ِ ن للاِِ بِس
ِْــــــــــــــــــم ِِ الرحْ َم
َّ الر ِحي ِِْم
َّ
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam tak lupa senantiasa kita
Penyusunan makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Pancasila.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini, kepada Bapak Dr ENJONI yang telah
Penulis menyadari penyusunan makalah ini jauh dari sempuna.Oleh sebab itu,
penulis memohon kepada pembaca atas kritik dan saran guna melengkapi makalah
ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan bagi pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi ......................................................................................
B. Unsur Penegak Demokrasi ..............................................................................
C. Prinsip dan Parameter Demokrasi ...................................................................
D. Sejarah Perkembangan Demokrasi ..................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.Salah satu pilar demokrasi adalah
prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif,
yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang
saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain.
Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga
Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk di
saat ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri
dari beberapa model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.
Dan dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan dari pengertian demokrasi,
perkembangan demokrasi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN MASALAH
A. Pengertian Demokrasi
fundamental dalam pemerintahan. Namun sebenarnya, apa hakikat dari demokrasi itu
sendiri?.
bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat dan cratein atau cratos yang berarti
tangan rakyat. Dengan kata lain, kedulatan rakyat mengandung pengetian bahwa
berikut2[3]:
Joseph A. Shumpter
yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan
Henry B. Mayo:
“Demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu sistem yang menunjukan bahwa
kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil secara efektif oleh
sehingga:
Rakyat yang membuat kebijakan untuk dilaksanakan oleh pemerintah tersebut, dan
Rakyat yang mengawasi dan menilai pelaksanaan kebijakan tersebut atau kinerja
pemerintah3[4].
yang mencangkup tiga hal: pertama, pemerintah dari rakyat (government of the
3) Mempunyai tujuan
6) Kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap saling mempercayai itikad yang baik
7) Pentingnya pendidikan demokrasi5[6]
dan hukum di Yunani kuno dan dipraktekan dalam hidup bernegara antara abad ke-6
SM sampai abad ke-4 SM. Dengan bentuk demokrasi yang bersifat langsung, yaitu
hak rakyat untuk membuat keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh
ciri masyarakat yang foedal, yaitu kehidupan spiritual dikuasai oleh seorang Paus dan
pejabat agama dan kekuasaan oleh para bangsawan.Dan kehidupan sosial dikuasai
oleh bangasawan, sehingga demokrasi ini tidak muncul pada abad pertengahan (abad
kegelapan).
antara kaum bangsawan dan Raja John merupakan tonggak kemunculan demokrasi
empirik.Di dalam piagam tersebut memuat dua prinsip yang sangat mendasar, yaitu
adanya pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada
kedaulatan raja.
adanya gerakan Renaissance yang menghidupkan kembali minat pada sastra dan
budaya Yunani Kuno, karena adanya kontak dengan dunai Islam yang ketika itu
sedang pada masa kejayaan peradaban ilmu pengetahuan. Pada masa ini orang
mematahkan ikatan yang ada dan menggantikannya dengan bertindak seluas-luasnya
yaitu adanya gerakan reformasi yaitu suatu garakan revolusi agama yang terjadi di
Eropa pada abad ke-16 yang bertujuan memperbaiki keaadaan Gereja Katolik6[16].
ke-20 tepatnya setelah perang dunia. Beberapa faktor lain yang mendorong berdirinya
Negara hukum formal yaitu pluralis liberal, seperti yang dikemukakan Miriam
Budjiarjo, antara lain akses dalam industrialiasasi dan sistem kapitalis, tersebar aham
langsung yang berakhir pada abad pertengahan. Menjelang akhir abad pertengahan
lahir Piagam Magna Charta dan dilajutkan munculnya gerakan Renaissance dan
menekankan pada adanya hak atas hidup, hak kebebebasan,dan hak memiliki.
Selanjutnya pada abad ke-19 muncul gerakan demokrasi konstitusional yang
Negara Indonesia, terdapat berbagai masalah yang muncul yang harus dihadapi, yaitu
kurang sesuai untuk Indonesia. Karena persatuan yang dapat digalang selama
dengan Badan Eksekutif yang terdiri dari presiden sebagai kepala Negara beserta
Karena fragmentasi partai politik, usia kabinet pada masa ini jarang dapat
bertahan cukup lama, juga ternyata ada beberapa kekuatan sosial dan politik yang
tidak memperoleh saluran dan tempat yang realistis, padahal merupakan kekuatan
yang paling penting, akhirnya koalisi yang dibangun dengan sangat gampang pecah,
mengenai dasar Negara untuk UUD baru, akhirnya mendorong Ir. Soekarno untuk
demokrasi parlementer7[17].
Pada masa periode ini, ialah adanya dalam pendominasian presiden dalam
unsur sosial politik.UUD 1945 membuka kesempatan bagi seorang presiden untuk
bertahan sekurang-kurangnya 5 tahun.Akan tetapi ketetapan MPRS No.III/1963 yang
pembatasan dalam kurun waktu 5 tahun itu.Selain itu, banyak terjadi tindakan
penyimpangan lainnya yang terjadi terhadap ketentuan UUD 1945 yang eksplisit
A.Syafi’I Ma’arif adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
untuk memutuskan permasalahan yang tidak dicapai mufakat antara badan legeslatif.
Selain itu beberapa hak asasi diusahakan supaya diselenggarakan secara lebih penuh
dengan memberi kebebasan kepada pers untuk menyatakan pendapat, dan kepala
mencapai pada tataran praksis. Karena dalam demokrasi ini, ditandai dengan adanya;
pengebirian peran dan fungsi partai politik; adanya campur tangan pemerintah dalam
berbagai urusan partai politik; masa mengambang; monolitisasi ideologi Negara; dan
inkorporasi lembaga non pemerintah. Sehingga pelaksanaan demokrasi pada masa ini
Runtuhnya rezim orde baru telah membawa harapan baru bagi tumbuhnya
dimana pada masa ini terjadi pembalikan arah perjalan bangsa dan Negara yang akan
membawa Indonesia kembali memasuki masa otoriter sebagaimana yang terjadi pada
Sukses atau gagalnya suatu demokrasi tergantung pada empat faktor, yaitu:
3. Kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik dikalangan elite dan non elite
kekuasaannya pada elite politik.Dimana para elite politik mendesain institusi politik,
demokrasi di Indonesia antara adanya reposisi dan redefinisi TNI dalam kaitan
dalam konstitusi Negara RI, adanya kebebasan pers, dijalankannya kebijakan otonomi
daerah, dan sebagainya. Akan tetapi sampai saat inipun masih dijumpai indikasi-
demokrasi Indonesia untuk saat ini belum jelas kemana arahnya. Perubahan sistem
Bula dilihat berdasarkan bagaimana cara penyampaian aspirasi nya, maka ada dua
jenis demokrasi di sini, yaitu Demokrasi Tidak Langsung dan Demorkasi Langsung.
Lalu apakah yang membedakan keduanya? Pada demokrasi tidak langsung ini
aspirasi masyarakat tertuang terlebih dahulu ke wakil-wakil rakyat terpilih untuk
kepada negara yang memiliki banyak sekali rakyat, sehingga bila bertatap langsung
antara pemerintah dengan rakyat yang sebegitu banyaknya, akan sangat tidak efektif.
Jadi untuk bisa menampung pendapat masyarakat, ditunjuk suatu perwakilan yang
dipilih dari rakyat atau pemerintah untuk membantu menyampaikan aspirasi rakyat.
tugas dengan baik dan justru merugikan negara dalam hal keuangan karena adanya
6. Demokrasi Langsung
Beda dengan demokrasi tidak langsung, pada demokrasi langsung ini pemerintah
dari demokrasi tidak langsung ini adalah pemerintahan lama di Amerika Serikat, yang
mana pemimpnnya masih mau untuk datang langsung ke balai desa setempat untuk
secara langsung dari masyarakatnya. Tidak hanya pada negara saja, demokrasi
langsung juga bisa diterapkan pada kota atau kabupaten, karena jumlah
masyarakatnya juga tidak terlalu banyak, dan masih dalam ruang lingkup yang tidak
Demokrasi ini sebenarnya serupa dengan demokrasi tidak langsung, dimana pendapat
ditunjuk untuk menyampaikan usulan yang telah disetujui kepada pemerintah. Namun
bedanya adalah, dalam demokrasi ini ada sistem referendum yaitu bedasarkan
perjanjian yang telah dibuat antara rakyat dengan perwakilannya.
8. Demokrasi dengan Sistem Pemisahan Kekuasaan
Demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan juga bisa disebut sebagai negara
presidensial. Yang membedakan demokrasi ini dengan demokrasi yang ada di atas,
adalah negara yang dikepalai oleh seorang presiden, dan presiden yang memiliki
kekuasaan untuk mengangkat dan menurunkan menteri. Selain itu, tugas menteri
tidak lagi untuk DPR, melainkan untuk presiden. Dan juga, posisi antara DPR dan
Presiden juga mempunyai kedudukan sebagai lembaga negara yang sama.
Jenis demokrasi ini merupakan gabungan dari dua jenis lainnya lainya, yaitu
demokrasi tidak langsung dan demokrasi perwakilan, yang mana sebuah negara
masih bisa memiliki badan eksekutif dan legislatif, namun dalam pelaksanaan
kebijakan harus tetap memikirkan tentang rakyat karena sudah ada referendum atau
perjanjian sebelumnya.
Demokrasi yang menganut ideologi liberal ini dianut oleh negara adidaya Amerika
serikat, yang berhasil memiliki militer terkuat di Amerika Selatan dan militer terkuat
di Amerika Latin, serta merupakan aktor dari terjadinya invasi Amerika Serikat ke
Afghanistan. Dalam demokrasi ini, kebebasan individu sangat dijamin oleh negara.
rakyat, terutama rakyat kecil, karena memang ideologi ini bertujuan untuk
perlakuan yang sama dalam pandangan politi dan hukum. Dengan ini, maka penyebab
konflik antar golongan bisa diperkecil
Sedangkan pada prioritasnya ada 3 jenis demokrasi yakni Formal, Material, dan
Camouran. Dalam demokrasi yang formal, hampir sama dengan demokrasi pancasila
yakni memandang semua orang memiliki kedudukan yang sama, tanpa mengurangi
hak-hak individu.
Bentuk dari demokrasi campuran ini ialah gabungan dari kedua demokrasi di atas,
yang mana menyatakan bahwa semua orang memiliki hak dan kewajiban yang sama
di mata hukum dan menjunjung tinggi kesejahteraan rakyat.
Berbagai jenis demokrasi tadi merupakan sistem pemerintahan yang sangat baik dan
Jadi, dengan beberapa variasi demokrasi ini, diharapkan kehidupan rakyatnya anti
bisa semakin terjamin karena adanya match antara rakyat dengan sistem pemerintah
yang ada. Dan apabila masih ditemukan kekurangan-kekurangan yang ada, dapat
dilakukan pembaharuan sistem pemerintahan kembalidi masa yang akan datang.
Karena mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama, maka pada
dasarnya tidak boleh ada suatu kehendak yang dipaksakan kepada pihak lain.
Sebelum diambil keputusan yang menyangkut kepentingan bersama terlebih dahulu
mencapai mufakat ini, diliputi oleh semangat kekeluargaan, yang merupakan ciri khas
Bangsa Indonesia.
hasil keputusan musyawarah, karena itu semua pihak yang bersangkutan harus
menerimannya dan melaksanakannya dengan itikad baik dan penuh rasa tanggung
jawab. Disini kepentingan bersamalah yang diutamakan di atas kepentingan pribadi
atau golongan. Pembicaraan dalam musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan
sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan-keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Dalam
rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga
perwakilan. Nilai ini menganut paham demokrasi. Akan tetapi, saat ini Indonesia
sudah menggunakan paham liberalis, yaitu dimana setiap individu mempunyai hak
penuh untuk menentukan pilihan. Dan cara pemilihan ini biasanya dengan
cara votting.
Nilai yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta Persatuan Indonesia, dan
mendasari serta menjiwai sila Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.
adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial. Hakikatnya rakyat adalah merupakan sekelompok manusia sebagai
makhluk Tuhan yang Maha Esa yang bersatu bertujuan mewujudkan harkat dan
martabat manusia dalam suatu wilayah Negara. Rakyat merupakan subjek pendukung
pokok Negara.Negara adalah dari, oleh dan untuk rakyat, oleh karena itu rakyat
merupakan asal mula kekuasaan Negara. Sehingga dalam sila Kerakyatan terkandung
nilai demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan dalam hidup Negara. Maka
nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam sila keempat adalah :
1. Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap
masyarakat bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan yang Maha Esa
4. Mengakui atas perbedaan individu, kelompok, ras, suku, agama, kerana perbedaan
5. Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu, kelompok, ras,
memiliki cirri yang khusus, yaitu ada keseimbangan antara hak dan kewajiban warga
mengesampingkan kewajiban. Seperti yang dianut oleh Negara yang berpaham liberal
ataupun demokrasi yang mengutamakan kewajiban dan mengabaikan hak-hak warga
demokrasi ada keseimbangan antara hak dan kewajiban warga Negara, yaitu
sehingga kebijakan dan ketentuan yang dibuat Pemerintah mendapat dukungan serta
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Secara sederhana, demokrasi yang
tergabung dalam pemerintahan dan kemudian adalah peran rakyat yang diutamakan.
diadakan tindakan bersama. Disini terjadi simpul yang penting yaitu mengusahakan
keputusan secara bulat. Bulat yang dimaksud adalah hasil yang mufakat, artinya
keputusan itu diambil dengan kesepakatan bersama. Dengan demikian berarti bahwa
hasil kebikjasanaan. Oleh karena itu kita ingin memperoleh hasil yang sebaik-baiknya
Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama. Dalam hal ini perlu
Hal ini tidak menjadi kebiasaan bangsa Indonesia, bagi kita apabila
pengambilan keputusan secara bulat itu tidak bisa tercapai dengan mudah, baru
diadakan pemungutan suara. Kebijaksanaan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang
diputuskan itu memang bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak. Jika demokrasi
diartikan sebagai kekuatan, maka dari pengamatan sejarah bahwa kekuatan itu
memang di Indonesia berada pada tangan rakyat atau masyarakat. Pada zaman
pemerintahan Hindia Belanda saja, di desa-desa kekuasaan ditentukan oleh kebulatan
kepentingan rakyat, misalnya pemilihan kepala desa. Musyawarah yang ada di desa-
yang berakal sehat, rasional, cerdas, terampil, dan seterusnya pada hal-hal yang
berhatinurani, arif, bijaksana, jujur, adil, dan seterusnya pada hal-hal yang bersifat
pemimpin yang profesional (hikmat) dan juga dewasa (bijaksana). Itu semua negara
2.4 Musyawarah
merupakan ciri khas bangsa Indonesia ? Sebab dalam menghadapi setiap persoalan
terhindar dari sebuah konflik. Adapun beberapa nilai dasar yang harus di perhatikan
dalam melakukan musyawarah. beberapa nilai dasar tersebut antara lain :
1. Kebersamaan,
2. Persamaan hak,
masukan.Tanpa saran atau usulan yang dikeluarkan oleh peserta, diskusi mungkin
tidak akan dicapai dalam arti bahwa tidak ada masalah mungkin akan dipecahkan.
harus mampu menghasilkan keputusan yang paling adil untuk kepentingan bersama.
Dalam musyawarah, kita didorong untuk mematuhi setiap peraturan yang berlaku
untuk kursus kelancaran pembahasan. Sikap untuk melakukan hormat pendapat orang
lain bahkan jika bertentangan dengan pendapat kami, tidak boleh dipotong pendapat
orang lain dan harus tertib musyawarah.
2. Pembicaraan harus bisa diterima dengan akal sehat sesuai dengan hati nurani.
3. Usul atau pendapat yang disampaikan mudah dipahami dan tidak memberatkan.
segi sikap, bahasa atau gerak tubuh. Sikap santun dapat mengurangi ketersinggungan
orang lain apabila ada perbedaan pendapat.
2. Menghargai dan tidak menganggap remeh pendapat orang lain dengan mendengarkan
secara keseluruhan sehingga mengetahui substansi pendapat orang lain.
3. Jika hasil mufakat ternyata tidak sesuai dengan harapan kita, maka kita harus tetap
menerimanya dengan sabar dan ikhlas. Selain itu kita harus mau melaksanakan
putusan hasil mufakat tersebut dengan tanpa keraguan meskipun bukan pendapat kita
yang diterima.
f. Adanya kebersamaan
Ada beberapa nilai luhur yang perlu dilestarikan dalam musyawarah, nilai-nilai
tersebut diantaranya :
Setiap orang berkesempatan untuk mendengarkan pendapat orang lain yang menjadi
peserta musyawarah.
A. Kesimpulan
demokrasi merupakan suatu sistem yang telah dijadikan alternatif dalam tatanan
gabungan antara dua kata dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat dan
cratein atau cratos yang berarti kekuasaan. Jadi, demokrasi berarti kedaulatan yang
berada di tangan rakyat. Dengan kata lain, kedulatan rakyat mengandung pengetian
bahwa sistem kekuasaan tertinggi dalam sebuah Negara dibawah kendali rakyat.
Negara hukum, masyarakat madani, infrastruktur politik, dan pers yang bebas dan
bertanggung jawab.
macam pergantian sistem demokrasi, yang pada akhirnya Indonesia Negara Indonesia
B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber –
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk
bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya
Masduki, Kebebasan Pers dan Kode Etik Jurnalistik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005
Prof Dr. Azyumardi Azra, MA, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, Jakarta:ICCE
UIN Syarif Hidayatullah, 2003
Sareb Putra, R.Masri (ed), Etika dan Tertib Warga Negara, Jakarta: Salemba Humanika,
2010
Tim Pokja UIN Sunan Kalijaga, Pancasila dan Kewarganegaraan,Yogyakarta: Pokja
Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2005