga respon yang
dilakukan menjadi efektif

22. Fasilitas apa saja yang harus tersedia di ruang Emergency Management
Team, EMT atau Crisis Room?
1. Peta, Foto, Sketsa Lokasi Kerja
2. Papan Tulis/White board + ATK
3. Jam dinding
4. Alat komunikasi (telpon, Fax, Email, HT, SSB)
5. Prosedur tertulis Manajemen Krisis
6. Nama & Call Number personil ERT, EMT dan CMT

23. Sebutkan komposisi pejabat Crisis Management Team, CMT dari suatu
perusahaan !
1. CMT Leader: Manager
2. Public Affair Advisor
3. Human Resource & Community Affair Advisor
4. Investor Relation Advisor
5. Corporate Affair Advisor
6. Information Coordinator

24. Sebutkan komposisi pejabat Emergency Response Team, ERT dari suatu
perusahaan!
1. ERT Leader
2. Personil Emergency
3. Paramedis dan atau Dokter Perusahaan
4. Security and Fire Brigade

25. Sebutkan contoh-contoh confines space (ruang terbatas) yang ada


ditempat kerja anda. Apa saja yang harus dilakukan jika akan
masuk/bekerja di confine space.
Contoh Confine Space: Tanki Solar/BBM, Oil Treatment, Compartment engine,
Parit/Galian dengan kedalaman lebih dari 1.5 meter, dll
Prosedur bekerja bekerja di ruang terbatas – Confine Space (kategori 1 – 3)
1. Pembuatan work permit – Responsible Person, Authority Person, Standby
Person
2. Pengukuran pencemaran udara di dalam ruang terbatas
3. Pembuatan ventilasi (jika memungkinkan)
4. Kesiapsiagaan emergency-rescue team
26. Pada penyelidikan kecelakaan, terdapat istilah 4P yang harus
dikumpulkan dan dianalisis. Sebutkan dan jelaskan masing-masing ‘P’
tsb.
1. Position; Posisi korban, alat, Jalan, dll
2. People; Saksi Langsung dan Saksi Tak Langsung
3. Part; Bagian alat yang tidak berfungsi atau rusak
4. Paper; Dokumen-dokumen yang diperlukan berkaitan dengan kasus
kecelakaan

27. Mengapa pengawas perlu dilibatkan dalam investigasi insiden?


1. Memiliki kepentingan pribadi
2. Mengetahui kondisi tempat kerja
3. Paham sifat & tabiat pekrja/bawahannya
4. Mengetahui dimana dan bagaimana untuk mendapatkan informasi
5. Dapat melakukan perbaikan dengan segera

28. Sebutkan dan jelaskan, bagaimana agar pertemuan Safety kelompok kerja
dapat berjalan efektif?
1. Persiapan
2. Pelaksanaan (Presentasi, Visualisasi, Partisipasi)
3. Evaluasi

29. Hal apa yang menurut anda paling penting dalam pertemuan safety
kelompok kerja? Mengapa?
Yang paling penting adalah tindak lanjut hasil pertemuan K3 tsb, karena jika tidak
ada tindak lanjutnya segala hal yang dibahas/dibicarakan dalam pertemuan K3
tsb menjadi sia-sia; karyawan akan kehilangan motivasi untuk memberikan
masukan atau ikut dalam pertemuan kelompok tsb

30. Apa yang dimaksud dengan pembentukan komite keselamatan kerja


secara berjenjang dalam Kep. MPE No. 555k tahun 1995? Jelaskan.
Pada setiap jenjang jabatan yang ada di perusahaan dibentuk komite K3,
sehingga jika pada jenjang yang rendah permasalahan K3 tidak terpecahkan
dapat dibahas pada jenjang yang lebih tinggi.

31. Jelaskan tentang teori domino kecelakaan dan bagaimana peran anda
sebagai pengawas operasional madya?
Kronologis terjadinya kecelakaan, sama seperti jatuhnya kartu domino yang
didirikan; penyebab-penyebab kecelakaan diibaratkan seperti kartu domino
yang didirikan, mulai dari kartu Manajemen problem, kartu Penyebab dasar, kartu
Penyebab langsung, kartu Kecelakaan dan kartu Kerugian (kartu domino
terakhir). Jika kita ingin mencegah dua kartu terakhir jatuh (Kartu Kecelakaan
& Kerugian), maka kita harus melakukan pengelolaan yang baik terhadap tiga
kartu dibelakang (Kartu Penyebab Langsung, Penyebab Dasar & Manajemen
Problem). Sebagai POM, kita harus membuat dan menjalankan program &
standar K3 yang telah ditetapkan perusahaan dan menjalankannya dengan
penuh tanggungjawab.
32. Jelaskan tentang teori gunung es biaya kecelakaan!
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan jika terjadi suatu kasus kecelakaan,
sama seperti gunung es – yang tampak diatas permukaan laut hanya kecil tapi
dasarnya cukup besar. Seperti gunung es, yang tampak dipermukaan laut
hanya 1 USD yang dikatakan sebagai Biaya Tampak (Biaya Langsung
Kecelakaan) seperti Biaya untuk berobat & biaya penggantian/pembelian
sparepart. Sedangkan biaya yang tidak tampak pada dasar atau dibawah gunung
es bisa mencapai 6-53 USD seperti biaya produksi, biaya yang tak
terasuransikan dll.

33. Apa yang dimaksud dengan hazard/bahaya, resiko dan kecelakaan?


Hazard/Bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi untuk menimbulkan
kerugian (kecelakaan atau penyakit akibat kerja)
Resiko adalah nilai kemungkinan dan keparahan dari suatu bahaya yang
mengakibatkan kerugian/kecelakaan
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang datangnya tiba-tiba, tidak
direncanakan dan tidak diinginkan, yang mengakibatkan kerugian; kehilangan
nyawa, penyakit akibat kerja, harta benda perusahaan, kerusakan lingkungan
atau kombinasi/gabungan dari ke-empatnya

34. Dalam hal apa kita (KTT) diperkenankan untuk merubah lokasi tempat
kejadian kecelakaan!
Sesuai dengan pasal 46 Kep. MPE No. 555k tahun 1995;
1. Untuk memberikan pertolongan kepada korban,
2. Dalam hal dianggap perlu untuk kepentingan kelangsungan
pekerjaan/produksi (atas persetujuan KAPIT).

35. Sebutkan 3 jenis pekerjaan yang perlu mendapatkan ijin kerja khusus
(work Permit)!
1. Bekerja di ruang terbatas (Confine Space)
2. Bekerja berhubiungan dengan panas (Hot Work)
3. Bekerja melakukan penggalian dan pembuatan parit (Excavating &
Trenching)
4. Bekerja dengan listrik tegangan tinggi (High Voltage)

36. Jelaskan tentang teori perbandingan kecelakaan (Phyramid Ratio


Incident~ 1-10-30-600-20.000) dari Frank Byrd!
Setiap terjadi 1 kasus kecelakaan yang mengakibatkan kematian (fatality),
biasanya didahului oleh 10 kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan atau
30 kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan property atau 600 kejadian
hampir celaka atau 20.000 Perilaku tidak aman/beresiko. Jika kita tidak ingin
terjadi kasus kematian, kecelakaan ringan dan kerusakan property maka
kejadian-kejadian hampir celaka dan perilaku beresiko/tidak aman yang
menjadi dasar dari piramida insiden tsb harus kita kelola dengan benar.
1 Kematian / Fatality
10 Cidera Ringan
30 Kerusakan Properti
600 Kejadian Hampir Celaka
20.000 Perilaku Tidak aman

37. Sebutkan jabatan apa saja yang harus dilaporkan dan dicatat dalam buku
tambang?
Kepala Teknik Tambang; Pengawas Operasional; Juru Ukur; Juru Ledak.

38. Jelaskan syarat-syarat penimbunan Bahan Bakar Cair (BBC) berdasarkan


Keputusan MPE No. 555k tahun 1995!

• Harus tersedia: Tanda Larangan, Lampu Penerangan, APAR, Penangkal


Petir
• Harus ada tanggul pengaman yang terbuat dari beton atau timbunan tanah
dan tingginya harus dapat menampung: 1 tangki (kap.maks) + 20 cm dan
kumpulan tangki ½ + 20 cm
• Jarak antara tangki sekurang-kurangnya 10 meter
• Dinding tangki harus tertulis: Nomor, Kapasitas, Jenis BBC
• Pagar pengaman berjarak 5 meter dari tanggul
• Panel listrik, lampu penerangan dan pompa ditempatkan diluar pagar
pengaman

39. Sebutkan hak dan kewajiban pekerja tambang berdasarkan Kep. MPE No.
555k tahun 1995!

Kewajiban (psl. 32) :


• Mematuhi peraturan K3 & Kerja sesuai SOP
• Melaporkan penyimpangan pekerjaan kepada pengawas
• Memakai dan merawat APD
• Memberikan keterangan yang benar kepada PIT atau KTT
• Memperhatikan dan menjaga Keselamatan Kerja diri sendiri dan orang lain
• Segera mengambil tindakan atau melaporkan apabila ada kondisi
berbahaya yang tidak bisa diatasinya
Hak :
• Menyatakan keberatan kerja apabila syarat K3 tidak dipenuhi (psl. 32)
• Pemeriksaan Kesehatan berkala (ps. 27)
• Mendapatkan Diklat (ps. 28-30)
40. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi jika akan dilakukan peledakan
tidur?
Peledakan Tidur (Sleeping Blasting) dapat dilakukan dengan ketentuan:
- Tidak boleh menggunakan detonator di dalam lubang ledak dan
- Dilakukan pengamanan daerah peledakan tidur 1 x 24 jam atau lebih
selama masa peledakan tidur diperlukan
- Apabila dalam peledakan tidur digunakan detonator didalam lubang ledak,
maka harus mendapatkan persetujuan KAPIT (KTT mengajukan
permohonan-persetujuan kepada KAPIT)
III. LINGKUNGAN KERJA PERTAMBANGAN

1. Apa yang dimaksud dengan Air Asam Tambang? Bagaimana dampaknya


terhadap lingkungan? Dan bagaimana cara pencegahannya?
Air Asam Tambang adalah lindian (leanchate), rembesan (seepage) atau aliran
(drainage) yang telah dipengaruhi oleh oksidasi alamiah mineral sulfida yang
terkandung dalam batuan yang terpapar (exposed) selama kegiatan
penambangan.
Dampaknya terhadap lingkungan:
a. Terhadap Tanah: Bersifat toksik/racun sehingga meracuni tanaman,
Meningkatkan patogen (mikroba) penyakit, Menurunkan jumlah mikroba
tanah yang bermanfaat untuk fiksasi nitrogen
b. Terhadap Air: Mengakibatkan kematian ikan akibat pH air rendah – terjadi
penyumbatan pada insang oleh garam besi dan aluminium, Dominannya
jenis-jenis plankton tertentu dan terjadinya endapan besi didasar sungai –
gangguan thd fotosintesis, transfer energi di air
c. Terhadap Manusia: Al terlarut dalam air dapat menimbulkan gangguan thd
pertumbuhan organ tubuh dan gangguan kesehatan lainnya, Meningkatnya
kasus malaria, demam berdarah, cikunguya – karena air asam adalah tempat
yang paling disenangi nyamuk untuk bersarang.
d. Terhadap Bangunan: Bersifat korosif, bangunan beton/semen akan
berkurang kekuatannya pada kondisi asam, Terjadi penyumbatan pada
sumur bor akibat pengendapan besi (feri oksida)
Pencegahannya:
Dengan mencegah terbentuknya air asam tambang ~ dengan meniadakan salah
satu unsur pembentuknya (mineral sulfida, air, oksigen) – Baik dengan cara
kering (ex. Pelapisan dengan liat, aspal, ter, semen, geotekstil, dll) maupun
dengan cara basah (ex. Penambahan sodium lauril sulfat / SLS pada coal
refuse)

2. Sebutkan elemen-elemen ‘good mining practice’


a. Pembukaan lahan sesuai kebutuhan
b. Top Soil (tanah pucuk) segera dimanfaatkan untuk revegetasi, bila tidak –
harus diamankan dengan baik
c. Overburden (tanah penutup) ditimbun dengan benar ditempat yang aman
serta dipantau secara berkala
d. Perlindungan terhadap air permukaan dan air tanah
e. Pencegahan dan pengendalian pencemaran udara akibat pengangkutan dan
kegiatan lainnya
f. Peledakan tidak boleh menimbulkan gangguan dan atau kerusakan terhadap
lingkungan dan sarana disekitarnya
g. Penampungan tailing harus ditempatkan dilokasi yang stabil dan
konstruksinya harus aman
Cakupan dari Good Mining Practice adalah sbb:
1. Teknis eksplorasi
2. Penerapan sumber daya dan cadangan
3. Studi geoteknik dan hidrologi
4. Studi kelayakan (mencakup AMDAL, ekonomis dan lingkungan)
5. Teknis konstruksi
6. Teknis penambangan
7. Teknis pengangkatan
8. Teknis pengolahan/pemurnian
9. Paska tambang

3. Apa saja kewajiban Perusahaan dan Kepala Teknik Tambang (KTT) dalam
pengelolaan lingkungan tambang?
Kewajiban Perusahaan:
a. Mengalokasikan biaya dan fasilitas untuk perlindungan lingkungan
b. Memberikan Diklat perlindungan lingkungan kepada karyawan
c. Menunjuk KTT untuk memimpin langsung pelaksanaan perlindungan
lingkungan
d. Bila KTT berhalangan dilapangan, maka perusahaan menunjuk petugas yang
melaksanakan kewajiban KTT dibidang lingkungan
e. Menyampaikan Rencana Tahunan Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan
kepada KAPIT
f. Menyampaikan rencana penutupan tambang selambat-lambatnya 1 tahun
sebelum berakhirnya operasi penambangan
g. Menempatkan dana jaminan pelaksanaan reklamasi tambang

Kewajiban KTT:
a. Melaksanakan Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan
b. Mendata jumlah pengadaan, penggunaan, penyimpanan dan persediaan B3
c. Menangani gejala yang berpotensi menimbulkan kerusakan dan atau
pencemaran lingkungan
d. Mencegah terjadinya perusakan lingkungan dan atau pencemaran, berikut
upaya penanggulangannya dalam waktu 1x24 jam
e. Menetapkan prosedur penanggulangan perusakan dan pencemaran
lingkungan
f. Melakukan upaya pencegahan atas kemungkinan perusakan dan
pencemaran lingkungan
g. Melakukan revegetasi sesuai AMDAL atau UKL/UPL
h. Membuat peta pengelolaan dan pemantauan lingkungan
i. Memeriksa tailing yang mengandung B3 secara berkala dan melaporkannya
kepada KAPIT

4. Apa tujuan dan sasaran Reklamasi? Dan apa saja kriteria keberhasilan
kegiatan reklamasi? Bagaimana pelaporan kegiatan reklamasi?
Reklamasi bertujuan untuk memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang
terganggu akibat pertambangan agar tercipta lahan bekas tambang dengan
kondisi aman, stabil dan tidak mudah tererosi sehingga dapat dimanfaatkan
kembali sesuai dengan peruntukannya.

Kriteria keberhasilan reklamasi:


a. Penataan Lahan: lahan bekas tambang telah diisi kembali, dilakukan
pengaturan permukaan lahan serta penaburan/penempatan top soil (tanah
pucuk)
b. Pengendalian Erosi & Pengelolaan Limbah: telah dibuat sarana kendali erosi
dan sarana pengelolaan limbah tambang
c. Revegatasi: Telah dilakukan kegiatan pengadaan bibit tanaman, penanaman,
pemeliharaan tanaman serta evaluasi tingkat pertumbuhan tanaman

Pelaporan kegiatan reklamasi: Laporan dibuat oleh KTT secara triwulan dan
tahunan, ditujukan kepada KAPIT dengan tembusan ke berbagai instansi terkait
baik pusat maupun daerah (Dinas Pertambangan Daerah, dsb)

5. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan reklamasi


tambang!
a. Persiapan Lahan (Pengamanan dan pengaturan)
b. Pengendalian erosi dan sedimentasi
c. Pengelolaan top soil (tanah pucuk)
d. Revegetasi (penanaman kembali) dan atau pemanfaatan lahan bekas
tambang untuk tujuan lainnya.

6. Apa yang dimaksud dengan Dana Jaminan Reklamasi? Apa saja Bentuk
Jaminan Reklamasi tsb?
Dana Jaminan Reklamasi adalah dana yang disediakan oleh perusahaan
pertambangan sebagai jaminan untuk melakukan reklamasi dibidang
pertambangan umum.

Bentuk Jaminan Reklamasi:


a. Deposito berjangka yang ditempatkan pada Bank Pemerintah atas nama
Dirjen GSDM qq. Perusahaan tambang ybs
b. Accounting Reserve, untuk perusahaan yang memenuhi salah satu
persyaratan sbb: Perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa Efek; Anak
Perusahaan dari sebuah perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa Efek;
Perusahaan yang memiliki jumlah modal sendiri min. US$ 25 juta yang
dinyatakan oleh laporan keuangan hasil audit
c. Jaminan Pihak Ketiga untuk jangka waktu 5 tahun, dapat berupa: Bank Garansi,
Irrevocable Letter of Credit, Sertifikat Penjaminan dari Lembaga Penjamin
milik Pemerintah

7. Apa saja fasilitas pengelolaan lingkungan yang harus ada di workshop?


- Fasilitas pengelolaan limbah cair; Drainase/parit sekitar workshop, Oil Trap,
Penampung ceceran Oli bekas, Bundwall, serbuk gergaji / absorber agent
- Fasilitas pengelolaan limbah padat: Tempat sampah organik dan anorganik
- Fasilitas pengelolaan limbah beracun: Tempat penampungan aki bekas

8. Apa saja komponen biaya reklamasi?


Biaya langsung:
- Biaya pembongkaran fasilitas tambang
- Biaya tata guna lahan
- Biaya revegetasi
- Biaya pencegahan dan penanggulangan air asam tambang
- Biaya pekerjaan sipil sesuai peruntukan
Biaya tak langsung:
- Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat
- Biaya perencanaan reklamasi
- Biaya administrasi dan keuntungan kontraktor

9. Bagaimana penanganan debu, bising dan emisi gas buang dari proses
pertambangan/pengangkutan batubara?
Penanganan Debu: pada tahap perencanaan: penentuan lokasi penanaman
tanaman pelindung angin/debu; pemisahan jalur kendaraan berdasarkan
besar/kecilnya unit; pembatasan kecepatan unit; penyiraman jalan tambang
dengan water truck; pengukuran dan monitoring debu; pemasangan alat
penangkap debu (pada plant).
Penanganan Kebisingan: Pengukuran tingkat kebisingan; modifikasi
engine/muffler untuk mengurangi kebisingan; penyediaan APD (Ear plug, Ear
muff).
Penanganan emisi gas buang: Pengukuran dan monitoring emisi gas buang;
pelaksanaan maintenance unit yang baik, modifikasi muffler (knalpot) alat angkut

10. Hal apa yang harus dipertimbangan dalam penentuan lokasi penempatan
overburden (tanah penutup)?
Lokasi harus datar, bukan daerah patahan, tidak berada didekat sungai, tidak
memiliki kandungan cadangan batubara yang potensial (atau tidak ada batubara
direncana lokasi penempatan OB tsb), jika memungkinkan dekat dengan lokasi
reklamasi, pembuatan sarana pencegahan-pengendalian erosi mudah.

11. Sebutkan dan jelaskan prinsip umum pengendalian erosi!


- Penyesuaian kegiatan dengan kondisi topografi dan tanah didaerah kegiatan:
Penilaian terhadap kareakteristik fisik lapangan, Memanfaatkan pola drainase
alamiah, Memanfaatkan kondisi topografi yang ada
- Pembuatan rencana kendali erosi dan sedimentasi sebelum aktivitas
dilaksanakan
- Sedapat mungkin mempertahankan tumbuhan alami setempat
- Meminimalkan luas dan lamanya tanah terbuka – buat jadwal pengupasan
dan pembentukan lereng
- Berupaya untuk menahan sedimen dilokasi atau sumbernya – pembuatan
kolam penangkap sedimen
- Mengalirkan air limpasan jauh dari daerah yang terganggu
- Meminimalkan panjang dan kemiringan lereng
- Menstabilkan daerah terganggu sesegera mungkin seperti penanaman
covercrop, mulsa, kolam sedimen, bangunan pengendali erosi, dll
- Berupaya memperlambat kecepatan air limpasan dengan penanaman
covercrop, mengalirkan luapan air limpasan ke saluran alami/parit/sungai
- Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan terhadap sarana kendali erosi
secara berkala
12. Apa yang dimaksud dengan kasus lingkungan pertambangan? Dan apa
saja kategorinya?
Kasus lingkungan pertambangan adalah suatu kejadian yang setelah melalui
proses pemeriksaan terbukti telah terjadi kerusakan dan atau pencemaran
lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan pertambangan.
Kategori kasus lingkungan:
a. Terjadi pada batas waktu tertentu
b. Penurunan kualitas lingkungan
c. Perubahan fungsi lingkungan
d. Lingkungan tidak berfungsi lagi
e. Tidak sesuai dengan baku mutu lingkungan / melebihi baku mutu lingkungan

13. Apa saja tanggungjawab KTT dan wewenang PIT dalam penanganan kasus
lingkungan?
Tanggungjawab KTT:
a. Melakukan penanganan segera
b. Melaporkan proses/kronologis terjadinya kasus lingkungan dan upaya
penanggulangan yang telah dilakukan kepada KAPIT
c. Melakukan pencegahan
d. Melakukan tindakan koreksi hasil pemeriksaan PIT
Wewenang PIT:
a. Melakukan pemeriksaan lapangan
b. Pembuktian terhadap kebenaran kasus yang terjadi
c. Memberikan tindakan koreksi
d. Menutup sementara unit kegiatan yang menjadi sumber kasus

14. Bagaimana penanganan hidro carbon yang ada di workshop?


Monitoring pemakaian dan stock hydrocarbon (oli/solar/bensin-BBM); pembuatan
oil trap; pengumpulan & pendataan limbah padat workshop pada tempat yang telah
ditentukan

15. Bagaimana penanganan erosi yang sudah mencemari sungai yang airnya
dikonsumsi oleh masyarakat sekitar?
Harus dilakukan upaya-upaya pencegahan dan penanganan erosi yang telah
dituangkan dalam dokumen AMDAL (RKL/RPL) seperti penanaman covercrop,
pembuatan kolam sedimen, pengukuran dan monitoring laju erosi dibeberapa
lokasi pengukuran, pengukuran tingkat sedimentasi dan biota perairan sungai.

16. Mengapa kegiatan pencegahan kerusakan lingkungan lebih baik dari pada
kegiatan penanggulangan kerusakan lingkungan?
Karena kasus kerusakan lingkungan akan membawa pengaruh akibat yang sangat
fatal mengerikan terhadap kehidupan mahluk hidup yang ada dibumi ini; dan untuk
mengembalikan fungsi lingkungan tersebut perlu waktu yang cukup lama dan
kemauan atau usaha yang sungguh-sungguh. Jika kerusakan
lingkungan terjadi, berarti kita mewariskan airmata kepada generasi penerus kita.
17. Apa saja resiko yang harus ditanggung perusahaan jika terjadi kasus
lingkungan?
- Membayar ganti rugi
- Penghentian kegiatan sebagai sumber kasus
- Penutupan kegiatan pertambangan apabila kasus lingkungan tidak dapat
ditanggulangi
- Mengganti penanggungjawab lapangan apabila terjadi kelalaian
- Pidana apabila ada pihak yang dirugikan akibat pelanggaran hukum

18. Apa yang dimaksud dengan kolam sediment dan apa tujuan
pembuatannya?
Kolam sediment adalah kolam air untuk mengumpulkan sediment yang dibentuk
dengan cara membangun dam / tanggul atau dengan menggali cekungan.
Tujuan pembuatannya:
a. Mempertahankan kapasitas penyimpanan waduk didaerah hilir, perairan,
saluran pengelak serta aliran air
b. Untuk mencegah pengendapan yang tidak diinginkan pada daerah hilir dan
yang sudah ada kegiatan
c. Untuk menerapkan dan menahan sediment yang berasal dari lokasi
konstruksi sehingga tidak menambah jumlah sediment keperairan dibagian hilir

19. Sebutkan fungsi tanaman penutup tanah terhadap pencegahan kerusakan


lingkungan!
- Menghalangi air hujan agar tidak jatuh langsung ke permukaan tanah
sehingga kekuatan untuk menghancurkan tanah dapat dikurangi. Untuk
pencegahan erosi paling sedikit 70% tanah harus tertutup vegetasi.
- Menghambat aliran permukaan dan memperbanyak air infiltrasi ke dalam
tanah
- Penyerapan air kedalam tanah diperkuat oleh transpirasi melalui vegetasi

20. Bagaimana proses pencairan atau pelepasan Dana Jaminan Reklamasi?


- 60% dana di-cairkan; jika telah dilakukan pengisian kembali lahan bekas
tambang dan penataan lahan (back filling) atau bagi kegiatan pertambangan
yang kegiatannya tidak dapat dilakukan pengisian kembali, penataan kegunaan
lahan dilakukan sesuai dengan peruntukannya sebagaimana disepakati dalam
RTKL
- 20% dana di-cairkan, setelah selesai melakukan revegetasi (kecuali
ditentukan lain) dan selesai pekerjaan sipil dan atau kegiatan reklamasi
- 20% dana di-cairkan, setelah kegiatan reklamasi dinyatakan selesai oleh
Dirjen GSDM

21. Apa saja fasilitas pengelolaan lingkungan yang harus ada di lokasi
pengapalan batubara?
- High Volume Sampler – Alat deteksi debu
- Automatic Water Sprayer – Penyiram air secara otomatis
- Oil Spil Kit, Absorber, Oil Boom dan Oil Skimmer
22. Bagaimana penetapan besarnya dana jaminan reklamasi tambang?

Besarnya jaminan reklamasi ditetapkan berdasarkan biaya reklamasi sesuai


dengan rencana reklamasi tahunan yang tertuang dalam (Rencana Tahunan
Pengelolaan Lingkungan) untuk jangka waktu 5 tahun. Bagi perusahaan
pertambangan yang umurnya kurang dari 5 tahun, besarnya jaminan reklamasi
disesuaikan dengan rencana reklamasi untuk jangka waktu umur tambangnya.

23. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju erosi:

- Curah hujan
- Kemiringan lereng
- Jenis tanah
- Perlakuan terhadap tanah
- Tanaman penutup tanah

24. Sebutkan hal-hal utama yang dijadikan pertimbangan dalam study


kelayakan (feasibility study) AMDAL pertambangan?

a. Kelayakan dalam segi teknis


b. Kelayakan dalam segi ekonomi
c. Kelayakan dalam segi lingkungan

25. Apa yang dijadikan referensi kajian AMDAL?

PP No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL;


Bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak
terhadap lingkungan hidup yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya,
sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak
positif dapat dipersiapkan sedini mungkin;
Bahwa analisis mengenai dampak lingkungan hidup diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang pelaksanaan rencana usaha dan/atau kegiatan
yang mempunyai dampak besar dan penting

26. Sebutkan pasal 29 dan 30 dari UU No.11 tahun 1967 (UU Pokok
Pertambangan)!

Pasal 29
Menyebutkan bahwa Menteri PE antara lain melakukan pengawasan terhadap
kegiatan lainnya yang menyangkut kepentingan umum.
Pasal 30
Menyebutkan “Apabila selesai melakukan penambangan bahan galian pada
suatu tempat pekerjaan, pemegang KP diwajibkan mengembalikan tanah
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi masyarakat
sekitarnya”.
27. Bagaimana dan mengapa program Community Development diperlukan di
tambang?

Program Community Development di tambang dilakukan dengan penyusunan


rencana & pelaksanaan program yang menyeluruh dengan melibatkan masyarakat
setempat. Hal ini dilakukan untuk memberdayakan masyarakat sekitar tambang;
seperti program penyediaan air bersih, bantuan pendidikan, kesehatan dan sarana
peribadatan; dan program recriutment & pelatihan tenaga kerja lokal khususnya
tenaga non skill.

28. Bagaimana program saudara dalam menjawab tantangan dari masyarakat


yang anti tambang?

Program penyuluhan atau bimbingan kepada masyarakat lokal/setempat


(khususnya masyarakat anti tambang); penyuluhan tentang tentang proses
kegiatan penambangan yang ramah lingkungan, dampak positif kegiatan
pertambangan yang dapat dirasakan oleh masyarakat setempat (seperti:
ketersediaan lapangan kerja, pengembangan & pembangunan daerah (terpencil)
serta berbagai kegiatan ekonomi yang cukup luas lainnya).
Program Monitoring dan Analisa dampak kegiatan pertambangan terhadap
lingkungan seperti monitoring & analisa data erosi, sedimentasi, revegetasi,
flora-fauna dan pengelolaan air asam tambang)

29. Hal-hal apa saja yang dicakup oleh Environmental Management Plan
(EMP)?

Pengelolaan semua dampak akibat kegiatan pertambangan yang harus


diupayakan oleh pihak perusahaan, antara lain:
 Pengelolaan & pengawasan tanah pucuk (top soil) dan overburden
 Pengelolaan & Pengawasan bahan kimia berbahaya (B3), air asam tambang
 Pengelolaan & pengawasan terhadap laju erosi dan sedimentasi
 Pelaksanaan program reklamasi tambang
 Pengelolaan & Pengawasan terhadap kebisingan dan debu

30. Apa saja yang anda ketahui tentang manajemen tanah pucuk (top soil)
Dalam pengelolaan tanah pucuk/top soil, harus mendapat perhatian khusus
dengan menyimpan/menempatkannya pada lokasi yang aman dan diberi label
agar terhindar dari kemungkinan tertimbun, ter-erosi, dan unsur hara-nya tetap
terjaga/terpelihara – sehingga pada saat kegiatan reklamasi keperluan akan top
soil/tanah pucuk (yang baik sebagai media tanam) akan dapat terpenuhi

31. Bagaimana cara dan teknik saudara bila harus menambang di hutan
lindung?
Caranya dengan menerapkan „good mining practice‟ atau Teknik penambangan
yang memperhatikan aspek kelestarian lingkungan sehingga setelah kegiatan
penambangan selesai, spesies tanaman lokal, fauna endemik, tata aliran air dan
fungsi lahan bekas pertambangan akan kembali berfungsi seperti semula atau
berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
32. Apa yang dimaksud dengan teknik pengendalian erosi dan sedimentasi
dengan metoda vegetatif?
Penggunanaan tanaman dan sisa-sisanya untuk mengurangi daya rusak hujan
yang jatuh kepermukaan tanah, mengurangi jumlah dan daya aliran air permukaan

33. Sebutkan fungsi dan sarana pengendalian erosi dan sedimentasi dengan
metoda vegetatif

Fungsi Metoda Vegetatif:


- Melindungi tanah terhadap daya perusak butir air hujan yang jatuh
- Melindungi tanah terhadap daya perusak aliran air diatas permukaan tanah
- Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah dan penahanan air yang langsung
mempengaruhi besarnya aliran permukaan
Sarana Metoda Vegetatif:
- Tanaman penutup tanah (cover crop)
- Saluran air bervegetasi
- Pe-Mulsa-an
- Hidrosiding

34. Apa yang dimaksud dengan teknik pengendalian erosi dan sedimentasi
dengan metoda mekanis / teknik sipil?

Perlakuan mekanis yang diberikan terhadap tanah dan untuk mengurangi aliran
permukaan dan erosi serta meningkatkan kemampuan penggunaan tanah

35. Sebutkan fungsi dan sarana pengendalian erosi dan sedimentasi dengan
metoda mekanis/teknik sipil

Fungsi Metoda Mekanis/Teknik Sipil:


- Memperlambat aliran permukaan
- Menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak
merusak
- Memperbesar infiltrasi air kedalam tanah dan memperbaiki abrasi
- Penyediaan air bagi tanaman

Sarana Metoda Mekanis/Teknik Sipil:


- Saluran permukaan/saluran pengelak
- Saluran bawah tanah
- Gabion
- Penahan tebing
- Geotekstil
- Penghalang sedimen
- Dam Penghambat
- Penangkap sedimen
- Rip-Rap

Anda mungkin juga menyukai