Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


“ANALISIS RISIKO PT. GUDANG GARAM Tbk. ”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

KHALIMATUL KHASANAH C 301 17 032


NI KADEK SUDAN I C 301 17 045
MELINDA TRISNAWATI C 301 17 053
NURUL AINUN C 301 17 112
SITI ATIKAH RAHAYU C 301 17 117
ARYO PRATAMA C 301 17 060
I GEDE YOGA C 301 17 204
JIHAN SAFIRA C 301 17 262

PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan


kepada kami dalam proses pembuatan makalah dengan pembahasan mengenai
“ANALISIS LAPORAN KEUANGAN”.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen mata kuliah
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami termotivasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami menyadari bahwa tidak ada hasil karya manusia yang sempurna.
Makalah ini pun tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan.Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang besifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Palu, 06 Februari 2020

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………................………..i

DAFTAR ISI…………………………………………………….………ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……………………………………………………3

1.2. Rumusan Masalah……………………………………..……….....3

1.3. Tujuan………………………………………………………….....3

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Analisis Risiko Perusahaan……………..……………………………...…5

2.2. Rasio Likuiditas Jangka pendek………………………………………….9

2.3. Rasio Solvabilitas……………...………………………………………..12

2.4. Interpretasi Rasio Likuiditas Jangka Pendek……………….………......15


2.5. Interpretasi Rasio Likuiditas Jangka Panjang..............……...……….…17
2.6. Analisis Risiko dengan Menggunakan Teknik Analisis Common –
Size………………………………………..……………………..17
2.7. Analisis Risiko dengan Menggunakan Teknik Analisis Time
Series……………………………………………………………..18
2.8. Analisis Risiko dengan Menggunakan Teknik Analisis Cross
Section……………………………………………………………18

BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN…………………………………………………....21

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan rokok Gudang Garam adalah salah satu industri rokok terkemuka di tanah air
yang telah berdiri sejak tahun 1958 di kota Kediri, Jawa Timur. Hingga kini, Gudang Garam
sudah terkenal luas baik di dalam negeri maupun mancanegara sebagai penghasil rokok
kretek berkualitas tinggi. Produk Gudang Garam bisa ditemukan dalam berbagai variasi,
mulai sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek linting-tangan (SKT), hingga sigaret kretek
linting-mesin (SKM). Saham GGRM merupakan salah satu saham populer di bursa saham
Indonesia. Menguasai pangsa pasar rokok dalam negeri sebesar 23,1%.

Gudang Garam didirikan oleh Surya Wonowidjojo di Kediri Jawa Timur pada tahun 1958.
Go public tahun 1990. Dibalik keberhasilan yang telah dicapai ada laporan keuangan yang
disajikan oleh perusahaan rokok Gudang Garam, dimana dengan laporan tersebut dapat
menarik minat para investor sehingga mau berinvestasi pada Gudang Garam dengan cara
membeli sahamnya. Nah disini kami akan membahas bagaimana menganalisis laporan
keuangan yang telah disajikan oleh perusahaan Gudang Garam, kemudian memaparkan
analisis risiko perusahaan dengan menggunakan rasio likuiditas dan solvabilitas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa tujuan analisis risiko perusahaan ?
2. Bagaimana cara perhitungan rasio likuiditas jangka pendek ?
3. Bagaimana cara perhitungan rasio likuiditas jangka panjang ?
4. Bagaimana cara menyajikan dan menginterpretasikan rasio likuiditas jangka pendek?
5. Bagaimana cara menyajikan dan menginterpretasikan rasio likuiditas jangka
panjang?
6. Bagaimana cara menyajikan dan menginterpretasikan analisis risiko dengan teknik
analisis komparatif ?
7. Bagaimana cara menyajikan dan menginterpretasikan analisis risiko dengan teknik
analisis common-size ?
8. Bagaimana cara menyajikan dan menginterpretasikan analisis risiko dengan teknik
analisis time series dan cross section ?

3
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan analisis risiko perusahaan.
2. Untuk mengetahui cara perhitungan rasio likuiditas jangka pendek.
3. Untuk mengetahui cara perhitungan rasio likuiditas jangka panjang.
4. Untuk mengetahui cara menyajikan dan menginterpretasikan rasio likuiditas jangka
pendek.
5. Untuk mengetahui cara menyajikan dan menginterpretasikan rasio likuiditas jangka
panjang.
6. Untuk mengetahui cara menyajikan dan menginterpretasikan analisis risiko dengan teknik
analisis komparatif.
7. Untuk mengetahui cara menyajikan dan menginterpretasikan analisis risiko dengan teknik
analisis common-size.
8. Untuk mengetahui cara menyajikan dan menginterpretasikan analisis risiko dengan teknik
analisis time series dan cross section.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Analisis risiko perusahaan


James C Van Horne dikutip dari kasmir (2008:104) : definisi rasio keuangan
merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan
membagi satu angka dengan angka lainnya. Pada umumnya rasio keuangan bermacam-
macam tergantung kepada kepentingan dan penggunaannya, begitu pula perbedaan jenis
perusahaan juga dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasionya.
Secara sederhana, analisis resiko atau risk analysis dapat diartikan sebagai sebuah
prosedur untuk mengenali satu ancaman dan kerentanan, kemudian menganalisisnya untuk
memastikan hasil pembongkaran, dan meyoroti bagaimana dampak-dampak yang
ditimbulkan dapat dihilangkan atau dikurangi. Analisis resiko juga dipahami sebagai
sebuah proses untuk menentukan pengamanan macam apa yang cocok atau layak untuk
sebuah sistem atau lingkungan (ISO 1779, “An Introduction to Risk Analysis”, 2012).

Terdapat 2 Kategori Resiko, yaitu:

1. Resiko Jangka Pendek

Resiko likuiditas jangka pendek membutuhkan suatu pemahaman tentang


siklus operasi perusahaan. Rasio-rasio keuangan yang dapat digunakan menilai Resiko
likuiditas jangka pendek adalah sebagai berikut:

 Rasio Lancar (Current Ratio). Current Ratio merupakan instrumen


untuk mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan. Semakin tinggi
current ratio maka semakin likuid suatu perusahaan dan sebaliknya.
Rasio lancar dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan hutang
lancar. Rasio ini menunjukkan besarnya kas yang dipunyai perusahaan
ditambah aset-aset yang bisa berubah menjadi kas dalam waktu satu
tahun, relatif terhadap besarnya hutang-hutang yang jatuh tempo dalam
jangka waktu dekat (tidak lebih dari satu tahun), pada tanggal tertentu
seperti tercantum pada neraca.

5
 Rasio Cepat (Quick Ratio). Quick Ratio merupakan instrumen untuk
mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan. Semakin tinggi quick
ratio maka semakin likuid suatu perusahaan dan sebaliknya. Persediaan
dikeluarkan karena dianggap sebagai aktiva lancar yang paling tidak
likuid. Secara umum, informasi dari quick ratio akan sama (searah)
dengan informasi dari rasio lancar.

 Rasio aliran kas operasional terhadap hutang lancar (operating cah


flow to current liabilities). Rasio ini menunjukan sejauhmana kas yang
dihasilkan dari operasi dapat menutupi kewajiban lancar perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini, maka semakin rendah resiko yang dihadapi
perusahaan. Rumus untuk rasio ini adalah aliran kas dari operasi
(sebelum item-item luar biasa) / rata-rata hutang lancar. Studi empiris
di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa Rasio aliran kas terhadap
hutang lancar untuk kondisi bisnis yang sehat adalah sekitar 0,4 atau
lebih. Pada industri yang relatif sudah memasuki tahap kedewasaan,
secara umum tidak akan kesulitan memperoleh surplus kas dari operasi
mereka.

 Rasio aktivitas modal kerja. Rasio aktivitas modal kerja menghitung


seberapa cepat modal kerja berputar, atau menghitung seberapa lama
dana tertanam di modal kerja. Beberapa rasio: Rata-rata umur piutang,
rata-rata umur persediaan, rata-rata umur hutang

2. Resiko Jangka Panjang

Resiko solvabilitas jangka panjang digunakan untuk mengukur kemampuan


perusahaan dalam memenuhi pembayaran bunga dan angsuran pinjaman atas
utang jangka panjang dan untuk memenuhi kewajiban yang segera jatuh tempo.
Rasio-rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menilai resiko solvabilitas jangka
panjang adalah:

 Rasio utang jangka panjang (long term debt ratio).Rasio ini


menunjukan seberapa besar total utang yang digunakan oleh
perusahaan untuk membiayai aktivitasnya. Semakin besar rasio ini
maka semakin besar pula resiko yang dihadapi perusahaan.

6
Demikian pula sebaliknya, semakin kecil rasio ini maka semakin
kecil pula resiko yang dihadapi perusahaan.

 Rasio kewajiban terhadap aktiva (liabilities to assets


ratio). Rasio ini menunjukan seberapa besar utang yang digunakan
untuk membiayai aktiva perusahaan. Semakin besar rasio ini maka
semakin besar pula resiko yang dihadapi perusahaan. Demikian
pula sebaliknya, semakin kecil rasio perusahaan maka semakin
kecil pula resiko yang dihadapi perusahaan.

 Rasio aliran kas operasional terhadap total hutang (operating


cash flow to total liabilities ratio). Rasio ini menunjukan
sejauhmana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas
dari kegiatan operasi untuk menutupi atau memenuhi seluruh
kewajibannya. Rasio ini melihat kemampuan perusahaan
menghasilkan aliran kas untuk menutup kewajibannya. Aliran kas
dari operasi bisa dilihat dari laporan aliran kas, yaitu dalam
komponen operasi.

 Rasio aliran kas operasional terhadap pengeluaran modal (


operating cash flow to capital expenditure). Rasio ini
menunjukan seberapa besar pengunaan arus kas operasi yang
dihasilkan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pengeluaran
modal. Analisis ini memberi informasi besarnya aliran kas untuk
menutup pengeluaran modal yang diperlukan untuk investasi
memelihara dan membangun pabrik dan bangunan. Kelebihan kas
tersebut bisa dipakai untuk membayar hutang dengan bunganya.

2.2. Rasio likuiditas jangka pendek.

Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rasio inilah yang dapat digunakan untuk mengukur
seberapa likuidnya suatu perusahaan. Jika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan
tersebut likuid, sedangkan jika perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan
tersebut tidak likuid. Cara mengukur perusahaan itu likuid atau tidak, anda dapat membandingkan
komponen yang ada pada neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total pasiva lancar (utang jangka pendek).
Pengukuran ini dapat dilakukan untuk beberapa periode sehingga terlihat perkembangan likuiditas
perusahaan dari waktu ke waktu.

7
Manfaat Rasio Likuiditas

Dengan mengetahui rasio likuiditas yang dimiliki perusahaan, anda bisa mendapatkan beberapa
manfaat seperti:

- Mengantisipasi dana yang di perlukan saat ada kebutuhan mendesak.


- Memudahkan nasabah (bagi lembaga keuangan atau Bank) yang ingin melakukan penarikan
dana.
- Poin penentu bagi suatu perusahaan untuk mendpatkan persetujuan investasi atau bisnis lain yang
menguntungkan.

Jenis-Jenis Rasio Likuiditas

Current Ratio (Rasio Lancar)

Dalam rasio ini akan diketahui sejauh mana aktiva lancar perusahaan dapat digunakan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek atau utang lancarnya. Semakin besar perbandingan aktiva lancar
dengan utang lancar maka artinya semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam menutupi
kewajiban utang lancarnya.

Rumus perhitungan Current Ratio adalah sebagai berikut:

Aktiva Lancar
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100
Hutang Lancar

Jika angka rasio lancar suatu perusahaan lebih dari 1,0 kali, maka perusahaan tersebut punya
kemampuan yang baik dalam melunasi kewajibannya. Karena perbandingan aktivanya lebih besar
dibanding kewajiban yang dimiliki. Namun jika ratio lancar yang dimiliki perusahaan nilainya di bawah
1,0 kali, maka kemampuannya dalam melunasi utang masih dipertanyakan.

Quick Ratio ( Rasio Cepat)

Rasio ini akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek
dengan menggunakan aktiva lancar atau tanpa memperhitungkan persediaan karena persediaan akan
membutuhkan waktu yang lama untuk diuangkan dibanding dengan aset lainnya. Quick Ratio ini terdiri
dari piutang dan surat-surat berharga. Jadi semakin besar rasio, semakin baik juga posisi keuangan
perusahaan. Jika hasilnya mencapai 1:1 atau 100%, maka ini akan berakibat baik jika terjadi likuidasi
karena perusahaan akan mudah untuk membayar kewajibannya.

8
Rumus perhitungan Quick Ratio adalah sebagai berikut:

Aktiva Lancar − Persediaan


𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Utang Lancar

Hasil penghitungan quick ratio jika lebih dari 1,0 maka menunjukkan kemampuan perusahaan yang baik
dalam memenuhi kewajibannya. Namun, jika nilainya di atas 3,0 kali maka bukan berarti keadaan
likuiditas perusahaan sedang baik. Boleh jadi kas perusahaan jumlahnya besar karena tidak dialokasikan
kemana pun sehingga tidak produktif.

Cash Ratio (Rasio Kas)

Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya uang kas yang tersedia untuk melunasi kewajiban
jangka pendek yang ditunjukan dari tersedianya dana kas atau setara kas, contohnya rekening giro. Jika
hasil rasio menunjukkan 1:1 atau 100% atau semakin besar perbandingan kas dengan utang maka akan
semakin baik .

Rumus perhitungan Cash Ratio adalah sebagai berikut:

Kas dan Setara Kas


𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Utang Lancar

Rasio kas jarang digunakan oleh perusahaan karena kurang realistis dan tidak mudah dipertahankan
nilainya. Jumlah kas berlebih yang ada pada perusahaan yang mampu menutupi kewajiban lancar sering
dianggap sebagai kas tidak produktif yang tidak dimanfaatkan dengan baik.

PERHITUNGAN RASIO LIKUIDITAS

- Current Ratio (Rasio Lancar)


Aktiva Lancar
Rumusnya : 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Tahun 2014 = (38.532.600) / (23.783.134) = 162,01%

Tahun 2015 = (42.568.431) / (24.045.086) = 177,03%

Tahun 2016 = (41.933.173) / (21.638.565) = 193,78%

Tahun 2017 = (43.764.490) / (22.611.042) = 193,55%

Tahun 2018 = (45.284.719) / (22.003.567) = 205,80%

9
- Quick Ratio (Rasio Cepat)
Aktiva Lancar−Persediaan
Rumusnya : 𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = Utang Lancar

Tahun 2014 = (38.532.600 – 34.739.327) / (23.783.134) = 15,9%

Tahun 2015 = (42.568.431 – 37.255.928) / (24.045.086) = 22,0%

Tahun 2016 = (41.933.173 – 37.545.222) / (21.638.565) = 20,27%

Tahun 2017 = (43.764.490 – 37.920.289) / (22.611.042) = 25,84%

Tahun 2018 = (45.284.719) – 38.560.289) / (22.003.567) = 30,56%

- Cash Rasio (Rasio Kas)


Kas dan Setara Kas
Rumusnya: 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = Utang Lancar

Tahun 2014 = (1.588.110) / (23.783.134) = 6,68%

Tahun 2015 = (2.725.891) / (24.045.086) = 11,33%

Tahun 2016 = (1.595.120) / (21.638.565) = 7,37%

Tahun 2017 = (2.329.179) / (22.611.042) = 10,30%

Tahun 2018 = (2.034.169) / (22.003.567) = 9,24%

2.3.Rasio solvabilitas

Rasio solvabilitas atau leverage adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi
semua kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan jaminan aktiva atau kekayaan
yang dimiliki perusahaan hingga perusahaan tutup atau dilikuidasi (Fred Weston yang dikutip oleh Kasmir).
Sebesar apa beban utang yang ditanggung perusahaan akan dibandingkan dengan aktivanya. Rasio
Solvabilitas (Solvency Ratio) memiliki nama lain yaitu Rasio Leverage (Leverage Ratio) namun berbeda
dengan rasio profitabilitas.

10
Utang jangka panjang yaitu kewajiban untuk membayar pinjaman yang jatuh temponya lebih dari
satu tahun. Letak perbedaan antara Rasio Solvabilitas (Rasio Leverage) dengan Rasio Likuiditas adalah
jangka waktu pinjaman (kewajiban). Rasio Solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka panjang. Sedangkan rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk
mpemenuhi kewajiban jangka pendek.

Jenis jenis Rasio Solvabilitas:

1. Debt to Asset Ratio (Rasio Utang Terhadap Aktiva)

Debt Ratio atau Rasio Utang menilai seberapa besar perusahaan berpatokan pada utang untuk
membiayai asetnya. Rasio ini membandingkan total utang (total liabilities) dengan total aset yang dimiliki.
Aset dan ekuitas itu berbeda sehingga harus mengetahui terlebih dahulu tentang asset dan ekuitas. Aset
merupakan sumber daya yang diperoleh dari transaksi atau kegiatan lain di masa lalu sehingga menjadi
milik perusahaan. Sedangkan ekuitas merupakan hak residual atas asset perusahaan setelah pengurangan
seluruh liabilitas sesuai hakikat akuntansi.

2. Debt to Equity Ratio (Rasio Utang terhadap Ekuitas)

Rasio ini memaparkan porsi yang relatif antara ekuitas dan utang yang dipakai untuk membiayai
aset perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) membandingkan antara total kewajiban (liabilities) dengan
ekuitas (equity). Utang tidak boleh lebih besar dari modal supaya beban perusahaan tidak bertambah.
Tingkat rasio yang rendah berarti kondisi perusahaan semakin baik karena porsi utang terhadap modal
semakin kecil.

3. Tangible Assets Debt Coverage

Tangible Assets Debt Coverage merupakan jenis terakhir dalam rasio solvabilitas. Rasio ini akan
digunakan untuk mengetahui perbandingan antara utang jangka panjang yang ditanggung perusahaan
dengan aktiva tetap berwujud.

Perhitungan Rasio Solvabilitas

Rumus :

1. Debt to Asset Ratio (DAR) = Total utang / Total Aktiva x 100%

2014 = 24.991.880/58.220.600 x 100%

= 42.93%

11
2015 = 25.497.504/63.505.413 x 100%

= 40.15%

2016 = 23.387.406/62.951.634 x 100%

= 37.15%

2017 = 24.572.266/66.759.930 x 100%

= 36.81%

2018 = 23.963.934/69.097.219 x 100%

= 34.68%

2. Debt to Equity Ratio (DER) = Total Utang / Ekuitas (Modal) x 100%

2014 = 24.991.880/33.228.720 x 100%

= 75.21%

2015 = 25.497.504/38.007.909 x 100%

= 67.08%

2016 = 23.387.406/39.564.228 x 100%

= 59.11%

2017 = 24.572.266/42.187.664 x 100%

= 58.24%

2018 = 23.963.934/45.133.285 x 100%

= 53.09%

3. Tangible Assets Debt coverage = Aset Tetap / Utang Jangka Panjang x 100%

2014 = 18.973.272/1.208.746 x 100%

= 15.70%

2015 = 20.106.488/1.452.418 x 100%

= 13.84%

2016 = 20.498.950/1.748.841 x 100%

= 11.72%

12
2017 = 21.408.575/1.961.224 x 100%

= 10.91%

2018 = 22.758.358/1.960.367 x 100%

= 11.61%

2. 4. Penyajian dan Interpretasi Rasio Likuiditas Jangka Pendek

Current Ratio (Rasio Lancar)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh data dan grafik perkembangan current ratio
berikut:

Keterangan 2014 2015 2016 2017 2018

Current ratio 162,01% 177,03% 193,78% 193,55% 205,80%

Aktiva 38.532.600 42.568.431 41.933.173 43.764.490 45.284.719


Lancar

Hutang 23.783.134 24.045.086 21.638.565 22.611.042 22.003.567


Lancar

Grafik Current Ratio


250%
206%
194% 194%
200% 177%
162%

150%

100%

50%

0%
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

13
Perkembangan current ratio pada tahun 2014 menunjukkan angka 162,01%. Current ratio
pada tahun ini merupakan nilai paling rendah dalam periode tahun 2014 sampai dengan tahun
2018.

Current ratio pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 15,02% menjadi 177,03%.
Peningkatan ini disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar sebesar 10,47%.

Pada tahun 2016, current ratio mengalami peningkatan sebesar 16,75% menjadi 193,78%.
Peningkatan ini disebabkan adanya penurunan aktiva lancar sebesar 1,49% dari tahun sebelumnya
yang lebih rendah dari penurunan hutang lancar sebesar 10% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2017, current ratio mengalami penurunan menjadi 193,55%. Penurunan ini
disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar sebesar 4,36% dari tahun sebelumnya yang lebih
tinggi dari peningkatan hutang lancar sebesar 4,49% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2018, current ratio mengalami peningkatan sebesar 12,25% menjadi 205,80%.
Current ratio pada tahun 2018 ini merupakan nilai paling tinggi dalam periode tahun 2014 sampai
dengan tahun 2018.

Rata-rata nilai current ratio dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 sebesar 186,434%.
Jika dilihat dari hasil perhitungan Current ratio, nilai current ratio yang diatas rata-rata ada pada
tahun 2016, 2017, 2018.

14
- Quick Ratio (Rasio Cepat)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh data dan grafik perkembangan quick ratio
berikut:

Keterangan 2014 2015 2016 2017 2018

Quick Ratio 15,9% 22,0% 20,27% 25,84% 30,56%

Aktiva 38.532.600 42.568.431 41.933.173 43.764.490 45.284.719


Lancar

Persediaan 34.739.327 37.255.928 37.545.222 37.920.289 38.560.289

Hutang 23.783.134 24.045.086 21.638.565 22.611.042 22.003.567


Lancar

Grafik Quick Ratio


35.00%
30.56%
30.00%
25.84%
25.00% 22.00%
20.27%
20.00%
15.90%
15.00%

10.00%

5.00%

0.00%
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Dari tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa quick ratio PT.Gudang Garam Tbk.
Selama 5 tahun mengalami penurunan maupun kenaikan. Quick ratio PT.Gudang Garam pada
tahun 2014 menunjukkan angka 15,9%.

Pada tahun 2015, quick ratio mengalami peningkatan menjadi 22,0%. Peningkatan ini
disebabkan karena adanya aktiva lancar yang lebih tinggi dari persediaan sebesar 10,47% dan

15
kenaikan hutang lancar sebesar 1,1% serta naiknya persediaan sebesar 7,24% dari tahun
sebelumnya.

Quick ratio pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 20,27%. Hal ini terjadi karena
penurunan dari aktiva lancar sebesar 1,49% dari tahun sebelumnya dan kenaikan persediaan
sebesar 0,77% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2017, quick ratio mengalami peningkatan menjadi 25,84%. Kenaikan ini terjadi
karena kenaikan aktiva lancar sebesar 4,36% dari tahun sebelumnya yang sedikit lebih tinggi
daripada kenaikan hutang lancar sebesar 4,30% dari tahun sebelumnya serta kenaikan persediaan
sebesar 0,99% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2018, quick ratio mengalami peningkatan menjadi 30,56%. Kenaikan ini terjadi
karena aktiva lancar sebesa 3,47% dari tahun sebelumnya yang lebih tinggi daripada kenaikan
persediaan sebesar 1,68% dan penurunan hutang lancar sebesar 2,68%.

Quick ratio pada tahun 2018 merupakan nilai paling tinggi selama 5 tahun berturut-turut
(tahun 2014 sampai tahun 2018). Rata-rata nilai quick ratio dari tahun 2014 sampai dengan tahun
2018 sebesar 22,91%. Jika dilihat dari hasil perhitungan quick ratio, nilai yang dibawah rata-rata
adalah pada tahun 2014, 2015, 2016 sedangkan nilai quick ratio tahun 2017 dan 2018 diatas rata-
rata.

Apabila quick ratio tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2018 mengalami kenaikan
sebesar 14,66% dari angka 15,9% menjadi 30,56% dan selama 5 tahun mengalami penurunan dan
kenaikan dari tahun ke tahun.

16
- Cash Ratio (Rasio Kas)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh data dan grafik perkembangan Cash ratio
berikut:

Keterangan 2014 2015 2015 2017 2018

Cash Ratio 6,68% 11,33% 7,37% 10,30% 9,24%

Kas & Setara Kas 1.588.110 2.725.891 1.595.120 2.329.179 2.034.169

Hutang Lancar 23.783.134 24.045.086 21.638.565 22.611.042 22.003.567

Grafik Cash Ratio


15.00%

11.33%
12.00%
10.30%
9.24%
9.00%
7.37%
6.68%

6.00%

3.00%

0.00%
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Dari tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa cash ratio PT.Gudang Garam Tbk. Selama
5 tahun mengalami penurunan maupun kenaikan. Pada dasarnya, tidak ada penilaian umum
terhadap kas ini. Di beberapa negara, rasio kas 0,2 dianggap sudah dapat diterima. Rasio kas yang
terlalu tinggi dapat menunjukkan penggunaan aset yang tidak maksimal bagi perusahaan karena
memegang uang tunai yang terlalu banyak di neraca keuangannya yang berarti terlalu banyak dana
yang menganggur.

17
Dengan melihat posisi Current ratio, Quick ratio, dan Cash ratio rata-rata periode 2014-
2018 yang ada diatas 100% maka secara arus kas perusahaan cukup sehat dan dapat memenuhi
semua kewajibannya dalam jangka pendek.

2.5. Penyajian dan Interpretasi Rasio Solvabilitas

a. Debt to Asset Ratio (DAR)

50

45

40

35

30

25
DAR (%)
20

15

10

0
2014 2015 2016 2017 2018

Debt to Asset Ratio pada PT Gudang Garam Tbk. Pada tahun 2014-2018 mengalami penurunan
yaitu mulai tahun 2014-2015 sebesar 42,93 % menjadi40,15 % , 2015- 2016 sebesar 40,15 %
menjadi 37,15 %, 2016-2017 sebesar 37,15 % menjadi 36,81 % , dan pada tahun 2017-2018
sebesar 36,81 % menjadi 34,68 %

Dimana

- Pada tahun 2014 Debt To Asset Rasio PT Gudang Garam Tbk. sebesar 42,93 % yang berarti
bahwa pendanaan perusahaan 42,93 % berasal dari hutang, sisanya 57,07 % berasal dari
pemegang saham.

- Pada tahun 2015 Debt To Asset Rasio PT Gudang Garam Tbk. sebesar 40,15 % yang berarti
bahwa pendanaan perusahaan 40,15 % berasal dari hutang, sisanya 59,85 % berasal dari
pemegang saham.

- Pada tahun 2016 Debt To Asset Rasio PT Gudang Garam Tbk. sebesar 37,15 % yang berarti
bahwa pendanaan perusahaan 37,15 % berasal dari hutang, sisanya 62,85 % berasal dari
pemegang saham.

18
- Pada tahun 2017 Debt To Asset Rasio PT Gudang Garam Tbk. sebesar 36,81 % yang berarti
bahwa pendanaan perusahaan 36,81 % berasal dari hutang, sisanya 63,19 % berasal dari
pemegang saham.

- Pada tahun 2018 Debt To Asset Rasio PT Gudang Garam Tbk. 34,68 % yang berarti bahwa
pendanaan perusahaan 34,68 % berasal dari hutang, sisanya 65,32 % berasal dari pemegang
saham.

Maka dari itu penurunan DAR ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin solvable Sehingga
dapat disimpulkan, bahwa penurunan Total Debt to Total Assets Ratio menunjukkan
kinerja perusahaan yang baik karena perusahaan mampu membayar kewajiban-kewajibannya
dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya. Dan perusahaan PT Gudang Garam Tbk. Memiliki
asset yang semakin besar untuk menutupi utang – utang perusahaan.

b. Debt to Equity Ratio ( DER )

DER

80
70
60
50
40 DER

30
20
10
0
2014 2015 2016 2017 2018

Debt to Equity Ratio pada PT Gudang Garam Tbk. Pada tahun 2014-2018 mengalami penurunan
yaitu mulai tahun 2014-2015 sebesar 75,21% menjadi 67,08 % , 2015- 2016 sebesar 67,08 %
menjadi 59,11 %, 2016-2017 sebesar 59,11 % menjadi 58,24 % , dan pada tahun 2017-2018
sebesar 58,24 % menjadi 53,09 % Sehingga dapat disimpulkan bahwa penurunan

Total Debt to Equity Ratio menunjukkan kinerja perusahaan yang baik karena perusahaan
menanggung resiko finansial yang semakin kecil dari berkurangnya hutang/kewajiban setiap
tahunnya.

19
Dimana

- Pada tahun 2014 nilai rasio PT Gudang Garam Tbk adalah menunjukkan75,21 % bahwa
kegiatan usaha dari perusahaan tersebut dibiayai oleh utang sebesar 75,21 % dari total ekuitas.

- Pada tahun 2015 nilai rasio PT Gudang Garam Tbk adalah menunjukkan67,08% bahwa
kegiatan usaha dari perusahaan tersebut dibiayai oleh utang sebesar 67,08 % dari total ekuitas.

- Pada tahun 2016 nilai rasio PT Gudang Garam Tbk adalah 59,11 % menunjukkan bahwa
kegiatan usaha dari perusahaan tersebut dibiayai oleh utang sebesar 59,11 % dari total ekuitas.

- Pada tahun 2017 nilai rasio PT Gudang Garam Tbk adalah 58,24 % menunjukkan bahwa
kegiatan usaha dari perusahaan tersebut dibiayai oleh utang sebesar 58,24 % dari total ekuitas.

- Pada tahun 2018 nilai rasio PT Gudang Garam Tbk adalah 53,09 % menunjukkan bahwa
kegiatan usaha dari perusahaan tersebut dibiayai oleh utang sebesar 53,09 % dari total ekuitas.

c. Tangible Assets Debt coverage ( TADC )

TADC

16
14
12
10
8 TADC

6
4
2
0
2014 2015 2016 2017 2018

Tangible Assets Debt Covarage pada PT Gudang Garam Tbk. Pada tahun 2014-2017
mengalami penurunan yaitu mulai tahun 2014-2015 sebesar 15,71% menjadi 13,84 % , 2015-
2016 sebesar 13,84 % menjadi 11,72 %, 2016-2017 sebesar 11,72 % menjadi 10.91% , dan pada
tahun 2017-2018 mengalami peningkatan kembali sebesar 10,91 % menjadi 11,61 % Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pada Tangible Assets Debt Coverage pada tahun :

2014 TADC sebesar Rp 1570 artinya setiap rupiah kewajiban jangka panjang akan di jamin oleh
aktiva Tangible sebesar15,7 %

20
2015 TADC sebesar Rp 1384 artinya setiap rupiah kewajiban jangka panjang akan di jamin oleh
aktiva Tangible sebesar13,84 %

2016 TADC sebesar Rp 1172 artinya setiap rupiah kewajiban jangka panjang akan di jamin oleh
aktiva Tangible sebesar 11,72 %

2017 TADC sebesar Rp 1091 artinya setiap rupiah kewajiban jangka panjang akan di jamin oleh
aktiva Tangible sebesar 10,91 %

2017 TADC sebesar Rp 1161 artinya setiap rupiah kewajiban jangka panjang akan di jamin oleh
aktiva Tangible sebesar 11,61 %

2.6 Analisis Risiko dengan Menggunakan Teknik Analisis Komparatif

Rasio Likuiditas

2014 2015 2016 2017 2018

DAR 42,93 40,15 37,15 36,81 34,68

DER 75,21 67,08 59,11 58,24 53,09

TADC 15,70 13,84 11,72 10,91 11,61

CrR 162,01 177,03 193,78 193.55 205,80

QR 15,9 22,0 20,27 25,84 30,56

CR 6,68 11,33 7,37 10,30 9,27

Analisis Komparatif

2015 2016 2017 2018

21
DAR -6,47 -7,47 -0,91 -5,77

DER -10,81 -11,88 -1,47 -8,84

TADC -11,85 -15,32

CrR 9,27 9,46 -0,12 6,33

QR 38,36 1,35 27,48 18,27

CR 69,61 -34,95 39,75 -10

2.7 Analisis Profitabilitas dengan Menggunakan Teknik Analisis Common – Size

2014 2015 2016 2017 2018

DAR 100,00 93,52 86,53 85,74 80,78

DER 100,00 89,19 78,59 77,43 70,58

TADC 100,00 88,15 74,64 69,49 73,94

CrR 100,00 109,27 119,60 119,,46 172,02

QR 100,00 138,36 127,48 162,51 192,20

CR 100,00 171,21 111,6 156,06 140

2.8 Analisis Profitabilitas dengan Menggunakan Teknik Analisis Time Series

2014 2015 2016 2017 2018 


1 2 3 4
CR 162,01 177,03 193,78 193,55 205,80 Naik Naik Turun Naik
QR 15,9 22,0 20,27 25,84 30,56 Naik Turun Naik Naik
CashR 6,6 11,3 7,37 10,30 9,24 Naik Turun Naik Turun
DAR 42,93 40,15 37,15 36,81 34,68 Turun Turun Turun Turun
DER 75,21 67,08 59,11 58,24 53,09 Turun Turun Turun Turun

22
TADC 15,70 13,84 11,72 10,91 11,61 Turun Turun Turun Naik

Keterangan :

 = Perubahan
1= Perubahan 2014-2015
2= Perubahan 2015-2016
3= Perubahan 2016-2017
4= Perubahan 2017-2018

Analisis Profitabilitas dengan Menggunakan Teknik Analisis Cross Section

PT. Gudang Garam Tbk. PT. HM Sampoerna Tbk.


2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

CR 162,01 177,03 193,78 193,55 205,80 152,77 656,74 523,41 527,23 430
QR 15,9 22,0 20,27 25,84 30,56 24,60 23,65 22,09 24,92 25,75
CashR 6,6 11,3 7,37 10,30 9,24 0,48 37,86 78,65 115,7 176
DAR 42,93 40,15 37,15 36,81 34,68 52,44 15,47 19,60 20,92 24,13
DER 75,21 67,08 59,11 58,24 53,09 110,26 18,37 24,43 26,64 31,80
TADC 15,70 13,84 11,72 10,91 11,61 461,6 431,40 362 270,7 297,5

23
BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Analisis resiko atau risk analysis dapat diartikan sebagai sebuah prosedur untuk
mengenali satu ancaman dan kerentanan, kemudian menganalisisnya untuk memastikan hasil
pembongkaran, dan meyoroti bagaimana dampak-dampak yang ditimbulkan dapat dihilangkan
atau dikurangi.

Dengan melihat posisi Current ratio, Quick ratio, dan Cash ratio rata-rata periode 2014-
2018 yang ada diatas 100% maka secara arus kas perusahaan cukup sehat dan dapat memenuhi
semua kewajibannya dalam jangka pendek.

Penurunan DAR ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin solvable Sehingga dapat
disimpulkan, bahwa penurunan Total Debt to Total Assets Ratio menunjukkan
kinerja perusahaan yang baik karena perusahaan mampu membayar kewajiban-kewajibannya
dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya. Dan perusahaan PT Gudang Garam Tbk. Memiliki
asset yang semakin besar untuk menutupi utang – utang perusahaan.

Penurunan Total Debt to Equity Ratio menunjukkan kinerja perusahaan yang baik karena
perusahaan menanggung resiko finansial yang semakin kecil dari berkurangnya
hutang/kewajiban setiap tahunnya.

2014 TADC sebesar Rp 1570 artinya setiap rupiah kewajiban jangka panjang akan di jamin oleh
aktiva Tangible sebesar15,7 %

2015 TADC sebesar Rp 1384 artinya setiap rupiah kewajiban jangka panjang akan di jamin oleh
aktiva Tangible sebesar13,84 %

2016 TADC sebesar Rp 1172 artinya setiap rupiah kewajiban jangka panjang akan di jamin oleh
aktiva Tangible sebesar 11,72 %

2017 TADC sebesar Rp 1091 artinya setiap rupiah kewajiban jangka panjang akan di jamin oleh
aktiva Tangible sebesar 10,91 %

2017 TADC sebesar Rp 1161 artinya setiap rupiah kewajiban jangka panjang akan di jamin oleh
aktiva Tangible sebesar 11,61 %

24
DAFTAR PUSTAKA

www.idx.co.id

Supriadi, Drs., MM. Analisis Laporan Keuangan Pada PT Gudang Garam Tbk. (Listing di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2005-2010).

Pahlevi R., Darmianto, dan Handayani S. T. Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan


Menggunakan Analisis Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA).

25

Anda mungkin juga menyukai