Anda di halaman 1dari 4

BAB VIII

PERMASALAHAN PABRIK
8.1. Limbah Pabrik
Keberadaan dan peran industri hasil hutan utamanya kayu di Indonesia dewasa
ini menghadapi tantangan yang cukup berat berkaitan dengan adanya ketimpangan
antara kebutuhan bahan baku industri dengan kemampuan produksi kayu secara
berkesinambungan. Bila memperhatikan kondisi hutan alam sekarang ini yang
semakin menurun baik dari segi kualitas maupun luasnya berarti makin rusaknya
kondisi hutan dan langkanya bahan baku kayu serta besarnya tantangan berbagai
aspek khususnya di sektor kehutanan (lingkungan, ekolabel, dan perdagangan
karbon), salah satu peran inovasi teknologi yang lebih berpihak kepada masyarakat
khususnya industri kecil, yaitu meningkatkan efisiensi pengolahan hasil hutan serta
memaksimalkan pemanfaatan kayu dan limbah biomasa yang mengarah kepada zero
waste.
Dasar Karya Utama merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengolahan
kayu sengon (Falcataria moluccana) denan melakukan proses .................dan
menghasilkan.........% (rendemen) produk jadi. Sekitar............................% limbah
dihasilkan setiap harinya. Limbah dari proses rotari dalam pembuatan kayu lapis
berupa serbuk kayu, potongan kayu, kulit kayu, empulur, bagian yang cacat/pecah,
serpihan kayu, dan potongan pinggir. Limbah di perusahaan ini masih menjadi
permasalahan cukup berat dan jauh dari prinsip zero waste. Padahal PT Dasar Karya
Utama sudah mengantongi SVLK dimana syarat untuk SVLK sendiri salah satunya
adalah izin pengolahan limbah karena limbah adalah salah satu unsur pencemar bagi
lingkungan dimana pengaruhnya dalam lingkungan memberikan efek bagi masyarakat
sekitar.

8.1.1 Dampak adanya limbah kayu di perusahaan


Salah satu dampak limbah yang menganggu kesehatan adalah bentuk
serbuk dari partikel kayu yang kecil. Bahaya debu kayu bagi kesehatan bahwa
debu merupakan bahan partikel yang apabila masuk ke dalam organ pernfasan
manusia maka dapat menimbulkan penyakit pada tenaga kerja khususnya
berupa gangguan sistem pernfasan yang ditandai dengan pengeluaran lendir
secara berlebihan yang menimbulkan gejala utama yang sering terjadi adalah
batuk, sesak nafas, dan kelelahan.
Saat ini sisa olahan pabrik yang masih dalam bentuk kayu dan kulit
digunakan untuk bahan bakar dan sebagai pemasok untuk media jamur. Namun
demikian limbah di perusahaan ini sebaiknya bisa lebih rapi dan diperhatikan
lebih serius karena dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Limbah
dari mesin rotari belum ditangani dengan serius dibuktikan dengan tidak ada
manajemen yang khusus menangani limbah tersebut. Penanganan limbah saat
ini sebatas dibuang begitu saja tanpa ada pengolahan lebih lanjut. Karena belum
diolah lebih lanjut limbah yang dihasilkan jika ingin dibuang perusahaan harus
mengeluarkan biaya lebih untuk perizinan membuang limbah di daerah sekitar
peusahaan.

8.2 Mesin Tua


Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah
dirancang dengan baik. Mesin yang digunakan dalam proses produksi rata-rata
sudah berumur lebih dari 10 tahun, menurut wawancara yang kami lakukan pada
bidang maintanance pengecekan mesin dilakukan setiap hari sebelum dilakukan
kegiatan produksi. Pengecekan mesin produksi dilakukan oleh bagian maintanance
yang berkeliling. Jika dirasa ada kejanggalan dalam kegiatan produksi, bagian
maintanace tidak akan langsung memperbaiki mesin saat itu juga namun akan
menunggu sampai selesai kegiatan satu shift kemudian diperbaiki. Bagian
maintanance sebisa mungkin meminimalisir untuk menghentikan kegiatan produksi
untuk menghindari kerugian perusahaan.
Permasalahan dari mesin yang digunakan yaitu rata-rata mesin yang
digunakan bukan berasal dari dalam negeri, karena PT Dasar Karya Utama hanya
memiliki pembeli tunggal yaitu Bakti Shankyu di Jepang maka mesin yang
digunakan rata-rata berasal dari Jepang. Permasalahan yang dihadapi bidang
maintanance adalah jika ada bagian dari mesin tersebut yang harus diganti namun
bagian tersebut tidak tersedia di Indonesia. Pemecahan masalah yang dilakukan
oleh bidang maintanance adalah membeli bagian yang mirip di Indonesia,
kemudian dilakukan modifikasi sehingga dapat digunakan pada mesin. Selain itu
jika bagian yang rusak adalah bagian khusus yang sulit ditemui yang mirip di
Indonesia, sebelum terjadi kerusakan yang fatal, karena dilakukan pengecekan
setiap hari, bagian maintanance sudah mengetahui bagian mana yang akan rusak
dalam waktu dekat, maka sebelum terjadi kerusakan dilakukan pemesanan bagian
yang rusak tersebut di Jepang dengan tetap menjalankan proses produksi. Selain itu
keuntungan yang lain yang diterima oleh perusahaan adalah berkurangnya
pembayaran kerja lembur bagi tenaga perawatan, dan berkurangnya waktu untuk
menunggu peralatan yang dibutuhkan. Setelah bagian tersebut datang maka segera
dilakukan penggantian.
Permasalahan lain tentang mesin pada kegiatan produksi adalah bagian
maintanance tidak terlalu memperhatikan umur dan masa pakai maksimal dari
mesin. Prinsip yang mereka gunakan adalah menggunakan mesin sampai mesin
tersebut tidak bisa berfungsi. Karena alasan ekonomi perusahaan penggantian
mesin lama dengan mesin yang baru jarang dilakukan. Hal yang lebih sering
dilakukan adalah penggantian bagian-bagian kecil dari mesin yang sudah tidak
berfungsi dengan benar. Hal ini patutnya diberikan perhatian khusus dari
perusahaan karena setiap mesin memiliki masa pakai yang berbeda-beda dan
dikhawatirkan akan menimbulkan kecelakaan kerja.

8.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Penerapan K3 adalah kewajiban semua pihak termasuk pemilik perusahaan.
Hal ini penting karena bukannya hanya berbicara tentang penurunan risiko kecelakaan
tetapi juga merupakan wujud perlindungan terhadap tenaga kerja. Selain itu penerapan
sistem manajemen K3 (SMK3) menjadi persyaratan untuk ekspor sehingga penting
bagi setiap perusahaan untuk menerapkan sistem manajemen K3. Begitu juga PT
DKU berkewajiban untuk menerapkan SMK3. Penerapan SMK3 di perusahaan ini
sudah berjalan namun masih memiliki beberapa kekurangan dalam kenyataannya di
lapangan. Hal-hal tersebut misalnya masih sedikitnya pekerja yang menggunakan
kelengkapan keselamatan dalam bekerja seperti sepatu, masker, sarung tangan,
kacamata kerja, dan penutup telinga. Hal ini disebabkan karena pengawasan yang
kurang dari perusahaan kepada karyawan, kegiatan pengawasan ini di lapangan
dilaksanakan oleh kepala bagian sebagai pengawas, namun tidak semua kepala bagian
yang dengan tegas menegur karyawan yang tidak menggunakan alat perlindungan
kerja secara lengkap, walaupun alat pelindung diri seperti masker dan penutup telinga
sudah diberikan secara rutin kepada pekerja. Selain itu juga masih kurangnya alat
pengaman pada alat-alat kerja sehingga meningkatkan resiko kecelakaan.
8.4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan aspek penting dalam pembangunan sebuah industri. Hal ini
karena tenaga kerja menjadi perencana, pelaksana, dan sasaran pembangunan. Oleh
karenanya, tenaga kerja yang terampil menjadi kekuatan dalam berjalannya industri.
Tenaga kerja di PT DKU berjumlah...........namun kondisinya banyak yang diisi oleh
tenaga kerja yang berusia lanjut
8.5. Bahan Baku
Sengon merupakan bahan baku yang digunakan pada PT DKU. Bahan baku ini
diperoleh dari beberapa suplier di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pemenuhan
bahan baku tersebut. Terlebih adanya syarat SVLK untuk suplier kayu juga akan
menjadi tantangan bagi pemenuhan buku ini.

Anda mungkin juga menyukai