MODUL
COMMUNITY BASED PHARMACEUTICAL CARE
BUKU PEGANGAN
MAHASISWA
0
Modul : Community Based Pharmaceutical Care
Buku Mahasiswa
1
TIM MODUL
2
Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrohim
Semoga modul ini dapat bermanfaat, dan membantu siapa saja yang
membutuhkannya.
3
DAFTAR ISI
Kata pengantar.............................................................................................. 4
Kegiatan Belajar……………………………………………………………... 6
Assessment................................................................................................. 10
Sumber Belajar.......................................................................................... 15
4
Kegiatan pembelajaran
1. Tutorial
Tutorial akan dilakukan 2 kali dalam seminggu. Setiap kegiatan tutorial
berlangsung selama 100 menit. Jika waktu yang disediakan tersebut belum
mencukupi, kelompok dapat melanjutkan kegiatan diskusi tanpa tutor di open
space area yang disediakan. Keseluruhan kegiatan tutorial tersebut
dilaksanakan dengan menggunakan seven jump steps.
Pada tutorial 1, langkah yang dilakukan adalah 1-5. Mahasiswa diminta untuk
menjelaskan istilah yang belum dimengerti pada skenario “masalah”, mencari
masalah yang sebenarnya dari skenario, menganalisis masalah tersebut dengan
mengaktifkan prior knowledge yang telah dimiliki mahasiswa, kemudian dari
masalah yang telah dianalisis lalu dibuat peta konsep (concept mapping) yang
menggambarkan hubungan sistematis dari masalah yang dihadapi, jika
terdapat masalah yang belum terselesaikan atau jelas dalam diskusi maka
susunlah masalah tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok (learning
issue) dengan arahan pertanyaan sebagai berikut: apa yang kita butuhkan?, apa
yang kita sudah tahu? Apa yang kita harapkan untuk tahu?
2. Kuliah
Ada beberapa aturan cara kuliah dan format pengajaran pada problem based
learning. Problem based learning menstimulasi mahasiswa untuk
mengembangkan perilaku aktif pencarian pengetahuan. Kuliah mungkin tidak
secara tiba-tiba berhubungan dengan belajar aktif ini, Namun demikian
keduanya dapat memenuhi tujuan spesifik pada PBL. Adapun tujuan kuliah
pada modul ini adalah:
5
a. Menjelaskan gambaran secara umum isi modul, mengenai relevansi dan
kontribusi dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda terhadap tema modul.
b. Mengklarifikasi materi yang sukar. Kuliah akan lebih maksimum efeknya
terhadap pencapaian hasil ketika pertama kali mahasiswa mencoba untuk
mengerti materi lewat diskusi atau belajar mandiri.
c. Mencegah atau mengkoreksi adanya missconception pada waktu
mahasiswa berdiskusi atau belajar mandiri.
d. Menstimulasi mahasiswa untuk belajar lebih dalam tentang materi
tersebut.
Agar penggunaan media kuliah dapat lebih efektif disarankan agar mahasiswa
menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab atau kurang jelas
jawabannya pada saat diskusi kelompok agar lebih interaktif.
Minggu 1
1) Pendahuluan (-Pengertian Apotek,Apoteker, SIA, APA,persyaratan APA-
Studi kelayakan apotek) Pendiriaan Apotek (Persyaratan pendirian
Apotek- Proses pendirian Apotek)
(Pengampu : Arifin Santoso, M.Sc., Apt)
2) Pengelolaan Apotek- Pengelolaan SumberDayaManusia- Pengelolaan
administrasi apotek
(Pengampu : Arifin Santoso, M.Sc., Apt)
3) Pengelolaan Persediaan farmasi - Perencanaan- Pembelian – Penyimpanan
(Pengampu : Chilmia Nurul Fatiha, M.Sc., Apt )
4) Pengelolaan resep dan obat-obat khusus Pengelolaan narkotika-
Pengelolaan psikotropika- Pengelolaan obatobat rusak dan Expired date-
Pengelolaan resep
(Pengampu : Chilmia Nurul Fatiha, M.Sc., Apt)
5) Pelayanan Pelayanan resep - Pelayanan obat wajib apotek - Pelayanan obat
bebas, bebas Terbatas - Pelayanan obat generik - Pelayanan informasi obat
dan konselling
(Pengampu : Abdur Rosyid, M.Sc.,Apt)
6) Screening Resep, pelayanan obat dan konseling.
(Pengampu : Abdur Rosyid, M.Sc.,Apt)
6
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Minggu 5
2) Pendampingan laporan
3) Postes Komprehensif
7
3. Praktikum
Tujuan utama praktikum pada PBL adalah mendukung proses belajar lewat
ilustrasi dan aplikasi praktek terhadap apa yang mahasiswa pelajari dari
diskusi, belajar mandiri, dan kuliah. Alasan lain adalah agar mahasiswa
terstimulasi belajarnya lewat penemuan sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar.
a. Minggu 1
-
b. Minggu 2
Study Kelayakan Apotik
c. Minggu 3
Praktek Pelayanan Kefarmasian di Apotek
d. Minggu 4
Praktek Pelayanan Kefarmasian di Apotek
e. Minggu 5
Komprehensif
8
ASSESSMENT
9
- Pelaksanaan kegiatan ulang SGD akan diumumkan oleh tim modul,
dan dilaksanakan maksimal 2 minggu setelah modul berakhir.
- Permohonan susulan setelah masa 1 minggu tersebut tidak akan
dilayani.
3. Setelah melaksanakan tugas pengganti SGD, maka mahasiswa telah
dinyatakan mengikuti kegiatan 100%
4. Nilai susulan SGD untuk yang izin karena mengikuti kegiatan
kemahasiswaan atau mengharumkan nama Prodi maka diberikan nilai
maksimal 100 dan jika izin karena alasan lain (sakit atau acara keluarga)
maka diberikan nilai maksimal 65
10
1. Mekanisme penggantian Praktikum atau Skill lab adalah sebagai
berikut:
- mahasiswa mengirimkan surat permohonan susulan Praktikum atau
skill lab kepada sekretaris prodi Farmasi, dilampiri alasan
meninggalkan kegiatan Praktikum atau skill lab tersebut, misalnya
surat keterangan sakit dari dokter atau surat keterangan dari orang
tua/wali jika berhalangan karena urusan keluarga. Surat
permohonan susulan Praktikum atau skill lab harus
disampaikan kepada sekretaris prodi Farmasi maksimal 1 minggu
setelah modul berakhir.
- Sekretaris prodi Farmasi memverifikasi surat permohonan susulan
Praktikum atau skill lab
- Jika memenuhi persyaratan, maka sekretaris mengeluarkan surat
permohonan susulan atas nama mahasiswa tersebut dialamatkan
kepada Tim Modul.
- Mahasiswa membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi tersebut
kepada Tim modul atau bagian untuk memohon kegiatan susulan.
Tanpa membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi, kegiatan
susulan tidak dapat dilayani.
- Pelaksanaan kegiatan ulang Praktikum atau skill lab akan
diumumkan oleh tim pengampu praktikum atau tim modul, dan
dilaksanakan maksimal 2 minggu setelah modul berakhir.
2. Setelah melaksanakan tugas pengganti Praktikum atau skill lab, maka
mahasiswa telah dinyatakan mengikuti kegiatan 100%
Jika sampai batas waktu yang ditetapkan mahasiswa tidak melakukan
kegiatan susulan Praktikum atau skill lab, maka nilai mid modul dan akhir
modul tidak dapat dikeluarkan dan mahasiswa dinyatakan tidak lulus
modul sehingga harus mengulang modul.
c. Nilai Ujian
1. Mid Modul (25% dari nilai modul)
2. Post Test (30% dari nilai modul)
3. Nilai Laporan Praktek Di Apotik ( 15 % dari nilai modul)
11
Merupakan ujian knowledge terhadap semua materi yang telah diberikan.
Materi dan pelaksanaan ujian akan diatur secara teknis oleh tim modul.
Ketentuan bagi mahasiswa
Siswa dapat mengikuti ujian susulan akhir modul jika memenuhi prasyarat
sebagai berikut:
1. mengikuti 80% dari keseluruhan SGD
2. mengikuti 100% dari keseluruhan skill lab
3. mengikuti 75% dari keseluruhan kuliah
Bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian akhir modul wajib
mengajukan permohonan ujian susulan kepada sekprodi maksimal satu
minggu setelah ujian tersebut dilaksanakan. Tata cara permohonan ujian
susulan dilaksanakan sebagaimana yang berlaku, yakni siswa mengajukan
permohonan kepada sekprodi dilampiri alasan ketidakhadirannya pada
ujian tersebut, selanjutnya surat permohonan ujian susulan dikeluarkan
oleh sekretaris prodi Farmasi untuk disampaikan kepada Tim modul
terkait. Pelaksanaan ujian susulan mid modul akan ditetapkan oleh Tim
modul.
12
pengganti kuliah, maka mahasiswa telah dinyatakan mengikuti kegiatan
75%
6. Jika sampai batas waktu yang ditetapkan, mahasiswa tidak mengajukan
izin tidak mengikuti kuliah atau tidak mengumpulkan tugas, maka
mahasiswa dianggap tidak hadir dalam perkuliahan.
(Nilai SGD x 15) + (Nilai Skill lab x 15) + (Nilai ujian modul x 55)
100
13
SUMBER BELAJAR
Anief, M., 2001, Manajemen Farmasi, Cetakan III, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Anief, M., 2005, Manajemen Farmasi, Cetakan ke-4, GMU Press, Yogyakarta.
Anonim, 1981, Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 280/Menkes/SK/V/1981
tentang Ketentuan dan Tata Cara pengelolaan Apotek, Departemen
Kesehatan RI, Jakarta.
Anonim, 1992, Undang-Undang RI No. 23 tentang Kesehatan, Departemen
Kesehatan RI, Jakarta.
Anonim, 1993, Peraturan Menteri Kesehatan RI No 922/Menkes/Per/X/1993
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Ijin Apotek, Departemen
Kesehatan RI, Jakarta.
Anonim, 1997a, Undang-Undang RI Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1997b, Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2002, Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan RI No
922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Ijin
Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Anonim, 2004a, Standar Kompetensi Farmasis Indonesia, Badan Pimpinan Pusat,
ISFI, Jakarta Barat.
Anonim, 2004b, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1027/MenKes/SK/IX/2004
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Hartini,S,Y., Sulasmono., 2006, APOTEK : Ulasan Beserta Naskah Peraturan
Perundang-Undangan Terkait Apotek, Penerbit Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Hartono, 1998, Manajemen Apotik, Medan
Hartono., 2003, Manajemen Apotek, Depot Informasi Obat, Jakarta Barat.
Moekijat, Drs, 2005, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, Mandar Maju,
Bandung.
Quick, JD., Rankin, JR., Laing, RO., O’Cannor, RW., Hogerzeil, HV.,Dukes,
MNG., Garnet, A., 1997, Managing Drug Supply : The Selection,
Procurement, Distribution, and Use of Pharmaceutical, 2nd edition,
Kumarian Press, Boston.
Siregar, C., dan Endang K., 2004, Farmasi Klinik, Buku Kedokteran, Bandung.
Seto, S., 2001, Manajemen Farmasi, Airlangga University Press, Surabaya
Sulasmono, dan Hartini, Y. S., 2007, Apotek Ulasan Beserta Naskah Peraturan
Perundang-Undangan Terkait Apotek Termasuk Naskah dan Ulasan
Permenkes Tentang Apotek Rakyat, Edisi Revisi, Penerbit Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
14
Penjabaran Pembelajaran LBM
Lembar Belajar Mahasiswa (LBM 1)
16 -21 Oktober 2017
15
Judul : Membantu Memilihkan Obat
Skenario
Perluasan akses informasi kesehatan melalui internet dan keinginan untuk
memperoleh suatu solusi mudah, murah dan cepat atas masalah kesehatan,
mendorong meningkatnya swamedikasi di masyarakat. Tetapi, pada prakteknya
swamedikasi seringkali menjadi penyebab terjadinya medication error/kesalahan
pengobatan. Disini apoteker memiliki peran yang sangat penting dikarenakan
dalam swamedikasi memungkinkan interaksi masyarakat dengan apoteker. Untuk
mendukung pelaksanaan swamedikasi secara tepat, aman dan rasional, selain
pelayanan obat yang tergolong over the counter (obat bebas dan bebas terbatas),
apoteker juga memiliki hak dalam menyerahkan beberapa obat keras (Obat Wajib
Apotek/OWA) tanpa resep dokter.
16
Penjabaran Pembelajaran LBM
Lembar Belajar Mahasiswa (LBM 2)
23 – 28 Oktober 2017
WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU
Tanggal 23/10/17 24/10/17 25/10/17 26/10/17 27/10/17 28/10/17
06.45 – 07.35
07.35 – 08.25
08.25 – 09.15
09.15 – 10.05 Kuliah
Skill
10.05 – 10.55 Kuliah
10.55 – 11.45 Pilihan
11.45 – 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT
13.00 – 13.50
Kuliah
13.50 – 14.40
14.40 - 15.00 SHOLAT
15.00 - 15.50 Kuliah
SGD 1 SGD 2 Kuliah
15.50 - 16.40 Pilihan
17
Judul : Bingung mau buat apotik
Skenario
Akhir-akhir ini banyak apotek yang gulung tikar akibat kurangnya inovasi dan
manajemen yang jelek ataupun apotek yang baru buka 3 bulan kemudian tutup
dikarenakan perencanaan yang tidak matang, buka apotek tidak sama dengan
buka warung ataupun toko perlu perencanaan yang matang dan pengembangan
yang terencana bahasa kerennya studi kelayakan atau feasibility Study
18
Penjabaran Pembelajaran LBM 3
14.40 - 15.00
15.00 - 15.50
15.50 - 16.40
19
Penjabaran Pembelajaran LBM
Lembar Belajar Mahasiswa (LBM 4)
6 – 11 November 2017
WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU
Tanggal 06/11/17 07/11/17 08/11/17 9/11/17 10/11/17 11/11/17
06.45 – 07.35
07.35 – 08.25
08.25 – 09.15
09.15 – 10.05
10.05 – 10.55
10.55 – 11.45
11.45 – 13.00 Praktek Pelayanan Kefarmasian di Apotek
13.00 – 13.50
13.50 – 14.40
14.40 - 15.00
15.00 - 15.50
15.50 - 16.40
20
Penjabaran Pembelajaran LBM
Lembar Belajar Mahasiswa (LBM 5)
13 – 18 November 2017
10.55 – 11.45
11.45 – 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT
13.00 – 13.50
Kuliah 1 Kompre Kompre
13.50 – 14.40
14.40 - 15.00 SHOLAT
15.00 - 15.50
Kuliah 2 Kompre Kompre
15.50 - 16.40
21