Diusulkan oleh:
Kelompok 3
Ni Komang Dela Yanti 1707532074/27
Luh Komang Adhika Wijasari 1707532078/29
Ni Kadek Anggita Dwiantari 1707532081/30
Sylvia Okta Miranatha 1707532086/31
Ni Made Suryani 1707532098/33
DEPOSITO
Deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat
dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang
bersangkutan. Penarikan deposito hanya boleh dilakukan pada saat tertentu menurut jatuh
temponya. Jatuh tempo deposito umumnya terdiri dari 1 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, dan
24 bulan. Pada kondisi bank membutuhkan dana likuiditas yang relatif besar, semakin lama
jangka waktu deposito semakin tinggi tingkat suku bunganya. Sebaliknya dalam kondisi longgar
(ekonomi normal) tingkat suku bunga deposito akan semakin kecil untuk deposito yang semakin
berjangka waktu semakin lama.
A. Deposito Berjangka
Pembukaan Deposito
Untuk membuka deposito, deposan dapat menggunakan setoran tunai, dengan cek, bilyet
giro, bukti transfer masuk, wesel, atau warkat lain yang disepakati bank. Prinsipnya pada saat
disetor warkat itu harus sudah efektif, artinya dapat diuangkan. Deposito dicatat sebesar nilai
nominal deposito yang tertera dalam perjanjian. Contoh: 31 Mei 2017 Reni membuka deposito
berjangka di Bank Mitra Niaga Semarang dengan nominal Rp50.000.000, bunga 18% pada
jangka waktu 3 bulan. Untuk itu Reni menyerahkan bilyet giro atas nama Reni Rp20.000.000,
Cek Bank Mitra Niaga Semarang yang ditarik oleh Sinta sebesar Rp10.000.000, transfer masuk
dari Bank Mitra Niaga Cabang Bandung Rp10.000.000 dan kekurangannya dibayar tunai. Pajak
bunga 15%. Pencatatan transaksi ini adalah:
1
Dr. Giro Sinta 10.000.000
Dr. RAK. Cabang Bandung 10.000.000
Dr. Kas 10.000.000
Cr. Deposito berjangka 50.000.000
Bunga Deposito Berjangka
Contoh:
Dengan merujuk pada contoh diatas, dengan asumsi deposan mengambil bunga deposito setiap
tanggal 5 dan pajak bunga 15% dibayarkan setiap tanggal 10 kepada kantor kas negara, maka
pencatatan dan penghitungan bunganya adalah sebagai berikut:
2
Pelimpahan Pajak 10 Juli Dr. Hutang PPh 112.500
Cr. Giro Kas Kantor Negara 112.500
Pada contoh diatas dinyatakan bahwa penarikan bunga dilakukan setiap tanggal 5, dengan
demikian bank akan membukukan bunga dua kali yaitu saat jatuh tempo bunga dan saat
penariakan bunga. Hal ini sampai dengan jatuh tempo deposito. Oleh karena itu penarikan
deposito diasumsikan terjadi tanggal 5 juga. Pada kasus ini bank juga harus membukukan dua
kali yaitu saat jatuh tempo dan saat deposito ditarik. Bagaimana kalau bunga dan deposito pada
saat jatuh tempo ditarik tepat pada tanggal jatuh tempo? Bila ini terjadi bank hanya membukukan
sekali yaitu:
Deposito yang telah jatuh tempo bisa diperpanjang dengan du acara yaitu:
3
menghubungi deposan atau sebaliknya deposan tidak perlu lagi menghubungi bank untuk
memperpanjang deposito.
2) Perpanjangan Biasa
Perpanjangan ini bila ada kesepakatan antara bank dengan deposan dikemudian hari saat
jatuh tempo. Perpanjangan ini bisa inisiatif deposan atau inisiatif bank (home service)
untuk nasabah deposan.
Kedua cara perpanjangan tersebut tidak berbeda pencatatannya. Bank akan mendebit
rekening deposito lama dan mengkredit rekening deposito baru. Nomor rekening deposito dan
bilyet deposito tetap sama (menggunakan yang lama). Kecuali suku bunga deposito berubah
ketika terjadi perpanjangan deposito. Contoh: Kalau deposito atas nama Reni diperpanjang saat
jatuh tempo (31/08-2017), maka bank akan mencatat:
Lazimnya deposito ditarik setelah jatuh tempo, sebab dalam perjanjian sudah tertera
jangka waktunya. Namun dalam praktik perbankan, deposan bisa saja menarik deposito yang
masih outstanding. Penarikan deposito sebelum jatuh tempo dapat mengganggu likuiditas bank,
sebab idealnya bank akan menyiapkan dana untuk membayarkan sesuai dengan jadwal
pembayaran. Oleh karena itu, bank umum (konvensional) mengenakan penalty tertentu terhadap
deposan bila penarikan dilakukan sebelum jatuh tempo. Penalty deposito dicatat sebagai
pendapatan lain-lain bank. Kebijakan mengenal penalty setiap bank berbeda-beda. Namun secara
umum adalah:
Contoh:
Intan Nawangsasi memiliki deposito berjangka di Bank Mitra Niaga Semarang nominal
Rp10.000.000, jangka waktu 6 bulan, suku bunga 18% pa. Deposito yang dibuka tanggal 31 Mei
4
2017, kemudian ditarik kembali oleh Intan Nawangsasi pada tanggal 30 Juni 2017. Perhitungan
dan pencatatan jurnalnya bila:
No Keterangan Jumlah
1 Bunga deposito = Rp10.000.000 x 18% x (1/12) 150.000
2 Pajak Bunga = 15% x Rp150.000 22.500
3 Bunga setelah Pajak 127.500
4 Penalty = 20% x Rp150.000 30.000
5 Bunga deposito yang dibayar bank 97.500
Jurnalnya adalah:
No Keterangan Jumlah
1 Bunga deposito = Rp10.000.000 x 18% x (1/12) 150.000
2 Pajak Bunga = 15% x Rp150.000 22.500
3 Bunga setelah Pajak 127.500
4 Penalty = 20% x Rp127.500 25.500
5 Bunga deposito yang dibayar bank 102.000
Jurnalnya adalah sebagai berikut:
No Keterangan Jumlah
1 Bunga deposito = Rp10.000.000 x 18% x (1/12) 150.000
2 Pajak Bunga = 15% x Rp150.000 22.500
3 Bunga setelah pajak 127.500
4 Penalty = 1% x Rp10.000.000 100.000
5 Bunga deposito yang dibayar bank 27.500
Perpindahan Deposito Berjangka Antarkantor Cabang
5
Deposito yang telah dibuka di cabang bank tertentu dapat dipindahkan ke cabang bank
yang sama di kota lain. Perpindahan ini atas dasar permintaan deposan (misalnya karena pindah
domisili). Perpindahan deposito berjangka antar kantor cabang menimbulkan hubungan rekening
antarkantor. Di samping itu harus ada alokasi beban bunga yang sudah berjalan. Alokasi beban
bunga dapat diperhitungkan secara prorata berdasarkan lamanya pengendapan deposito di suatu
cabang.
Contoh:
Deposito berjangka waktu 6 bulan, nominal Rp10.000.000, telah dibuka di Bank Mitra Niaga
Semarang pada tanggal 31 Mei 2017 dengan suku bunga 18% pa. Pada tanggal 5 juni 2017
deposito tersebut dipindahkan ke Bank Mitra Niaga Cabang Solo. Ketentuan alokasi beban
bunga perpindahan deposito di Bank Mitra Niaga adalah:
Kalau kita perhatikan hari bunga, tanggal pembukaan (31 Mei 2017) sampai tanggal
perpindahan (5 Juni 2017) atau selama 5 hari masih berada antara 1 sampai dengan 7 hari,
sehingga menjadi beban Bank Mitra Niaga Semarang sebesar 25% dari bunga per bulan.
Sedangkan untuk Bank Mitra Niaga Solo akan menanggung bunga Juni 2017 sebesar 75% dari
total bunga Juni 2017. Untuk bulan selanjutnya di Cabang Solo adalah 100%. Sedangkan
perhitungan alokasi beban bunga adalah:
Bank Mitra Niaga Solo Bunga= 10.000.000 x 18% x (1/12) x 25% 112.500
Pajak= 15% x 112.500 16.875
Bunga Setelah pajak bulan Juni 2017 95.625
Jurnal untuk transaksi ini adalah sebagai berikut:
6
Keterangan Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Bank Mitra Niaga 31/5/2017 Dr. Kas 10.000.000
Semarang Cr. Deposito 10.000.000
B. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito pada prinsipnya sama dengan deposito berjangka yaitu simpanan dana
pihak ketiga/masyarakat dan terikat oleh jangka waktu (fixed time). Perbedaannya adalah
sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk (pembawa), sedangkan deposito berjangka diterbitkan
atas tunjuk (nama). Sebagai deposito yang diterbitkan atas pembawa berarti siapa saja boleh
menarik sertifikat deposito selama bisa menunjukan sertifikat deposito tersebut kepada bank
penerbit. Disamping itu sertifikat deposito dapat diperdagangkan oleh masyarakat setelah
mendapat izin dari Bank Indonesia. Perbedaan yang lain dengan deposito berjangka adalah
bahwa bunga sertifikat deposito dihitungkan dan dibayarkan dimuka. Dengan demikian deposan
untuk sertifikat deposito pada saat membuka deposit tersebut hanya membayar sebesar nilai tunai
sertifikat deposito ditambah sejumlah pajak bunga yang diperhitungkan di muka. Walaupun
demikian pencatatan sertifikat deposito tetap sebesar nilai nominalnya. Nilai tunai sertifikat
deposito dapat ditentukan dengan rumus:
P ×360
Nilai Tunai Sertifikat Deposito =
360+(i ×t)
Keterangan:
7
P = nilai nominal sertifikat deposito
i = tingkat suku bunga sertifikat deposito
t = jangka waktu (dalam hari)
Contoh:
Tanggal 1 Mei 2017 Diana membeli sertifikat Deposito seri A sebanyak 10 lembar
@Rp10.000.000 secara tunai pada Bank Mitra Niaga Semarang. Jangka waktu 3 bulan dengan
suku bunga 20% pa. Pajak bunga 15%.
No Keterangan Jumlah
1 Nominal Sertifikat Deposito 100.000.000
2 Nilai Tunai = (Rp100.000.000 × 360) / (360+(0,20 95.238.095
×90))
3 Bunga Dibayar Dimuka (Diskonto) 4.761.905
4 Pajak Bunga = 15% × Rp4.761.905 714.286
5 Bunga Bersih yang Dibayar oleh Bank 4.047.619
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui jumlah yang harus dibayarkan ke bank
oleh deposan untuk membuka sertifikat deposito tersebut, yaitu: Rp100.000.000 – Rp4.047.619
= Rp95.952.381. Jurnal transaksi ini adalah:
TABUNGAN
Tabungan merupakan simpanan masyarakat atau pihak lain yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak bisa ditarik
dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat tertentu
8
misalnya harus ditarik secara tunai, penarikan hanya dalam kelipatan nominal tertentu, jumlah
penarikan tidak boleh melebihi saldo minimal tertentu.
Pada awalnya tabungan di Indonesia hanya tiga jenis yaitu Tabanas, Taska, dan tabungan
ONH. Namun dalam perkembangannya setelah tahun 1989 Bank Indonesia memberikan
kebebasan kepada bank-bank komersial untuk menciptakan produk tabungan. Oleh karena itu
produk tabungan saat ini sangat banyak misalnya Simaskot dari BRI, Tahapan dari BCA, Taplus
dari BNI, Tabungan Mandiri dari Bank Mandiri, dan sebagainya. Produk tabungan pada
prinsipnya mengikuti ketentuan BI yang pada SK Dir. BI No. 22/63 Kep. Dir. Tanggal 01-12-
1989 bahwa syarat-syarat penyelenggaraan tabungan adalah sebagai berikut:
Setiap setoran tabungan akan dicatat sebesar nilai nominal setoran dan selanjutnya
disajikan sebesar nilai kewajiban. Nilai kewajiban adalah saldo ditambah bunga yang
diperhitungkan dikurangi pajak. Setiap bunga yang diperhitungkan dikreditkan ke rekening
tabungan. Untuk setor tabungan, seorang penabung bisa menggunakan uang tunai, warkat,
transfer masuk dan sebagainya yang disetujui bank. Setoran menggunakan warkat atau surat
berharga lain bisa dikreditkan ke tabungan kalau warkat tersebut sudah efektif, yang artinya
dapat diuangkan pada saat itu.
Contoh:
9
Pada tanggal 1 Mei 2017 Mas Rangga membuka tabungan Prima pada Bank Duta Prima
Semarang dengan setoran berupa uang tunai Rp1.000.000, wesel yang telah jatuh tempo dan
telah diendos oleh Bank Maxi Cabang Cilacap sebesar Rp5.000.000, cek BNI Semarang
Rp10.000.000. Inkaso dan kliring terhadap warkat tersebut dinyatakan berhasil pada tanggal 1
Mei 2017. Biaya Inkaso Rp50.000, Biaya meterai untuk surat kuasa Rp10.000. Maka jurnal pada
tanggal 1 Mei 2017 adalah:
Contoh:
Mas Rangga setor tunai untuk tabungan pada tanggal 5 Mei 2017 sebesar Rp 10.000.000 dari
cabang Cirebon. Pencatatannya adalah:
B. Penarikan Tabungan
Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan secara tunai di setiap counter-counter cabang
bank bersangkutan atau dengan menggunakan alat tertentu berupa kartu ATM. Penarikan di
cabang lain umumnya dibatasi maksimal plafond penarikannya, sedangkan di cabang tempat
membuka tabungan penarikan diijinkan sampai tabungan bersaldo minimal. Kartu ATM
10
merupakan kartu tunai (cash card) yang hanya bisa digunakan untuk penarikan tunai disetiap
tempat yang tersedia Automatic Teller Machine (ATM). Penarikan di cabang lain akan dicatat
pada Rekening Perhitungan Antar Kantor (RAK).
Contoh:
Bunga tabungan dihitung pada setiap akhir bulan dan langsung dikreditkan ke rekening
tabungan. Dengan demikian bunga tabungan akan menambah saldo tabungan. Perhitungan bunga
bisa dilakukan secara harian atau bulanan dengan mendasarkan pada saldo terendah, suku bunga
tetap atau berubah, atau kombinasi kedua hal tersebut.
11
a. Bunga diperhitungkan dengan dasar lamanya saldo mengendap dan tingkat suku bunga
berubah-ubah. Bila pendekatan ini yang digunakan, lamanya waktu mengendap
dihitungan sejak perubahan sampai terjadi perubahan bunga.Contoh perhitungan waktu:
tanggal 5/5/2017 sampai 10/5/2017, maka lama dana mengendap 10-4 = 6 hari. Di sini
hari pada tanggal 5/5/2017 diperhitungkan, sedangkan tanggal 10/5/2017 tidak
diperhitungkan. Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan kasus perhitungan bunga seperti
tampak di bawah ini. Suku bunga tabungan selama Mei 2017 sebagai berikut:
Contoh:
Perhitungan suku bunga pada Bank Omega Semarang berdasarkan floating. Tingkat suku
bunga tabungan pada bulan Juli adalah sebagai berikut:
Waktu dana mengendap Hari Bunga Saldo Suku bunga Jumlah bunga
1/5 sampai 5/5 2017 4 15.940.000 12% 21.253,33
5/5 sampai 10/5 2017 5 25.940.000 12% 43.233,33
10/5 sampai 15/5 2017 5 15.940.000 12% 26.566,67
15/5 sampai 20/5//2017 5 15.940.000 14% 30.994,44
20/5 sampai 25/5/2017 5 15.940.000 15% 33.208,33
25/5 sampai 31/5/2017 6 940.000 11% 1.723,43
Jumlah 156.979.53
Keterangan: Perhitungan 4/360 x 15.940.000 x 12% = 21.253,33, yang lain sama
perhitungannya.
Pencatatan bunga dan PPh dapat ditunjukkan di bawah ini:
12
Pencatatan pajak 15% Dr. Tabungan Prima 23.546,92
Cr. Hutang PPh 23.546,92
Bank sering menyelenggarakan tabungan berhadiah. Hadiah yang diberikan ini dalam
pandangan akuntansi dicatat sebagai biaya. Biaya ini umumnya diperhitungkan proporsional
dengan kemampuan suatu cabang dalam menghimpun dana melalui tabungan. Kemampuan ini
tercermin dari posisi saldo tabungan di neraca cabang. Semakin besar suatu cabang menghimpun
dana tabungan, maka semakin besar porsi biaya hadiahnya. Sebaliknya semakin kecil saldo
tabungan di neraca cabang maka semakin kecil kontribusi untuk menanggung biaya hadiah.
Total biaya hadiah ditentukan sekian persen dari total dana tabungan yang dihimpun dari
seluruh cabang (termasuk kantor pusat) ditambah sumbangan untuk sosial melalui pemerintah
dan pajak undian. Pajak undian ini adalah pajak yang ditanggung bank. Bila pajak ditanggung
pemenang, maka pajak tidak diperhitungkan bank. Nilai hadiah undian sebelum sumbangan
13
sosial berkisar antara 0,1% hingga 0,5% dari posisi saldo tabungan bank yang bersangkutan.
Sumbangan sosial sekitar 10% dan pajak undian sekitar 25%.
Contoh:
Bank Bahana Utama berkantor pusat di Kodya Semarang mempunyai cabang di Kendal, Blora,
Demak, dan Ungaran. Pada tahun 2017 akan mengadakan undian berhadiah untuk Tabungan
Bahana Plus. Undian akan dilaksanakan setiap akhir semester (dua kali dalam setahun).
Diketahui posisi saldo Tabungan Bahana Plus Per 31 Desember 2016 sebesar Rp1.578.000.000.
Nilai hadiah sebelum sumbangan ditentukan 0,045% dari posisi saldo tabungan tersebut.
Sumbangan sosial melalui pemerintah 10% dari nilai hadiah, pajak undian 25% ditanggung bank.
14
Cr. RAK. Kantor Pusat 1.215.000
Biaya Promosi yang dibayar dimuka tersebut diamortisasi setiap bulan selama enam bulan (satu
semester):
Contoh:
15
Indra Nasabah Tabungan Bahana Plus cabang Kendal memperoleh hadiah utama senilai Rp
5.000.000. Pencatatannya pada saat pelimpahan ke rekening nasabah adalah:
Tabungan ONH diselenggarakan baik oleh Bank Konvensional maupun Bank Syariah.
Pada bank konvensional tabungan ONH tidak diberikan bunga, namun jasa tabungan diberikan
dalam bentuk lain misalnya bingkisan tertntu pada setiap bulan selama tabungan masih
mengendap. Sedangkan Bank Syariah, tabungan ONH mendapatkan bagi hasil. Biaya untuk
membeli souvenir tertntu dibukukan sebagai biaya promosi.
Contoh:
Tanggal 1/5-2017 Bapak Ali membuka Tabungan ONH dengan setoran perdana Rp20.000.000.
Kemudian pada tanggal 1 Agustus 2017 Pak Ali terdaftar sebagai calon Haji. Pada saat tersebut,
Pak Ali harus melunasi kekurangannya melalui bank yang bersangkutan sebesar Rp14.000.000.
Bingkisan seharga Rp200.000 diserahkan pada 1 Agustus 2017. Pencatatan jurnalnya adalah:
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Taswan. 2017. Akuntansi Perbankan Transaksi dalam Valuta Rupiah. Edisi Ketiga, Cetakan 5.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
18