Anda di halaman 1dari 4

Nama : Juliana Saputri

NIM : 1911102411199

Komunikasi Terapeutik

Alih Jenjang Keperawatan 2019

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Klien tampak serung menyendiri, tersenyum, tertawa hingga menangis


sendiri, klien menngatakan sering mendengar suara-suara yang membisiki dan
isinya suara almarhum anak klien yang meninggal akibat tenggelam.

P : Perawat

K : Klien

Orientasi :

Perawat : Assalamualaikum ibu selamat sore

Klien : Waalaikumsalam sus

Perawat : Perkenalkan nama saya suster juliana, nama ibu siapa ?

Klien : …..*nama*

Perawat : Ibu lebih suka di panggil apa ?

Klien : panggil ….. saja sus

Perawat : baiklah mulai sekarang saya akan memanggil ibu dengan


panggilan ibu…..

saya adalah perawat yang bertugas diruangan ini dan akan merawat
ibu mulai jam 14.00 sampai jam 21.00

klien : iya suster * sambil mengangguk *

Perawat : saya akan dapat sangat mudah membantu ibu jika ibu mau
memberitahukan apa yang terjadi dengan ibu.

dan saya akan berjanji akan merahasiakan apa yang ibu ceritkan
kepada saya, apa ibu mengerti maksud saya ?
klien : iya mba saya mengerti

Kerja

perawat : jika ibu mengerti, bagaimana kita berbincang-bincang apa yang


mengakibatkan ibu dibawa ke rumah sakit ini ?

klien : kemarin sebelum saya dibawa kesini saya mendengar suara anak
saya

perawat : mendengar suara bagaimana maksudnya bu ? apakah ibu


mendengar tanpa ada ujudnya ? apa yang dikatakan suara itu ?

klien : saya mendengar suara anak saya minta tolong, tapi saya tidak tau
untuk menolongnya dimana, saya sedih dan saya menangis, anak
saya sudah meninggal mba

perawat : apakah terus menerus terdengar atau sewaktu-waktu ? kapan yang


paling sering dengar suara ? berapa kali sehari ibu mendengar pada
keadaan apa ibu mendengar suara itu ? apakah saat sendiri ?

klien : saya sering mendengar suara anak saya minta tolong atau
memanggil ibuu pada saat saya sendiri saya mengingat keadaan
anak saya terakhir kali .

perawat : apa yang ibu rasakan saat mendengar suara itu ?

klien : saya sedih saya ingin bertemu anak saya kembali bagaimanapun
caranya

perawat : apa yang ibu lakukan ketika ibu mendengar suara anak ibu itu ?

klien : saya hanya bisa menangis dan saya bingung

perawat : sekarang apa yang menjadi harapan ibu selama di rawat di rumah
sakit ini ?

klien : saya ingin tidak mendengar suara –suara anak saya saya tahu
bahwa anak saya sudah tidak ada

perawat : harapan yang bagus ibu, sya akan berusaha membantu ibu
mewujudkan harapan ibu

: ibu, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul


: Pertama , dengan menghardik suara tersebut

: kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan oran lain

: ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal

: keempat, minum obat dengan teratur.

: bagaimana , kalau kita belajar satu cara dulu yaitu dengan


menghardik bu.

klien : baik suster.. *mengangguk*

perawat : caranya saat suara-suara itu muncul, langsung Ibu bilang, pergi
saya tidak mau dengar, .. saya tidak mau dengar. kamu suara palsu
, begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi.

coba ibu peragakan.

klien : pergi saya tidak mau dengar, .. saya tidak mau dengar. kamu
suara palsu. pergi saya tidak mau dengar, .. saya tidak mau dengar.
kamu suara palsu. pergi saya tidak mau dengar, .. saya tidak mau
dengar. kamu suara palsu *sambil menutup telinga*

perawat : bagus ! ibu coba lagi ! ya bagus ibu sudah bisa

Terminasi

perawat : bagaimana perasaan ibu setelah peragaan latihan tadi ?

klien : alhamdulillah saya tau cara menghilangkan suara –suara itu

perawat : kalau suara itu muncul ibu bisa coba latihan yang tadi kita
lakukan, bagaimana kalau kita bertemu lagu untuk belajar dan
latihan mengendalikan suara-suara denga cara kedua ?

klien : iya suster…

perawat : ibu maunya jam berapa ? kira-kira berapa lama kita berlatih dan
dimana ?

klien : jam 17.00 saja mba, hmmm 30 menit saja ya mba disini saja

perawat : baiklah bu, sampai jumpa.

Anda mungkin juga menyukai