Anda di halaman 1dari 10

28

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran TCL terhadap hasil belajar
siswa X TAV 1 SMK N 2 KUPANG
2) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Make a match terhadap
hasil belajar siswa X TAV 1 SMK N 2 KUPANG
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1) Tempat penilitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kupang Jln. Jendral A.Yani
No.48 Telp.0380-833239, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama,
Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur..
2) Waktu Penelitian
Bulan
No Kegiatan 5 7oktober november Tempat
0ktober
1 Konsultasi draft T.Elektro
proposal
2 Menyusun T. Elektro
proposal
3 Konsultasi T.Elektro
Proposal

C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009).
Jadi yang dimaksud dengan variabel penelitian dalam penelitian ini adalah segala
sesuatu sebagai objek penelitian yang ditetapkan dan dipelajari sehingga
memperoleh informasi untuk menarik kesimpulan. (Sugiyono, 2009)
menyampaikan bahwa variabel penelitian dalam penelitian kuantitatif dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

28

1. Variabel bebas (independen variable)


29

Variabel bebas, merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi


sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel bebas
(X) pada penelitian ini ada 2 yaitu X 1 adalah model pembelajaran make a match,
dan X2 adalah model pembelajaran TCL ( teacher center learning ).
2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat, merupakan variabel yang dipengaruhi atu yng
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) pada penelitian
ini adalah peningkatan hasil belajar.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
Ex Post Facto. Metode Ex Post Facto merupakan suatu penelitian yang dilakukan
untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat kebelakang
untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan kejadian tersebut.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dengan
cara mencari besarnya pengaruh variabel-variabel bebas terhadap terikat.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah atau objek penilitian
( Supardi, 2013:25 ). Populasi dalam penilitian ini adalah seluruh siswa kelas
sepuluh TAV sebanyak 61 siswa di SMK N 2 KUPANG
2. Sampel jenuh
Sampel jenuh menurut sugiono (2012:73 ) adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil harus
betul-betul representative ( mewakili ). Ukuran sampel merupakan banyaknya
sampel yang akan diambil dari satu popolasi.
Menurut Arikunto ( 2012: 104 ) jika jumlah populasinya tidak lebih
besar dari 100 orang, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan , tetapi
jika populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa di ambil 10-15% atau 20-
25% dari jumlah populasinya.
Berdasarkan pernyataan diatas maka penulis mengambil 100% jumlah
populasi yang ada di kelas X TAV di SMK N 2 KUPANG yaitu sebanyak 61 siswa
30

responden. Dengan demikian penggunaan seluruh populasi tanpa harus menarik


sampel penilitian sebagai unit observasi disebut sabagai sampel jenuh.
F. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan
untuk mengambil data. Tes merupakan alat maupun prosedur yang digunakan
untuk mengukur sesuatu yang dibuat dengan cara dan aturan yang telah
ditentukan. Dalam penelitian ini tes yang diberikan adalah Angket, pada soal
angket mengacu pada konvensi penilaian kinerja guru sesuai dengan permenpan
Rb.No 16 Th. 2009, yaitu dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya dengan kriteria penilaian
untuk jawaban responden ; a. Sangat Setuju = 5; b. Setuju = 4; c. Kurang Setuju
=3; d. Tidak Setuju = 2 ; dan e. Sangat Tidak Setuju= 1. Studi dokumentasi
merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung diberikan kepada
pengumpul data namun lewat orang lain atau dokumen. Angket digunakan untuk
menghimpun data tentang minat belajar, serta studi dokumentasi untuk
menghimpun data tentang hasil belajar siswa. Pre-test dan Post-test digunakan
untuk mengetahui hasil belajar siswa. Soal-soal tes mengacu pada taksonomi atau
pengolahan enam ranah kognitif oleh Bloom (Uno Hamzah dan Nurdin
Mohamad, 2013:69-79), yaitu : C1: Pengetahuan, C2: Pemahaman, C3:
Penerapan, C4: Analisa.
Minat belajar berupa angket soal dengan jumlah 20 butir soal, Pre-test
dan post-test berupa soal pilihan ganda dengan jumlah 30 soal. Setiap soal angket
yang menjawab sangat setuju diberi skor 20, yang menjawab setuju diberi skor 15,
yang menjawab netral diberi skor 15, yang menjawab tidak setuju diberi skor 10
dan yang menjawab sangat tidak setuju diberi skor 0. Setiap soal pilihan ganda
yang mampu dijawab dengan benar mendapat skor 1 dan jika salah skor 0. Untuk
mendapatkan skor akhir maka cara yang dilakukan yaitu jumlah soal yang benar
dibagi dengan banyaknya soal dikali seratus. Sehingga jika seluruh soal pre-test
dan post-test mampu dijawab dengan benar, maka skor maksimum yang diperoleh
siswa adalah 100. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil pre-test
dan post-test siswa dikumpulkan dan dianalisis dengan analisis butir soal.
31

Instrument penelitian ini digunakan maka terlebih dahulu di pre-test atau


ujicobakan untuk mengetahui validitas (rxy), realibilitas (r11), taraf kesukaran (P)
dan daya beda yang berupa soal pilihan ganda, kemudian untuk mengetahui itu
semua digunakan software Anates V4.
G. Analisis Uji Coba Instrumen
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil pre-test dan post
test peserta didik dikumpulkan dan dianalisis dengan analisis butir soal.
Instrument penelitian ini digunakan maka terlebih dahulu di ujicobakan untuk
mengetahui validitas (rxy), realibilitas (r11), taraf kesukaran (P) dan daya beda yang
berupa soal essay, kemudian untuk mengetahui itu semua digunakan anates 4.0.
Analisis uji instrument meliputi:
1. Uji Validitas Soal
Tes dikatakan valid jika tes tersebut mengukur apa yang hendak
diukur. Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan sesuatu instrument menurut Suharsimi Arikunto (2010). Pengukuran
pada analisis butir soal yaitu dengan cara skor-skor yang ada kemudian
dikolerasikan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment sebagai
berikut:
Tabel 3.3 Kriteria untuk validitas butir soal.
Nilai r Kategori
0,80-1,00 Sangat tinggi
0,60-0,79 Tinggi
0,40-0,59 Sedang
0,20-0,39 Rendah
0,00-0,19 Sangat rendah
Sumber : Suharsimi Arikunto (2010:212)

2. Uji Reliabilitas Soal


Realibilitas merujuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Arikunto Suharsimi, 2010). Untuk memperoleh
indeks reliabilitas soal masih harus menggunakan rumus Spearman-Brown
(Arikunto Suharsimi, 2010).
32

Keterangan :
Realibilitas instrument
Korelasi skor setiap belahan tes

Dengan harga r11 yang diperoleh dari rumusan diatas menunjukkan bahwa
instrumen akan reliabel jika r11˃ rtabel sehingga instrumen tersebut dapat
digunakan, sebaliknya apabila r11 ˂ rtabel maka instrumen tidak dapat digunakan
sedangkan instrumen dapat digunakan apabila reliabel.
3. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring
banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan benar. Taraf
kesukaran tes dinyatakan dalam indeks kesukaran. Indeks kesukaran adalah
bilangan yang menyatakan sukar atau mudahnya suatu tes. Taraf kesukaran
dinyatakan dengan P dan dicari dengan rumus:

Keterangan :
P = indeks kesukaran soal
B = subjek yang menjawab betul
J = banyaknya subjek yang ikut mengerjakan tes
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Soal dengan P 0,00 sampai dengan 0,20 adalah soal sangat sukar
Soal dengan P 0,21 sampai dengan 0,40 adalah soal sukar
Soal dengan P 0,41 sampai dengan 0,60 adalah soal sedang
Soal dengan P 0,61 sampai dengan 0,80 adalah soal mudah
Soal dengan P 0,81 sampai dengan 1,00 adalah soal sangat mudah
(Arikunto,2005)

H. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan teknik tes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan kognitif peserta didik dalam pembelajaran Instalasi penerangan.
1. Pengambilan data Tes
a. Tahap persiapan
33

Tahap ini merupakan tahap awal yang direncanakan untuk menunjang


kelancaran dalam pengambilan data. Adapun langkah-langkah yang dilakukan
pada tahap ini, antara lain : menyusun Silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar kegiatan Peserta didik, instrumen penelitian (kisi-
kisi soal untuk pre-test dan post-test).
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan atau tahap kedua hal-hal yang dilakukan
antara lain sebagai berikut:
(a) Melakukan tes awal (pre-test) di awal pembelajaran pada masing-masing
sampel yaitu pada kelas eksperimen1 dan kelas eksperimen2 dengan soal tes
yang sama. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik
sebelum mendapatkan perlakuan dan sebagai pembanding dalam menentukan
peningkatan hasil belajar peserta didik setelah diberi perlakuan yang berbeda.
(b) Pemberian perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TCL
diterapkan pada kelas eksperimen (kelas X TAV 1), sedangkan untuk kelas
kontrol (kelas X TAV 2) menggunakan model make a match.
(c) Melakukan tes hasil belajar (post-test) terhadap sampel (kelas eksperimen1
dan eksperimen2) dengan soal tes yang sama. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik setelah mendapatkan
perlakuan/treatment.
2. Pengumpulan Data
Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan peneliti adalah data yang sudah
diperoleh dari nilai tes sebelum dan sesudah penyampaian materi.

I. Uji Persyaratan Data


Penelitian ini untuk uji regresi dimana variabel Y sebagai dependent
variabel yang harus berdistribusi normal untuk setiap nilai X, sedangkan untuk
variabel bebas X tidak disyaratkan berdistribusi normal. Variabel dependen Y
mempunyai varians yang sama atau homogenitas varians untuk setiap variabel X.
Sehingga uji persyaratan data yang digunakan yaitu uji normalitas dan uji
34

homogenitas. Salah satu persyaratan untuk pengujian hipotesis parametrik dara


harus berdistribusi normal dan homogen.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi berada dalam
keadaan normal atau tidak. Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui apakah data
menyebar secara normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan
mempergunakan rumus model Kolmogorov Smirnov dengan persamaan :

Dimana :
= Nilai mutlak

ᵡi = Skor
= nilai rata-rata hitung (Mean)
S = Simpangan baku
Sumber : (Supardi, 2013:138)
Statistik diatas berdistribusi kolmogorov smirnov dengan taraf signifikan
α=0,05. Kriteria pengujian adalah tolak H0 jika amax > Dtabel, terima H0 jika amax
≤ Dtabel.
2. Uji Homogenitas
Tujuan dilakukannya uji homogenitas pada dasarnya adalah untuk
mengetahui kesamaan varians dari data yang diperoleh. Melalui uji homogenitas
dapat diketahui apakah keduanya kelompok data mempunyai varians yang sama
atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka kelompok
tersebut dikatakan homogen. Adapun rumus yang digunakan dalam uji
homogenitas adalah sebagai berikut:

Sumber : Supardi (2013:142)

Maka Kriteria pengujian, penelitian ini jika Fhitung < Ftabel maka
H0diterima.Sebaliknya, jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak.
J. Teknik Analisis Data
35

Menurut Sugiyono, (2012) Analisis data merupakan kegiatan setelah data


dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data
adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk
mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya sehingga memiliki
makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis data
mempunyai dua tujuan, yakni meringkas dan menggambarkan data dan membuat
inferensi data untuk populasi dari mana sampel ditarik.
1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajran make a match (X1)
terhadap hasil belajar (y), pengaruh model pembelajran TCL (X 2)
terhadap hasil belajar (y)
Untuk mengetahui pengaruh model pembelajran make a match (X1) terhadap
hasil belajar (y), pengaruh model pembelajran TCL (X 2) terhadap hasil belajar (y)
dapat dicari dengan menggunakan analisis regresi tunggal dengan rumus :

Y= a + bx
Keterangan :
Y = Variabel terikat
a = Nilai Intercept (konstanta)
b = Koefisien Regresi
x = Variabel Bebas
sumber: Sugiyono (2011)
Dari persamaan diatas perlu di cari koefisien-koefisien dari regresi a dan
b dengan formula menurut supardi ( 2013:229 )
Dari persamaan di atas perlu dicari koefisien-koefisien dari regresi a dan b
dengan formula :
36

Setelah memperoleh nilai, dilakukan pengujian hipotesis yang telah


dirumuskan dengan kriteria pengujian hipotesis :
Ha = terdapat pengaruh model pemebelajaran make a match atau tcl terhadap
hasil belajar siswa X tav pada pelajaran pemrograman di SMK N 2 KUPANG

Jika ,maka diterima dan ditolak, Jika

, maka ditolak dan diterima.

DAFTAR PUSTAKA
Amelliyani Salsabil, (2015). Penerapan Model Pembelajaran Make a Match
untuk Meningkatkan Kerja Sama di Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung.
Anggrahini, Resi.2013.Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Mencari Pasangan (Make A Match) Terhadap Aktifitas dan Hasil Belajar
Biologi Siswa SMA Negeri 1 Ranau Tengah. Skripsi
37

Aqib, Zainal. 2014. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual


(Inovatif). Yogyakarta: Pustaka Belajar
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk
Peningkatan Profesionalitas Guru. Yogyakarta: Kata Pena
Dahar, Ratna Wilis.2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Erlangga:Jakarta
Fransiskus X. Mau, (2016). pengaruh media pemebelajaran audio visual dalam
bentuk microsoft power point dan kemandirian belajar terhadap prestasi
belajar siswa pada dasar kompetensi kejuruan menganalisis rangkaian
listrik kelas XI TITL SMK N 2 KUPANG.
Hadi ,R,2007. Dari Teacher-Centered Learning keStudent-Centereded
Learning: Perubah- an Metode Pembelajaran di Perguruan Tinggi.
Insania, Vol.12, No. 3. hal. 408- 419.
Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning: Mempraktikkan Kooperatif Learning di
Ruang-ruang Kelas. Gramedia:Jakarta
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Aswaja
Pressindo: Yogyakarta

Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga),


2006
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Prenada Media Group.

Sugiono. 2011. Metode penilitian kuantitatif, kualitatif dan R D. Bandung:


Alfabeta
Supardi, 2013. Aplikasi stastistik dalam penilitian konsep statistik yang lebih
komperehensif. Jakarta: PT. Prima ufuk semesta

Anda mungkin juga menyukai