Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENGELOLAAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:

Drs.Arsil,M.Pd.

Silvina Noviyanti,S.Pd.,M.Pd

Anggota Kelompok:

1. Putri Septa Cahyani (A1D119047)

2. Naufal Aqila (A1D119051)

3. Anesya Marito (A1D119059)

Kelompok/Ruang: 3/R002

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafaatnya di akhirat
nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini
dalam tugas PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini supaya nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudia
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Muara Bulian, Januari 2020

penulis

1
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………………...........1

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………………………….3

1.1 Latar Belakang………………..………..…………………………………….........................................3

1.2 Rumusan Masalah……………..…………..……………………………………………………………4

1.3 Tujuan Pembahasan…………………… ………..…………………………………………………….4

BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………………………..............................5

2.1 Bidang Garapan Pengeloaan Pendidikan / Pengeloaan Operatif ………….….…………......................5

2.2 Pengeloaan Kesiswaan…………………………….. ……………………..............................................6

2.3 Pengeloaan Pengajaran/Kurikulum…......................................................................................................7

2.4 Pengeloaan Personil ……………............................................................................................................8

2.5 Pengeloaan Persuratan dan Kearsipan………………………………………………………………...11

2.6 Pengeloaan Keuangan………………………………………………………………………………....11

2.7 Pengeloaan Perlengkapan……………………………………………………………………………...12

2.8 Pengeloaan Hubungan Masyarakat……………………………………………………………………13

2.9 Pendekatan dalam Pengelolaan pendidikan…………………………………………………………...14

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………......………......................................16

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pengelolaan atau menejemen pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang
pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian,
pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik
personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.”

Dari beberapa pengertian di atas dapat dilihat betapa Pengeloaan pendidikan merupakan faktor utama
dalam penyelenggaraan pendidikan. Karena Pengeloaan pendidikan merupakan suatu usaha bersama yang
dilakukan untuk mendayagunakan semua sumber daya baik manusia, uang, bahan dan peralatan serta
metode untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.maka ruang lingkup Pengeloaan
sekolah dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok, yaitu :

Pengeloaan administratif, meliputi proses manajemen yang pada dasarnya terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Ruang lingkup manajemen seperti ini juga sering
disebut sebagai proses manajemen atau fungsi manajemen.

Pengeloaan Pengeloaan operatif, meliputi unit-unit kegiatan dalam sebuah organisasi yang diantaranya
terdiri dari Pengeloaan kesiswaan, Pengeloaan pengajaran, Pengeloaanpersonil, Pengeloaan persuratan
dan kearsipan, Pengeloaan keuangan, Pengeloaanperlengkapan, PengeloaanPengeloaanhubungan
masyarakat, sertaPengeloaanperpustakaan.

A. Dari segi operasional atau bidang garapan, maka Pengeloaan pendidikan atau Pengeloaan
sekolah meliputi bidang-bidang :

1. Program Pendidikan Murid/Peserta Didik

2. Pengeloaan Pengajaran

3. Personil lembaga Pendidikan

4. Pengeloaan Persuratan dan Kearsipan

5. Keuangan Lembaga Pendidikan

6. Kantor dan Fasilitas Lembaga Pendidikan

7. Hubungan Lembaga dengan Masyarakat

3
B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari pengelalolaan operatif?

2. Apa dan bagaimana pengelalolaan siswa didik?

3. Apa dan bagaimana pengelalolaan pengajaran?

4. Apa dan bagaimana pengelalolaan personil?

5. Apa dan bagaimana pengelalolaan persuratan dan kearsipan?

6. Apa dan bagaimana pengelalolaan keuangan?

7. Apa dan bagaimana pengelalolaan kantor dan fasilitas?

8. Apa dan bagaimana pengelalolaan hubungan masyarakat?

9. Apa dan bagaimana pendekatan dalam pengelolaan pendidikan

C. Tujuan pembahasan

1. Menjelaskan pengertian dari pengelolaan operatif.

2. Menjelaskan dan menguraikan pengelolaan kesiswaan.

3. Menjelaskan dan menguraikan pengelolaan pengajaran.

4. Menjelaskan dan menguraikan pengelolaan personil.

5. Menjelaskan dan menguraikan pengelolaan persuratan dan kearsipan.

6. Menjelaskan dan menguraikan pengelolaan keuangan.

7. Menjelaskan dan menguraikan pengelolaan perlengkapan.

8. Menjelaskan dan menguraikan pengelolaan hubungan masyarakat.

9. Menjelaskan dan menguraikan pendekatan dalam pengelolaan pendidikan

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Bidang Garapan Pengeloaan Pendidikan / Pengeloaan Operatif

Pengertian bidang garapan

Pengeloaan operatif, meliputi unit-unit kegiatan dalam sebuah organisasi yang diantaranya terdiri dari
Pengeloaan kesiswaan, Pengeloaan pengajaran, Pengeloaan personil, Pengeloaan persuratan dan
kearsipan, Pengeloaan keuangan, Pengeloaan perlengkapan, serta Pengeloaan hubungan masyarakat.

Pengeloaan operatif atau Pengeloaan dalam unit-unit kegiatan tertentu memiliki karakteristik kegiatan
yang berbeda-beda. Namun semuanya itu memiliki kesamaan dalam prinsip pengelolaan, yaitu :

1. Ketertiban

Jadi harus teratur, sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau urutan tertentu.

2. Kejelasan

Harus mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat atau menggunakan.

3. Efektif

Harus dapat digunakan sesuai peruntukannya.

4. Efisien

Harus dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dan biaya relatif murah.

Dari segi operasional atau bidang garapan, maka Pengeloaan pendidikan atau Pengeloaan sekolah
meliputi bidang-bidang :

1. Pengeloaan Kesiswaan.

2. Pengeloaan Pengajaran

3. Pengeloaan Personil

4. Pengeloaan Persuratan dan Kearsipan

5. Pengeloaan Keuangan

6. PengeloaanPengeloaan Perlengkapan

7. Pengeloaan Hubungan Masyarakat

5
2. Pengeloaan Kesiswaan

Ada tiga masalah utama yang perlu mendapat perhatian dalam bidang kesiswaan yaitu :

- Masalah penerimaan siswa baru

- Masalah kemajuan belajar dan evaluasi belajar

- Masalah bimbingan

Untuk masalah yang pertama setiap tahun dibentuk panitia penerimaan siswa baru. Panitia ini
diserahi tugas untuk mengManajemenkan dan mengorganisasikan seluruh kegiatan penerimaan siswa
baru. Pimpinan sekolah harus mampu memberi pedoman yang jelas kepada panitia agar penerimaan siswa
baru ini berjalan dengan lancar.

Di samping itu sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap usaha mengembangkan
kemajuan belajar siswa-siswanya. Kemajuan belajar ini secara periodik harus dilaporkan terutama kepada
orang tua siswa. Ini semua merupakan tanggungjawab pimpinan sekolah. Oleh karena itu pimpinan harus
tahu benar-benar kemajuan belajar anak-anak di sekolahnya, ia harus mengenal anak-anak beserta latar
belakang masalahnya.

Laporan hasil kemajuan belajar hendaknya tidak dianggap sebagai kegiatan rutin saja, tetapi
mempunyai maksud agar orang tua siswa juga ikut berpartisipasi secara aktif dalam membina belajar
anak-anaknya.

Masalah yang juga erat hubungannya dengan kemajuan belajar ini ialah masalah bimbingan. Tugas
sekolah bukan hanya sekedar memberi pengetahuan dan ketrampilan saja, tetapi sekolah harus mendidik
anak-anak menjadi manusia seutuhnya. Oleh karena itu tugas sekolah bukan saja memberikan pelbagai
ilmu pengetahuan tetapi juga membimbing anak-anak menuju ke arah kedewasaan. Dalam rangka ini
maka tugas pimpinan sekolah ialah menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Dengan kegiatan bimbingan ini maka anak-anak akan ditolong untuk mampu mengenal dirinya, kekuatan-
kekuatan dan kelemahan-kelemahannya. Anak-anak akan ditolong agar mampu mengatasi masalah-
masalahnya yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Dengan demikian diharapkan anak-anak akan
dapat bertumbuh secara sehat baik jasmani dan rohaninya serta dapat merealisasikan kemampuannya
secara maksimal.

Pengeloaan yang berhubungan dengan kesiswaan antara lain :

- Statistik presensi siswa

- Buku laporan keadaan siswa

- Buku induk

- Klapper

6
- Buku daftar kelas

- Buku laporan pendidikan (raport) catatan pribadi

- Daftar presensi, dsb.

3. Pengeloaan Pengajaran/Kurikulum

Pimpinan sekolah harus sadar bahwa kurikulum yang ada perlu dipahami benar-benar oleh guru-
guru, sehingga mereka dapat menjabarkannya secara lebih luas dan dapat mengembangkan secara kreatif.
Kurikulum ini kemudian perlu dijabarkan dalam kegiatan pengajaran di sekolah seperti perencanaan
kegiatan pengajaran/pembuatan kalender pendidikan, penjadwalan, program pengajaran catur
wulan/semester/tahunan hingga persiapan mengajar serta evaluasinya.

Kegiatan dalam Pengeloaan pengajaran/kurikulum diantaranya meliputi :

1) Pengadaan buku kurikulum termasuk pedoman-pedomannya.


2) Penjabaran tujuan-tujuan pendidikan, tujuan umum, tujuan instruksional, tujuan kurikuler dan
tujuan-tujuan khusus.
3) Penyusunan program-program kurikuler dan kegiatan-kegiatan tambahannya, termasuk dalam hal
ini program tahunan.
4) Pengembangan alat-alat pelajaran.
5) Penyusunan jadwal dan pembagian tugas mengajar.
6) Pengembangan sistem evaluasi belajar.
7) Pengawasan terhadap proses belajar mengajar.
8) Penyusunan norma kenaikan kelas.

Masalah-masalah yang cukup sukar yang dihadapi Pimpinan sekolah dalam bidang kurikuler ini
antara lain : pembagian tugas yang sesuai dengan kemampuan dan minat, pengembangan/pembinaan
kemampuan guru dalam mengajar serta meningkatkan mutu pengajaran.

Pengeloaan yang berhubungan dengan pengajaran/pembinaan kurikulum antara lain:

- Buku pedoman kerja tahunan.

- Statistik kemajuan belajar.

7
- Jadwal tahunan/kalender pendidikan.

- Jadwal pelajaran.

- Daftar buku siswa.

- Daftar buku pegangan guru.

- Buku observasi kelas, dsb.

4. Pengeloaan Personil

Tugas utama pimpinan sekolah ialah membina dan mengembangkan sekolahnya agar pendidikan
dan pengajaran makin menjadi efektif dan efisien. Hal ini hanya dapat dilaksanakan dengan baik dan
lancar apabila ada kerja sama yang harmonis dengan seluruh staf sekolah. Oleh karena itu yang harus
dilakukan ialah membina kerja sama dengan seluruh staf sehingga terjadi hubungan yang harmonis. Jadi
inilah esensi dari tugas pimpinan sekolah yang utama dalam bidang personalia.

Dalam hubungannya dengan masalah Pengeloaan personalia ini, ada beberapa tugas yang perlu
dilaksanakan oleh pimpinan sekolah yaitu sebagai berikut :

a. Perencanaan Kebutuhan

Pimpinan sekolah harus dapat merencanakan kebutuhan pegawainya, berapa jumlah guru atau staf lain
yang dibutuhkan untuk menutupi kebutuhan karena adanya pegawai yang berhenti/pensiun atau karena
adanya pengembangan/penambahan beban tugas.

b. Penerimaan dan Penempatan Tenaga

Pada sekolah-sekolah negeri biasanya pimpinan sekolah hanya menerima “droping” penambahan
staf dari atasan tanpa wewenang untuk ikut memilih dan menetapkan atau mengambil keputusan. Tetapi
pada sekolah swasta dimana organisasinya jauh lebih kecil daripada pemerintah, pimpinan sekolah
biasanya mendapat kesempatan untuk memilih stafnya yang baru, hal ini tentu saja lebih baik.

Pimpinan sekolah hendaknya memperoleh wewenang untuk memilih dan mengusulkan


pengangkatan stafnya yang baru, mengingat bahwa pimpinan sekolah tahu tentang staf yang dibutuhkan
sesuai dengan situasi dan kondisi sekolahnya. Tentu dalam hal ini perlu ada pedoman-pedoman tertentu
yang harus digunakan agar tidak terjadi penyelewengan.

8
c. Penyelenggaraan Program Orientasi.

Anggota staf yang baru sebelum menunaikan tugasnya perlu mengenal dan memahami baik-
baik seluruh lingkungan dimana ia akan bekerja. Ia harus mengenal seluruh anggota staf yang lama,
mengenal keadaan siswa-siswa secara umum, lingkungan fisik maupun lingkungan masyarakat sekitar.
Untuk kegiatan semacam ini, Pimpinan sekolah dapat menyelenggarakan suatu program orientasi.
Gunanya agar anggota staf yang baru merasa diterima dan krasan, serta tahu akan masalah-masalah yang
mungkin dihadapi dalam tugas-tugasnya.

d. Pembinaan dan Pengembangan Staf

Pembinaan terhadap staf tidak hanya pada anggota yang baru saja, tetapi juga kepada seluruh staf.
Pembinaan harus dilakukan secara terus menerus dan secara sistematis/programatis.

Pembinaan ini sangat penting karena perkembangan baik perkembangan ilmu pengetahuan,
perkembangan teknologi, maupun perkembangan masyarakat dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
baru. Banyak cara yang dapat dilakukan pimpinan sekolah dalam program pembinaan ini, diantaranya
melalui :

1) penilaian kinerja
2) penugasan dan rotasi tugas
3) pelatihan
4) pemberian kompensasi/peningkatan kesejahteraan
5) perencanaan karier
6) pengembangan karier
7) observasi kelas
8) percakapan individu, diskusi, seminar, lokakarya, rapat staf, dll.

Guru-guru dan seluruh staf akan bekerja dengan efektif dan penuh semangat apabila merasa
memperoleh kepuasan dalam memenuhi keinginan dan cita-cita hidupnya. Oleh karena itu seorang
pimpinan sekolah harus berusaha memahami keinginan atau cita-cita hidup anggota stafnya serta
berusaha memenuhinya.

Setiap orang tentu mempunyai pandangan dan sikap tertentu terhadap pekerjaannya. Ada yang
merasa puas dan cocok dengan pekerjaannya, tetpai ada pula yang selalu mengeluh dan tidak senang.
Sikap dan reaksi demikian ini disebut “Moral”. ‘Moral” adalah reaksi mental dan emosional dari
seseorang terhadap pekerjaannya.

9
Seorang anggota staf dapat kita katakan memiliki moral kerja yang tinggi apabila merasa puas terhadap
pekerjaannya, memiliki semangat, rasa tanggung jawab dan antusiasme. Sebaliknya tingginya absensi,
datang sering terlambat, suka menghindari tanggung jawab, menunjukkan moral kerja yang rendah.

Banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya moral kerja ini. Salah satu diantaranya ialah
tidak adanya perasaan sejahtera di antara anggota staf. Hal ini berarti apabila pimpinan sekolah ingin
meningkatkan moral kerja maka ia perlu memperhatikan kesejahteraan anggota stafnya.

Ada dua macam kesejahteraan yang perlu diperhatikan dan diusahakan oleh pimpinan sekolah, yaitu
yang menyangkut kesejahteraan material dan kesejahteraan batin. Kesejahteraan material menyangkut
pemenuhan kebutuhan hidup: gaji yang cukup, fasiltias perumahan, dana, kesehatan, pensiun dsb.
Kesejahteraan batin meliputi perasaan aman, perasaan diakui/diterima, perasaan diperlakukan adil,
perasaan berprestasi, perasaan dianggap penting, perasaan berpartisipasi, perasaan memperoleh harga diri
(dari pekerjaannya) dsb.

e. Pemberhentian dan pemensiunan

Pemberhentian seorang pegawai dapat karena pelanggaran disiplin, pengunduran diri, pengurangan tenaga
atau pensiun. Aturan tentang pemberhentian pegawai harus jelas karena menyangkut nasib seseorang,
terutama tentang pemberhentian karena pelanggaran disiplin dan pengurangan tenaga karena dapat
memicu ketidakpuasan seseorang yang dikenai tindakan ini. Untuk pemberhentian karena pengunduran
diri harus dilihat apakah pegawai yang bersangkutan memiliki ikatan atau perjanjian tertentu dengan
sekolah atau tidak. Sedangkan pemberhentian karena memasuki usia pensiun sebaiknya didahului oleh
program persiapan pensiun.

Adminstrasi yang berhubungan dengan personalia meliputi antara lain :

- Statistik/datar presensi pegawai

- Organisasi dan daftar pembagian tugas

- Masalah kepegawaian/guru dan kesejahteraannya

- Daftar riwayat hidup

- Daftar riwayat pekerjaan

- Catatan pribadi pegawai

- Daftar induk pegawai, dll.

10
5. Pengeloaan Persuratan dan Kearsipan

Kegiatan persuratan dan kearsipan merupakan salah satu aspek kegiatan Pengeloaan yang berfungsi
sebagia dokumentasi dan perwujudan dari berbagai kegiatan penyelenggaraan sekolah yang menjadi
tanggung jawab pimpinan sekolah. Karena terdapat berbagai macam kegiatan sekolah maka banyak pula
bentuk Pengeloaan persuratan dan kearsipan yang harus dikerjakan sekolah.

PengeloaanPengeloaan persuratan dan kearsipan antara lain :

- Korespondensi/surat-menyurat, dsb.

- Penyimpanan arsip/dokumentasi.

- Laporan bulanan/tahunan

- Daftar statistik, grafik dll.

6. Pengeloaan Keuangan

Masalah keuangan adalah masalah yang peka. Oleh karena itu dalam mengelola bidang ini pimpinan
sekolah harus berhati-hati, jujur dan terbuka agar tidak timbul kecurigaan baik dari staf maupun dari
masyarakat atau orang tua siswa.

Banyak keperluan sekolah yang harus dibiayai, dan semakin banyak program yang direncanakan
maka semakin banyak pula biaya yang diperlukan. Dalam hal ini pimpinan sekolah harus memiliki daya
kreasi yang tinggi untuk mampu menggali dana dari berbagai sumber.

Ada beberapa sumber dana yang dapat diperoleh misalnya dari siswa/orang tua, masyarakat,
pemerintah/yayasan, para dermawan dsb. Sumber-sumber ini hanya bersedia memberi sumbangan apabila
nampak pada mereka adanya program-program yang jelas, penggunaan yang efektif dan pertanggung
jawaban yang baik.

Orang tua dan masyarakat adalah sumber dana yang sangat penting, oleh karena itu hendaknya
sekolah terbuka bagi kontrol masyarakat, agar masyarakat menaruh kepercayaan bahwa uang mereka
benar-benar digunakan secara baik sesuai dengan program yang telah ditetapkan.

11
Manajemen yang berhubungan dengan keuangan antara lain :

- Buku kas

- Buku tabelaris

- Daftar gaji

- Daftar honorium

- Surat Pertanggungjawaban (SPJ), dsb.

7. Pengeloaan Perlengkapan

Gedung sekolah dapat memberi gambaran yang jelas bagi masyarakat tentang baik buruknya
pelayanan pendidikan yang ada didalamnya.

Gedung sekolah yang terawat dengan baik akan memberi gambaran pada masyarakat tentang pelayanan
pendidikan yang tertib dan teratur. Sebaliknya gedung sekolah yang tidak terawat, rusak, halaman penuh
rumput yang tidak teratur akanmemberi kesan bahwa mutu pendidikan yang ada di dalamnya tidak baik.

Di samping itu pembinaan/perawatan gedung sekolah merupakan suatu hal yang sangat penting
mengingat bahwa hampur seluruh waktu belajar siswa berlangsung di sekolah. Mereka hanya dapat
belajar dengan baik apabila merasa krasan. Dan mereka hanya krasan apabila kondisi tempat belajarnya
menyenangkan. Dengan gedung sekolah yang terawat baik, anak-anak akan merasa senang dan
mempunyai kebanggaan terhadap sekolahnya.

Perlengkapan dan peralatan sekolah juga merupakan faktor yang sangat penting dalam
meningkatkan efisiensi belajar dan mengajar. Guru tidak mungkin dapat mengajar dengan senang dan
bersemangat dengan perlengkapan kuno dan rusak, peralatan yang kurang lengkap dsb. Oleh karena itu
Pimpinan sekolah harus menaruh perhatian yang serius terhadap perlengkapan serta peralatan sekolah. Ia
harus mampu mendorong guru-guru untuk bersama-sama memperhatikan masalah ini.

12
Dalam hal ini yang tidak boleh dilupakan oleh pimpinan sekolah ialah usaha-usaha pengadaan dana antara
lain untuk keperluan :

- Penambahan ruang kelas atau ruang yang lain

- Rehabilitasi bagian-bagian yang rusak

- Perbaikan perlengkapan dan peralatan

- Penambahan perlengkapan dan peralatan

- Memodernisasikan perlengkapan dan peralatan , dll.

Manajemen yang berhubungan dengan pemeliharaan gedung, perlengkapan, peralatan, antara lain :

Buku laporan (tahunan, caturwulan/semesteran) tentang keadaan bangunan sekolah, denah dan situasi
bangunan, kebun sekolah, dsb.

Buku inventaris

Buku penerimaan alat-alat dan perlengkapan, dsb.

8. Pengeloaan Hubungan Masyarakat

Sekolah adalah didalam, oleh dan untuk masyarakat. Program sekolah hanya dapat berjalan lancar
apabila mendapat dukungan masyarakat. Oleh karena itu Pimpinan sekolah perlu terus menerus membina
hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat.

Sekolah perlu banyak memberi informasi kepada masyarakat tentang program-prgoram dan
problem-problem yang dihadapi, agar masyarkat mengetahui dan memahami masalah-masalah yang
dihadapi sekolah. Dari pemahaman dan pengertian ini dapat dihadapkan adanya umpan balik yang sangat
berguna bagi pengembangan program sekolah lebih lanjut. Tambahan lagi diharapkan pula tumbuhnya
rasa simpati masyarakat terhadap program-program sekolah, yang dapat mengundang partisipasi yang
aktif masyarkat.

Untuk membina komunikasi sekolah dan masyarakat pimpinan sekolah dapat menggunakan media
rapat-rapat, surat, buletin, radio dsb. Ada beberapa hal yang dapat merusak hubungan sekolah dan
masyarakat itu antara lain sikap guru maupun pimpinan sekolah yang kurang baik di dalam masyarakat
serta mutu sekolah yang rendah.

13
Manajemen yang berhubungan dengan humas antara lain :

- Buku catatan kunjungan orang tua siswa/buku tamu

- Buku agenda

- Buku ekspedisi

- Daftar orang tua siswa

- Daftar perusahaan/industri terkait, dsb.

9. Pendekatan dalam Pengelolaan pendidikan

Manajemen pendidikan secara utuh perlu memahami berbagai pendekatan dalam manajemen itu
sendiri. Sebagai bahan dalam mempelajari manajemen pendidikan, secara sederhana saya kemukakan
pendekatan manajemen pendidikan sebagai berikut:

1. Manajemen adalah kerjasama orang-orang

Untuk mencapai tujuan sekolah yang telah dirumuskan yang membutuhkan berbagai keahilan dalam
berbagai bidang pendidikan, secara internal sebuah sekolah yang ingin berkualitas membutuhkan orang-
orang yang memiliki keahlian seperti kepala sekolah sebagai direktur, guru yang memiliki keahlian
menejemen kelas yang baik, tenaga bimbingan konseling, ketatusahaan yang memiliki ketramplan dalam
system manajemen informasi dan administrasi, perpustakaan membutuhkan pustakawan yang dapat
mengelola perpustakaan secara efektif dan kreatifitas untuk menghidupkan suasana agar banyak
dikunjungi siswa, laboran yang harus bia mengelola penggunaan waktu, memelihara serta memanfaatkan
alat dengan berdayaguna.

2. Manajemen adalah suatu proses

Seperti halnya sebuah pendidikan, manajemen adalah suatu proses, pendekatan ini menekankan perilaku
sebagaimana fungsi manajemen itu sendiri yaitu proses planning, organizing, staffing, directing,
coordinating, reporting, dan budgeting.

14
3. Manajemen sebagai sebuah system

Sebagai sebuag system maksudnya adalah suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian yang saling
berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran. System disini yakni input-
proses-ouput-outcome.

4. Manajemen sebagai pengelolaan

Jika kita melihat manajemen sebagai pengelolaan akan terlihat adanya pengaturan atau pengelolaan
sumberdaya yang dimiliki dalam sekolah atau sumberdaya yang harus ada untuk pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan. Sumberdaya tersebut harus harus dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin.

5. Kepemimpinan

Dari pendekatan kepemimpinan, manajemn dipengaruhi oleh pemimpin. Pimpinan bisa kepala sekolah,
guru, atau KTU dimana seorang pemimpin bisa mempengaruhi orang-orang untuk mencapai tujuan.
Disini seorang pemimpin harus mampu berkmunikasi secara verbal dan nonverbal, mengambil keputusan
dan pelaksana keputusan.

15
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Bidang garapan Pengeloaan pendidikan meliputi:

1) Pengeloaan Kesiswaan.
2) Pengeloaan Pengajaran
3) PengeloaanPersonil
4) Pengeloaan Persuratan dan Kearsipan
5) PengeloaanKeuangan
6) Pengeloaan Perlengkapan
7) Pengeloaan Hubungan Masyarakat

Ada tiga masalah utama yang perlu mendapat perhatian dalam bidang kesiswaan yaitu :

1) Masalah penerimaan siswa baru


2) Masalah kemajuan belajar dan evaluasi belajar
3) Masalah bimbingan

Pengeloaan kurikulum:

Kurikulum ini kemudian perlu dijabarkan dalam kegiatan pengajaran di sekolah seperti perencanaan
kegiatan pengajaran/pembuatan kalender pendidikan, penjadwalan, program pengajaran catur
wulan/semester/tahunan hingga persiapan mengajar serta evaluasinya.

3. Pengeloaan persuratan dan kearsipan antara lain :

1) Korespondensi/surat-menyurat, dsb.
2) Penyimpanan arsip/dokumentasi.
3) Laporan bulanan/tahunan
4) Daftar statistik, grafik dll.

16
4. Pengeloaan yang berhubungan dengan keuangan antara lain :

1) Buku kas
2) Buku tabelaris
3) Daftar gaji
4) Daftar honorium
5) Surat Pertanggungjawaban (SPJ), dsb.

5. Pengeloaan perlengkapan meliputi:

1) Penambahan ruang kelas atau ruang yang lain


2) Rehabilitasi bagian-bagian yang rusak
3) Perbaikan perlengkapan dan peralatan
4) Penambahan perlengkapan dan peralatan
5) Memodernisasikan perlengkapan dan peralatan , dll

6. Pengeloaan yang berhubungan dengan hubungan masyarakat:

1) Buku catatan kunjungan orang tua siswa/buku tamu


2) Buku agenda
3) Buku ekspedisi
4) Daftar orang tua siswa
5) Daftar perusahaan/industri terkait, dsb.

7. Pengeloaan personil merupakan pengelolaan yang berhubungan dengan para staf-staf guru ataupun
karyawan dalam memenuhi kebutuhan sekolah yang meliputi:

1) Perencanaan Kebutuhan
2) Penerimaan dan Penempatan Tenaga
3) Penyelenggaraan Program Orientasi.
4) Pembinaan dan Pengembangan Staf
5) Pemberhentian dan pemensiunan

17
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar, (2006), Format Baru Pengelolaan Penelitian, Jakarta: Pustaka Indonesia

Azharighalib, Landasan Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi Manajemen Pendidikan,


(http://azharighalib.wordpress.com)

Bafedal, Ibrahim, Dr., (2003), Menejemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar.

Burhanuddin, (1994), Analisis Administrasi, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara

Fattah, Nanang, Dr., (2008), Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Google.com

Supriyatno, Triyo dan Marno, M. Ag., (2008), Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam,
Malang: PT. Refika Aditama

Usman, Husaini (2006), Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta, PT Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai