RPP Bhs Ind 2016-2017 Kls XI
RPP Bhs Ind 2016-2017 Kls XI
A. Standar Kompetensi :
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya.
B. Kompetensi Dasar :
2.1. Menyimak untuk menyimpulkan informasi yang tidak bersifat perintah dalam konteks
bekerja.
C. Indikator :
1. Mengubah informasi dari bentuk lisan diubah ke dalam bentuk nonverbal
(bagan/tabel/diagram/grafik/denah/ matriks).
2. Menyampaikan pendapat/opini dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan
secara deduktif/induktif.
3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dalam menyimpulkan
suatu informasi.
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Pertemuan ke – 1
a. Mengubah informasi dari bentuk lisan ke dalam bentuk non – verbal
( bagan/tabel/diagram/grafik/denah/matriks).
b. Mempelajari pengertian informasi verbal dan nonverbal.
2. Pertemuan ke – 2
Mempelajari hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mengubah informasi verbal
menjadi bentuk informasi nonverbal.
3. Pertemuan ke – 3
mempelajari pengertian penyimpulan secara deduktif dan induktif
E. Materi Pembelajaran
1. Teknik membuat catatan verbal, dan nonverbal sebagai dasar untuk membuat simpulan
(lisan/tertulis).
Langkah-langkah :
a. perhatikan judul wacana yang akan dilisankan.
b. catatlah kata-kata kunci yang dianggap penting berupa frasa atau klausa.
c. catatlah ide-ide pokok setiap paragraf.
d. catatlah fakta-fakta atau data berupa angka, persentase, atau perbandingan.
e. uraikan kembali dalam bentuk ikhtisar berdasarkan data-data yang dicatat.
2. Teknik menyimpulkan secara induktif dan deduktif.
a. Penyimpulan secara deduktif ialah cara mengambil simpulan dari pernyataan yang
bersifat umum diikuti oleh uraian atau pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus.
b. Penyimpulan secara induktif ialah cara mengambil simpulan dari pernyataan-
pernyataan atau fakta-fakta yang bersifat khusus menuju ke suatu simpulan yang
bersifat umum.
3. Teknik menyampaikan simpulan dan pendapat.
a. Menyampaikan simpulan dan pendapat dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.
b. Penyampaian harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
Pertemuan ke – 2
Pertemuan ke – 3
I. Penilaian
- Tes lisan.
Memberikan simpulan dan pendapat
- Tes tertulis.
● Soal deduktif dan induktif :
Simpulkan pernyataan-pernyataan berikut secara deduktif dan induktif.
Komputer pertama yang dibuat tahun 50-an dengan komputer tahun 2000-an amat
jauh berbeda. Rasanya tidak salah kalau dikatakan laksana bumi dengan langit.
Bagaimana tidak, komputer tahun 50-an sebesar rumah yang berisi ratusan ribu tabung
hampa yang berfungsi sebagai saklar-saklar elektronis. Tabung–tabung hampa itu dalam
perkembangannya diganti dengan rangkaian-rangkaian transitor, sehingga dimensi
komputer bisa lebih diperkecil; tetapi kemampuannya berlipat.
Kunci Jawab :
1. Simpulan deduktif :
Produk komputer tahun 50-an jauh berbeda dengan produk tahun 2000-an. Produk
tahun 50-an bentuknya lebih besar daripada produk tahun 2000-an.
2. Simpulan induktif :
Produk komputer tahun 50 – an bentuknya jauh lebih besar daripada produk tahun
2000-an. Oleh karena itu, produk komputer tahun 50 – an berbeda dengan produk
tahun 2000-an.
Teknik Penskoran :
Skor
No.
Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat Tidak Menjawab
1 dan 5 2–4 ½-1½ 0
2
Nilai = jumlah skor
Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e di depan jawaban yang paling tepat!
1. Informasi nonverbal diperlukan bila data informasi membutuhkan …
a. perincian d. persentase
b. penjelasan e. alasan-alasan
c. visualisasi
2. Lukisan naik turunnya data yang berupa batang atau balok dan dipakai untuk
menekankan adanya perbedaan tingkat atau nilai dari berbagai aspek disebut …
a. grafik lingkaran d. bagan arus
b. grafik batang e. grafik garis
c. bagan pohon
Penaburan kapur
Seleksi bibit
Penaburan kompos
Penebaran bibit
Penggenangan kolam
Kunci jawaban
1. c 6. e
2. e 7. a
3. a 8. d
4. a 9. e
5. d 10. e
- Tes perbuatan.
Keaktifan siswa dalam mempresentasikan hasil tugasnya.
Skor Perolehan
Nilai Akhir = ——————— x Skor Ideal ( 100 )
Skor Maksimal
A. Standar Kompetensi :
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya.
B. Kompetensi Dasar :
2.2. Menyimak untuk memahami perintah yang diungkapkan atau yang tidak dalam
konteks bekerja.
C. Indikator :
1. Merumuskan kembali isi perintah (secara lisan maupun tulisan).
2. Menuliskan kembali isi perintah dalam bentuk kerangka atau bagan.
3. Menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah secara
lisan/tertulis.
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat memahami isi perintah lisan dan tulis.
2. Siswa dapat menuliskan isi perintah dalam bentuk kerangka atau bagan.
3. Siswa dapat menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah
secara lisan/tertulis.
E. Materi Pembelajaran :
A. Kiat mengenali perintah lisan, seperti intonasi dan tekanan.
1. Simaklah dengan saksama perkataan lawan bicara!
2. Perhatikan intonasi dan tekanan dari ucapan lawan bicara!
3. Jika perintah lisan diberikan banyak (kompleks), rumuskanlah perintah itu
dengan menggunakan bagan atau kerangka!
4. Ajukan pertanyaan jika ada perintah yang kurang jelas!
5. Buat tindak lanjut pelaksanaan perintah berdasarkan bagan atau kerangka yang
telah dibuat!
6. Konsultasikan dengan pemberi perintah tentang keakuratan rencana tindak lanjut
yang dibuat!
B. Kiat merumuskan perintah atau rencana tindak lanjut dalam bentuk kerangka atau
bagan.
C. Pengertian dan ciri kalimat perintah.
● Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi perintah kepada orang lain untuk
melakukan sesuatu atau kalimat yang dipakai untuk mendapatkan tanggapan
sesuai dengan kehendak penuturnya.
● Ciri-ciri kalimat perintah:
1. menggunakan partikel – lah
Contoh:
- Pergilah dari sini!
- Cepatlah kamu mandi!
- Bantulah adikmu!
2. berpola kalimat inversi (PS)
Contoh:
- Ambilkan buku itu!
- Santaplah makanan itu!
3. menggunakan tanda seru (!) bila digunakan dalam bahasa tulis
Contoh :
- Pergilah dari sini!
- Ayo masuk!
- Pulanglah!
4. kalimat perintah jika dilisankan berintonasi menarik di awal dan berintonasi
rendah di akhir
Contoh :
- Bawa barang-barang itu kemari!
- Selesaikan tugasmu!
D. Jenis-jenis kalimat perintah
1. Kalimat perintah biasa
Kalimat perintah biasa bervariasi, dari perintah yang lunak sampai perintah yang
sangat keras.
Contoh:
- Usir anjing itu!
- Usirlah anjing itu!
- Pergi!
- Pergilah dari sini!
- Masuk!
- Kerjakan soal-soal ini sebaik-baiknya!
2. Kalimat perintah permintaan
Kalimat perintah permintaan adalah kalimat perintah yang halus. Orang yang
menyuruh bersikap merendah.
Contoh:
- Coba dengarkan baik-baik!
- Tolong bawa buku itu ke sini!
- Harap berdiri!
- Kalau boleh, bantulah anak itu!
- Kalau ada waktu, bacalah buku ini!
- Saya minta dengan hormat, supaya Anda pergi dari sini!
3. Kalimat perintah mengizinkan
Kalimat perintah mengizinkan adalah kalimat perintah biasa yang ditambahkan
dengan pernyataan yang mengungkapkan pemberian izin.
Contoh:
- Ambilkan buku itu, seberapa kau suka!
- Makanlah, semampu Anda!
4. Kalimat perintah ajakan
Kalimat perintah ajakan biasanya didahului oleh kata-kata ajakan seperti
marilah, baiklah.
Contoh:
- Marilah kita berdoa lebih dulu!
- Baiklah kamu jalan duluan!
5. Kalimat perintah bersyarat
Kalimat perintah bersyarat adalah kalimat perintah yang mengandung syarat
untuk terpenuhi sesuatu hal.
Contoh:
- Tanyakanlah kepadanya, tentu ia akan menerangkan kepadamu!
- Bantulah dia, pasti pekerjaannya akan segera selesai!
6. Kalimat perintah sindiran
Kalimat perintah sindiran adalah kalimat perintah yang mengandung ejekan
karena yakin bahwa yang diperintah tidak mampu melaksanakan yang
diperintahkan.
Contoh:
- Kerjakan sendiri, kalau kamu bisa!
- Dekatilah anjing itu, kalau berani!
7. Kalimat perintah larangan
Kalimat perintah larangan adalah kalimat perintah yang melarang seseorang
melakukan sesuatu hal. Bila larangan itu bersifat umum atau resmi digunakan
kata dilarang. Bila larangan itu bersifat khusus atau tidak resmi digunakan kata
jangan.
Contoh: Dilarang membuang sampah di sini!
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab.
3. Diskusi.
4. Penugasan.
Pertemuan ke – 2
No. Kegiatan Waktu Metode Berkarakter
1. Kegiatan Awal 10 menit
1. Guru mempresensi siswa dan mengecek Ceramah
kesiapan siswa. Religius
2. Guru memberi salam dan apersepsi. Tanya
3. Guru menyampaikan teknik, metode, jawab
dan model pembelajaran
4. Guru membuka pelajaran.
2. Kegiatan Inti 60 menit
Eksplorasi
Ceramah Mandiri
1. Siswa kembali mempelajari jenis-jenis
kalimat perintah dalam buku teks
bahasa Indonesia.
2. Siswa mempelajari langkah-langkah
Diskusi Kerjasama
untuk merespon kalimat perintah dalam
buku teks bahasa Indonesia.
Elaborasi Presentasi Kompetisi
1. Guru membagi siswa dalam lima
kelompok. Guru memberikan perintah
kepada tiap kelompok untuk membuat Diskusi Kerjasama
agenda kegiatan lomba 17 Agustus.
2. Hasil pembuatan agenda di
presentasikan di depan siswa.
Konfirmasi
Siswa melakukan diskusi untuk
menyamakan persepsi atau ide tentang
kalimat pengertian, ciri-ciri, dan jenis-
jenis kalimat perintah.
3. Kegiatan Akhir 10 menit
1. Guru merangkum atau menyimpulkan Ceramah
pembelajaran tersebut.
2. Guru memberikan pengayaan dan
remidi.
3. Guru memberikan refleksi kegiatan
belajar mengajar.
I. Penilaian
A. Penilaian dalam proses
Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran.
B. Penilaian tugas
Menuliskan contoh – contoh kalimat perintah dan menyebutkan respon yang
dilakukan (tugas di rumah).
C. Penilaian Hasil Belajar
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
3. Tes perbuatan
D. Soal :
1. Jelaskan pengertian kalimat perintah!
2. Sebutkan ciri-ciri kalimat perintah!
3. a. Sebutkan jenis-jenis kalimat perintah!
b. Berilah satu contoh masing-masing jenis kalimat perintah!
4. Sebutkan kiat-kiat mengenali perintah lisan!
Kunci Jawaban
1. Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi perintah kepada orang lain untuk
melakukan sesuatu atau kalimat yang dipakai untuk mendapatkan tanggapan
sesuai dengan kehendak penuturnya.
2. - Penggunaan tanda seru.
- Penggunaan partikkel –lah.
- Pola susun inversi.
- Verba tanpa awalan.
- Jika dilisankan berintonasi menarik di awal dan berintonasi rendah di akhir
3. a. Kalimat perintah biasa
Kalimat perintah permintaan
Kalimat perintah mengizinkan
Kalimat perintah larangan
Kalimat perintah sindiran
Kalimat perintah permohonan
Kalimat perintah ajakan
Kalimat perintah bersyarat
b. - Kalimat perintah biasa
□ Pergi!
- Kalimat perintah permintaan
□ Kalau boleh, bantulah anak itu!
- Kalimat perintah mengizinkan
□ Ambillah buku itu, seberapa kau suka!
- Perintah ajakan
□ Marilah kita berdoa lebih dulu!
- Perintah bersyarat
□ Bantulah dia, pasti pekerjaannya akan segera selesai!
- Perintah sindiran
□ Kerjakan sendiri, kalau kamu bisa!
- Perintah larangan
□ Jangan merokok!
4. □ Simaklah dengan saksama perkataan lawan bicara!
□ Perhatikan intonasi dan tekanan dari ucapan lawan bicara!
□ Jika perintah lisan diberikan banyak (kompleks), rumuskanlah perintah itu
dengan menggunakan bagan atau kerangka!
□ Ajukan pertanyaan jika ada perintah yang kurang jelas!
□ Buat tindak lanjut pelaksanaan perintah berdasarkan bagan atau kerangka
yang telah dibuat!
□ Konsultasikan dengan pemberi perintah tentang keakuratan rencana tindak
lanjut yang dibuat!
Skor Perolehan
Nilai Akhir = ——————— x Skor Ideal ( 100 )
Skor Maksimal
A. Standar Kompetensi :
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya.
B. Kompetensi Dasar :
2.3. Memahami perintah kerja tertulis.
C. Indikator :
1. Mengenali informasi yang berkaitan dengan budaya kerja yang berlaku di tempat kerja.
2. Merencanakan tindak lanjut perintah berdasarkan catatan yang dibuat pada waktu
membaca informasi dari perintah kerja tertulis.
3. Membuat bagan/prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis.
4. Menginformasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan (secara lisan/tulisan) kepada
pemberi perintah.
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Pertemuan ke – 1
a. Mengidentifikasi berbagai perintah dari suatu teks tertulis seperti surat perintah,
edaran, pengumuman, memo, diposisi, buku manual, dan lain – lain.
b. Merencanakan tindakan lanjutan berdasarkan catatan yang dibuat pada waktu
membaca perintah kerja tertulis
c. Membuat bagan atau prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis.
2. Pertemuan ke – 2
a. Merencanakan tindakan/ kegiatan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan perintah yang diterima.
b. Menanyakan kebenaran rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan (secara lisan/tulisan) kepada pemberi perintah kerja.
c. Mengidentifikasi kesalahan – kesalahan kalimat yang
sering muncul dalam aneka bentuk perintah kerja tertulis serta dapat
membetulkannya.
E. Materi Pembelajaran :
Teks Perintah Kerja Tertulis ( Surat Edaran, Pengumuman, Memo, Disposisi, Buku
Manual Kerja)
Informasi mengenai kebiasaaan peraturan atau budaya kerja yang berlaku di tempat
bekerja.
Kiat menyikapi perintah kerja yang maksudnya sama tetapi dirumuskan dalam bentuk
dan redaksi yang berbeda.
F. Metode Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Presentasi
Konfirmasi
Siswa melakukan diskusi untuk
menyamakan persepsi atau ide tentang
jenis-jenis dan model-model surat berisi
perintah kerja tertulis dan perintah kerja
berbentuk manual.
3. Kegiatan akhir 10 menit
1. Guru dan siswa melakukan tanya Tanya jawab
jawab tentang materi yang telah
dipelajari. Kerjasama
2. Guru bersama siswa mengambil
simpulan dari materi yang telah Ceramah
dipelajari.
3. Guru memberikan refleksi kegiatan
belajar mengajar.
Pertemuan ke – 2
Konfirmasi :
Siswa melakukan diskusi untuk
menyamakan persepsi atau ide tentang
jenis-jenis dan model-model surat berisi
perintah kerja tertulis dan perintah kerja
berbentuk manual.
3. Kegiatan akhir 10 menit
1. Guru dan siswa melakukan tanya Tanya jawab
jawab tentang materi yang telah
dipelajari.
2. Guru bersama siswa mengambil
simpulan dari materi yang telah
dipelajari.
Ceramah Religius
3. Guru memberikan refleksi kegiatan
belajar mengajar.
4. Guru menutup dengan salam dan
bacaan hamdalah.
H. Alat/Bahan/Sumber belajar
A. Alat : Contoh surat perintah, surat edaran, contoh pengumuman, contoh disposisi,
contoh surat kuasa dan contoh memo.
B. Sumber Ajar :
Surat Kabar.
Modul Bahasa Indonesia Tingkat Madya BSE.
Modul Bahasa Indonesia Tingkat Madya Erlangga.
LKS Bahasa Indonesia tingkat madya.
Buku Manual Kerja
KBBI
Tim Depdikbud.Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
I. Penilaian
a. Penilaian Dalam Proses
Mengamati aktifitas siswa dalam proses pembelajaran.
b. Penilaian Tugas
Mencari contoh surat perintah, surat edaran, pengumuman, disposisi, surat kuasa,
dan memo yang ada dalam internet dan surat kabar.
c. Penilaian Hasil Belajar
1. Tes lisan
Siswa mempresentasikan tugasnya.
2. Tes tertulis
Soal tes tertulis
1) Surat dengan alamat tujuan kolektif yang beredar dari satu tangan ke tangan
lainnya dengan cara mengirimkan satu surat untuk semua orang yang dituju
(sirkuler), atau semua orang yang dituju mendapat surat yang sama isinya
disebut...
a. surat kuasa d. surat edaran
b. memo e. nota dinas
c. disposisi
2) Berikut ini yang merupakan persamaan surat edaran dan pengumuman
adalah...
a. sama-sama bersifat rahasia
b. sama-sama tidak ditujukan untuk banyak orang
c. sama-sama ditujukan untuk banyak orang
d. sama-sama dikeluarkan oleh pemerintah
e. sama-sama tidak dikeluarkan oleh pemerintah
3) Berikut ini yang bukan jenis pengumuman berdasarkan sifatnya adalah...
a. pengumuman untuk kepentingan niaga
b. pengumuman untuk penerangan
c. pengumuman untuk kepentingan pendidikan
d. pengumuman untuk mengajak
e. pengumuman berasal dari keluarga
4) Yang tidak perlu diperhatikan dalam pembuatan pengumuman yang baik
adalah...
a. media pengumuman yang sesuai dengan sasaran
b. sasaran pengumuman kepada siapa
c. baik tidaknya pengumuman tersebut
d. isi pengumuman
e. tujuan yang ingin dicapai dari pengumuman itu
5) Isi memo adalah...
a. meminta informasi, meminta keputusan, memberikan petunjuk,
meminta bukti-bukti
b. meminta petunjuk, memberikan petunjuk, meminta informasi, dan
memberikan informasi
c. meminta keputusan, memberikan keputusan, meminta bukti-bukti, dan
memberikan bukti-bukti
d. meminta bukti-bukti, meminta informasi, meminta petunjuk, dan
meminta keputusan
e. memberikan bukti-bukti, memberikan informasi, memberikan petunjuk,
dan memberikan keputusan
6) Surat yang berisi pelimpahan wewenang dari seseorang kepada orang lain
disebut...
a. surat kuasa
b. memo
c. disposisi
d. pengumuman
e. nota dinas
7) Surat yang dipergunakan untuk menugaskan seseorang atau lebih agar
melakukan pekerjaan tertentu disebut...
a. surat kuasa
b. memo
c. disposisi
d. pengumuman
e. nota dinas
8) Berikut ini termasuk ke dalam perintah kerja tertulis, kecuali...
a. memorandum
b. pengumuman
c. surat edaran
d. surat kuasa
e. surat pengiriman barang
9) Bagian surat di bawah ini tidak diperlukan dalam surat kuasa, yaitu:
a. identitas pemberi kuasa
b. identitas penerima kuasa
c. hal yang dikuasakan
d. materai
e. saksi-saksi
10) Kalimat yang lazim digunakan dalam memorandum adalah...
a. Surat ini harap segera diselesaikan.
b. Harap disiapkan laporan bulanan untuk bahan rapat.
c. Demikian pemberitahuan dari kami.
d. Kehadiran Anda sangat ditunggu-tunggu.
e. Kapan diadakan rapat staf? Harap diinformasikan.
Kunci Jawaban
1. d 6. a
2. c 7. c
3. d 8. e
4. c 9. e
5. b 10. b
Skor Perolehan
Nilai Akhir = ——————— x Skor Ideal ( 100 )
Skor Maksimal
A. Standar Kompetensi :
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya.
B. Kompetensi Dasar :
2.4. Membaca untuk memahami makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam
konteks bekerja.
C. Indikator :
1. Mengelompokkan kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat berdasarkan kelas kata dan
makna kata.
2. Mendaftar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam teks
bacaan.
3. Mengidentifikasi kata (termasuk bentuk kata baru), frasa, kalimat yang dipersoalkan
kebenaran/ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkan paradigma atau analogi.
4. Mengidentifikasi kata, frasa, kalimat, atau bentuk kata baru yang perlu dipersoalkan
kebenarannya/ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkan kaidah atau kelaziman.
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Pertemuan ke – 1
a. Mengelompokkan kata berdasarkan bentuk dan kategori/kelasnya serta
menggunakannya dalam kalimat sesuai dengan maknanya.
b. Menerapkan kaidah penyerapan kata asing ke dalam bahasa Indonesia.
c. Mengidentifikasi frasa dan ungkapan dalam kalimat berdasarkan kelas/kategorinya
serta menggunakannya dalam kalimat sesuai dengan maknanya.
d. Mencari ungkapan atau parafrasa yang terdapat dalam suatu teks.
e. Mendaftar kata yang berpotensi memiliki sinonim lalu mencari sinonimnya serta
mengidentifikasi perbedaan nuansa makna atau lokasinya.
2. Pertemuan ke – 2
a. Mendaftar kata yang berpotensi memiliki sinonim lalu mencari sinonimnya serta
mengidentifikasi perbedaan nuansa makna atau lokasinya.
b. Mengidentifikasi kata popular dan kata kajian dalam suatu teks.
c. Mengidentifikasi kata abstrak dan kata konkret dalam suatu teks.
d. Mengidentifikasi kata bentukan (termasuk bentuk kata baru) yang dipersoalkan
kebenaran/ketepatannya berdasarkan paradigm atau analogi dan kaidah serta
kelaziman.
e. Mengidentifikasi frasa atau kalimat (termasuk bentuk kata baru) yang dipersoalkan
kebenaran/ketepatannya berdasarkan paradigm atau analogi dan kaidah serta
kelaziman.
E. Materi Pembelajaran :
Informasi mengenai hubungan antara makna kata, bentuk kata, dan pemakaian
kata dalam konteks bekerja.
Peran dan manfaat kamus dalam belajar bahasa dan dalam kehidupan berbahasa dan
bernegara.
Proses pembentukan kata baru
Relasi makna ( sinonim dan antonim), ungkapan idiomatik dan bentuk kata.
F. Metode Pembelajaran :
1. Inquiri
2. Tanya jawab
3. Penugasan
G. Langkah Pembelajaran :
Pertemuan ke – 1
No Kegiatan Waktu Metode Berkarakter
1. Kegiatan awal
1. Guru 10 menit Tanya jawab Religius
mengucapkan salam, membaca dan disiplin
basmalah, menanyakan presensi
dan merapikan posisi duduk siswa
Ceramah
2. Guru
memberikan penjelasan tentang
tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60 menit
Eksplorasi
1. Siswa Penugasan Kerja keras
membaca berbagai teks (narasi, dan mandiri
deskripsi dan argumentasi)
mencatat kata – kata sukar /
istilah / ungkapan, menentukan
kelas kata dan mencari maknanya
menggunakan kamus atau
manafsirkan maknanya Tanggung
berdasarkan konteksnya. jawab
2. Siswa
mengelompokkan kata berdasarkan
bentuk dan kategori / kelasnya
Mandiri
serta menggunakannnya dalam
kalimat sesuai dengan maknanya
3. Siswa
menerapkan kaidah penyerapan Penugasan Teliti
kata asing ke dalam bahasa
Indonesia.
Elaborasi
1. Siswa
mengidentifikasi frasa dan
ungkapan dalam kalimat
berdasarkan kelas/kategorinya,
menjelaskan maknanya, serta
menggunakannya dalam kalimat
sesuai dengan maknanya.
2. Siswa
mencari ungkapan atau parafrasa
yang tepat untuk kata / frasa
Ceramah
tertentu yang terdapat dalam suatu
teks.
3. Siswa
mendaftar kata-kata yang Tanya jawab
berpotensi memiliki sinonim lalu
mencari sinonimnya serta
mengidentifikasi perbedaan nuansa Ceramah
makna.
4. Guru
mengevaluasi hasil kerja dan
memberikan penilaian hasil kerja
siswa.
Konfirmasi
1.
Guru dan siswa melakukan tanya
jawab tentang materi yang telah
hasil dipelajari.
2.
Guru bersama siswa mengambil
simpulan dari materi yang telah
dipelajari.
3. Kegiatan akhir 10 menit
1. Guru merangkum atau Ceramah
menyimpulkan pembelajaran
tersebut.
2. Guru memberikan penilaian
(posttest).
3. Guru memberikan refleksi kegiatan
belajar mengajar. Religius dan
4. Guru menutup dengan salam dan kerjasama
bacaan hamdalah.
Pertemuan ke – 2
I. Penilaian
A. Penilaian dalam proses
Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran.
B. Penilaian tugas
Membaca wacana/teks, mencari sinonim, antonim atau ungkapan yang ada dalam
surat kabar/majalah.
1. Catatlah kata-kata yang mempunyai kelas kata yang sama dalam bacaan tersebut.
2. Catatlah kata, ungkapan yang dipermasalahkan kebenarannya.
3. Tulislah kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim.
Skor Perolehan
Nilai Akhir = ——————— x Skor Ideal ( 100 )
Skor Maksimal
A. Standar Kompetensi :
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya.
B. Kompetensi Dasar :
2.5. Menggunakan secara lisan kalimat tanya/ pertanyaan dalam konteks bekerja.
C. Indikator :
1. Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan topik pembicaraan diajukan untuk
menggali informasi secara santun.
2. Mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak.
3. Menggunakan pertanyaan retorik dengan menerapkan konsep dan ciri kalimat retorik.
4. Mengajukan pertanyaan secara tersamar dengan kalimat tanya untuk tujuan selain
bertanya.
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Pertemuan ke – 1
a. Menggunakan kalimat Tanya yang santun dan tepat sesuai dengan topik
pembicaraan atau sesuai komunikasi.
b. Menggunakan kalimat Tanya untuk menggali informasi.
c. Mengajukan dan mengakhiri pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak
sesuai dengan situasi komunikasi.
2. Pertemuan ke – 2
a. Menjelaskan maksud kalimat Tanya retorik secara tepat dan dapat
membuat/menggunakannya.
b. Menjelaskan maksud kalimat Tanya tersamar dengan tujuan memohon, meminta,
menyuruh atau menyanggah serta dapat menggunakannya sesuai dengan situasi
komunikasi.
c. Memanfaatkan berbagai macam kalimat Tanya dalam membuat wacana dialog.
E. Materi Pembelajaran :
Konsep kalimat Tanya umum
Konsep dan cirri kalimat retorik
Konsep dan model kalimat tersamar
Kalimat Tanya tersamar dalam kehidupan sehari – hari
F. Metode Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Inquiri
5. Teknik drill
6. Penugasan
G. Langkah Pembelajaran :
Pertemuan ke – 1
No Kegiatan Waktu Metode Berkarakter
1. Kegiatan awal
1. Guru 10 menit Tanya Religius
mengucapkan salam, membaca jawab dan disiplin
basmalah, menanyakan presensi dan
merapikan posisi duduk siswa Ceramah
2. Guru
memberikan penjelasan tentang
tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti 60 menit
Eksplorasi
1. Siswa Ceramah Jelas dan
mudah
mempelajari pengertian dan fungsi
dipahami
kalimat tanya.
2. Siswa
mempelajari jenis kalimat tanya.
Elaborasi Dikusi Rasa ingin
1. Guru membagi siswa kedalam lima tahu
kelompok, masing-masing kelompok
membuat pertanyaan menggunakan
Unjuk kerja Tanggung
jenis-jenis kalimat tanya. presentasi jawab
2. Hasil kerja kelompok
dipresentasikan di depan siswa.
Konfirmasi
Siswa melakukan diskusi untuk Diskusi Kerjasama
menyamakan persepsi atau ide tentang
pengertian, fungsi, dan jenis-jenis
kalimat tanya.
3. Kegiatan akhir 10 menit
1. Guru merangkum atau Ceramah
menyimpulkan pembelajaran
tersebut.
2. Guru memberikan penilaian
(posttest)
3. Guru memberikan refleksi kegiatan
belajar mengajar
4. Guru menutup dengan salam dan Religius
bacaan hamdalah.
Pertemuan ke – 2
No Kegiatan Waktu Metode Berkarakter
1. Kegiatan awal
1. Guru 10 menit Tanya Religius
mengucapkan salam, membaca jawab dan disiplin
basmalah, menanyakan presensi dan
merapikan posisi duduk siswa Ceramah
2. Guru
memberikan penjelasan tentang
tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60 menit
Eksplorasi Ceramah Jelas dan
Siswa mempelajari kembali jenis-jenis mudah
kalimat tanya. dipahami
Diskusi
Elaborasi
Rasa ingin
Guru membagi siswa dalam lima
tahu
kelompok, masing-masing kelompok
melakukan tanya jawab menggunakan Tanya
pertanyaan yang sudah di buat dalam jawab
pertemuan sebelumnya.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa tentang pengertian, fungsi, dan
jenis kalimat tanya.
3. Kegiatan akhir 10 menit
1. Guru merangkum atau Ceramah
menyimpulkan pembelajaran
tersebut.
2. Guru memberikan penilaian
(posttest) Religius
3. Guru memberikan refleksi kegiatan
belajar mengajar
4. Guru menutup dengan salam dan
bacaan hamdalah.
I. Penilaian
A. Penilaian Tugas
1. Membuat kalimat tanya yang memerlukan jawaban ya atau tidak.
2. Membuat kalimat tanya retorik dan tersamar.
B. Penilaian Hasil Belajar
1. Tes tertulis.
2. Tes lisan.
C. Soal tertulis.
Pertemuan ke-1
1. Tuliskan pokok pembicaraan dalam teks yang wawancara yang telah Anda
simak!
2. Tuliskan 2 buah kalimat tanya yang terdapat dalam teks wawancara yang telah
Anda simak!
3. Carilah arti kata istilah-istilah di bawah ini dengan menggunakan kamus KBBI!
a. kinerja h. distributor
b. ekspor i. fluktuatif
c. nonmigas j. komoditas
d. inflasi k. intervensi
e. kurs l. sinkronisasi
f. stok m. kondusif
g. lobi n. negosiasi
Pertemuan ke-2
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Kalimat tanya yang memerlukan jawaban pendek (ya atau tidak) adalah…
a. Bagaimana cara membuat roti donat itu?
b. Apakah membuat roti donat itu sangat sulit?
c. Di manakah kamu membeli donat?
d. Seperti apakah donat yang mahal itu?
e. Kapankah waktu yang tepat untuk makan donat?
2. Berikut ini termasuk pertanyaan tersamar kecuali…
a. Dapatkah Bapak memberi kesempatan kepada saya sekali lagi?
b. Kapan kamu mulai melaksanakan pelajaran itu kalau tidak sekarang?
c. Pantaskah aku mendampingimu?
d. Sudah bulatkah tekadmu untuk membuka bengkel mobil?
e. Kapankah kamu akan mendaftar menjadi tentara?
3. Di bawah ini,manakah yang termasuk kalimat tanya retoris.
a. Mengapa jadi begini?
b. Tidakkah engkau khawatir akan nasib mereka?
c. Biarkan mereka berpikir!
d. Jangan jadikan semua berlalu!
e. Studi anak saya bagaimana?
4. Kalimat tanya tersamar biasanya digunakan pada situasi-situasi tertentu,
kecuali…
a. memohon d. menyindir
b. mengajak e. meyakinkan
c. menipu
5. Contoh kalimat tanya tersamar yang tujuannya menyindir adalah…
a. Hal itu tidak perlu dibahas lagi, bukan?
b. Boleh saja, kapan akan kamu ambil?
c. Maukah kamu mengantar saya ke sekolah?
d. Apakah benar kamu kemarin ke Pasar Senen?
e. Apakah tidak malu mengambil uang yang telah kau berikan kepada
adikmu?
6. Apakah semua manusia memerlukan kebahagiaan?
Kalimat tersebut termasuk ke dalam jenis…
a. kalimat menyatakan keraguan
b. kalimat untuk menguji
c. kalimat tanda kepura-puraan
d. kalimat tanya retoris
e. kalimat untuk menggugah semangat
7. Saya akan menonton festival itu karena penasaran.
Kata tanya yang dapat digunakan untuk pernyataan jawaban di atas adalah
…
a. mengapa
b. kapan
c. bilamana
d. ke mana
e. di mana
8. Kata tanya yang berfungsi menyatakan keadaan atau cara melakukan
perbuatan adalah…
a. apa
b. mengapa
c. siapa
d. bagaimana
e. kapan
9. Kata tanya yang berfungsi menanyakan arah yang ditinggalkan adalah…
a. siapa
b. ke mana
c. mana
d. bilamana
e. dari mana
10. Kata tanya yang berfungsi menanyakan alat adalah…
a. apa
b. berapa
c. dengan apa
d. bagaimana
e. ke berapa
A. Standar Kompetensi :
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya.
B. Kompetensi Dasar :
2.5. Membuat parafrasa lisan dalam konteks bekerja.
C. Indikator :
1. Memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang telah dibaca dengan
menggunakan bahasa sendiri.
2. Memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang sudah didengar dengan
menggunakan bahasa sendiri.
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Pertemuan ke – 1
Memparafrasa teks puisi menjadi prosa yang telah dibaca dengan menggunakan
bahasa sendiri.
2. Pertemuan ke – 2
Memparafrasa teks naskah drama menjadi cerita yang telah dibaca dengan
menggunakan bahasa sendiri.
E. Materi Pembelajaran :
1. Pengertian parafrasa.
2. Teknik menyusun parafrasa.
Menentukan kata kunci.
Menemukan ide pokok.
Menjelaskan sinonim kata kunci.
Menjelaskan makna kata metaforis/ungkapan lain dengan kata lain yang semakna.
Menggunakan ungkapan lain untuk maksud yang sama dari informasi yang
didengar.
Menyusun kalimat dengan ungkapan sendiri.
3. Pola penyajian ide.
Pola urutan/kronologis
Pola sebab akibat
Pola contoh
Pola proses
F. Metode Pembelajaran :
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Inquiri
d. Audio
e. Penugasan
G. Langkah Pembelajaran :
Pertemuan ke – 1
No Kegiatan Waktu Metode Berkarakter
1. Kegiatan awal
1. Guru 10 menit Tanya jawab Religius
mengucapkan salam, membaca dan disiplin
basmalah, menanyakan presensi dan Ceramah
merapikan posisi duduk siswa
2. Guru
memberikan penjelasan tentang tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti 60 menit
Eksplorasi
1. Siswa mempelajari pengertian Ceramah Jelas dan
mudah
parafrasa dan cara membuat parafrasa
dipahami
dalam buku teks bahasa Indonesia.
2. Siswa memparafrasakan puisi menjadi
prosa. Penugasan Keberanian
Elaborasi dan teliti
1. Guru membagi siswa dalam lima
kelompok. Setiap siswa mengubah Diskusi Rasa ingin tahu
puisi menjadi alur cerita.
2. Hasil kerja pengubahan puisi menjadi
prosa di presentasikan di depan siswa. Kompetisi,
Konfirmasi Unjuk kerja mandiri dan
Siswa melakukan diskusi untuk presentasi teliti
menyamakan persepsi atau ide mengenai
pengertian parafrasa dan cara membuat
parafrasa.
3. Kegiatan akhir 10 menit
1. Guru merangkum atau menyimpulkan Ceramah
pembelajaran tersebut.
2. Guru memberikan penilaian (posttest)
3. Guru memberikan refleksi kegiatan
belajar mengajar
4. Guru menutup dengan salam dan Religius
bacaan hamdalah.
Pertemuan ke – 2
No Kegiatan Waktu Metode Berkarakter
1. Kegiatan awal
1. Guru 10 menit Tanya Religius
mengucapkan salam, membaca jawab dan disiplin
basmalah, menanyakan presensi dan
merapikan posisi duduk siswa Ceramah
2. Guru
memberikan penjelasan tentang tujuan
pembelajaran.
2. Eksplorasi 60 menit
1. Siswa kembali mempelajari Ceramah Jelas dan
pengertian parafrasa dan cara mudah
dipahami
membuat parafrasa dalam buku teks
bahasa Indonesia. Penugasan Keberanian
2. Siswa memparafrasakan naskah dan teliti
drama menjadi cerita.
Elaborasi Diskusi Rasa ingin tahu
1. Guru membagi siswa dalam lima
kelompok. Setiap siswa mengubah
naskah drama menjadi alur cerita.
Kompetisi,
2. Hasil kerja pengubahan naskah drama Unjuk kerja mandiri dan
menjadi prosa di presentasikan di presentasi teliti
depan siswa.
Kerjasama
Konfirmasi
Diskusi
Siswa melakukan diskusi untuk
menyamakan persepsi atau ide mengenai
pengertian parafrasa dan cara membuat
parafrasa.
3. Kegiatan akhir 10 menit
1. Guru merangkum atau menyimpulkan Ceramah
pembelajaran tersebut.
2. Guru memberikan penilaian (posttest)
3. Guru memberikan refleksi kegiatan
belajar mengajar
4. Guru menutup dengan salam dan Religius
bacaan hamdalah.
H. Alat/Bahan/Sumber Belajar
a. Teks puisi
b. Teks drama
c. Modul bahasa Indonesia tingkat madya BSE.
d. Modul bahasa Indonesia tingkat madya Erlangga.
e. Komaidi, Didik. 2008. Aku Bisa Menulis.
f. Laksana, A. S. 2007. Creative Writing
I. Penilaian
A. Penilaian dalam proses:
1. Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran.
B. Penilaian Tugas.
1. Mencari puisi dan naskah drama kemudian diparafrasakan.
C. Penilaian Hasil Belajar
- Tes tertulis.
Contoh soal :
1. Bacalah teks puisi berikut!
Ubahlah menjadi bentuk teks menceritakan!
Emha Ainun Nadjib
DOA MERAPI
Kami menari-nari
Saudara-saudara merapi kami
Berkerjat-kerjat
Merintih-rintih
Tuhan
Berterang-teranganlah
Mengutuk kami
2. Bacalah teks wawancara berikut!
Ubahlah menjadi bentuk teks menceritakan!
Wawancara berikut ini terjadi antara reporter majalah sekolah (Sofyan) dengan (Andre)
sebagai juara I lomba cerdas cermat tingkat Jawa Tengah.
Skor Perolehan
Nilai Akhir = ——————— x Skor Ideal ( 100 )
Skor Maksimal
Mengetahui, Kudus, Juli 2016
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
A. Standar Kompetensi :
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya.
B. Kompetensi Dasar :
2.7. Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi.
C. Indikator :
1. Berkomunikasi dengan menggunakan kata, bentuk kata, dan ungkapan dengan santun.
2. Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi secara efektif.
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Pertemuan ke – 1
a. Memilih kata, bentuk kata dan ungkapan yang santun sesuai dengan situasi
komunikasi dengan menerapakn pola gilir dalam komunikasi.
b. Menerapkan pola gilir dengan baik dalam komunikasi sehari - hari, berdiskusi.
2. Pertemuan ke – 2
Menerapkan pola gilir dengan baik dalam berkomunikasi sehari – hari, berdiskusi.
E. Materi Pembelajaran :
Menggunakan Kata, Bentukan kata, serta Kalimat yang Santun dalam Berkomunikasi
Memahami Pola Gilir dalam Berkomunikasi
Diskusi kelompok : sistem dan teknik diskusi, jenis diskusi, komponen ( moderator,
notulis, peserta, dan publik ).
F. Metode Pembelajaran :
a. Tanya Jawab
b. Diskusi
c. Penugasan
d. Inquiri
G. Langkah Pembelajaran :
Pertemuan ke – 1
No Kegiatan Waktu Metode Berkarakter
1. Kegiatan Awal 10 menit
7. Guru mempresensi siswa dan Tanya Disiplin
mengecek kesiapan siswa. jawab
8. Guru memberi salam, Religius
apersepsi, motivasi dan pretest
9. Guru menyebutkan kompetensi Ceramah
dasar, indikator, dan tujuan yang akan
dicapai siswa.
10. Guru menyampaikan kriteria
ketuntasan belajar dan teknik penilaian.
11. Guru menyampaikan teknik,
metode, dan model pembelajaran
12. Guru membuka pelajaran.
2. Kegiatan Inti 60 menit
Eksplorasi
1. Siswa memahami bentuk kata, bentukan Diskusi Mandiri
kata, serta kalimat yang santun dalam
berkomunikasi
2. Siswa memahami pola gilir dalam Teliti
berkomunikasi.
Elaborasi
Guru membagi siswa dalam lima kelompok. Diskusi Kerjasama
Setiap kelompok berdiskusi dengan tema
yang berbeda.
Konfirmasi
1. Siswa memberi komentar terhadap Ceramah Keberanian
penampilan kelompok yang tampil.
2. Guru menanyakan beberapa sikap yang
perlu diperhatikan dalam diskusi.
3. Kegiatan Akhir 10 menit
6. Guru merangkum atau menyimpulkan Penugasa
pembelajaran tersebut. n
7. Guru memberikan penilaian (posttest).
8. Guru memberikan pengayaan.
9. Guru memberikan refleksi kegiatan belajar
mengajar. Religius
10. Guru menutup dengan salam dan
bacaan hamdalah.
Pertemuan ke – 2
Tes tertulis
Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, d, atau e pada pilihan yang di anggap paling
benar !
1. Yang termasuk komunikasi lisan adalah ….
a. telegram d. majalah
b. telepon e. surat
c. buletin
2. Yang termasuk sikap positif dalam berkomunikasi yaitu ….
a. sikap agresif d. membenarkan pendapat sendiri
b. sikap menyerang e. memahami pendapat lawan bicara
c. menyalahkan lawan bicara
3. Yang bukan termasuk sikap negatif dalam berkomunikasi adalah ….
a. menyampaikan informasi yang berbeda
b. sikap menutup diri
c. sikap acuh tak acuh
d. sebagai pendengar saja
e. menyampaikan sesuatu yang sulit diketahui gagasan pokoknya
4. Sikap yang positif dalam berkomunikasi antara lain ….
a. banyak bicara
b. menguasai kesempatan berbicara
c. memberi kesempatan kepada lawan berbicara untuk berbicara
d. berbicara berbelit-belit
e. menganggap lawan bicara tidak menguasai topik pembicaraan
5. Kalimat yang menyimpulkan bahwa kita memberi kesempatan berbicara kepada
orang lain adalah ….
a. Kenapa tidak kita coba?
b. Punya usul atau saran?
c. Saya kurang sependapat dengan Anda.
d. Sebaiknya kita datang bersama-sama.
e. Pendapat Anda cukup bagus. Saya mendukung.
Skor Perolehan
Nilai Akhir = ——————— x Skor Ideal ( 100 )
Skor Maksimal
J. Standar Kompetensi :
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya.
K. Kompetensi Dasar :
2.8. Bercakap-cakap secara sopan dengan mitra bicara dan dalam konteks bekerja.
L. Indikator :
1. Menggunakan kata atau ungkapan dalam memulai atau mengakhiri suaru pembicaraan
baik formal maupun nonformal secara tepat dan efektif.
2. Menerapkan pola gilir percakapan secara aktif untuk keperluan mengajukan
pertanyaan, tanggapan, pendapat, atau menyatakan penghargaan.
3. Mengalihkan topik pembicaraan (topic switching) secara halus dengan menggunakan
ungkapan yang tepat.
4. Menyatakan pendapat yang berbeda tanpa menimbulkan konflik secara halus dan
santun.
M. Tujuan Pembelajaran :
1. Pertemuan ke – 1
a. Menggunakan kata atau ungkapan untuk memulai atau mengakhiri suatu
pembiacaraan baik formal maupun nonformal secara tepat dan efektif.
b. Siswa mampu menerapkan pola gilir percakapan secara aktif.
2. Pertemuan ke – 2
a. Siswa mampu menerapkan pola gilir percakapan secara aktif untuk
keperluan mengajukan pertanyaan, tanggapan, pendapat, atau menyatakan
penghargaan.
b. Siswa dapat mengalihkan topik pembicaraan (topic switching) secara
halus dengan menggunakan ungkapan yang tepat.
3. Pertemuan ke – 3
a. Mengungkapkan perbedaan pendapat secara halus.
b. Siswa dapat menyatakan pendapat yang berbeda tanpa menimbulkan
konflik secara halus dan santun.
N. Materi Pembelajaran :
a. Pilihan Kata atau Ungkapan untuk Memulai Percakapan
b. Salam dan Ungkapan dalam Mengakhiri Percakapan
c. Penerapan Pola gilir dalam Percakapan secara Aktif.
d. Mengalihkan Topik Pembicaraan Secara Halus
e. Menggungkapkan Perbedaan Pendapat secara Halus
O. Metode Pembelajaran
5. Ceramah
6. Tanya Jawab
7. Diskusi
8. Penugasan
Skor Perolehan
Nilai Akhir = ——————— x Skor Ideal ( 100 )
Skor Maksimal
J. Standar Kompetensi :
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya.
K. Kompetensi Dasar :
2.9. Berdiskusi yang bermakna dalam konteks bekerja.
C. Indikator :
1. Menyampaikan gagasan yang tepat dengan topik diskusi.
2. Menyanggah pendapat tanpa menimbulkan konflik dalam suatu forum diskusi dengan
santun dan ekspresif.
3. Menyampaikan argumentasi terhadap topik diskusi yang dibicarakan.
4. Menghargai mitra bicara yang menyampaikan argumen terhadap topik diskusi.
5. Menyusun simpulan berdasarkan fakta, data, dan opini dengan tepat.
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Pertemuan ke – 1
a. Menyampaikan gagasan yang tepat dengan topik diskusi.
b. Menyanggah pendapat tanpa menimbulkan konflik dalam suatu forum diskusi
dengan santun dan ekspresif.
c. Menyampaikan argumentasi terhadap topik diskusi yang dibicarakan.
2. Pertemuan ke – 2
a. Menghargai mitra bicara yang menyampaikan argumen terhadap topik diskusi.
b. Menyusun simpulan berdasarkan fakta, data, dan opini dengan tepat.
c. Menyusun simpulan berdasarkan data, dan opini dengan tepat.
3. Pertemuan ke – 3
Ulangan harian
E. Materi Pembelajaran :
Diskusi dan Manfaatnya
Tugas dan Peranan Unsur Diskusi
Menyampaikan Pendapat dan Gagasan dalam Diskusi
Teknik atau cara menyampaikan gagasan yang relevan
Ungkapan yang mendukung gagasan
Teknik atau cara menyampaikan gagasan yang berbeda atau menyanggah pendapat
orang lain.
Konsep dan teknik berargumentasi
Konsep dan teknik menyampaikan simpulan
F. Metode Pembelajaran :
6. Ceramah
7. Tanya jawab
8. Diskusi
9. Penugasan
10. Presentasi
Pertemuan ke – 2
No Kegiatan Waktu Metode Berkarakter
1. Kegiatan awal
1. Guru mengucapkan salam, membaca 10 menit Tanya jawab Religius
basmalah, menanyakan presensi dan Ceramah dan disiplin
merapikan posisi duduk siswa.
2. Tanya jawab dan penjelasan guru
tentang kegunaan keterampilan
berdiskusi dalam kehidupan sehari -
hari dan dunia kerja.
3. Guru memberikan penjelasan tentang
tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60 menit
Eksplorasi
1. Guru memberikan Ceramah
penjelasan tentang teknik dalam
berdiskusi.
2. Siswa mempelajari Mandiri
materi tentang komponen diskusi, santun
diskusi, dan teknik berargumentasi. Ceramah Kerjasama
Elaborasi
1. Guru menyampaikan materi teknik atau Tanya jawab Kompetisi
cara penyampaian gagasan relevan dsb.
Diskusi Kerjasama
2. Guru melakukan tanya jawab dengan
siswa.
3. Guru membagi siswa ke dalam dua
kelompok (penyanggah dan pendukung). Unjuk kerja Kompetisi
4. Guru memberikan permasalahan yang
sama kepada setiap kelompok.
5. Kelompok yang satu menyampaikan
gagasan yang relevan dengan
menggunakan ungkapan yang tepat,
kemudian kelompok lain menyampaikan Ceramah
alasan, bukti yang bertentangan dengan
pendapat kelompok sebelumnya.
Konfirmasi
1. Siswa memberi komentar terhadap
penampilan kelompok yang tampil.
2. Guru memberikan penguatan dan
penilaian.
I. Penilaian
Kecakapan non akademik meliputi kecakapan sosial :
kemampuan berkomunikasi, kemampuan beradaptasi, sesama teman, berani
mengungkapkan pendapat.
Skor Perolehan
Nilai Akhir = ——————— x Skor Ideal ( 100 )
Skor Maksimal
Mengetahui, Kudus, Juli 2016
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
J. Standar Kompetensi :
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya.
K. Kompetensi Dasar :
2.10. Bernegoisasi yang menghasilkan dalam konteks bekerja.
L. Indikator :
1. Mengemukakan gagasan, pendapat, atau komentar dalam kalimat yang menarik dan
santun dengan memperhatikan butir-butir yang akan dibahas.
2. Menyanggah pendapat orang lain dalam kalimat yang santun dengan tetap menghargai
pendapat mitra bicara.
3. Meyakinkan mitra bicara untuk menyetujui pendapat pembicara dengan sikap dan
kalimat yang cermat, serta argumentasi yang rasional.
M. Tujuan Pembelajaran :
3. Pertemuan ke – 1
a. Mengemukakan gagasan, pendapat, atau komentar dalam kalimat yang menarik dan
santun.
b. Mengemukakan pendapat atau komentar dalam kalimat yang efektif.
4. Pertemuan ke – 2
a. Menyanggah pendapat orang lain dalam kaimat yang santun dengan tetap
menghargai pendapat mitra bicara.
b. Meyakinkan mitra bicara untuk menyetujui pendapat pembicara dengan sikap dan
kalimat yang cermat, serta argumentasi yang rasional.
N. Materi Pembelajaran :
1. Program kegiatan ( misal program OSIS, RT/desa, perusahaan, pemerintah )
2. Butir-butir yang harus diperhatikan dalam membahas suatu program kegiatan.
3. Kiat yang efektif untuk menyanggah suatu program kegiatan.
4. Kiat yang efektif untuk meyakinkan mitra bicara.
O. Metode Pembelajaran :
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Inquiri
d. Tanya jawab
e. Penugasan
P. Langkah Pembelajaran :
Pertemuan ke – 1
No Kegiatan Waktu Metode Berkarakter
1. Kegiatan awal 10 menit
1. Guru Tanya Religius
mengucapkan salam, membaca basmalah, jawab dan disiplin
menanyakan presensi dan merapikan posisi
duduk siswa. Ceramah
2. Guru
memberikan penjelasan tentang tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60 menit
Eksplorasi
1. Siswa mempelajari penjelasan tentang Ceramah Rasa ingin
identifikasi aspek – aspek yang perlu tahu
dibahas/dikaji dalam suatu program/proposal.
2. Siswa mempelajari penjelasan tentang cara
meyakinkan mitra bicara dengan bahasa yang
santun.
Elaborasi
1. Secara berpasangan siswa Penugasan Kompetisi
mempraktikkan negosiasi tentang berbagai
macam program/rencana, seperti : kegiatan
simpan pinjam di RT, dana kompensasi BBM,
impor beras, kredit tanpa agunan. Unjuk kerja Keberanian
2. Siswa melaksanakan uji praktik
negosiasi tantang kredit tanpa agunan,
pembelian genset untuk pembangkit listrik,
pembukaan kantor cabang, cara mengurangi
kebisingan dalam penggilingan padi, PHK atau
tentang investasi bagi hasil.
3. Siswa dapat membetulkan kalimat
tanya yang kurang tepat. Tanya
Konfirmasi jawab
1. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang
materi yang telah dipelajari.
2. Guru bersama siswa mengambil simpulan dari
materi yang telah dipelajari.
3. Kegiatan akhir 10 menit
Penegasan guru tentang pentingnya kemampuan Ceramah
bernegosiasi dalam kehidupan sehari – hari,
terlebih dalam dunia kerja.
Pertemuan ke – 2
R. Penilaian
a. Penilaian dalam Proses
1. Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran.
b. Penilaian Tugas
1. Membuat program kegiatan OSIS.
c. Penilaian Hasil Belajar
1. Tes Lisan
2. Tes Tertulis
d. Contoh soal tertulis
1. Buatlah contoh kalimat yang mengemukakan gagasan.
2. Buatlah contoh kalimat yang menyanggah pendapat orang lain dengan santun.
3. Buatlah kalimat yang meyakinkan untuk bicara dengan argumentasi yang rasional.
Contoh kunci jawaban
A. Menurut saya, Program OSIS yang
berkaitan dengan perayaan hari besar Islam perlu diprioritaskan.
B. Pendapat saudara ada benarnya, tetapi
menurut saya perlu dilengkapi dengan bukti konkrit, misalnya tentang laporan
keuangan.
C. Program OSIS yang dilaksanakan pada
akhir bulan juni mengingat waktu itu pembelajaran sudah tidak efektif.
Skor Perolehan
Nilai Akhir = ——————— x Skor Ideal ( 100 )
Skor Maksimal
Mengetahui, Kudus, Juli 2016
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
A. Standar Kompetensi :
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya.
B. Kompetensi Dasar :
2.11. Menyampaikan laporan atau presentasi lisan dalam konteks bekerja.
C. Indikator :
1. Menyampaikan fakta (dalam tuturan deskriptif, naratif, ekspositoris) yang berkenaan
dengan keadaan atau peristiwa yang dilaporkan.
2. Menyampaikan keadaan atau peristiwa secara kronologis (dalam tutran
deskriptif/naratif/ekspositoris) sesuai dengan tuntutan keadaan atau peristiwa yang
dilaporkan secara lisan.
3. Menyampaikan rangkuman (kategorisasi) atau simpulan (analisis/ sintesis) dengan
benar.
D. Tujuan Pembelajaran :
3. Pertemuan ke – 1
a. Menyampaikan fakta (dalam tuturan deskriptif, naratif, ekspositoris) yang
berkenaan dengan keadaan atau peristiwa yang dilaporkan.
b. Menyampaikan keadaan atau peristiwa secara kronologis (dalam tuturan
deskriptif/naratif/ekspositoris) sesuai dengan tuntutan keadaan atau peristiwa yang
dilaporkan secara lisan.
c. Membuat contoh laporan dalam bentuk deskripsi, narasi, dan eksposisi.
4. Pertemuan ke – 2
a. Menceritakan suatu peristiwa secara sistematis dalam bentuk deskripsi, narasi,
eksposisi ke dalam sebuah laporan secara lisan.
b. Siswa dapat menyampaikan rangkuman (kategorisasi) atau simpulan
(analisis/sintesis) dengan benar berdasarkan berbagai fakta/data.
5. Pertemuan ke – 3
Ulangan harian
E. Materi Pembelajaran :
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam laporan lisan.
Penanda urutan waktu kejadian ( kronologis ).
Teknik membuat rangkuman / simpulan.
F. Metode Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Presentasi
Pertemuan ke – 2
No Kegiatan Waktu Metode Berkarakter
1. Pendahuluan 10 menit Presentasi
1. Siswa berdoa bersama sebelum Religius
memulai aktivitas
2. Siswa membaca ulang dan mencermati Kerja keras
hasil pekerjaan minggu sebelumnya
2. Kegiatan Inti 60 menit
Ekplorasi
Disemangati rasa ingin tahu siswa Ceramah Rasa ingin
dikenalkan cara penyampaian laporan lisan tahu
secara santun dan jelas dalam berbagai
tuturan(deskriptif / naratif / ekspitoris)
Elaborasi Unjuk kerja Menghargai
1. Siswa menyajikan laporan prestasi
lisan secara santun dan jelas dalam
bentuk tuturan deskriptif / naratif /
Presentasi
ekspitoris dengan penuh peduli
2. Siswa menyajikan laporan
lisan secara kronologis dengan toleransi
3. Siswa menyampaikan
rangkuman atau simpulan yang akurat
berdasarkan hasil analisis/sintesis atau Peduli
kategorisasi lingkungan
Konfirmasi
Siswa mengonfirmasi hasil pekerjaan
dengan kriteria laporan lisan yang efektif
dengan semangat menghargai prestasi
3. Kegiatan Akhir 10 menit
1. Guru merangkum atau menyimpulkan Penugasan
pembelajaran tersebut.
2. Guru memberikan penilaian (posttest).
3. Guru memberikan pengayaan.
4. Guru memberikan refleksi kegiatan Religius
belajar mengajar.
5. Guru menutup dengan salam dan
bacaan hamdalah.
Skor Perolehan
Nilai Akhir = ——————— x Skor Ideal ( 100 )
Skor Maksimal
L. Standar Kompetensi :
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya.
M. Kompetensi Dasar :
2.12. Menulis wacana yang bercorak naratif, deskriptif, ekspositoris dan argumentasi.
N. Indikator :
1. Menulis suatu kejadian dalam bentuk narasi serta memuat unsur-unsur yang
melingkupinya secara kronologis.
2. Membuat deskripsi dari gambar/bagan/tabel/grafik/diagram/matriks yang dilihat atau
didengar sepanjang 150-200 kata dalam waktu 30 menit.
3. Membuat eksposisi dari suatu peristiwa.
4. Menyusun argumentasi dengan tujuan untuk meyakinkan pembaca tentang suatu
peristiwa kerja agar menerima suatu sikap dan opini secara logis.
O. Tujuan Pembelajaran :
1. Pertemuan ke – 1
a. Mengidentifikasi pengertian, ciri-ciri, unsur-unsur, dan tahapan menulis teks
narasi.
b. Membuat kerangka karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan
persuasi dengan pola yang tepat sesuai dengan sifat objek yang dilaporkan.
2. Pertemuan ke – 2
a. Mengembangkan kerangka karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan
persuasi dengan berbagai pola pengembangan yang sesuai dengan sifat tema/topik
menjadi karangan yang utuh dan padu.
b. Memperbaiki/menyunting karangan menjadi karangan yang baik dari segi
sistematika/pola, kepaduan ( koherensi ), struktur/tatabahasa, diksi dan ejaan.
P. Materi Pembelajaran :
Narasi : pengertian, ciri-ciri, unsur intrinsik, tahap penulisan, jenis dan sifat.
Deskripsi : pengertian, ciri-ciri, unsur intrinsik, tahap penulisan, jenis dan sifat.
Eksposisi : pengertian, ciri-ciri, unsur intrinsik, tahap penulisan, jenis dan sifat.
Argumentasi : pengertian, logika/nalar dalam argumentasi, ciri-ciri,
unsur intrinsik, tahap
penulisan, jenis dan sifat.
Contoh paragraf dari keempat jenis karangan di atas.
Q. Metode Pembelajaran :
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d. Penugasan
e. Presentasi
I. Penilaian
A. Penilaian dalam Proses
1. Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran.
B. Penilaian Tugas
2. Menulis Argumentasi.
C. Penilaian Hasil Belajar
1. Tes Lisan
2. Tes Tertulis
D. Soal tertulis.
1. Sebutkan ciri-ciri paragraf yang baik!
2. Buatlah wacana, argumentasi dengan tema kedisiplinan!
Kunci:
1. Ciri-ciri paragraf yang baik:
a. Satu paragraf hanya ada 1 kalimat
utama, dengan beberapa kalimat penjelas.
b. Kalimat satu dengan yang lain
harus koherensi.
Pengitungan nilai akhir dalam skala 0 s.d. 100
Skor Perolehan
Nilai Akhir = ——————— x Skor Ideal ( 100 )
Skor Maksimal
J. Standar Kompetensi :
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya.
K. Kompetensi Dasar :
2.13. Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja.
L. Indikator :
1. Mencatat butir-butir informasi yang akan diringkas dalam bentuk skema atau bagan
dalam bahasa Indonesia yang lugas dan jelas.
2. Menghitung jumlah kalimat yang menjadi isi ringkasan sesuai dengan rumus
meringkas yang baku.
3. Menyusun ringkasan teks secara jelas dalam bahasa yang baik dan benar.
M. Tujuan Pembelajaran :
3. Pertemuan ke – 1
a. Mampu mencatat butir-butir informasi yang akan diringkas dalam bentuk skema
atau bagan dalam bahasa Indonesia yang lugas dan jelas.
b. Memahami teknik atau cara membuat ringkasan/rangkuman.
4. Pertemuan ke – 2
a. Siswa mampu merumus ringkasan teks secara jelas dalam bahasa yang baik dan
benar.
b. Menulis ringkasan secara jelas dengan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan
jumlah kata yang ditentukan.
N. Materi Pembelajaran :
contoh ringkasan yang berupa bagan
contoh ringkasan dalam bentuk teks
teknik membuat bagan dan rangkuman
bentuk bagan yang digunakan untuk ringkasan
panduan proses membuat ringkasan dari catatan butir ke dalam bagan atau skema
sampai kepada pengembangan ringkasan utuh.
O. Metode Pembelajaran :
7. Ceramah
8. Tanya jawab
9. Diskusi
10. Inquiri
11.Teknik drill
12. Penugasan
P. Langkah Pembelajaran :
Pertemuan ke – 1
I. Penilaian
A. Penilaian dalam Proses
1. Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran
B. Penilaian Tugas
1. Menilai hasil ringkasan yang pernah dibuat siswa
SOAL
Gabah yang sudah kering dimasukan ke mesin penggilingan untuk proses pecah
kulit. Proses ini belum menghasilkan beras karena baru sebagian gabah saja yang
sudah mengelupas kulitnya. Ini bisa disebut beras pecah kulit. Kulit gabah/ sekam
keluar terpisah dengan beras pecah kulit. Beras ini masih harus disosoh, satu atau dua
kali untuk menghasilkan beras putih. Dari proses sosoh, keluarlah beras putih yang
sudah siap untuk dikonsumsi/ dimasak dan bekatul sebagai limbahnya. Sebetulnya
bekatul lebih tepat disebut hasil sampingan karena bekatul bernilai ekonomis.
2. Buatlah bagan/ skema organisasi kelas anda dan terangkan bagan/ skema tersebut
dengan bahasa anda sendiri.
KUNCI
Beras Pecah Kulit Proses Sosoh
1.
Gabah Proses
Kering Pecah
Kulit
Sekam
Beras Putih Bekatul
2. Jawaban Bebas
PENSKORAN
= 10 x 5 = 100 = 10
10 10
A. Standar Kompetensi :
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya.
B. Kompetensi Dasar :
2.14. Menyimpulkan isi teks tertulis dalam konteks bekerja.
C. Indikator :
1. Menyimpulkan suatu teks dengan menggunakan kalimat yang tidak ambigu, jelas,
lugas, dan bernalar sesuai dengan informasi yang diperoleh.
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Pertemuan ke – 1
a. Menemukan ide – ide pokok pada wacana yang dibaca.
b. Mengidentifikasi pola – pola penalaran deduktif ( silogisme, kausal deduktif ) dan
menerapkannya dalam merumuskan simpulan.
2. Pertemuan ke – 2
a. Tanya jawab mengenai faktor penyebab ketidakefektifan kalimat
b. Mencermati contoh kalimat ambigu
E. Materi Pembelajaran :
Aspek nalar dalam menyusun simpulan : deduktif, induktif, campuran.
F. Metode Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
G. Langkah – langkah pembelajaran :
Pertemuan ke – 1
No Kegiatan Waktu Metode Berkarakter
1. Kegiatan awal
1. Guru mengucapkan salam, membaca 10 menit Tanya Religius
basmalah, menanyakan presensi dan jawab dan disiplin
merapikan posisi duduk siswa
2. Guru memberikan penjelasan tentang Ceramah
tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti 60 menit
Eksplorasi
1. Siswa berlatih Ceramah Mandiri dan
menemukan ide pokok dari bermacam – teliti
macam teks, baik deduktif maupun
induktif.
2. Siswa berlatih
mengidentifikasi pola – pola penalaran
deduktif dan menerapkannya dalam
merumuskan simpulan.
3. Siswa berlatih
mengidentifikasi pola – pola penalaran
induktif dan menerapkannya dalam
merumuskan simpulan.
Elaborasi Presentasi Kompetisi
1. Siswa berlatih menarik simpulan dari
berbagai data/fakta/fenomena.
2. Siswa menerapkan pola - pola penarikan
simpulan dalam menyusun karangan.
Konfirmasi
Siswa mengonfirmasi hasil pekerjaan dengan
kriteria yang menjadi acuan penuh rasa peduli
3. Kegiatan akhir 10 menit
4. Guru dan siswa melakukan tanya jawab Tanya
tentang materi yang telah dipelajari. jawab Kerjasama
5. Guru bersama siswa mengambil simpulan
dari materi yang telah dipelajari. Ceramah
6. Guru memberikan refleksi kegiatan belajar
mengajar.
Pertemuan ke – 2
No Kegiatan Waktu Metode Berkarakter
1. Kegiatan awal
1. Guru mengucapkan salam, membaca 10 menit Tanya Religius
basmalah, menanyakan presensi dan jawab dan disiplin
merapikan posisi duduk siswa
2. Guru memberikan penjelasan tentang Ceramah
tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti 60 menit
Eksplorasi
Dengan jujur siswa menganalisis beberapa Tanya Jujur
simpulan yang telah dibuatnya jawab
Elaborasi Mandiri
Siswa mengevaluasi perbedaan dari kedua
jenis simpulan yang telah disusun secara
mandiri
Konfirmasi Peduli sosial
Siswa mengonfirmasi perbedaan simpulan
deduktif dan induktif dengan rasa peduli
3. Kegiatan Akhir 10 menit
1. Guru merangkum atau menyimpulkan Penugasan
pembelajaran tersebut.
2. Guru memberikan penilaian (posttest).
3. Guru memberikan pengayaan.
4. Guru memberikan refleksi kegiatan belajar Religius
mengajar.
5. Guru menutup dengan salam dan bacaan
hamdalah.
I. Penilaian
i. Penilaian dalam proses
1. Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran
ii. Penilaian Tugas
1. Memperbaiki kalimat tidak efektif
2. Memperbaiki kalimat ambigu
3. Membahasakan tabel data Ujian Nasional SMK Negeri 2 Kendal tahun 2005-2007
iii. Penilaian Hasil Belajar
1. Tes Lisan
2. Tes Tertulis
iv. Contoh soal tertulis
1. Jelaskan 5 hal yang menyebabkan kalimat tidak efektif!
2. Perbaikilah kalimat tidak efektif di bawah ini menjadi kalimat efektif!
a. Perkembangan dari pada teknologi informasi sangat pesat
b. Mobil Pak Joyo mau dijual
c. Kedatangannya Bapak Gubernur sangat diharapkan sekali.
d. Kedua orang itu saling dorong-mendorong
e. Dirgahayu HUT Kemerdekaan RI
3. Jelaskan faktor penyebab ketidakefektifan kalimat pada soal no. 2!
4. Jelaskan yang dimaksudkan dengan kalimat ambigu!
5. Buatlah contoh kalimat ambigu!
6. Perbaikilah kalimat ambigu yang anda buat!
7. Buatlah simpulan deduktif dan induktif berdasarkan tabel berikut:
Skor Perolehan
Nilai Akhir = ——————— x Skor Ideal ( 100 )
Skor Maksimal