Anda di halaman 1dari 3

Macam-macam Obat Penambah Darah dan Efek Sampingnya

Penyakit kurang darah atau anemia dapat ditangani dengan mengonsumsi obat penambah darah dan
mengonsumsi asupan makanan tinggi zat besi. Namun sebelum mengonsumsi obat penambah darah,
ketahui macam-macam jenis dan efek sampingnya.

Obat penambah darah diperuntukkan untuk mengatasi kekurangan darah, seperti anemia dan
neutropenia. Anemia terjadi ketika darah tidak cukup memiliki sel-sel darah merah atau hemoglobin,
yaitu bagian utama sel darah merah yang mengikat oksigen. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak akan
mendapatkan cukup oksigen.

efek samping obat penambah darah - alodokter

Sedangkan neutropenia adalah kondisi di mana jumlah sel darah putih neutrofil dalam tubuh rendah
atau di bawah jumlah normal. Neutrofil berperan dalam melawan infeksi, terutama yang disebabkan
oleh bakteri dan jamur.

Obat Penambah Darah untuk Anemia

Zat besi, vitamin B12 dan folat

Untuk menghasilkan sel darah merah, tubuh membutuhkan asupan nutrisi zat besi, vitamin B12 dan
folat. Ketika ketiga zat ini tidak tercukupi dari asupan nutrisi sehari-hari, maka tubuh dapat mengalami
anemia. Jika disebabkan oleh anemia defisiensi zat besi, maka tubuh akan membutuhkan asupan
suplemen zat besi tambahan untuk mencukupi kebutuhan zat besi tubuh agar proses pembentukan sel
darah merah dapat berjalan normal. Sedangkan jika terjadi anemia defisiensi vitamin B12 dan folat,
maka tubuh akan memerlukan suplemen vitamin B12 dan asam folat.

Beberapa efek samping zat besi yang dapat terjadi yaitu masalah pencernaan seperti sakit perut,
mual, diare, dan konstipasi, BAB berwarna hitam, dan berkurangnya nafsu makan. Sedangkan efek
samping suplemen vitamin B12 dan asam folat yang dapat terjadi yaitu pusing, sakit kepala, dan mual.
Namun efek samping kedua suplemen ini umumnya terjadi jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.

Recombinant human erythropoietin


Pertumbuhan sel darah merah di dalam darah diatur oleh hormon erythropoietin (EPO) yang
dihasilkan di ginjal. Ketika hormon ini tidak dapat dihasilkan karena adanya penyakit tertentu, maka
tubuh akan mengalami anemia. Obat ini digunakan untuk pengobatan anemia kronis yang disebabkan
oleh gangguan pada hormon EPO pada pasien anak-anak dan dewasa. Selain itu, bisa juga digunakan
pada penderita gagal ginjal kronik, pasien kanker yang menjalani kemoterapi, penderita HIV, serta
pasien yang membutuhkan transfusi darah dalam jangka panjang.

Pemberian obat ini tidak dapat diberikan pada pasien dengan tekanan darah tinggi yang tak
terkendali, alergi terhadap produk berbahan protein hewan atau albumin manusia, kejang, epilepsi,
gagal hati kronik, memiliki kelainan sel darah merah seperti manusia, kejang, epilepsi, gagal hati kronik,
memiliki kelainan sel darah merah seperti anemia sel sabit, kanker, serta ibu hamil dan menyusui. Obat
penambah darah ini memiliki efek samping berupa sakit kepala, reaksi alergi, nyeri sendi, mual,
pembengkakan, kelelahan, demam, dan meningkatnya tekanan darah.

Obat Penambah Darah untuk Neutropenia

Recombinant human granulocyte colony stimulating factor

Pertumbuhan sel darah putih termasuk neutrofil di dalam tubuh terjadi di sumsum tulang dan
dikendalikan oleh zat yang disebut Granulocyte Colony Stimulating Factor (G-CSF). Jika terjadi penyakit
atau gangguan medis yang menghambat kerja G-CSF, maka tubuh akan mengalami kekurangan sel
neutrofil atau neutropenia. Ada tiga jenis obat yang berfungsi sebagai G-CSF sintetik, yaitu lenograstim,
filgrastim, dan pelfigrastim.

Obat-obatan ini digunakan untuk mengobati neutropenia pada beberapa kondisi, seperti pasca
kemoterapi, neutropenia karena gangguan pertumbuhan sel darah putih, dan operasi transplantasi
sumsum tulang.

Obat ini tidak bisa diberikan pada pasien dengan alergi terhadap obat G-CSF sintetik, gangguan fungsi
ginjal dan hati atau pada penderita leukemia yang belum menjalani pengobatan kemoterapi. Sedangkan
efek sampingnya berupa nyeri tulang, sakit kepala, lemas, sakit perut, pembengkakan limpa, dan
peningkatan trombosit.

Terapi sel punca (stem cell therapy)

Terapi sel punca adalah metode pengobatan untuk mengobati gangguan pertumbuhan sel darah di
dalam sumsum tulang. Terapi ini kini digunakan sebagai obat penambah darah untuk penyakit-penyakit
seperti gangguan pertumbuhan sel darah putih dan merah atau atau anemia aplastik, penyakit
autoimun, dan kanker. Tetapi terapi ini dapat menimbulkan sejumlah efek samping, yaitu nyeri, reaksi
penolakan terhadap sel donor, infeksi, dan kerusakan organ.
Jika Anda menderita penyakit anemia atau neutropenia, dianjurkan untuk selalu berkonsultasi ke dokter
agar obat yang diberikan sesuai dengan penyebabnya.

Anda mungkin juga menyukai